Anda di halaman 1dari 48

TATA

KELOMPOK
KELOMPOK 11

ARTISTIK

Sintang M.M (16150106)


Aulya Dita A (16150110)
Regina Ratih (16150127)
Ismi Rohmatu (16150138)
Michaela Paskalita C (16150146)

3/31/19 1
Ngeyel merupakan sebuah film pendek karya
dari Ambrosius Jalu mahasiswa AKRB
Yogyakarta. Film ini memiliki sebuah pesan
yang cukup penting bahwa dalam cara kita
bersikap akan menentukan bagaimana orang
NGEYEL lain akan merespon apa yang kita sampaikan.
Hal tersebut dalam film pendek ini
digambarkan pada sebuah kejadian sehari-hari
yang ada dalam rumah tangga.

2
SETTING

Berlatar di sebuah perkampungan yang sudah cukup modern di daerah Yogyakarta.


Pengambilan gambar terdapat di beberapa ruangan dalam rumah seperti di kamar
tidur, dapur, dan ruang tamu.
Setting waktu pada hari Minggu dan Senin di pagi dan malam hari.
Situasi sosial tokoh berbahasa Jawa, kehidupan masyarakat menengah ke atas

ALUR
Film tersebut memiliki alur maju

3
Ruang tamu/ ruang keluarga Dapur

Kamar Tidur 4
WATI

27 tahun, rambut panjang, kulit kuning mulus

Emosional, cerewet, ingin suaminya merubah kebiasaan


buruk

Rajin mengurus pekerjaan rumah

5
Bekerja sebagai karyawan kantoran kecil

Dari segi psikis Widodo terlihat cuek dalam urusan


rumah tangga, cerobo, kurang dewasa.
Mempunyai kebiasaan menaruh handuk di atas kasur
setelah mandi.

30 tahun, wajah orang jawa, raut muka cuek,


rambut cepak keriting, kulit sawo matang

WIDODO

6
IBU WATI

60 tahun, masih sehat, gesit, rambut sebagian


putih, sedikit keriput, tidak membungkuk,
menggunakan hijab.

penyabar, bijaksana, sosok keibu-ibuan, selalu


menyelesaikan masalah dengan kepala dingin

7
MAKE-UP
Wati
Makeup dari tokoh wati terlihat sederhana karena tokoh wati
memerankan seorang ibu rumah tangga yang sederhana sehingga tidak
membutuhkan makeup yang berlebihan.

Widodo
Tokoh Widodo yang memerankan sebagai seorang laki-laki dan
suami yang pada dasarnya cuek dan tidak terlalu peduli dengan
penampilan terlihat tidak menggunakan make-up apapun.
Sehingga kesan yang terlihat natural tanpa make-up.

Ibu Wati
Ibu Wati menggunakan polesan make-up yang sederhana. Hal
tersebut menggambarkan seorang ibu yang sederhana dan
kalem.

8
Hair Style
Wati, memiliki rambut hitam sebahu yang sedikit bergelombang. Cirikhas pada hair style nya adalah
rambut yang digerai dan diberi jepit rambut kecil berwarna merah muda.

Widodo, memiliki rambut hitam, pendek, dan keriting.

Ibu Wati
Menggunakan
hijab sebagai
penutup kepala

9
WARDROBE
Wati
Pakaian yang digunakan wati
merupakan pakaian biasa yang
biasanya digunakan di rumah seperti
kaos, celana pendek, baju tidur, dan
dres.

Widodo
Pakaian yang digunakan Widodo
merupakan pakaian rumah biasa yang
hanya berupa kaos dalam, celana
pendek, kaos dan sekali saat akan
berangkat kerja ia menggunakan
pakaian kantor berupa kemeja biru.

Ibu Wati
Pakaian yang digunakan ibu wati adalah
pakaian yang digunakan saat keluar
rumah yang rapi dan menutup aurat.
10
PROPERTY
Lokasi Fix Property Hand Property
tempat tidur, 2 bantal,
1 guling, lemari
Kamar Tidur pakaian, nakas , lampu Handuk, sapu, baju
tidur, foto pernikahan
Satu set sofa dan
Ruang Tamu coffee table, televisi, Kipas lipat
foto pernikahan
Kitchen set, Satu set
meja dan kursi makan, Piring, sendok, garpu,
Dapur magic jar, tempat gelas
jemuran handuk

11
TATA SUARA

Dalam tata suara terdapat 3 Unsur yaitu Speech, Musik, Ambience, dan Efek

Spech dalam film “Ngeyel” dirasa sudah jelas. Percakapan antar tokoh dapat
diterima di telinga pendengar dengan baik.

12
M
U Pada film “Ngeyel” ini musik yang digunakan berupa musik
instrumental yang mengisi tiap pergantian segmen. Hal
S tersebut bertujuan antara lain untuk memberi efek dari
I adegan yang telah dilakukan. Musik tersebut berasal dari
mp3 yang diunduh dari internet.
K

13
Spot efect
Merupakan efek suara yang muncul karena hal tertentu, dalam film ini
berupa suara air ketika Widodo mandi, suara sendok garpu diatas
piring saat sedang makan, suara mengaduk teh, suara pintu terbuka,
suara ketukan pintu, suara gesekan rambut dengan handuk, suara sapu
Sound
Efect

yang menyenggol rak, suara tegukan air, suara air mendidih, suara air
yang dituang dalam gelas, suara kursi ditarik, dan decitan kayu tempat
tidur.

Foley Efect
Efek suara berupa rekaman dari suara-suara luar seperti suara jangkrik,
dan ayam berkokok.

14
Ambience

Ambience/Atmosphere
Dalam film “Ngeyel” terdapat ambience berupa suara acara televisi
yang menandakan sedang berada di ruang tamu.

15
Untuk tata suara dalam film “Ngeyel” suara sound efect yang dibuat
sangat membantu mempertegas kegiatan yang sedang dilakukan oleh
pemain. Sedangkan musik yang dipilih juga dapat menggambarkan apa
yang dirasakan tokoh.

16
TATA CAHAYA

Lighting interior rumah menggunakan general lamp dengan warna warm


white. Namun saat malam hari general lamp dimatikan. Sumber cahaya hanya
pada table lamp yang berada di sisi bawah tempat tidur yang memancarkan
cahaya warm white.

17
Dialog Watik “Makane nek anduk teles ojo delehke kasur!”

Nada bicara Watik terlihat ketus.


SCENE 1

Mime muka yang ditunjukan Watik terlihat jengkel dan kesal.

Gestur tubuh memperlihatkan bahwa Watik sedang lelah.

Gerak
Widodo
Gelisah saat tidur.

Wati
Bangun dan melirik Widodo lalu kembali tidur membelakangi Widodo.

18
SCENE 1. INT. DAY. KAMAR TIDUR. 23.00 WIB
Pengambilan gambar dari samping tempat tidur tepatnya disebelah Widodo yang
hanya menampakan separuh badan Widodo dan Wati serta properti berupa bantal
dan guling yang mereka gunakan dan aksesoris interior berupa dream catcher yang
terpasang di dinding kamar.

19
SCENE 2

Tidak ada percakapan antar tokoh.

Gestur tubuh memperlihatkan bahwa Watik sedang lelah.

Gerak
Widodo
Membuka pintu kamar mandi. -> Mengeringkan rambut dengan handuk-> Jalan menuju
kamar.

20
SCENE 2. INT. DAY. KAMAR MANDI. 07.00 WIB
1. Pengambilan gambar dari arah samping yang menunjukan pintu kamar mandi
dan tempat jemur handuk dengan latar dapur rumah mereka. Menampakan
pintu kamar mandi menandakan adanya kegiatan di kamar mandi yang
dilakukan Widodo serta tempat jemur handuk yang memberi bocoran di awal
film bahwa properti handuk adalah properti yang menjadi pembahasan atau
masalah utama yang ada pada film ini.

2. Pengambilan gambar dari dekat pintu kamar mandi dan menunjukan Widodo
membuka pintu dan keluar dari kamar mandi adalah jawaban dari pengambilan
gambar pertama pada scene ini yang memberi tanda adanya kegiatan di kamar
mandi dan properti handuk.

21
Dialog Watik : “Wes diandani nek anduk teles ojo di delehke kasur Mas Dodo sayangggg!”
Widodo : “Iseh isuk wes ngriwik”
Watik : “Hayo jenengan kui loo!”

Nada bicara
SCENE 3

Watik terlihat ketus, jengkel, dan gemas.


Widodo kesal.

Mime
Mime muka yang ditunjukan Watik terlihat gemas.
Mime muka yang ditunjukan Widodo terlihat cuek.

Gestur tubuh memperlihatkan bahwa Watik sedangJengkel dengan suaminya.


Gestur tubuh Widodo terlihat malas mendengarkan ocehan Watik.
Gerak
Watik, Menyapu dan kemudian menyodorkan sapunya ke Widodo.

Widodo, Berjalan ke kamar sembari mengeringkan kepala dengan handuk-> Melempar


handuk ke tempat tidur-> Membuka lemari-> Mengambil pakaian-> Memakai pakaian.

22
SCENE 3. INT. DAY. KAMAR TIDUR. 07.00 WIB
1. Pengambilan gambar pertama pada scene ini di ambil dari sudut kamar yang
memperlihatkan hampir seluruh bagian kamar terutama memperlihatkan properti
tempat tidur yang mana pada bagian ini properti tempat tidur serta menampakan
handuk basah yang ada di tempat tidur menjadi penting karena merupakan pokok
permasalahan di dalam film ini.

2. Pengambilan gambar kedua close up wajah widodo yang memperlihatkan ekspresi


wajah acuh tak acuh widodo saat ditegur oleh istrinya serta adanya properti lemari
dengan kaca yang lebar sengaja direkam sebagai salah satu penanda Widodo
meninggalkan kamar dengan menunjukan bagian punggung Widodo yang mulai
menjauhi properti atau meninggalkan lokasi.

3. Pengambilan gambar ketiga pada scene ini letaknya sama seperti pengambilan gambar
pertama pada scene ini dan memperlihatkan Widodo pergi dengan meninggalkan
handuk basahnya di tempat tidur dan tidak menghiraukan teguran istrinya.
23
Dialog Watik : “Nek anduk teles ki yo dijereng! Kebiasaan!”

Nada bicara Watik terlihat ketus.

Mime
SCENE 4

muka yang ditunjukan Watik terlihat jengkel dan kesal.


Mime muka yang ditunjukan Widodo terlihat kaget dan tersentak.
Gestur
Gestur tubuh Watik memperlihatkan bahwa ia sangat kesal dengan suaminya.
Gestur tubuh Widodo terlihat kaget mendengar istrinya ngomel.

Gerak
Widodo
Berjalan ke dapur-> Membalik piring-> Mengambil makanan-> Menggeser kursi dan duduk.
-> Menyendokan makanan-> Minum.

Watik
Berjalan ke arah jemuran handuk-> Menjemur handuk-> Jalan menuju ruang tamu/keluarga.
24
SCENE 4. INT. DAY. TEMPAT MAKAN. 08.00 WIB
1. Pengambilan gambar pertama pada scene ini diambil dari sudut meja makan yang
menampakan latar dapur serta kusen dengan daun pintu yang terbuka namun tidak
terlihat karena membuka kearah ruangan lain yang menandakan adanya penghubung
antara ruangan dapur dan ruangan lainnya dan menunjukan pula Widodo datang dari
ruangan lain tersebut dan langsung menuju ke meja makan.

2. Pengambilan gambar kedua pada scene ini di ambil dari sudut tempat jemur handuk
yang memperlihatkan properti jemuran handuk secara close up dengan latar dapur
serta kusen dengan daun pintu yang terbuka namun tidak terlihat karena membuka
kearah ruangan lain sebagai penghubung ruang serta menampakan Wati yang datang
dari arah ruangan lain dan menaruh properti handuk pada properti jemuran handuk.

3. Pengambilan gambar ketiga pada scene ini diambil dari arah depan Widodo secara
dekat dan menunjukan ekspresi Widodo yang tersedak makanan karena di tegur oleh
istrinya.
25
Dialog
Widodo : “Dek, aku tak mancing ning blumbange lek Karjo yo, mengko mulih tak gawake
iwak”
Watik : “Mbok nek prei ki resik-resik omah po kepie malah moncang-mancing wae!”
Nada bicara
SCENE 5

Watik terdengar ketus.


Mime
Watik terlihat jengkel dan kesal.
Widodo terlihat kesal dan cuek.

Gestur
Watik terlihat ingin marah.
Widodo terlihat santai.
Gerak
Watik, Mengipas.
Widodo. Berjalan ke ruang tamu/keluarga-> Membenarkan alat pancing-> Pergi jalan keluar
rumah.

26
SCENE 5. INT. DAY. RUANG TAMU. 11.00 WIB
1. Pengambilan gambar pertama pada scene ini dari depan televisi yang menunjukan
properti televisi secara close up yang sedang menyiarkan siaran TV dimana
pengambilan gambar ini menandakan adanya kegiatan menonton TV.

2. Pengambilan gambar kedua pada scene ini diambil dari sudut samping Wati secara
close up yang menunjukan bagian wajah Wati namun gambar di fokuskan pada hand
property berupa kipas yang menunjukan kegiatan mengipas yang dilakukan Wati serta
adegan ini menunjukan bahwa udara saat adegan ini terasa panas.

27
3. Pengambilan gambar ketiga dari scene ini di ambil dari sudut ruang keluarga yang
merangkap juga sebagai ruang tamu dengan latar set sofa dan beberapa figuran di
dinding yang menunjukan foto-foto pernikahan Wati dan Widodo serta menunjukan
Wati yang sedang duduk di single sofa dengan kegiatan mengipasnya serta sebuah
kusen tanpa daun pintu yang menghubungkan ruangan ini dengan ruang makan dan
dapur dan menunjukan Widodo yang datang dari arah ruang makan/dapur membawa
hand property berupa pancing.

4. Pengambilan gambar keempat dari sudut sebelah jemuran handuk dengan latar pintu
penghubung antara ruang makan/dapur dan ruang keluarga/tamu serta
memperlihatkan properti jemuran handuk dan handuk-handuk yang dijemur.

5. Pengambilan gambar kelima diambil dari arah pintu kamar yang menunjukan bagian
dinding arah back head tempat tidur dan terdapat property figura dengan foto
pengantin Widodo dan Watik serta menunjukan sebagian Property lemari dengan
kaca.
28
Dialog
Watik : “Monggo buk, saking pundi buk panas-panas? Kok tumben?. Monggo lenggah buk.”
Ibu Watik : “Seko omah nduk, ibuk pengen ketemu anake sek ayu dewe.”
Watik : “la nggih buk, karang Watik ki wedok dewe. Diunjuk buk niki teh e.”
SCENE 6A

Ibu Watik : “Mas dodo endi nduk, kok ora neng omah?”
Watik : “Kae nek prei mung manceng wae buk, mboten tau krasan ning omah, mbok yo resik
resik omah ngono yo wegah, kae lo bendino kasure teles nek bar siram anduke
delehke kasur, ket mbiyen ra tau iso jenenge anduk di jereng ki. Piye yo buk Watik
kesel ngandani, kasur dadi koyo krecek kok ora sadar sadar kene bendino ngomyang
ra tau dirungoke kesel buk Watik kesel!. Pie yo buk ben Mas Dodo berubah, ora
keset, ngerti omah?”

Nada
Nada bicara Watik terdengar senang saat ibunya berkunjung namun saat ia bercerita tentang
mas Dodo seketika nada bicaranya berubah menjadi kesal dan sedih.
Nada bicara ibu terdengar penasaran.

29
Mime
Mime wajah Watik saat ibu datang terlihat senang, namun saat ia bercerita tentang mas
Dodo seketika wajahnya berubah menjadi sedih.

Gestur tubuh
Watik terlihat senang kemudian tidak bersemangat saat menceritakan mas Dodo.
Ibu Watik terlihat senang.

Gerak
Watik
Terbangun-> Mengusap mata-> Berdiri-> Berjalan menuju pintu depan-> Membuka pintu->
Salim kepada ibunya-> Berjalan ke dapur-> Mengaduk minuman-> Mengangkat gelas
->Berjalan ke arah ruang tamu/ keluarga-> Meletakan gelas. Duduk.

Ibu Watik
Berjalan memasuki rumah-> Duduk-> Melepaskan tasnya.

30
SCENE 6A. INT. DAY. RUANG TAMU 13.00 WIB
1. Pengambilan gambar pertama pada scene ini diambil dari salah satu sudut ruang keluara/tamu yang menunjukan
Watik sedang tertidur di single sofa lalu terbangun karena mendengar suara ketukan pintu.

2. Pengambilan gambar kedua pada scene ini diambil dari arah belakang kepala Watik dan menunjukan pintu terbuka
dan terdapat seorang wanita paruh baya berhijab diluar yang tak lain dan tak bukan adalah Ibu Watik.

3. Pengambilan gambar ketiga pada scene ini diambil dari arah samping namung sedikit kearah belakang Ibu Watik
dan menunjukan wajah watik dengan penuh dengan latar pintu rumah Watik. Bagian ini juga menunjukan Watik
yang sedang berbincang dengan ibunya.

4. Pengambilan gambar keempat pada scene ini diambil dengan sudut pandang yang sama pada gambar kedua pada
scene ini dan menunjukan ibu watik yang masuk kedalam rumah melewati Watik lalu Watik menutup pintu
rumahnya.

5. Pengambilan gambar kelima pada scene ini diambil dari salah satu sudut ruang tamu/keluarga yang menunjukan
set sofa, figura dengan foto Watik dan Widodo serta beberapa aksesoris interior lainnya. Wati dan ibunya masuk
dan menunjukan ibu Watik yang duduk di sofa panjang sedangkan Watik masuk kearah ruang makan/dapur dan
terlihat dari sebuah kusen jendela tanpa daun jendela Watik sedang membuat minuman untuk ibunya.

31
SCENE 6A. INT. DAY. RUANG TAMU 13.00 WIB

6. Pengambilan gambar keenam dari arah ruang tamu/keluarga yang memperlihatkan Watik dari ruang makan/dapur
masuk ke ruang keluarga/tamu sambil membawa hand property segelas teh.

7. Pengambilan gambar ketujuh pada scene ini diambil dari arah atas coffee table ruang tamu/keluarga dan terlihat
tangan Watik meletakan segelas teh untuk ibunya.

8. Pengambilan gambar kedelapan pada scene ini diambil dari sudut pandang yang sama dari gambar kelima
menampakan Watik sedang berbincang dengan ibunya.

9. Pengambilan gambar kesembilan pada scene ini diambil dari sudut pandang sebelah Watik dan memperlihatkan
wajah ibu Watik secara dekat.

10. Pengambilan gambar kesepuluh pada scene ini sama dengan pengambilan gambar kedelapan.

11. Pengambilan gambar kesebelas pada scene ini diambil dari sudut pandang depan ibu Watik secara close up dan
menunjukan ibu Watik meminum teh buatan Watik.

12. Pengambilan gambar ke duabelas pada scene ini di ambil dari sisi samping wati secara close up dan menunjukan
wajah Watik dengan jelas.
32
Dialog
Watik : “Nek wayah wengi arep turu ora anteng grusah grusuh mergo kasure teles keno
anduk. Saben isuk sak derenge kerjo aku yo nyempetke masak ben Mas Dodo iso
sarapan, kadang yo sarapan bareng nek kabeh rampungan, iyo cen wong wedok
kewajibane ngurusi omah, tapi mau kui lo buk Mas Dodo raiso ninggal kebiasaane
SCENE 6B

nek bar adus mesti anduk teles ki neng dhuwur kasur, iyo nek aku ngerti nek kadang
lali kesuwen ning dhuwur kasur kan marai teles buk”

Ibu Watik : “Nduk, urip ibarat jarang panas iki, wortel e dadi alum, endog e suwe-suwe
mateng dadi atos, kopine wangi, sikapmu nduk sing nentuke arep dadi alum koyo
wortel, atos koyo endog, opo wangi koyo ambune kopi. Coba nduk seko awakmu
dewe, rubah caramu ngandani Mas Dodo. Bukane kowe mbiyen bersyukur to pas
dadi manten, tapi opo kowe iso tetep bersyukur pas keadaanmu koyo ngene?”
Nada
Nada bicara Watik terdengar sedih.
Nada bicara ibu terdengar bijaksana.

33
Mime
Mime muka yang ditunjukan Watik terlihat sedih dan kesal.
Mime muka ibu terlihat tenang dan bijaksana.

Gestur
Gestur tubuh Watik terlihat kesal.
Gestur tubuh ibu terlihat santai.
Gerak
Ibu Watik
Mengangguk-angguk-> Minum-> Berdiri-> Berjalan ke arah dapur-> Mematikan kompor
-> Menuang air panas ke gelas-> Meletakan panci-> Menunduk melihat ke arah gelas. ->
Menengok ke arah Watik-> Menggerakan tangan-> Menunjuk gelas.

Watik
Membenarkan posisi duduk-> Berjalan menghampiri ibunya

34
SCENE 6B. INT. DAY. DAPUR. 13.15 WIB
1. Pengambilan gambar pertama pada scene ini diambil dari salah satu sudut ruang tamu/keluarga yang menunjukan
set sofa, figura dengan foto Watik dan Widodo serta beberapa aksesoris interior lainnya dan menunjukan ibu Watik
yang mulai berdiri dan meninggalkan Watik ke arah ruang makan/dapur.

2. Pengambilan gambar kedua pada scene ini diambil dari arah bawah tepatnya dari arah coffe table dan menunjukan
Watik yang sedang berbicara dengan latar property berupa figura dengan foto Watik dan Widodo.

3. Pengambilan gambar ketiga pada scene ini diambil secara dekat dari arah atas panci yang menunjukan panci berisi
air mendidih diatas kompor.

4. Pengambilan gambar keempat pada scene ini diambil dari arah ruang makan dengan latar dapur tepatnya area
kompor dan menunjukan Wati yang menyusul ibunya ke dapur sementara ibu Watik menunggu air yang ia masak
mendidih. Watik dan ibu Wati membelakangi kamera.

5. Pengambilan gambar kelima pada scene ini diambil dari arah belakang ibu Watik yang menunjukan wajah Watik
yang sedang berbicara secara close up.

6. Pengambilan gambar keenam pada scene ini diambil dari arah yang sama pada gambar keempat dan menunjukan
ibu watik mulai menuangkan air panas dari panci ke dalam gelas.

35
SCENE 6B. INT. DAY. DAPUR. 13.15 WIB

7. Pengambilan gambar ketujuh pada scene ini diambil dari arah atas properti gelas-gelas yang berisikan kopi, telur
dan wortel yang sedang di masukan air panas.

8. Pengambilan gambar kedelapan pada scene ini diambil dari arah belakang Watik yang menunjukan dengan jelas
secara dekat wajah ibu Wati yang sedang menasehati Watik.

9. Pengambilan gambar kesembilan pada scene ini diambil dari arah yang sama seperti gambar keempat dan
menunjukan ibu Watik yang sedang menasehati Watik.

10. Pengambilan gambar kesepuluh pada scene ini diambil dari arah yang sama seperti gambar kelima dan menunjukan
wajah Watik dengan ekspresi sedang menyimak dan memahami nasihat ibunya.

11. Pengambilan gambar kesebelas pada scene ini sama seperti gambar kesembilan.

12. Pengambilan gambar keduabelas pada scene ini sama seperti gambar kesepuluh namun lama kelamaan kamera
mulai bergerak dan membuat wajah Watik tertutup oleh ibunya.

13. Pengambilan gambar ketigabelas pada scene ini merupakan lanjutan gerak dari gambar keduabelas dan pada
gambar ketigabelas ini diambil dari arah depan figura foto Watik dan Widodo yang terpajang dengan suasana
sekitar gelap menunjukan pada saat itu sudah malam hari.
36
Tidak ada dialog

Tidak ada Nada bicara


SCENE 7

Mime wajah Widodo terlihat tidak nyaman


Mime wajah Wati hanya datar dan cuek

Gestur tubuh
Widodo terlihat tidak nyaman
Watik terlihat cuek

Gerak
Widodo
Membolak balikan badan gelisah saat tidur

Watik
Menengok Widodo-> Berbalik membelakangi Widodo

37
SCENE 7. INT. KAMAR TIDUR. DAY. 23.30 WIB
1. Pengambilan gambar pertama pada scene ini di ambil dari sudut kamar yang
memperlihatkan hampir seluruh bagian kamar terutama memperlihatkan
properti tempat tidur serta menunjukan Watik dan Widodo yang sedang tidur
namun Widodo nampak gelisah karena kasur yang basah oleh ulahnya yang
suka menaruh handuk basah ditempat tidur.

2. Pengambilan gambar kedua pada scene ini menunjukan secara dekat lampu
tidur dengan kap berwarna putih dengan renda dan motif bunga berupa
bordiran.

38
Dialog
SCENE 8

Watik : “Sarapan disik Mas. Sarapan disek Mas, lagi mangkat kerjo.”
Widodo : “Iyo dek..”

Nada bicara Watik terdengar lebih santai dan sabar.


Nada bicara Widodo terdengar gugup.

Mime muka yang ditunjukan Watik terlihat lebih tenang.


Mime muka Widodo terlihat terheran-heran.

39
Gestur tubuh
Memperlihatkan Watik lebih sabar menghadapi Widodo.
Gestur tubuh Widodo terlihat santai.

Gerak
Widodo
Membuka pintu kamar mandi-> Mengeringkan rambut dengan handuk-> Jalan menuju
kamar-> Menaruh handuk di tempat tidur-> Membuka lemari-> Mengambil kaos dalam->
Mengenakan kaos dalam-> Mengambil kemeja-> Mengenakan Kemeja-> Menengok Wati->
Mengancing kemeja-> Merapikan rambut dengan tangan.

Wati
Membungkuk mengambil handuk-> Menaruh handuk di pundaknya-> Jalan ke arah luar
kamar-> Berbalik badan ke Widodo-> Berbalik badan dan berjalan keluar kamar.

40
SCENE 8. INT. KAMAR TIDUR. DAY. 07.00 WIB
1. Pengambilan gambar pertama pada scene ini diambil dari dekat tepatnya di
depan pintu kamar mandi dan menunjukan Widodo membuka pintu dan keluar
dari kamar mandi.

2. Pengambilan gambar kedua pada scene ini diambil dari arah pintu kamar
dengan latar dinding yang terdapat figura poto pernikahan Widodo dan Watik
serta lemari dengan kaca lalu terlihat Widodo memasuki kamar dengan
membawa handuk yang sedang digunakan untuk mengeringkan rambutnya.
Saat Widodo tengan mengenakan pakaian, Watik masuk ke kamar mengambil
handuk yang ada di tempat tidur. Posisi mereka membelakangi kamera.

3. Pengambilan gambar ketiga pada scene ini diambil dari arah depan Watik
menunjukan wajah Watik yang sedang berbicara pada suaminya.

41
4. Pengambilan gambar keempat diambil dari arah yang sama dengan gambar
kedua menunjukan Widodo yang sedang berbicara dengan Watik sembari
mengancing kemejanya serta terlihat Watik yang keluar dari kamar.

5. Pengambilan gambar kelima pada scene ini diambil dari arah ruang makan yang
memperlihatkan dapur.

42
Dialog
SCENE 9

Watik : “Enak Mas sayure?”


Widodo : “Enak e dek, ayo maem bareng.”
Watik : “Njih Mas.”
Nada bicara Watik terdengar lebih santai dan sabar
Nada bicara Widodo terdengar malu-malu.

Mime muka yang ditunjukan Watik terlihat lebih tenang.


Mime muka Widodo terlihat heran namun juga senang dan malu.

43
Gestur tubuh
Memperlihatkan Watik lebih santai.
Gestur tubuh Widodo terlihat santai.

Gerak
Widodo
Melangkah keluar kamar mandi-> Mengelapkan kaki pada keset-> Berjalan menuju kamar->
Berjalan keluar kamar ke arah ruang makan sembari membenarkan bagian bawah kaosnya->
Menengok ke arah Wati-> Mengangguk-angguk-> Menyendokan makanan.

Watik
Membuka majalah-> Menengok ke arah Widodo-> Menutup majalah-> Menaruh majalah->
Berdiri-> Berjalan ke arah kamar-> Membalikan badan-> Berjalan kearah ruang makan->
Menengok ke arah tempat jemur handuk-> Berjalan ke arah Widodo-> Memegang pundak
Widodo-> Duduk-> Mengambil piring dan sendok-> Mengambil makanan.

44
SCENE 9. INT. RUANG TAMU. NIGHT. 19.00 WIB
1. Pengambilan gambar pertama dari scene ini diambil dari arah samping yang
menunjukan pintu kamar mandi dan tempat jemur handuk dengan latar dapur
rumah mereka. Menampakan pitu kamar mandi menandakan adanya kegiatan
di kamar mandi yang dilakukan Widodo.

2. Pengambilan gambar kedua pada scene ini diambil dari arah samping pintu
kamar mandi namun menampakan hanya bagian bawahnya. Pada gambar ini
menunjukan Widodo yang keluar dari kamar mandi namun di tampakkan hanya
bagian kakinya saja.

3. Pengambilan gambar ketiga pada scene ini diambil dari arah ruang
tamu/keluarga dan menunjukan Watik yang sedang membaca majalah dan
kemudian Widodo berjalan debelakang Watik dan masuk ke dalam kamar dan
keluar lagi dengan sudah berpakaian berjalan ke arah ruang makan diikuti Watik
yang berdiri dan masuk ke dalam kamar.
45
4. Pengambilan gambar keempat pada scene ini diambil dari salah satu sudut
kamar dan arah belakang Watik yang menunjukan Watik yang melihat
kearah tempat tidur kemudian berbalik dan keluar dari kamar.

5. Pengambilan gambar kelima dari scene ini diambil dari arah depan dapur
yang memperlihatkan akses ke ruang tamu/keluarga, meja makan, tempat
memasak, pintu kamar mandi dan tempat jemur handuk serta widodo yang
tengah makan di meja makan dan Watik yang nampak menghampiri
Widodo.

6. Pengambilan gampar keenam pada scene ini diambil dari arah depan
Widodo dan terlihat Watik menghampiri Widodo yang sedang makan dan
Watik yang ikut duduk dan makan bersama suaminya.

46
Tidak ada dialog.

Tidak ada nada.


SCENE 10

Mime
Mime muka Watik relaks.
Mime muka Widodo terlihat kesal.

Gestur tubuh
Watik terlihat santai.
Gestur tubuh Widodo terlihat jengkel.

Gerak
Widodo
Menengok-> Terbangun-> Menengok ke arah Wati-> Berbaring-> Mengangkat bantal->
Menutup kepala dengan bantal.

47
SCENE 10. INT. KAMAR TIDUR. NIGHT. 23.00 WIB
1. Pengambilan gambar pada scene terakhir ini diambil dari arah atas yang
memperlihatkan setengah badan Wati yang tengah pulas tertidur di kamar pada
malam hari.

2. Pengambilan gambar kedua pada scene ini diambil dari arah depan tempat
tidur yang memperlihatkan Wati dan Widodo yang tengah tidur malam di
kamarnya dan memperlihatkan Widodo yang menengok kearah Wati karena
terganggu oleh suara dengkuran Wati lalu ia membelakangin Wati dan menutup
kepalanya dengan bantal.

48

Anda mungkin juga menyukai