Anda di halaman 1dari 89

BIOPSIKOLOGI MATERI 1.4.

Sistem Syaraf Manusia


Struktur Sistem Syaraf Makhluk Vertebrata

• Neuroanatomi adalah anatomi dari sistem


syaraf.
• Merupakan studi dari berbagai bagian dari
sistem syaraf dan fungsi-fungsinya.
• Sistem syaraf terdiri dari berbagai
substruktur, masing-masing terdiri atas
banyak neuron.
Arah dalam sistem syaraf vertebrata

• Dideskripsikan dengan mengaitkannya dengan


orientasi sumsum tulang belakang
• Anterior vs Posterior
– Anterior : ke arah ujung hidung
– Posterior : ke arah ujung ekor
• Dorsal vs Ventral
– Dorsal :Ke permukaan punggung
– Ventral : ke permukaan dada
• Medial vs lateral
– Medial : ke arah garis tengah tubuh
– Lateral : ke arah bagian samping tubuh
Istilah lokasi sistem syaraf:
• Ventral: menuju arah perut
• Dorsal: menuju arah punggung
• Anterior: menuju ujung depan
• Posterior: menuju ujung belakang
• Lateral: menuju samping
• Medial: menuju garis tengah
• Superior: di atas bagian lain
• Inferior: di bawah bagian lain
…istilah
• Proximal: terletak di dekat titik tertunjuk
• Distal: terletak lebih jauh dari titik tertunjuk
• Ipsilateral: terletak pada sisi tubuh yang sama
• Contralateral: terletak di sisi tubuh yang
berseberangan
• Bidang coronal: tampak dari depan
• Bidang sagittal: tampak dari samping
• Bidang horizontal: tampak dari atas
Arah-arah dalam sistem syaraf
• Proximal vs Distal
– Proksimal : dekat
– Distal : jauh

Jauh dekat dalam kaitannya dengan sistem syaraf


lateral. Proksimal lebih dekat dengan sistem syaraf
pusat, sedangkan distal lebih jauh. Contoh : syaraf di
pundak proksimal dibanding syaraf jari-jari.
Dua subsistem utama dari Sistem Syaraf

1. Sistem Syaraf
Pusat (SSP)
2. Sistem Syaraf
Tepi/Perifer
(SST)
Sistem Syaraf Perifer
Sistem Syaraf Tepi/Perifer

Terdiri atas:
1. Somatic Nervous System
2. Autonomic Nervous System
Sistem Syaraf Somatik

• Terdiri atas:
– Syaraf yang membawa informasi
sensori menuju SSP (disebut aferen).
– Syaraf mentransmisi pesan untuk
gerakan motorik dari SSP ke tubuh
(disebut eferen).
Sistem Syaraf Otonom
• Sistem syaraf ini mengirim dan menerima
pesan untuk mengatur perilaku otomatik
tubuh (detak jantung, tekanan darah,
pernafasan, pencernaan, dll.)
• Dibedakan atas dua subsistem:
1.Sistem Syaraf Simpatetik
2.Sistem Syaraf Parasimpatetik
Sistem Syaraf Simpatetik
• Merupakan suatu jejaring syaraf yang
menyiapkan organ untuk aktivitas berat:
– Meningkatkan detak jantung, tekanan
darah, pernafasan, dll. (respon “fight or
flight”).
– Membentuk ganglia pada kiri dan kanan
syaraf tulang belakang (spinal cord).
– Utamanya menggunakan norepinephrine
(noradrenalin) sebagai neurotransmiter di
sinapsis postganglionik.
Sistem Syaraf Parasimpatetik

• Memfasilitasi respon vegetatif tidak darurat.


– Menurunkan fungsi yang ditingkatkan oleh
sistem syaraf simpatetik.
– Membentuk axon preganglion yang panjang
merentang dari syaraf tulang belakang dan
serabut postganglion pendek yang melekat pada
organ-organ.
– Mendominasi selama kondisi santai.
– Axon postganglionik sebagian besar melepas
neurotransmiter acetylcholine.
Sistem Syaraf Pusat
Struktur Sistem Syaraf Vertebrata

• Sistem syaraf pusat terdiri atas:


1. Spinal Cord
2. Otak
Spinal Cord
Syaraf tulang belakang
 terdapat di ruas tulang belakang
 berkomunikasi dengan alat-alat penginderaan
dan otot yang ada di tingkat bawah kepala.
Hukum Bell-Magendie menyatakan bahwa
 akar dorsal yang masuk membawa informasi
sensori, dan
 akar ventral yang keluar membawa informasi
motorik.
 Badan sel dari neuron sensori terletak di
kumpulan neuron di luar syaraf tulang
belakang yang disebut ganglia akar dorsal.
Spinal cord terdiri atas:

Gray matter
Bagian dalam berbentuk H

White matter
Area yang mengelilingi
Grey matter
• terletak di tengah spinal cord
• berisi banyak badan sel dan dendrit. Serta
interneuron yang tidak termielinasi
White matter
• tersusun terutama atas axon yang bermyelin
yang membawa informasi dari gray matter ke
otak dan bagian-bagian lain dari spinal cord.
• Mielin yang membuat white matter tampak
putih kemilau
Spinal cord
 Setiap ruas mengirim
informasi sensori ke
otak dan menerima
perintah motorik.
 Terdapat 31 tingkat ruas
tulang punggung  62
syaraf yang mencabang
• Dorsal root ganglia : neuron unipolar sensorik
(aferen) yang badan selnya mengelompok di
luar sumsum tulang belakang
• Neuron-neuron akar ventral  neuron
multipolar motorik (eferen) yang badan selnya
berada dalam tanduk ventral
• Sistem saraf somatik ke otot – otot skeletal
• Sistem saraf otonom : ke ganglia, bersinapsi di
neuron-neuron ke organ dalam.
Otak

Tiga divisi utama otak mencakup:


1. Otak belakang.
2. Otak tengah.
3. Otak depan.
Area Dikenal sebagai Struktur Utama
Otak depan Prosencephalon
(forebrain) (“forward-brain”)
Diencephalon Thalamus, Hypothalamus
(“between-brain”)
Telencephalon Cerebral cortex, hippocampus,
(“end brain”) basal ganglia
Otak Mesencephalon Tectum, tegmentum, superior
tengah (“middle-brain”) colliculus, inferior colliculus,
(Midbrain) substantia nigra
Otak Rhombencephalon
belakang (“parallelogram-brain”)
(Hindbrain) Metencephalon
(“afterbrain”)
Myelencephalon
(“marrow-brain”)
Otak Belakang
• Terdiri atas:
– Medulla.
– Pons.
– Cerebellum.
• Terletak di bagian posterior dari otak.
• Struktur otak belakang, otak tengah, dan
struktur-struktur tengah dari otak
membentuk batang otak.
• Terletak di atas spinal
Medulla
cord dan dapat
dianggap sebagai
perpanjangan yang
membesar dari spinal
cord.
• Bertanggung jawab
atas refleks-refleks
vital seperti bernafas,
detak jantung,
muntah, sekresi ludah,
batuk, dan bersin.
Syaraf cranial
• Memungkinkan
medulla
mengendalikan
sensasi dari kepala,
gerakan otot pada
kepala dan berbagai
output
parasimpatetik pada
organ-organ.
12 Syaraf Cranial
• N I – Olfactory
• N II – Optic
• N III – Oculomotor
• N IV – Trochlear
• N V – Trigeminal
• N VI – Abducent
• N VII – Facial
• N VIII – Auditory
• N IX – Glossopharyngeus
• N X – Vagus
• N XI – Spinal Accesory
• N XII – Hypoglossus
N Syaraf Fungsi
I Olfactorius Pembauan (s)
II Opticus Penglihatan (s)
III Oculomotorius Gerak bola mata (m)
IV Trochlearis Gerak bola mata (m)
V Trigeminalis Gerak rahang (m), kepekaan lidah
dan wajah (s)
VI Abducents Gerak bola mata (m)
VII Facialis Gerak otot wajah (m)
VIII Auditory Vestibularis Pendengaran dan keseimbangan (s)
IX Glossopharyngeus Lidah (s&m) dan kerongkongan (s)
X Vagus Jantung, pembuluh darah, viscera
(m)
XI Spinal Asesoris Otot leher dan viscera (m)
XII Hypoglossus Otot lidah (m)
Pons
• Terletak di samping
medulla (ventral dan
anterior).
• Bersama-sama medulla
terdapat formasi retikuler
dan sistem raphe.
• Bekerja secara bersama-
sama untuk meningkat-
kan gugahan dan ke-
siagaan dari bagian lain
otak.
Formasi Retikuler dan
Sistem Raphe
Formasi retikuler
• Bagian menurun adalah Sistem Raphe
satu dari beberapa area • juga mengirim akson ke
otak yang mengendalikan berbagai area di otak
area motorik pada spinal depan, mengubah
cord. kesiagaan otak untuk
• Bagian yang ke atas merespon rangsangan.
mengirim output ke
korteks serebral, secara
selektif meningkatkan
gugahan dan perhatian.
Cerebellum

• Dikenal sebagai otak


kecil, struktur yang
memiliki lipatan yang
dalam.
• Mengendalikan gerakan
motorik, keseimbangan,
dan koordinasi.
• Juga penting untuk
perpindahan perhatian
antara pada rangsangan
Otak Tengah
Terdiri atas struktur-struktur:
• Tectum – langit-langit otak tengah
• Superior colliculus & inferior colliculus–
terletak di kiri-kanan tectum dan memproses
informasi sensori.
• Tegmentum- tingkat intermediate dari otak
tengah yang berisi nuclei dari syaraf kranial dan
sebagian dari formasi retikule.
• Substantia nigra – berisi jalur dopamin yang
memfasilitasi kesiapan gerak.
Otak Depan
Otak yang letaknya paling depan dan
merupakan bagian utama dari otak mamalia.
Terdiri atas dua hemisfer serebral.
• Terdiri atas bagian korteks luar dan
subkorteks.
• Bagian luar dikenal sebagai cerebral cortex.
• Setiap sisi menerima informasi sensori dan
mengendalikan gerakan motorik dari tubuh
sisi yang berseberangan (kontralateral).
Bagian sub-korteks

Adalah bagian yang terletak di bawah


korteks.
Thalamus
Adalah stasiun relay
(penerus) dari alat
penginderaan dan
sumber-sumber input
utama ke korteks.
Basal ganglia
• Berkaitan dengan perencanaan gerakan
motorik, dan aspek memori dan ekspresi
emosional.
• Terdiri atas nucleus caudatus, putamen, dan
globus pallidus.
Sistem limbik
• Terdiri atas sejumlah struktur yang saling
terhubungkan, yang membentu pagar
seputar thalamus.
• Termasuk di dalamnya adalah olfactory
bulb, hypothalamus, hippocampus,
amygdala, dan gyrus cingulat dari korteks
serebral.
• Sistem limbik berkaitan dengan motivasi,
emosi, dorongan dan agresi.
Hipothalamus

• Area kecil di dekat dasar otak.


• Mengirim pesan ke kelenjar pituitary untuk
meningkatkan pelepasan hormon.
• Berkaitan dengan perilaku seperti makan,
minum, perilaku seksual, dan perilaku-
perilaku termotivasi lainnya.
• Hipothalamus dan thalamus bersama-sama
membentuk “diencephalon”.
Kelenjar Pituitary

• Adalah kelenjar yang menghasilkan hormon


yang terdapat di dasar hipothalamus.
Basal Forebrain
• Tersusun atas beberapa struktur yang
terletak di permukaan dorsal dari forebrain.
• Mengandung nucleus basalis:
– Menerima input dari hipothalamus dan
basal ganglia.
– Mengirim akson yang melepas
acetylcholin ke korteks serebral.
– Merupakan bagian kunci dari sistem otak
untuk gugahan, keterjagaan, dan
perhatian.
Hippocampus

• Adalah sebuah struktur


yang besar terletak di
antara thalamus dan
korteks serebral.
• Menuju bagian
posterior dari forebrain
• Penting untuk
menyimpan memori
tipe tertentu.
Kanal Sentral, Ventrikel, & Mening
• Kanal sentral adalah saluran yang berisi cairan
terletak di tengah spinal cord.
• Ventrikel adalah empat rongga dalam otak yang
berisi cairan cerebrospinal.
• Cairan serebrospinal adalah cairan bening yang
ditemukan dalam otak dan spinal cord, menjadi
bantal peredam untuk otak, dan tempat
penampungan hormon dan nutrisi untuk otak
dan spinal cord.
• Mening adalah membran yang melingkupi otak
dan spinal cord
Korteks Serebral
• Merupakan bagian yang paling pokok dari otak
mamalia dan terdiri dari lapisan-lapisan selular
pada permukaan luar dari hemisfer serebral.
• Korteks serebral dibagi menjadi dua.
Dihubungkan oleh dua kumpulan akson yang
disebut corpus callosum dan commissura
anterior.
• Korteks serebral manusia sangat berkembang
dibandingkan dari spesies lain.
Organisasi Korteks Serebral

• Ada enam laminae (lapisan) yang paralel


dengan permukaan korteks.
• Sel dari korteks juga dibagi dalam columns
yang terletak tegak lurus dengan laminae.
• Dibagi dalam empat lobus: occipital,
parietal, temporal, dan frontal.
4 Lobus Korteks Serebral
Lobus Occipital
• Terletak di ujung posterior dari korteks.
• Dikenal sebagai korteks striata atau korteks
visual primer.
• Bertanggung jawab atas input visual.
• Kerusakan dapat menyebabkan kebutaan
kortikal.
Lobus Parietal
• Terdapat gyrus postsentral (alias korteks
somatosensori primer) yang menjadi target
utama dari sensasi sentuh, dan informasi dari
reseptor peregangan otot dan sendi.
• Juga bertanggung jawab untuk pemrosesan
dan integrasi informasi tentang mata, kepala,
dan posisi tubuh dari informasi yang dikirim
dari otot dan sendi.
Lobus Temporal
• Terletak di bagian lateral dari setiap hemisfer
dekat kening.
• Menjadi target dari informasi auditori dan
esensial untuk pemrosesan bahasa terucap.
• Bertanggung jawab pula akan aspek
penglihatan yang kompleks termasuk gerakan
dan beberapa perilaku emosional dan
motivasional.
• Sindrom Klüver-Bucy berkaitan dengan
kerusakan lobus temporal.
Lobus Frontal
• Termasuk di dalamnya korteks prefrontal dan
gyrus presentral.
• Gyrus presentral juga dikenal sebagai korteks
motor primer, dan bertanggung jawab
mengendalikan gerakan motorik halus.
…lobus frontal
• Terdapat korteks prefrontal – pusat integrasi
untuk semua informasi sensori dan area-area lain
dari korteks (bagian paling anterior dari lobus
frontal).
• Bertanggung-jawab atas fungsi yang lebih tinggi
seperti berpikir abstrak dan merencanakan,
kemampuan mengingat peristiwa dan informasi
terbaru (“working memory”), memungkinkan
pengaturan perilaku impulsif dan mengendalikan
perilaku yang lebih kompleks.
Beragam cara meneliti otak
• Kategori utama metode penelitian untuk
mempelajari otak mencakup penelitian-
penelitian yang berusaha untuk:
1. Menghubungkan anatomi otak dengan
perilaku.
2. Mencatat aktivitas otak pada saat
berperilaku.
3. Memeriksa efek dari kerusakan otak.
4. Memeriksa efek dari menstimulasi bagian
tertentu pada otak.
…beragam cara

• Proses menghubungkan anatomi tengkorak


dengan perilaku dikenal sebagai
phrenology, yang menjadi pendekatan awal
penelitian otak.
• Phrenology memberikan hanya sedikit
hasil, kalaupun ada yang akurat.
Metode:
Pemindaian
• Menghubungkan aktivitas otak dengan
perilaku antara lain dengan melakukan
pengidentifikasian perilaku yang tidak wajar
dan mencari abnormalitas struktur atau fungsi
otak.
• Struktur otak yang abnormal dapat
diidentifikasi dengan menggunakan
Computerized Axial Tomography (CAT scan)
atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Computerized Axial Tomography
(CAT scan)

• Menggunakan injeksi suatu pewarna ke


dalam darah dan serangkaian sinar X
melalui kepala.
• Pemindai dirotasi dengan pelan sampai
suatu pengukuran dari berbagai sudut
sudah dilakukan dan kemudian konstruksi
gambar dilakukan dengan komputer.
Magnetic Resonance Imaging
(MRI)
• Menggunakan
aplikasi medan
magnetik yang kuat
untuk mendapatkan
gambar dari otak.
…pemindaian
• Regional Cerebral Blood Flow (rCBF) –
substansi radioaktif dimasukkan dalam
darah, pemindai PET digunakan untuk
melacak penyebarannya dan
menunjukkan aktivitas otak taraf tinggi.
• Functional Magnetic Resonance Imaging
(fMRI) menggunakan konsumsi oksigen
dalam otak untuk menghasilkan gambar
yang rinci dan bergerak.
Metode:
Pencatatan Aktivitas Otak
• Dilakukan dengan menggunakan metode
noninvasif antara lain:
– Electroencephalograph (EEG) – mencatat
aktivitas elektris yang dihasilkan oleh
berbagai bagian otak.
– Positron-emission tomography (PET) –
mencatat emisi dari radioaktivitas substansi
radioaktif yang diinjeksikan untuk
mendapatkan gambar resolusi tinggi.
Metode:
Efek Kerusakan Otak

• Memeriksa efek kerusakan otak dilakukan


pada hewan laboratorium, mencakup:
– Teknik lesi: secara sengaja merusak
bagian otak tertentu.
– Teknik ablasi: mengambil bagian tertentu
otak.
• Peneliti menggunakan instrumen stereotaxic
untuk merusak struktur pada interior otak.
Metode:
Menghambat Struktur Tertentu

Mencakup:
• Gene-knockout approach: menggunakan
berbagai substansi biokimia untuk membuat
tidak aktif bagian-bagian otak dengan
menyebabkan mutasi gen sampai pada titik
berpengaruh pada perkembangan atau
keberfungsiannya.
• Transcranial magnetic stimulation: aplikasi
medan magnetik yang intens untuk membuat
tidak aktif neuron secara temporer.
Metode:
Brain Stimulation Technique

• Teknik stimulasi otak berasumsi stimulasi


pada area tertentu akan meningkatkan
aktivitas.
– Peneliti mengamati perubahan perilaku yang
terkait pada saat area tertentu distimulasi.
– contoh: transcranial magnetic stimulation
– Keterbatasannya adalah banyak struktur yang
saling berhubungan bertanggung-jawab atas
perilaku-perilaku tertentu.

Anda mungkin juga menyukai