Anita Akbarisma
ABSTRAK
Latar belakang : transfusi PRC merupakan faktor resiko terjadinya
sindrom gagal nafas (ARDS) pada pasien yang alami cedera
Metode : pasien disesuaikan dengan kriteria NSCOT (National Study on Cost and
Outcome of trauma) dipaparkan dengan PRBC dalam kurun waktu 24 jam
dirawat di RS.
HASIL :
- Pasien yang mendapatkan lebih dari 5 unit PRBC memiliki resiko yang lebih tinggi
untuk mengalami ARDS
- Setiap penambahan PRBC yang ditrransfusikan setara dengan 6% peningkatan resiko
untuk terjadinya ARDS
- Derajat keparahan cedera, cedera thorax, politrauma dn pneumonia mendapakan
lebih dari 5 unit FFP dan 6-10 unit PRBC secara independen merupakan prediktor
utama dari ARDS
PENDAHULUAN
transfusi darah alogenik berkaitan dengan efek imunomodulator yang
merugikan, yang mana dapat menyebabkan ARDS pada pasien
trauma
Transfusi PRBC, trombosit, dan FFP semuanya
berkaitan dengan pembentukan ARDS pada pasien
trauma
1 unit transfusi PRBC dapat meningkatkan resiko
ARDS serta mortality rate
faktor perancu untuk transfusi prbc faktor perancu untuk transfusi prbc
faktor perancu
kategorikal untuk transfusi
dan kematian prbc
di rumah sakit faktordengan
kontinua perancukematian
untuk transfusi prbc
di Rumah sakit
kategorikal
- NISS kontinua
- Usia
- niss (new injury
- Usia severity score) - niss (new injury
- NISSseverity score)
- mekanisme
- Charlson cormobidity cedera
index score - RAS cedera
- Mekanisme
- - penilaian gcs pertama
Penilaian GCS pertamadidiigd
RS - Mekanisme
- Charlson cormobidity cedera
index score
- skoring- skala maximum
Sistolik <90 mmHg thorax pada -- Penilaian
penilaianGCSgcs pertama di igdRS
- skoringabbreviated injury severity
skala maximum thorax pada - skoring - skala maximum
Sistolik <90 mmHg thorax pada
- pnuemonia
abbreviated injury severity abbreviated
- skoring injury kepala
skala maximum severitypada
- politrauma
- Fraktur tulang panjang - Pneumonia, politrauma,
abbreviated produk darah
injury severity
- - unit produk darah
Pnuemonia, ARDS, lain (ffp, platelet,dll)
produk darah lain - Pnuemonia, ARDS, lain
produk darah lain
HASIL PENELITIAN
14070 pasien
86,6%
68,5% pasien Ras non Usia rata skoring
sampel berat
berjenis hispanik rata 43.3
alami cederanya
kelamin laki kulit putih ± 30 adalah
trauma
laki (60,2%) tahun 29.9 ± 22
tumpul
Pasien yang menerima lebih banyak unit PRBC secara signifikan adalah
mereka yang berusia muda, pria, memiliki tingkat keparahan penyakit yang
berat, mengalami lebih banyak cedera penetrasi, dan memiliki GCS rendah
serta skoring indeks komorbiditas Charlson yang buruk
Lama nya rawat inap dan berada di ICU lebih besar pada pasien
yang menerima sejumlah PRBC yang lebih banyak (P<0,001).
ARDS terjadi pada 521 pasien (4,6%). Pasien yang mengalami ARDS
mendapatkan sejumlah PRBC yang banyak selama kurun waktu 24
jam setelah masuk rumah sakit .
Prevalensi ARDS meningkat seiring dengan tingginya unit PRBC
yang ditransfusikan
DISKUSI PENELITIAN
Hubungan sebab akibat antara produk yang ditransfusikan dengan
perkembangan ARDS juga dimasukkan namun tidak hanya terbatas pada :
- Reaksi host terhadap antibodi antigranulosit
- Interaksi antara mediator imflamasi sistemik non spesifik yang diinduksi oleh
faktor selular dan soluble seperti interleukin 8 Dan TNF alfa,
- Penurunan respon imun berkaitan dengan tingginya resiko infeksi
Antibodi antigranulosit dari donor memainkan peran penting
untuk terjadinya proses mediator imun klasik yang
menyebabkan cedera paru akut-akibat transfusi (TRALI).
ARDS, TRALI
Trauma, operasi, sepsis, iskemik
reperfusi
Aktivasi neutrofil