Anda di halaman 1dari 20

Asuhan keperawatan

Gawat darurat Trauma


Muskuloskeletal :
fraktur tertutup
Klavikuka Dextra

KELOMPOK 1 KEPERAWATAN B

YULIADI YUSUF

IKRIMAH SYAM

MUH. AKSA

NUR ANNISA BERLIN

JUMASING

MUHRINA
DEFINISI

Terdapat beberapa pengertian tentang fraktur, sebagaimana yang


dikemukakan para ahli melalui berbagai literatur (Musliha, 2010) :
– Menurut FKUI (2000), fraktur adalah rusaknya dan terputusnya
kontinuitas tulang.
– Boenges, ME., Moorhouse, MF dan Geissler, AC (2000), fraktur
adalah pemisahan atau patahnya tulang.
FRAKTUR KLAVIKULA

fraktur Klavikula adalah patah tulang pada tulang


klavikula atau tulang selangka. Hal ini sering
disebabkan akibat jatuh dengan posisi lengan
terputar/tertarik(outstrechedhead), posisi jatuh
bertumpu ke bahu atau pukulan langsung ke
klavikula.
KLASIFIKASI

Berdasarkan luas dan garis fraktur meliputi :


1. Fraktur komplit
2. Fraktur inkomplit
Berdasarkan hubungan dengan dunia luar, meliputi:
1. Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh,tulang tidak menonjol
melalui kulit..
2. Fraktrur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya hubungan dengan
lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi infeksi. Fraktur terbuka dibagi dalam 3
grade yaitu:
– Grade I : robekan kulit dengan kerusakan kulit otot.
– Garade II : seperti grade I dengan memar kulit dan otor.
– Grade III : luka sebesar 6-8 cm dengan kerusakan pembuluh darah, syaraf otot dan kulit.
ETIOLOGI FAKTUR KLAVIKULA

Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu :


– Fraktur akibat peristiwa trauma.
– Fraktur akibat kelelahan atau tekanan.
– Fraktur patologik karena kelemahan pada tulang.
fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering terjadi akibat jatuh dengan posisi
lengan terputar/tertarik keluar (outstrechedhand) dimana trauma dilanjutkan dari
pergelangan tangan sampai klavikula, namun baru-baru ini telah diungkapkan bahwa
sebenarnya mekanisme secara umum patah tulang klavikula adalah hantaman langsung
ke bahu atau adanya tekanan yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan
benda keras.
PATOFISIOLOGI

Ketika terjadi patah tulang, maka akan terjadi kerusakan di korteks,


pembuluh darah, sumsum tulang dan jaringan lunak. Akibatnya terjadi
perdarahan, kerusakan tulang dan jaringan disekitarnya. Keadaan ini
menimbulkan hematom pada kanal medulla antara tepi tulang di bawah
periostium dengan jaringan tulang yang mengatasi fraktur. Terjadinya
respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan nekrotik adalah ditandai dengan
vasodilatasi dari plasma dan leukosit. Ketika terjadi kerusakan tulang, tubuh
mulai melakukan proses penyembuhan untuk memperbaiki cidera, tahap
ini menunjukkan tahap awal penyembuhan tulang.
GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis pada patah tulang klavikula


1. biasanya penderita datang dengan keluhan jatuh atau trauma.
2. Pasien merasakan rasa sakit bahu dan diperparah dengan setiap gerakan lengan.
3. pemeriksaan fisik pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-
kadang terdengar krepitasi pada setiap gerakan.
4. Dapat juga terlihat kulit yang menonjol akibat desakan dari fragmen patah tulang.
5. Pembengkakan lokal akan terlihat disertai perubahan warna lokal pada kulit
sebagai akibat trauma dan gangguan sirkulasi yang mengikuti fraktur.
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan pada fraktur klavikula


ada dua pilihan yaitu dengan tindakan
bedah atau operative treatment dan
tindakan non bedah atau nonoperative
treatment.
KOMPLIKASI

Komplikasi fraktur klavikula meliputi trauma saraf pada pleksus brakhialis, cedera vena
atau arteria subklavia akibat frakmen tulang, dan malunion (penyimpangan penyatuan).
– Komplikasi akut :
1. Cedera pembuluh darah
2. Pneumouthorax
3. Haemothorax
– Komplikasi lambat :
1. Mal union : proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu
semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.
2. Non union : kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

– Laboratorium : Pada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui : Hb,


hematokrit sering rendah akibat perdarahan, laju endap darah (LED) meningkat
bila kerusakan jaringan lunak sangat luas.
– Radiologi : X-Ray dapat dilihat gambaran fraktur, deformitas dan
metalikment.Venogram/anterogram menggambarkan arus vascularisasi. CT scan
untukmendeteksi struktur fraktur yang kompleks. Pemeriksaan rontgen untuk
menentukan lokasi, luas dan jenis fraktur.
– Scan tulang, CT-scan/ MRI : Memperlihatkan frakur dan mengidentifikasikan
kerusakan jaringan lunak.
KASUS

Tn. A berumur 23 tahun mengalami kecelakaan motor di jalan raya dan di bawa ke
RS. Pelamonia Makassar, ia masuk ke IGD dengan keluhan sakit pada bahu sebelah
kanan, ia jga mengatakan tidak dapat menggerakkan tangannya dan sakit jika
digerakkan, klien merasakan sakit dada pada saat bernafas, dan merasa mual.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 80x/i, RR: 28x/i,
dan S: 36 ºC. Dengan GCS : E4 V5 M6, akral dingin dan berkeringat, tampak pucat.
Terdapat luka lecet pada bagian kiri ± 4 cm, terdapat lebam dan bengkak pada
klavikula kanan serta luka lecet pada jari telunjuk sampai jari manis, Nyeri skala 9,
klen mengatakan rasanya seperti tertusul-tusuk pada bagian bahu kanan dan
pemeriksaan radiologi: foto toraks nampak Fraktur pada tulang klavikula sebelah
kanan.
PENGKAJIAN

1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Usia : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : Desa Pallangga
Tanggal Pengkajian : 10-Maret-2019
No. MR : 51-73-26

1. Penanggung Jawab
Nama : Ny. Heli
Usia : 36 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Desa Pallangga
Hubungan dgn klien : Kakak
1. Pengkajian primer

Airway
Tidak terdapat sumbatan jalan nafas
Breathin - Spontan
g - Dyspneu
- RR : 28 x/mnt
Circulatio
n - Akral dingin
- Keringat dingin
Disability a. GCS : E4V5M6
b. Kemampuan motorik dan sensorik :
- Nyeri tekan pada daerah klavikula sebelah kanan
- Tangan kanan tidak bisa digerakkan/nyeri saat digerakkan
2. Pengkajian sekunder
Riwayat Kesehatan Utama :

Klien masuk dengan keluhan sakit pada bahu sebelah kanan, luka lecet pada kiri + 4 cm, jejas pada daerah clavicula sebelah
kanan (lebam dan bengkak), luka lecet pada jari telunjuk sampai jari manis.
- Muntah 1 x
- Mual
- Nyeri dada terutama saat bernafas
- Tangan kanan tidak bisa digerakkan

Pengkajian Nyeri :
- Klien mengatakan nyeri bila bergerak, terutama pada daerah bahu sebelah kanan
P
- Klien mengatakan nyeri saat bernafas
Q Klien mengatakan sakit seperti tertusuk-tusuk pada daerah klavikula
R Klien mengatakan nyeri pada daerah dada, daerah bahu sampai ke seluruh tangan kanannya
S Klien mengatakan kualitas nyeri pada skala 9 (skala yang diberikan 1-10)
T Klien mengatakan nyeri dirasakan sejak dari tempat kejadian kecelakaan + 1 jam yang lalu
Tanda-Tanda Vital

TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36⁰C

Head to Toe (Pengkajian Fokus)


Kepala I : Ekspresi wajah meringis, tidak ada tanda-tanda perdarahan, konjungtiva
anemis
P : Tidak teraba adanya hematoma
Leher I : Tidak ada kelainan atau luka, leher nampak tegang saat meringis
P : Tidak teraba adanya hematoma
Dada Thoraks :
I : Tampak luka lecet/jejas pada dada sebelah kiri + 4 cm, jejas pada daerah
kalavikula sebelah kanan (bengkak dan lebam), nafas cepat dan dangkal
P : Terasa adanya krepitasi pada tulang klavikula
A : Simetris antara kedua paru

Jantung :
A : Tidak ada BJ tambahan
Abdomen I : Tampak penggunaan otot-otot perut saat klien bernafas
P : Tidak teraba adanya massa
P : Tidak kembung
A : Terdengar bising usus
Ekstremitas I : Tampak luka lecet pada jari telunjuk sampai jari manis sebelah kanan,
klien tidak dapat menggerakkan tangan kanannya
P : Teraba dingin pada ujung-ujung ekstremitas, teraba nadi radialis reguler
Integumen I : Tampak pucat
P : Berkeringat dingin
Pengkajian Psikososial :
- Klien mengatakan cemas dengan kondisi bahu dan tangan kanannya
- Nadi : 80 x/menit
Pemeriksaan Penunjang & Terapi Medis

Radiologi Laboratorium Darah Pemeriksaan Lain Terapi/Anjuran Medis

HGB : 12 mg/dl - Infus RL 20 tts/mnt


WBC : 4 mg/dl - O2 Nasal 2 lpm
- Ketorolak 1 amp/IV
- Konsul ahli bedah

Pada hasil foto Thorax, nampak


fraktur pada tulang klavikula
sebelah kanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

– Perubahan pola nafas berhubungan dengan


adanya gangguan muskuloskeletal
– Nyeri akut berhubungan dengan pergeseran
fragmen tulang
INTERVENSI &
IMPLEMENTASI
1. Perubahan pola nafas berhubungan dengan adanya gangguan muskuloskeletal
Tujuan :
– Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan menunjukkan pola pernafasan yang teratur dan reguler
Kriteria Hasil :
– Klien akan mengatakan sesak berkurang
– Klien tampak tenang
– RR dalam batas normal
Intervensi :
1. Pantau pola pernafasan
2. Kaji tanda-tanda vital
3. Atur posisi klien senyaman mungkin
4. Kolaborasikan pemberian therapy
2. Nyeri akut berhubungan dengan pergeseran fragmen tulang
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, nyeri akan berkurang
Kriteria Hasil :
- Klien akan mengatakan nyeri berkurang
- Skala nyeri 7
Intervensi :
1) Kaji skala nyeri
2) Jelaskan penyebab nyeri
3) Lakukan immobilisasi pada daerah daerah bahu sampai tangan kanan
4) Ajarkan tehnik relaksasi
5) Kolaborasikan pemberian analgesik
EVALUASI

– Pola nafas teratasi


– Rasa nyeri berkurang atau teratasi

Anda mungkin juga menyukai