Anda di halaman 1dari 38

Felicia N.

Utorodewo
KALIMAT EFEKTIF
adalah
kalimat yang secara jitu
mewakili
pikiran atau perasaan penulis
SYARAT KALIMAT EFEKTIF
 kesatuan gagasan,
 kepaduan,
 penalaran,
 kehematan atau ekonomisasi bahasa,
 penekanan,
 kesejajaran, dan
 variasi.
TIGA SYARAT TAMBAHAN

 pilihan kata,
 ejaan, dan
 tanda baca (pungtuasi)
KESATUAN GAGASAN
 SUBJEK
 PREDIKAT
 Boleh ada OBJEK dan KETERANGAN
SUBJEK KALIMAT

Bagian kalimat yang


menandai apa yang dinyatakan penulis
(bagian kalimat yang diterangkan)
PREDIKAT

Bagian kalimat yang


menandai apa yang dinyatakan penulis
tentang subjek
(bagian kalimat yang menerangkan)
OBJEK
Bagian kalimat yang
melengkapi kata kerja sebagai

 Hasil perbuatan
 Yang menerima
 Yang diuntungkan
PELENGKAP
Bagian dari kalimat
yang melengkapi kata kerja
agar predikatnya menjadi utuh
Berbagai Pelengkap
 Pelengkap subjek
 Pelengkap pengkhususan
 Pelengkap objek
 Pelengkap resiprokal
 Pelengkap pelaku
 Pelengkap pemeri
 Pelengkap musabab
KETERANGAN
Bagian kalimat yang
tidak merupakan
bagian inti kalimat
Berbagai Keterangan
 Keterangan akibat  Keterangan modalitas
 Keterangan kuantitas  Keterangan asal
 Keterangan perwatasan  Keterangan subjek
 Keterangan alasan  Keterangan tujuan
 Keterangan objek  Keterangan kualitas
 Keterangan tempat  Keterangan syarat
 Keterangan alat  Keterangan perlawanan
 Keterangan sebab  Keterangan waktu
 Keterangan peserta
Dua Jenis Kesatuan Kalimat

 kesatuan tunggal
 kesatuan gabungan
atau majemuk
Kesatuan Tunggal
 1 Subjek
 1 Predikat
 boleh ada Objek, Pelengkap, atau Keterangan
CONTOH:

1. Ia menyanyi (di Hotel Mawar).

2. Ia menyanyikan lagu (“Kemesraan” [di Hotel


Mawar]).
2a. Ia, yang kemarin jatuh tertimpa tangga, menyanyikan
lagu “Kemesraan” secara sempurna di HM, tempat
reuni SMA Tunggang Langgang diselenggarakan.
2b. Ia, yang kemarin menyanyikan lagu “Kemesraan” di
HM, di mana banyak tamu berdatangan dari luar
negeri karena ada seminar “Kesehatan se-Asia
Tenggara”, sehingga lalu lintas semrawut.

15
S + P (+ O) (+Pel) (+ Ket)
KESATUAN MAJEMUK
 Kalimat yang mengandung
lebih dari satu subjek dan predikat,
dapat dalam bentuk:
 Setara
 S1 + P1 + konjungsi + S2 + P2
 Bertingkat

 S1 (= Konjungsi + S2 + P2) + P1

 S1 + P1 + O1 (= Konjungsi + S2 + P2)
 S1+ P1 + Keterangan (Konjungsi + S2 + P2)
KEPADUAN
Berkaitan dengan
hubungan timbal balik
yang ada di antara
unsur-unsur pembentuk kalimat
PENALARAN
Adalah alur berpikir yang
berusaha agar kalimat dapat
dipertanggungjawabkan, dipahami, dan
tidak menimbulkan kesalahpahaman
KEHEMATAN ATAU
EKONOMISASI BAHASA
Penggunaan kalimat yang
tidak berbelit-belit dan
tidak boros kata
Panjang kalimat

Gunakan
kalimat pernyataan sederhana
yang mengandung
tidak lebih dari 20 kata

penyusun Felicia N. Utorodewo


PANJANG KALIMAT KETERBACAAN

8 kata atau kurang Sangat mudah dipahami


11 kata Mudah dipahami
14 kata Agak mudah dipahami
17 kata Standar
21 kata Agak sulit dipahami
25 kata Sulit dipahami
29 kata atau lebih Sangat sulit dipahami.

penyusun Felicia N. Utorodewo


Cara membuat kalimat sederhana dan pendek

 menghindari peletakan anak kalimat dan kata


keterangan di awal kalimat;
 menampilkan segera pokok pikiran; dan
 menukarkan kata-kata yang sulit dengan kata-
kata yang mudah.
 menggunakan Kata yang lugas
 jangan menggunakan dua subjek
 jangan pakai kata ulang
Sepuluh prinsip penghematan kata
1. Pada umumnya, buatlah kalimat yang pendek-
pendek.
2. Pilih kalimat yang sederhana daripada kalimat
yang kompleks.
3. Pilihlah kata yang lazim—familiar word.
4. Hindari kata-kata yang tidak perlu.
5. Berilah kekuatan pada kata kerja.

penyusun Felicia N. Utorodewo


6. Tulislah sebagaimana layaknya Anda bertutur
7. Gunakanlah istilah yang dapat
dibayangkan/digambarkan oleh pembaca.
8. Hubungkan satu pernyataan dengan pengalaman
atau pengetahuan pembaca.
9. Gunakan sepenuhnya variasi.
10. Tulislah kalimat dengan tujuan mengungkapkan
atau menyatakan sesuatu dan bukan dengan
tujuan mempengaruhi pembaca.

penyusun Felicia N. Utorodewo


Kalimat dengan 52 kata
Sedangkan pada Surat Keputusan yang dikeluarkan
DPRD Kota Malang Nomor 29 Tahun 2005, tertanggal
14 Desember 2005 yang ditandatangani Ketua DPRD
Kota Malang Raden Bagus (RB) Priyatmoko Oetomo,
juga tentang Persetujuan Perjanjian Kerja Sama antara
Pemerintah Kota Malang dengan PT Mustika Taman
Olympic tentang Pembangunan dan/atau Renovasi
Stadion Gajayana Kota Malang.

27
PERBAIKAN:

 Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan DPRD


Kota Malang, Nomor 29, Tahun 2005, tertanggal 14
Desember 2005, ditandatangani oleh Ketua DPRD
Kota Malang, Raden Bagus (RB) Priyatmoko
Oetomo. Dalam SK tersebut, tercantum
persetujuan Perjanjian Kerja Sama antara
Pemerintah Kota Malang dengan PT Mustika
Taman Olympic tentang Pembangunan dan/atau
Renovasi Stadion Gajayana Kota Malang.

KOMPAS
2010 Felicia N. Utorodewo 28
 Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan
DPRD Kota Malang, Nomor 29, Tahun 2005,
tertanggal 14 Desember 2005,
ditandatangani oleh Ketua DPRD Kota
Malang, Raden Bagus (RB) Priyatmoko
Oetomo. Dalam SK tersebut, tercantum
persetujuan Perjanjian Kerja Sama antara
Pemerintah Kota Malang dengan PT
Mustika Taman Olympic tentang
Pembangunan dan/atau Renovasi Stadion
Gajayana Kota Malang.
TIDAK SELALU KALLIMAT PENDEK ITU JELAS

Kucing makan tikus mati.


 Kucing memakan tikus yang mati.
 Kucing makan tikus lalu mati.
 Kucing makan, tetapi tikus mati.
 Kucing makan dan tikus mati.
 Sementara kucing makan, tikus mati.
 Oleh karena kucing makan, tikus mati.
 Walaupun kucing makan, tikus mati.
30
PENEKANAN/FOKUS
 Mengubah posisi dalam kalimat
 Mengulang kata yang penting
 Mempertentangkan kata atau gagasan
 Memberi partikel penekan
CONTOH:

 Jelaslah, bahwa persoalan tidak hanya sebatas


mental birokrasi yang bobrok, tetapi mental
seluruh lapisan masyarakat, termasuk orang
kampus.
 Bahwa persoalan tidak hanya sebatas mental
birokrasi yang bobrok, tetapi mental seluruh
lapisan masyarakat, termasuk orang kampus sudah
jelas.
 Jelaslah, bahwa mental seluruh lapisan
masyarakat, termasuk orang kampus, sudah
bobrok sehingga persoalan tidak hanya sebatas
mental birokrasi yang bobrok.
KESEJAJARAN
adalah
penggunaan bentuk bahasa atau
konstruksi bahasa yang sama
untuk
menjaga pemahaman dan
fokus pembaca
KESEJAJARAN TERWUJUD
DARI
 urutan harus dinyatakan konstruksi bahasa yang
sama
 urutan harus dinyatakan dalam kelas kata yang
sama
VARIASI
dilakukan dengan
 Cara mengawali kalimat
 Panjang pendek kalimat
 Jenis kalimat
 Kalimat aktif atau pasif
 Kalimat langsung atau tidak langsung
JANGAN GUNAKAN DI AWAL KALIMAT:

 Dan  Sehingga
 Hingga  Tetapi
 Karena  Yaitu
 Sedangkan  Yang

FMIPA-KTM
19 Desember 2007 (c) Boen S. Oemarjati 36
PENEMPATAN KATA
Saya sarapan bersama keluarga yang
disediakan pembantu saya.
Makalah ilmiah merupakan laporan hasil
penelitian yang pendek.
Pekan Olah Raga Bekas Penyandang
Kusta Nasional
Dies Natalis Universitas Indonesia ke-57
LATIHAN KALIMAT
1. Bagi yang menitip sepeda motor harus
dikunci.
2. Setelah diberi peringatan dua kali, wasit
akhirnya mengeluarkan Rio dari pertandingan.
3. Saya melihat orang itu pergi sambil tertawa.

4. Karena sobek di ketiaknya, Marjan mengambil


baju yang lain di lemari.
5. Karena sering kebanjiran, gubernur melarang
pembangunan gedung di sana.
6. Bebas parkir.

KOMPAS
2010 Felicia N. Utorodewo 38

Anda mungkin juga menyukai