Kista Endometriosis Ovarium Bilateral
Kista Endometriosis Ovarium Bilateral
Pembimbing:
dr.Novy Riyanti, Sp.OG
No. RM : 142194
Anamnesis Terpimpin
`
Pasien datang ke poliklinik kebidanan RSUD dr. M Haulussy Ambon atas rujukan dr. Novy
Sp.OG dari Rumah Sakit Al-Fatah Ambon dengan diagnosis kista endometriosis + mioma
uteri. Pasien mengeluhkan benjolan pada perut bagian bawah yang membesar secara
perlahan. Benjolan tersebut muncul sejak tahun 2010. pertumbuhan benjolan tersebut
semakin progresif setelah pasien melahirkan anak pertamanya pada tahun 2014. Menurut
pasien benjolan tersebut teraba keras dan semakin hari semakin membesar. Pasien mengaku
sejak perutnya membesar, ia mengalami penurunan BB sejak 1 tahun terakhir.
Keluhan lainnya yaitu nyeri hebat pada perut bagian bawah saat menstruasi.
Keluhan ini dialami pasien sejak bulan januari 2010. Nyeri tersebut menjalar hingga ke
pinggang. Nyeri seperti rasa terbakar dan disertai demam. Nyeri dirasakan terus menerus
selama menstruasi. Terkadang nyeri tersebut membuat pasien pingsan. Nyeri muncul saat
menstruasi dan menghilang bersamaan dengan berhentinya menstruasi. Pasien mengatakan
menstruasinya teratur. Namun biasanya hari pertama hingga ketiga darah yang keluar banyak
sehingga membuat pasien mengganti pembalut 4-5 kali/hari. Namun pada hari ke 4 sampai
hari ke 7 darah yang keluar hanya sedikit. Darah yang keluar berwarna merah kehitaman dan
bergumpal tanpa disertai jaringan. Keluhan pusing (+), demam dialami pasien setiap kali
menstruasi, mual (+), muntah (-), napsu makan menurun (+). Riwayat keputihan (+),
berwarna bening, banyak dan berbau. BAB dan BAK normal.
Next….
Pasien pernah periksa USG di dokter N. Maricar tahun 2013 dan dokter
mengatakan bahwa pasien mempunyai kista. Selain itu, dokter juga mengatakan bahwa pasien
sedang hamil. Bulan januari 2018 pasien memeriksakan diri di salah satu Rumah Sakit swasta
di Jakarta dan hasilnya didapatkan kista pasien semakin membesar, ukurannya +/- 9 cm
yang diketahui melalui pemeriksaan USG dan dokter menyarankan untuk dioperasi saat itu.
Namun pasien merasa belum siap untuk dioperasi. Pada tanggal 13 januari 2019 pasien
kembali memeriksakan dirinya ke dokter Neina Maricar Sp.OG dan diketahui kistanya
semakin membesar dengan ukuran +/- 14 cm sehingga keluarga menyarankan pasien untuk
operasi. Pada tanggal 17 Januari 2019, pasien masuk ke RS Al-Fatah Ambon dan kemudian di
rujuk oleh dokter Novy Sp.OG ke RSUD dr. M Haulussy untuk dilakukannya operasi
pengangkatan kista yang dialami pasien.
Riwayat penyakit Pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma, hipertensi,
dahulu diabetes dan penyakit jantung
Riwayat
Pasien menikah 1 kali saat berusia 22 tahun
Perkawinan
Riwayat Obstetri G1P1A0
Riwayat
Pasien tidak pernah merokok dan minum-minuman beralkohol
Kebiasaan
Riwayat
Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi.
kontrasepsi
Riwayat Pasien menarche pada usia 16 tahun dan siklusi menstruasinya teratur
(28-30 hari) dengan lama menstruasi yaitu 7 hari dan biasanya mengganti
menstruasi & pembalut 4-5 kali sehari. Pasien mengalami menstruasi banyak di hari 1-3
ginekologi hari 4-7 hanya sedikit. Keluhan disertai nyeri perut hebat.
Riwayat
Pasien tidak pernah merokok dan minum-minuman beralkohol
Kebiasaan
Riwayat
Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi.
kontrasepsi
Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum: Tampak Sakit sedang
B. Kesadaran: Compos Mentis/ GCS = E4M6V5
C. Tanda vital:
TD: 110/80 mmHg
Nadi: 77x/menit, regular dan kuat angkat
Pernapasan: 20x/menit
Suhu: 36,7° Celcius
D. Kepala
Bentuk kepala: normocephal
Mata : Konjungtiva anemis+/+, sklera ikterik -/-
9
Telinga : Otorea -/-
Hidung : Rhinorea -/-
Gigi dan mulut : Dalam batas normal
Leher: Pembesaran KGB leher (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Dada : Normochest
Paru-Paru : Bunyi pernapasan: vesikuler kiri = kanan
Bunyi tambahan: Ronki -/-, Wheezing -/-
Jantung : BJ I/II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Perut : (pada pemeriksaan obstetri)
Hati : Pembesaran (-)
Ginjal : Ballotement (-)
Limpa : Pembesaran (-)
Alat genital : (pada pemeriksaan obstetri)
Ekstremitas : Dalam batas normal
Refleks : Dalam batas normal
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Abdomen
• Inspeksi: terlihat perut bagian bawah membesar, jaringan parut (-), bekas
operasi (-)
• Auskultasi : peristaltik usus normal 5 x/menit
• Palpasi: Massa tumor di regio suprapubis, sebesar bola kaki, permukaan
licin, kistik, teraba keras, terfiksir, batas tegas, nyeri tekan (+).
• Perkusi: redup
Pemeriksaan genital:
E. USG
Diagnosa
• Kista endometriosis bilateral + mioma uteri
Tatalaksana
• Di rawat di ruangan ginekologi
• Rencana dilakukan Salphingo ovorektomy (SO) dan miomektomi
• Konsul penyakit dalam
• Jawaban konsul penyakit dalam pada tanggal 18/1/2019
• S : lemas (+), pucat (+), tekanan darah tinggi (-), gula darah (-), pusing (-),
• O : KU : Komposmentis, TD : 110/70 mmHg.
Mata : Konjungtiva anemis (+)
Cor : BJ1/2 reguler murni, bising (-), gallop (-).
Paru : Bunyi napas vesikuler, Rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen : Massa pada regio supra pubik (+)
• A : Kista endometriosis + Mioma uteri + Anemia
• P : Pro transfusi PRC 1 kolf/hari. (3 kolf) ACC jika Hb ≥ 10 gr% toleransi operasi.
Prognosis
• Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad Fungsionam : Dubia ad malam
• Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
Follow Up
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi
22/02/2019 S : Keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir, perut IVFD RL 28 tpm
membesar. Post transfusi 2 kantong PRC
Darah Rutin :
Hemoglobin: 11,3 g/dl
Leukosit : 8700 /mm3
Trombosit : 308.000 /mm3
Hematokrit : 33,4 %
• Keluhan lainnya yaitu nyeri hebat pada perut bagian bawah saat menstruasi. Keluhan ini dialami pasien sejak bulan
januari 2010. Nyeri tersebut menjalar hingga ke pinggang. Nyeri seperti rasa terbakar dan disertai demam yang
dirasakan terus menerus selama menstruasi. Terkadang nyeri hingga membuat pasien pingsan. Nyeri muncul saat
menstruasi dan menghilang bersamaan dengan berhentinya menstruasi. pasien mengganti pembalut 4-5 kali/hari.
Keluhan lainnya yaitu pasien merasa pusing (+), lemas (+) yang dialami ± 3 hari SMRS pasien juga mengeluhkan
demam yang dialami setiap kali menstruasi, mual (+), muntah (-) dan napsu makan menurun (+). Riwayat keputihan
(+), berwarna bening, banyak dan berbau. BAB dan BAK normal, tidak ada nyeri saat BAB maupun BAK.
• Pasien awalnya mengetahui mengalami kista saat periksa di dokter Neina maricar Sp.OG. Tahun 2013. Riwayat keluarga
ang mengalami kista (+), riwayat pengobatan : gamat, rebusan dedaunan, asam mefenamat. Pasien menarche pada usia
16 tahun dan siklus menstruasinya teratur dan pasien menikah pada saat berusia 22 tahun.
• Pada pemfis generalisata didapatkan : Konjungtiva anemis +/+,
• Pemeriksaan Pemeriksaan Abdomen didapatkan :
Inspeksi : Terlihat perut bagian bawah membesar, jaringan parut (-), bekas operasi (-)
Auskultasi : Peristaltik usus normal 5 x/menit
Palpasi : Massa tumor di regio suprapubis, sebesar bola kaki, permukaan licin,
kistik, teraba keras, terfiksir, batas tegas, nyeri tekan (+).
Perkusi : Redup
• Pemeriksaan laboratorium darah rutin Hb 6,6 g/dl, namun setelah ditranfusi WBC Hb menjadi 11,6 gr/dl.
Leukosit 7.300/mm3,Trombosit 534.000/mm3.
• Pada pemeriksaan genitalia tidak dilakukan. Rencana rujukan untuk tindakan laparatomi . Prognosis pada pasien
ini
• Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad Fungsionam : Dubia ad malam
• Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
HASIL PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI
Pengiriman hasil biopsi pada tanggal 23/01/2019 dan dijawab tanggal 31/01/2019 :
Mikroskopik Sediaan jaringan menunjukkan dinding kista dilapisi epitel endometrioid, sebaran
Kista endometriosis
Kista endometriosis adalah suatu jenis kista yang berasal dari jaringan
endometrium.
Ukuran kista bisa bervariasi antara 0.4-4 inchi. Jika kista mengalami
ruptur, isi dari kista akan mengisi ovarium dan rongga pelvis
30
Faktor
endokrin
Teori
Teori genetik
retrograde
dan imun
menstruasi
Etiologi
Teori Teori
metaplasia transplantasi
soelomik langsung
Klasifikasi endometriosis berdasarkan lokasi dan tipe lesi :
Peritoneal
endometriosis
Klasifikasi kista
endometriosis
Ovarian
Endometrial Deep nodular
Cysts endometriosis
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
• Gejala klinik :
• Nyeri perut bagian • Pemeriksaan
bawah yang profresif dan
dekat paha yang terjadi • Pada pemeriksaan rektovaginal Laboratorium
selama haid (dismenore), didapatkan teraba nodul • USG
Dispareunia, nyeri waktu (jaringan endometrium) di
defekasi, poli dan belakang uterus dan disepanjang
hipermenorea, ligamentum yang menyerang
infertilitas dinding pelvis
PEMERIKSAAN
ANAMNESIS PENUNJANG
Terapi pada kista endometriosis
Medisinalis
Terapi Bedah
Terapi paliatif dengan horm,on
steroid yaitu : estrogen, progestin, Laparatomi
1. Pembedahan konservatif
Androgen
2. Pembedahan semi konservatif Pengangkatan endometrioma pada
awalnya dilakukan inspeksi pada
3. Pembedahan radikal ovarium untuk mengidentifikasi
Terapi menopause semu dengan adanya endometriosis ovarium
pemberian Danazol, gestrinon, dibebaskan dari perlekatan . Jika
GnRH analog
perlekatan tipis di eksisi. Jika lesi
superficial dilakukan ablasi
elektokauter dengan bipolar atau
laser. Lesi harus diangkat dari jaringan
korteks ovarium sebelum dilakukan
ablasi tidak menimbulkan trauma
pada jaringan sehat.
Patologi
Gambaran mikroskopis
ANAMNESIS ANAMNESIS
• Wanita usia 28 tahun datang ke poliklinik kebidanan RSUD • Prevalensi Endometriosis hampir selalu ditemukan secara
dr. M Haulussy dengan keluhan benjolan pada perut bagian eksklusif pada wanita usia reproduktif. Umur rata-rata
bawah yang membesar secara perlahan-lahan, disertai diagnosa dilaporkan 25-29 tahun. Penelitian di amerika
adanya keluhan nyeri hebat saat haid yang berlangsung serikat oleh farquhar dkk tahun 2016 didapatkan bahwa
terus-menerus. endometriosis terdapat pada wanita yang lebih muda dan
• Kakak dan adik perempuan pasien juga mengalami kista yang infertile.
ovarium • Gejala kista endometriosis yaitu : Nyeri perut bawah yang
progresif dan dekat paha yang terjadi pada dan selama haid
(dismenore).
• Dispareunia, Nyeri waktu defekasi, Poli dan hipermenorea
• Risiko terkena endometriosis 7 kali lebih besar jika ada
hubungan kerabat tingkat satu yang terkena endometriosis
Kasus Teori
Inspeksi : Terlihat perut bagian bawah ligamentum sakrouterina yang sangat nyeri pada
membesar, jaringan parut (-), bekas penekanan. Uterus biasanya retro fleksi, sulit
operasi (-) digerakan. Di parametrium teraba adanya masa
Auskultasi : Peristaltik usus normal 5 x/menit kistik yang terasa bila disentuh.
Palpasi : Massa tumor di regio suprapubis,
sebesar bola kaki, permukaan licin,
kistik, teraba keras, terfiksir, batas
tegas, nyeri tekan (+).
Perkusi : Redup
Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
Kasus Teori
PEMERIKSAAN PENUNJANG PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan Pemeriksaan USG dan pemeriksaan 1. Laparoskopi
darah rutin di didapatkan hasil tidak didapatkan Visualisasi langsung melalui rongga abdomen
peningkatana leuklosit (8700/mm3)
perlaparoskopi, walaupun idealnya diagnosa
Dan pemeriksaan USG terlihat masa kistik dan
pasti ditegakkan dari pemeriksaan patologi
memberiksan gambaran homogen hipoechoid
anatomi pada lesi.
dengan ukuran 14,49 x 12,47 x 11,35 cm.
2. USG
Terlihat adanya massa kistik pada salah satu atau
kedua ovarium yang mengarah ke kista coklat.
Terlihat gambaran yang khas dari endometrioma
berupa jaringan yang homogen hipoechoic.
3. Laboratorium / Serum Immuno assays
Peningkatan LED , leukositosisi, kadar CA-125
yang tinggi
Kasus Teori
PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN
Tindakan bedah berupa Laparatomi. kista endometriosis yang ukurannya lebih dari 2 cm atau
Jenis pembedahan yang dilakukan yang sudah terjadi perlengketan lebih baik diobati dengan
adalah Salphingo ovorektomy, pembedahan, yang bertujuan untuk mengangkat kista
kistektomi, miomektomi dan endometriosis dan membebaskan perlengketan
adhesiolisis endometriosis.