Anda di halaman 1dari 14

TITRASI IODIMETRI

Kelompok 2
NOVAYANA INDAH PONG BUNGA F1F1 13 087
MEGA WIDYANINGSIH F1F1 13
F1F1 13
F1F1 13
F1F1 13
NAIMAH O1A1 15
NUR ARSIANTI AZIZAH O1A1 16 106
IRA APRILIA NURRAHMA O1A1 16
INKA KRISTINA O1A1 16
WAELTI O1A1 16 100
Pokok Bahasan
1 Pengertian Titrasi Iodimetri

2 Pembuatan Larutan Iodium

3 Indikator Titrasi Iodimetri

4 Penentuan Titik Akhir Titrasi Iodimetri

5 Reaksi-Reaksi Iodimetri

6 Kelebihan, kekurangan, dan manfaat dalam farmasi


1 Pengertian Titrasi Iodimetri

Titrasi adalah metode analisis volumetri untuk


menenetukan konsentrasi larutan dengan
menggunakan larutan lain yang sudah
diketahui konsentrasinya (larutan standar)
Iodimetri adalah salah satu jenis metode
titrasi dengan mengguanakan larutan standar
iodin
Berdasarkan cara titrasinya, iodimetri termasuk
dalam titrasi langsung.
Berdasarkan reaksinya, iodimetri termasuk
dalam titrasi redoks.
Dalam metoda analisis ini , analat
dioksidasikan oleh I2 , sehingga I2 tereduksi
menjadi ion iodida :
A ( Reduktor ) + I2 → A ( Teroksidasi )

Sistem redoks iodin (triiodida)- iodida yaitu :


I3- + 2e 3I-

mempunyai potensial standar sebesar + 0,54


V. Iodin merupakan oksidator yang tidak
terlalu kuat (lemah) , sehingga hanya zat-zat
yang merupakan reduktor kuat yang dapat
Titrasi iodimetri dilakukan dalam keadaan
netral atau dalam kisaran asam lemah
sampai basa lemah. Pada pH tinggi (basa
kuat) maka iodine dapat mengalami reaksi
disproporsionasi menjadi hipoiodat.
I2 + 2OH- IO3- + I- + H2
2 Pembuatan Larutan Iodium (I2)

Larutan I2 dibuat
dengan melarutkan
I2 murni dalam larutan
KI selanjutnya
distandarisasi dengan
Na-tiosulfat atau
Arsen trioksida
(As2O3).
3 Indikator Titrasi Iodimetri

Warna dari sebuah larutan iodin 0,1 N cukup


intens sehingga iodin dapat bertindak sebagai
indikator bagi dirinya sendiri. Iodin juga
memberikan warna ungu atau violet yang
intens untuk zat-zat pelarut seperti karbon
tetraklorida dan kloroform dan terkadang
kondisi ini dipergunakan dalam mendeteksi
Indikator
titik akhir dari yang sering
titrasi-titrasi.
digunakan dalam titrasi
iodimetri adalah larutan kanji.
Kanji bereaksi dengan iod, dengan adanya
iodida membentuk suatu kompleks yang
berwarna biru kuat, yang akan terlihat pada
konsentras iod yang sangat rendah.
Kepekaan reaksi warna ini adalah
sedemikian rupa sehingga warna biru akan
terlihat bila konsentrasi iod adalah 2 x 10-5 M
dan konsentrasi iodida lebih besar daripada
4 x 10-4 M pada 20°C.

Kepekaan warna berkurang dengan naiknya


temperatur larutan. Kanji tidak dapat
selain itu pada keadaan ini iodide (I-) yang
dihasilkan dapat diubah menjadi I2 dengan
adanya O2 dari udara bebas, reaksi ini
melibatkan H+ dari asam.
4I- + O2 + 4H+ 2I2 + 2H2O
4 Penentuan Titik Akhir Titrasi Iodimetri

Prinsip penentuan titik akhir


titrasi iodimetri didasarkan
adanya I2 yang bebas.

Titik akhir titrasi dapat


ditentukan dengan
mengukur potensial larutan
dan dengan menggunakan
indikator.
Yang lebih umum
digunakan adalah
menggunakan indikator
karena lebih murah dan
5 Reaksi-Reaksi Iodimetri
6 Kelebihan, kekurangan, dan manfaat dalam farmasi

Iodimetri

Kelebihan Kekurangan

• Proses titrasi • Titrannya mudah


berlangsung lebih terurai cahaya
cepat
• Dalam keadaan
• Warna titik akhir asam iodida dapat
titrasi lebih mudah dioksidasi oleh
teramati udara
Peranan Iodimetri dalam bidang farmasi

Dalam Farmakope Indonesia, titrasi


iodimetri digunakan untuk menetapkan
kadar obat–obatan. Salah satu contohnya
adalah untuk menetapkan kadar asam
askorbat atau vitamin C, natrium askorbat,
metampiron (antalgin), serta natrium
tiosulfat dan sediaan injeksinya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai