Anda di halaman 1dari 23

PENDAHULUAN

Pendahuluan
• Kehilangan pendengaran dapat mempengaruhi pembelajaran dan
perkembangan pada anak-anak, termasuk bicara dan bahasa. Pada orang
dewasa, gangguan pendengaran bisa sangat memengaruhi kualitas hidup
secara keseluruhan, karena berdampak pada interaksi sosial dan
kesejahteraan umum. Akibatnya, gangguan pendengaran dapat menyebabkan
banyak kesulitan dalam berbagai aspek kehidupan.
• Pendengaran kehilangan dapat terjadi pada berbagai jenis dan tingkat
keparahan. Dalam pendengaran normal, getaran suara dapat dengan mulus
dihantarkan dari telinga luar melalui telinga tengah ke telinga dalam.
• Gangguan pendengaran konduktif (CHL), getaran tidak bisa lewat dari telinga
luar ke telinga dalam. Pada gangguan pendengaran sensorineural (SNHL), ada
disfungsi di telinga bagian dalam. Dalam gangguan pendengaran campuran,
ada kombinasi komponen konduktif dan sensorineural.
Pendahuluan
• Sekitar 360 juta orang (sekitar 5% dari populasi dunia) hidup dengan disabilitas kehilangan
pendengaran dan hampir 32 juta dari mereka adalah anak-anak. Kehilangan pendengaran
adalah kondisi umum pada anak-anak, dengan 1 dari 1000 kelahiran hidup terpengaruh
dengan gangguan pendengaran permanen yang parah hingga berat.
• Prevalensi meningkat menjadi 6 dari 1000 ketika semua tingkat gangguan pendengaran,
ringan hingga berat, dipertimbangkan. Seiring dengan bertambahnya usia anak-anak,
prevalensinya juga meningkat, dan pada usia 18 tahun, 17 dari 1000 orang dipengaruhi oleh
beberapa tingkat gangguan pendengaran permanen. Ini membuat gangguan pendengaran
lebih banyak terjadi daripada diabetes mellitus dan semua kanker anak.
• Diperkirakan lebih dari 60% di antaranya gangguan pendengaran dapat dihindari melalui
tindakan pencegahan. Selain itu, anak yang memilikinya gangguan pendengaran dapat sangat
diuntungkan dari identifikasi awal dan intervensi yang tepat. Diperlukan tindakan untuk
memastikan bahwa penyebab gangguan pendengaran yang dapat dicegah dapat dihindari
bahwa setiap orang dengan gangguan pendengaran yang tidak terhindarkan dapat mencapai
potensi penuh mereka melalui rehabilitasi, pendidikan dan pemberdayaan
Pendahuluan
• Menemukan gangguan pendengaran pada bayi tidak mudah, gangguan pendengaran sering
diabaikan karena orang tua tidak langsung sadar anaknya menderita gangguan, kadang-
kadang anak dianggap sebagai anak autis atau hiperaktif karena sikapnya yang sulit diatur.
• Orang tua baru menyadari adanya gangguan pendengaran pada anak bila tidak ada respons
terhadap suara keras atau belum/terlambat berbicara. Oleh karena itu informasi dari orang
tua sangat bermanfaat untuk mengetahui respons anak terhadap suara dilingkungan rumah,
kemampuan vokalisasi dan cara mengucapkan kata.
• Gangguan pendengaran pada anak perlu dideteksi sedini mungkin mengingat pentingnya
peranan fungsi pendengaran dalam proses perkembangan bicara. Identifikasi gangguan
pendengaran secara dini dengan cara mengamati reaksi anak terhadap suara atau tes fungsi
pendengaran dengan metode dan peralatan yang sederhana. Saat ini sudah banyak metode
untuk menilai fungsi pendengaran anak. Tes pendengaran pada anak tidak bisa ditunda
hanya dengan alasan usia anak belum memungkinkan untuk dilakukan tes pendengaran.
Tanpa program skrining pendengaran, gangguan pendengaran baru diketahui pada usia 18 –
24 bulan
Tujuan
1.Untuk memahami tinjauan ilmu teoritis tentang deteksi dini gangguan
pendegaran pada bayi dan balita .
2.Untuk memahami cara melakukan pendeteksian awal gangguan
pendengaran pada bayi dan balita.
3.Untuk mengetahui gejala klinis yang terjadi pada anak dengan
ganggusan pendegaran.
4.Untuk mengetahui tatalaksana dan pencegahan yang dilakukan
apabila menemukan pasien anak dengan gangguan pendengaran.
Manfaat
• Untuk mempelajari cara penulisan refarat yang baik dan benar.
• Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi pembaca mengenai
cara mendeteksi dini gangguan pendengaran pada bayi dan balita
sebagai kompetensi dokter umum pada tingkat fasilitas kesehatan
layanan primer.
ANATOMI
Perkembangan auditorik pada anak
• Perkembangan auditorik pada manusia sangat erat hubungannya
dengan perkembangan otak. Neuron di bagian korteks mengalami
proses pematangan dalam waktu 3 tahun pertama kehidupan, dan
masa 12 bulan pertama kehidupan terjadi perkembangan Otak yang
sangat cepat. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, upaya untuk
melakukan deteksi gangguan pendengaran harus dilakukan sedini
mungkin agar habilitasi pendengaran sudah dapat dimulai pada saat
perkembangan otak masih berlangsung.
Perkembangan auditorik pranatal
• Telah diteliti bahwa koklea mencapai fungsi normal seperti orang
dewasa setelah usia gestasi 20 minggu. Pada masa tersebut janin
dalam kandungan telah dapat memberikan respons terhadap suara
yang ada disekitarnya, namun reaksi janin masih bersifat reflex seperti
reflex Moro, terhentinya aktivitas (Cessation Reflex) dan reflex
Auropalpebral. Kuczwara dkk (1984) membuktikan respons terhadap
suara berupa reflex auropalpebral yang konsisten pada janin normal
usia 24-25 minggu
Perkembangan wicara
USIA KEMAMPUAN

Nenonatus Menangis (reflex vocalization), Mengeluarkan suara mendengkur seperti suara burung (cooing), Suara
seperti berkumur (Gurgles).

2-3 bulan Tertawa dan mengoceh tanpa arti (babbling)

4-6 bulan Mengeluarkan suara yang merupakan kombinasi huruf hidup (vowel) dan huruf mati (konsonan), suara
berupa ocehan yang bermakna (true babbling atau lalling) seperti “pa…pa, da…da”.

7-11 bulan Dapat menggabungkan kata/suku kata yang tidak mengandung arti, terdengar seperti bahasa asing
(Jargon).
Usia 10 bulan mampu meniru suara sendiri (echolalia)
Memahami arti “tidak”, mengucapkan salam.
Mulai memberikan perhatian terhadap nyanyian atau music.

12-18 bulan Mampu menggabungkan kata atau kalimat pendek.


Mulai mengucapkan kata pertama yang mempunyai arti (true speech).
Usia 12-14 bulan mengerti instruksi sederhana, menunjukkan bagian tubuh dan nama mainannya.
Usia 18 bulan mampu mengucapkan 6-10 kata.
Perkiraan adanya gangguan
pendengaran pada bayi dan analk
Usia Kemampuan Bicara

12 bulan Belum dapat mengoceh (babbling) atau meniru bunyi

18 bulan Tidak dapat menyebutkan 1 kata yang mempunyai arti

24 bulan Pembendaharaan kata kurang dari 10 kata

30 bulan Belum dapat merangkai 2 kata

Anda mungkin juga menyukai