Anda di halaman 1dari 7

ABSES HATI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
• Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang
disebabkan karena infeksi bakteri, parasit, jamur
maupun nekrosis steril yang bersumber dari
sistem gastrointestinal yang ditandai dengan
adanya proses supurasi dengan pembentukan pus
yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel-sel
inflamasi, atau sel darah di dalam parenkim hati.
• Secara umum, abses hati dibagi dua yaitu abses
hati amebik (AHA) dan abses hati piogenik (AHP).
• AHA merupakan manifestasi ekstraintestinal paling umum
dari amubiasis. Amubiasis terjadi pada 10% dari populasi
dunia dan paling umum di daerah tropis dan subtropis,
termasuk Indonesia.
• AHP ini merupakan kasus yang relatif jarang, pertama
ditemukan oleh Hippocrates (400 SM) dan dipublikasikan
pertama kali oleh Bright pada tahun 1936.
• Sekitar 15-25% kasus AHP terjadi pada pasien dengan DM,
7% pada pasien dengan bakteremia portal, dam sekitar 50-
60% dengan obstruksi bilier. Sebelum era antibiotika,
penyebab tersering AHP adalah apendisitis dan pilefleibitis
(trombosis supuratif pada vena porta). Saat ini, infeksi yang
berasal dari sistem bilier merupakan penyebab terbanyak
terjadinya AHP, diikuti oleh abses kriptogenik.
• Abses hati masih merupakan masalah kesehatan dan
sosial pada beberapa negara berkembang.
• Prevalensi yang tinggi sangat erat hubungannya dengan
sanitasi yang jelek, status ekonomi yang rendah serta
gizi yang buruk. Meningkatnya arus urbanisasi
menyebabkan bertambahnya kasus abses hati di
daerah perkotaan.
• Di negara yang sedang berkembang, abses hati amuba
lebih sering didapatkan secara endemik dibandingkan
dengan abses hati piogenik.
• Dalam beberapa dekade terakhir ini telah banyak
perubahan mengenai aspek epidemiologis, etiologis,
bakteriologi, cara diagnostik, maupun mengenai
pengelolaan serta prognosisnya.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah:
1. Untuk memahami tinjauan ilmu teoritis menganai abses hati.
2. Untuk mengintegrasikan ilmu kedokteran yang telah didapat
terhadap kasus abses hati serta melakukan penatalaksanaan yang
tepat, cepat, dan akurat sehingga mendapatkan prognosis yang
baik.

1.3 Manfaat
Beberapa manfaat yang didapat dari penulisan laporan kasus ini
adalah:
1. Untuk lebih memahami dan memperdalam secara teoritis
mengenaiabses hati.
2. Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi pembaca mengenai
abses hati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definsi
• Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena
infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang
bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan
adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari
jaringan hati nekrotik, sel-sel inflamasi, atau sel darah di dalam
parenkim hati.
• Secara umum, abses hati dibagi dua yaitu abses hati amebik (AHA)
dan abses hati piogenik (AHP).
• Abses hati amebik adalah penimbunan atau akumulasi debris
nekro-inflamatori purulen di dalam parenkim hati yang disebabkan
oleh amuba, terutama Entamoeba hystolitica.
• Abses hati piogenik adalah proses supuratif yang terjadi pada
jaringan hati yang disebabkan oleh invasi bakteri melalui aliran
darah, sistem bilier, maupun penetrasi langsung.
2.2 Etiologi
2.2.1 Abses Hati Amebik
• Didapatkan beberapa sepesies amoeba yang
dapat hidup sebagai parasit non-patogen dalam
mulut dan usus, tetapi hanya Entamoeba
hystolitica yang dapat menyebabkan penyakit.
Hanya sebagian kecil individu yang terinfeksi
Entamoeba hystolitica yang memberikan gejala
amebiasis invasif, sehingga diduga ada 2 jenis
Entamoeba hystolitica strain patogen dan non-
patogen. Bervariasinya virulensi berbagai strain
Entamoeba hystolitica ini berbeda berdasakan
kemampuannya menimbulkan lesi pada hati.4

Anda mungkin juga menyukai