Anda di halaman 1dari 13

Nama : Stanley Sesar Tjahjadi

Stambuk : 1116777 14086


PEMBIMBING : dr. John Abbas Kaput, SP.OG

BAGIAN ILMU KESEHATAN OBSETRI DAN GINEKOLOGI


UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU
2018
Definisi
Mola hidatidosa adalah suatu
kehamilan yang berkembang tidak
wajar dimana tidak ditemukan janin
dan hampir seluruh vili korialis
mengalami perubahan berupa
degenerasi hidropik
Etiologi
 Mola hidatidosa disebabkan oleh adanya over-production jaringan
yang membentuk plasenta.

 Dalam keadaan kehamilan normal, plasenta berfungsi memberikan


nutrisi untuk janin.

 Namun pada kasus mola hidatidosa, jaringan berkembang menjadi


suatu masa yang abnormal sehingga tidak dapat berfungsi secara
normal
Epidemiologi
 Mola hidatidosa terjadi pada sekitar 1 dalam 1000 kehamilan di Amerika
Serikat dan Eropa. Walaupun di negara-negara lain dilaporkan lebih
sering, terutama di beberapa negara Asia.

 Frekuensi mola hidatidosa pada kehamilan yang terjadi pada awal atau
akhir usia subur relatif lebih tinggi.

 Frekuensi mola umumnya pada wanita di Asia lebih tinggi (1 atas 20


kehamilan) dari pada wanita di negara-negara Barat (1 atas 2000
kehamilan).
FAKTOR RESIKO
 Umur: mola hidatidosa lebih banyak ditemukan pada wanita berumur di
bawah 20 tahun dan diatas 35 tahun.

 Etnik: lebih banyak ditemukan pada mongoloid dari pada kaukasus.

 Genetik: wanita dengan balanced translocation mempunyai resiko lebih


tinggi.

 Gizi: mola hidatidosa banyak ditemukan pada mereka yang kekurangan


protein.
Klasifikasi
Mola hidatidosa dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :

Complete mola Parsials mola

Bila tidak disertai janin Bila disertai janin atau bagian


dari janin disebut mola parsialis
atau Parsials mole
Patofisiologi
Ada beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan
patogenesis dari penyakit trofoblas :
Teori Missed Abortion Teori Neoplasma

• Teori ini menyatakan bahwa janin mati Pada penyakit trofoblas, yang
pada usia kehamilan 3-5 minggu .Hal abnormal adalah sel-sel trofoblas
inilah yang menyebabkan gangguan dimana fungsinya juga menjadi
peredaran darah sehingga terjadi
abnormal. Hal ini menyebabkan
penimbunan cairan dalam jaringan
mesenkim dari villi dan akhirnya terjadinya reabsorpsi cairan yang
terbentuklah gelembung-gelembung. berlebihan kedalam villi sehingga
• Menurut Reynolds, kematian mudigah menimbulkan gelembung. Sehingga
itu disebabkan karena kekurangan gizi menyebabkan gangguan peredaran
berupa asam folik dan histidine pada darah dan kematian janjin.
kehamilan hari ke 13 dan 21. Hal ini
menyebabkan terjadinya gangguan
angiogenesis.
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan dalam
Ada kehamilan disertai gejala dan • Inspeksi : Abdomen nampak • Memastikan besarnya uterus :
tanda kehamilan, perdarahan cembung • Uterus terasa lembek
pervaginam berulang cenderung • Palpasi : Uterus membesar • Terdapat perdarahan dalam
berwarna coklat dan kadang tidak sesuai dengan usia kanalis servikalis
bergelembung seperti busa. kehamilan, teraba lembek,
- Hiperemesis. tidak teraba bagian-bagian
- Hipertiroid. janin dan ballotement dan
gerakan janin.
• Auskultasi : tidak terdengar
bunyi denyut jantung janin
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan kadar hCG Pemeriksaan USG Pemeriksaan Foto
Rentogen Thorax

Hasil yang didapatkan Gambaran badai salju Biasanya dilakukan karena


melebihi kadar hcG normal (snow flake patten/Snow kemungkinan metastase ke
pada kehamilan (10.000 - storm) atau gambaran paru-paru
30.000 mIU/mL) sarang lebah (honey
BetaHCG urin > 100.000 comb).
mlU/ml
Beta HCG serum > 40.000
IU/ml

Dignosis yang paling tepat bila didapatkan pengeluaran gelembung mola


Penatalaksanaan

1. Perbaikan keadaan umum

2. Pengeluaran jaringan mola


• Kuretase
• Histerektomi
3. Pemeriksaan tindak lanjut
KOMPLIKASI
 Perdarahan yang hebat sampai syok
 Perdarahan berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemia
 Infeksi sekunder
 Perforasi karena tindakan atau keganasan
PROGNOSIS
 Di negara maju  mortalitas hampir tidak ada  diagnosis dan
intervensi awal
 Negara berkembang  mortalitas 2,2-5,7%  perdarahan, infeksi,
eklamsia, payah jantung dan tirotoksikosis
 80% tidak berlanjut ke keganasan  HATI-HATI 20% berkembang
menjadi tumor trofoblastik gestasional
 2-3% dapat berkembang menjadi koriokarsinoma  cepat menyebar dan
membesar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai