Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TIM KEPERAWATAN

DAN TIM KESEHATAN LAINNYA (AHLI GIZI ) DALAM KONTEKS


KEPERAWATAN INTENSIF

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Adityana Suhendar P07120215042


Lailati Ulpah P07120215060
Muhammad Ikhsan S P07120215068
Nadya Destia Rakhmi P07120215069
Noviyanti Dyah H P07120215072
Pengertian Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang


direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Pada dasarnya
komunikasi terapeutik merupakan komunikasi
professional yang mengarah pada tujuan yaitu
penyembuhan pasien.
Tujuan Komunikasi Terapeutik
• Menurut Purwanto,(1994) tujuan dari komunikasi terapeutik
yaitu:

1) Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban


perasaan dan
2) pikiran mempertahakan kekuatan egonya.
3) Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah
situasi yang ada
4) Mengulang keraguan membantu dalam pengambilan tindakan
yang efektif dan mempengaruhi orang lai lingkungan fisik
dan dirinya.
Unsur-Unsur Dalam Komunikasi

1) Sumber proses komunikasi yaitu pengirim dan penerima pesan.


Prakarsa berkomunikasi dilakukan oleh sumber ini dan sumber
juga menerima pesan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam
mengirim.
2) Pesan- pesan yang disampaikan dengan menggunakan penyandian
baik yang berupa bahasa verbal maupun nonverbal.
3) Penerima yaitu orang yang menerima pengiriman pesan dan
membalas pesan yang disampaikan oleh sumber, sehingga dapat
diketahui mengerti tidaknya suatu pesan.
4) Lingkungan waktu komunikasi berlangsung, yang dalam hal ini
meliputi saluran penyampaian dan penerimaan pesan serta
lingkungan alamiah saat pesan disampaikan. Saluran penyampaian
pesan melalui indra manusia yaitu: pendengaran, penglihatan,
pengecap dan perabaan.
Komunikasi Dengan Tim Kesehatan Lain

Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat


bekerja tanpa berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain
tersebut diantaranya adalah dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium,
tenaga rontgen dan sebagainya. Setiap tenaga profesi tersebut
mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan pasien, hanya
pendekatannya saja yang berbeda disesuaikan dengan profesi
masing-masing.
• Kode Etik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2000),
Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat
dan profesi kesehatan lainnya :

1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama


perawat dan dengan tenaga kesehatan lain, baik dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
“keseluruhan”.
2) Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalamnnya kepada sesama perawat
serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi
lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang
perawatan.
Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Gizi

Agar pemenuhan gizi pasien dapat sesuai dengan


yang diharapkan maka perawat harus mengkonsultasikan
kepada ahli gizi tentang diet pasienmaupunobat–obatan
yang digunakan pasien, jika perawat tidak
mengkonunikasikannya maka dapat terjadi pemilihan
makanan oleh ahli gizi yang bisa saja menghambat absorbsi
dari obat tersebut. Jadi diperlukanlah komunikasi dua arah
yang baik antara perawat dengan ahli gizi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai