Anda di halaman 1dari 56

Current Liabilities

Pertemuan 1
• Tiga karakteristik liabilitas:
Kewajiban saat ini, timbul dari transaksi masa lalu, dan menyebabkan
arus keluar sumber daya (kas, barang, jasa).
Tanggal pembayaran liabilitas (utang) disebut dengan tanggal jatuh
tempo.
Pembayaran sesuai jangka waktu menyebabkan utang dikategorikan
sebagai liabilitas lancar dan tidak lancar (current dan non current).
• Liabilitas lancar diharapkan dibayar dalam siklus normal perusahaan
atau dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
• Contoh: utang dagang, utang wesel, utang jangka panjang yang jatuh
tempo pada perioda sekarang, utang jangka pendek yang didanai
ulang, utang dividen, uang muka dan deposit pelanggan, pendapatan
diterima di muka, pajak pertambahan nilai, utang pajak penghasilan,
utang gaji dan benefit karyawan.
• Pencatatan: pada saat barang diterima, hak barang telah beralih.
• Pengukuran: faktur pembelian yang diterima dari penjual (masa
potongan).
Karakteristik Hutang
• Kewajiban saat ini yang timbul dari transaksi dari masa lalu dan menyebabkan aliran keluar
sumber daya (kas, barang, atau jasa).
• Pembelian barang: 2/10, n/30 = Rp50.000 pada Tanggal 1 Januari 2018
Sediaan Rp50.000
Hutang dagang Rp50.000
• 9 Januari 2018
Hutang dagang Rp50.000
Sediaan Rp1.000.
Kas Rp49.000

• 30 Januari 2018 (pembayaran)


Hutang dagang Rp50.000
Kas Rp50.000
• Utang wesel: janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu di masa mendatang.
• Utang wesel: jangka pendek dan jangka panjang
• Pada umumnya dari peminjaman uang
• Pencatatan: bunga dan tanpa bunga
• Pada Tanggal 1 Maret 2018, perusahaan meminjam pada Bank ANK sebesar
Rp50.000 dengan menandatangani wesel berbunga 12% dengan jangka waktu 3
bulan (pencatatan dengan bunga)
• 1 Maret 2018: Kas Rp50.000
Utang wesel Rp50.000
• 1 Juni 2018: Utang wesel Rp50.000
Biaya bunga Rp1.500
Kas Rp51.500
Bagaimana pencatatan tanpa bunga?
• 1 Januari 2018 perusahaan meminjam dari bank sebesar Rp100 juta
dengan bunga 10% dan jangka waktu 3 bulan.
• Kas 100 juta
• utang wesel 100 juta

1 April 2018 (pencatatan dengan bunga)


Utang wesel 100 juta
Biaya bunga 2,5juta
kas 102,5 juta
1 April 2018 (pencatatan tanpa bunga)
Biaya bunga 2,5juta
Utang wesel 2,5 juta

Utang wesel 102,5 juta


kas 102,5 juta
Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo pada
Tahun ini
• Current Maturities of Long Term debt
• 1 Januari 2010, PT Muja Muju menerima pinjaman dari Bank ANK sebesar
Rp250.000.000 dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun dan bunga 12%. (1 Januari
2010 – 1 Januari 2015)
• 1 Januari 2010, Kas Rp250 juta
• Utang Bank Jangka PanjangRp250 juta
• 1 Januari 2011
• Utang Bank 50 juta
• Biaya bunga 30 juta
Kas 80 juta
1 Januari 2014
Utang Bank Jangka Panjang Rp50 juta
Utang Bank jangka panjang yang jatuh tempo Rp50 juta
• 1. Perusahaan bermaksud untuk mengkonversi kewajiban tersebut
menjadi kewajiban jangka panjang
• 2. Perusahaan harus memiliki hak penuh untuk menunda pelunasan
liabilitas minimum 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Utang Dividen
• Pada saat tanggal pengumuman, maka perusahaan mengakui adanya
hutang pada pemegang saham.
• Jika pembayaran pada tahun yang sama, maka utang dividen
digolongkan sebagai liabilitas lancar.
• Jika tidak ada pembayaran dividen maka perusahaan hanya
mengungkapkan saja.
• Utang dividen dalam bentuk saham tidak diakui sebagai liabilitas.
• Perusahaan membuat akun pada ekuitas sebagai dividen yang belum
dibagi.
Karakteristik Hutang
• Tanggal 1 September 2017 PT ABA menjual tiket pertandingan sepak
bola @Rp50.000 sebanyak 100 lembar:
Kas Rp5.000.000
Pendapatan Diterima Dimuka Rp5.000.000

• Pertandingan dilaksanakan Tanggal 30 September 2017


Pendapatan Diterima Dimuka Rp5.000.000
Pendapatan (Penjualan Tiket) Rp5.000.000
Contoh lain: berlangganan koran/majalah, tiket pesawat
Misalkan: Total pendapatan Rp50.000.000 dengan uang muka 10%?
Utang Pajak Pertambahan Nilai
• Pada Tanggal 4 Januari 2018, PT Muja Muju menjual barang dagangan
senilai Rp50 juta. PT Muja Muju memungut PPN 10 % dari pembeli:
• Piutang Dagang/Kas Rp55 juta
Penjualan Rp50juta
Utang PPN Rp5 juta
Utang Gaji dan Bonus
• Biaya Gaji Rp10 juta
Utang Biaya Gaji Rp10 juta

Utang Biaya Gaji Rp10 juta


Kas Rp10 juta

Biaya bonus Rp25 juta


Utang Bonus Rp25 juta
Provisi
• Provisi adalah sebuah liabilitas yang belum pasti baik jumlah maupun
waktunya atau estimasian (jumlah dan waktu estimasian).
• Merupakan liabilitas lancar atau tidak lancar tergantung pada tanggal
pembayaran ekspektasian.
• Jenis: litigasi, garansi produk, kerusakan lingkungan.
• Garansi adalah penjualan produk dengan jaminan: basis tunai dan basis
waktu
• Pendekatan biaya garansi (expense warranty approach)
• Misalkan: penjualan produk tahun 2018 Rp100 juta @10 juta atau 10 unit.
Estimasi @Rp100.000. maka Biaya Garansi Rp1.000.000
• Utang garansi Rp1.000.000
• Realisasi: Utang garansi Rp1.000.000
• Pendapatan Lain-lain (garansi tidak dimanfaatkan) Rp500.000
• Kas, sediaan, utang gaji Rp500.000
Pendekatan penjualan Garansi (sales warranty)
• Misalkan: penjualan produk tahun 2018 Rp100 juta @10 juta atau 10 unit.
Estimasi @Rp100.000.
• Kas Rp10.000.000
Pendapatan Garansi diterima dimuka Rp1.000.000
Pendapatan Penjualan Rp9.000.0000
realisasi
Biaya Garansi Rp1,000.000
Kas, sediaan, utang gaji Rp1.000.000

Pendapatan Garansi diterima dimuka Rp1.000.000


Pendapatan garansi Rp1.000.000
Utang Hadiah
• PT Muja Muju memberikan hadiah kepada konsumen untuk setiap 10 produk
mendapatkan 1 produk hadiah. Harga setiap produk hadiah Rp10.000 dan perusahaan
membeli 80 unit produk hadiah. Penjualan barang dagangan sebanyak 1000 unit @
Rp100 ribu dan diperkirakan dimanfaatkan sebesar 75%. Realisasi penukaran 50 unit
• Mencatat Penjualan Produk: Kas Rp100 juta
Penjualan 100 juta
• Mencatat pembelian produk hadiah: Sediaan hadiah Rp800.000
Kas Rp800.000
Mencatat penukaran: Biaya Hadiah Rp500.000
Sediaan Hadiah Rp500.000
Bagaimana jika konsumen membayar Rp2.000 perunit barang hadiah?
Jumlah hadiah yang belum ditukar:
75% x 1000 unit = 750 unit – 500 unit = 250 unit tersisa, 250/10 = 25 x 10.000 =
Biaya hadiah :

Anda mungkin juga menyukai