Anda di halaman 1dari 18

SENTRALISASI OBAT

DALAM RANGKA
PENERAPAN MANAJEMEN
KEPERAWATAN DI RUMAH
SAKIT
Oleh:
Endang Purwaningsih
Latar belakang
Kontroling terhadap penggunaan dan
konsumsi obat yang dimiliki oleh klien
merupakan salah satu peran perawat
dalam rangka meningkatkan kepuasan
klien dan keefektifan dalam
memberikan pelayanan asuhan
keperawatan yang terkait dengan
kolaburasi pelaksaanaan terapi oleh
dokter
Latar belakang..
Sentralisasi obat untuk menghindari
penyalahgunaan obat,memudahkan
pemantauan penggunaan obat dan
resiko yang ditimbulkan akibat
penggunaan obat yang tidak terkontrol.
Upaya sistematik meliputi uraian rincian
tentang pengelolaan obat secara ketat
oleh perawat dan penyusunan alur
kerja dalam sentralisasi obat.
Tujuan sentralisasi obat
 Meningkatkan mutu pelayanan kepda
klien terutama dalam dalam pemberian
obat
 Sebagai tanggung jawab dan tanggung
gugat secara hukum maupun moral
 Mempermudah pengelolaan obat secara
efektif dan efisien
 Menyeragamkan pengelolaan obat
Tujuan
 Mengamankan obat-obat yang dikelola
 Mengupayakan ketepatan pemberian
obat dengan tepat
klien,dosis,waktu,cara
 Meminimalkan efek samping obat
dengan kontrol yang cermat
Metode…
 Penanggungjawab pengelolaan obat
adalah Kepala Ruangan,yang secara
operasional dapat didelegasikan pada
staf yang ditunjuk
 Keluarga wajib mengetahui dan ikut
serta dalam mengontrol penggunaan
obat
Metode …
 Penerimaan obat:
 Obat yang telah diresepkan dan telah diambil
oleh kelurga diserahkan kepada perawat dengan
menerima lembar serah terima obat
 Perawat menuliskan nama pasien,register,jenis
obat,jumlah dan sediaan obat dalam kartu
kontrol.Keluarga dan klien selanjutnya menerima
penjelasan kapan/bilamana obat diminum
Penerimaan obat
 Kelurga/klien selanjutnya mendapatkan
salinan obat yang harus diminum beserta
kartu sediaan obat
 Obat yang telah diserahkan selanjutnya
disimpan oleh perawat dalam kotak obat
Pembagian obat

 Obat yang telah diterima untuk selanjutnya


disalin dalam buku daftar pemberian
 Obat-obatan yang telah disimpan untuk
selanjutnya diberikan oleh perawat dengan
memperhatikan alur pemberian obat
 Pada saat pemberian obat ,perawat menjelaskan
macam obat,kegunaan obat,jumlah obat dan
efek samping
Pembagian obat
Pembagian obat
 Sediaan obat yang ada selanjutnya dicek
setiap pagi oleh kepala ruangan atau
perawat primer atau perawat yang ditunjuk
dan didokumentasikan dalam buku masuk
obat. Obat yang hampir habis
diinformasikan pada keluarga dan
kemudian dimintakan kepada dokter yang
bertanggungjawab
Penambahan obat baru

 Bilamana terdapat penambahan atau perubahan


jenis,dosis atau perubahan route pemberian
obat,maka informasi ini akan dimasukkan dalam
buku masuk obat sekaligus dilakukan perubahan
dalam kartu sediaan obat
 Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin
(sewaktu saja),maka dokumentasi hanya dilakukan
pada buku masuk obat dan selanjutnya
diinformasikan pada kelurga dengan kartu khusus
obat
Obat khusus

 Obat disebut khusus apabila : Sediaan


memiliki harga yang sangat mahal,route
pemberian sangat sulit,efek samping
cukup besar,diberikan dalam waktu
tertentu saja
 Pemberian obat khusus diberikan dengan
menggunakan kartu khusus
obat,dilaksanakan oleh perawat primer
Obat khusus
Obat khusus
 Informasi yang
diberikan kepada
klien atau keluarga
meliputi :
 nama obat,
 kegunaan obat,
 waktu pemberian ,
 efek samping.
 Usahakan ada saksi
saat pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai