Anda di halaman 1dari 44

MATERI 3.

a:
Pemahaman TPMPD
tentang Kewajiban Penerapan SPMI Di Sekolah
TUJUAN SESI

Peserta dapat memahami tentang kewajiban


sekolah dalam menerapkan SPMI yang meliputi:
1. Landasan hukum SPMI
2. Tujuan dan Dampak Penerapan SPMI
3. Mekanisme Penerapan SPMI

Penguatan Penguatan
Penguatan Diskusi Teknik
Tujuan &
dasar hukum Mekanisme dan Kecukupan
Dampak
SPMI Penerapan SPMI Substansi
Penerapan SPMI
Substansi 1:
Dasar Hukum Penerapan SPMI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Bab IV
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH

Bagian Kesatu Bagian Keempat


Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak dan Kewajiban Pemerintah dan pemerintah Daerah
Pasal 5
Pasal 10
(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama
Pemerintah dan pemerintah Daerah berhak mengarahkan,
untuk memperoleh pendidikan yang bermutu
membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan
(2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional,
pendidikan sesuai dengan peraturan perundah-undangan yang
mental, intelektual, dan/atau sosial berhak
berlaku
memperoleh pendidikan khusus
(3) Warganegara di daerah terpencil atau terbelakang
Pasal 11
serta masyarakat terpencil berhak memperoleh
pendidikan layanan khusus
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan
(4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan
layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya
bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
khusus
diskrimininas
(5) setiap warga negara berhak mendapat kesempatan
(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin
pmeningkatkan pendidikan sepenjang hayat
tersedianya daya guna terselenggaranya pendidikan bagi
setiap warga negara yang berusian tujuh tahun sampai lima
belas tahun
KEWAJIBAN PENJAMINAN MUTU
(PP 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah yang kedua kali melalui PP 13 Tahun 2015 )

Kewajiban Sekolah Pemerintah Pemerintah


Daerah Pusat
Memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi.
Kebijakan nasional dan standar nasional
pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan
nasional.
Fasilitasi SP, PTK yang diperlukan untuk menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu.

Pengembangan standar nasional pendidikan serta


pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara
nasional
Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan

5
Permendikbud mengenai Standar Nasional Pendidikan

No Standar Permendikbud Perubahan


1 Standar Kompetensi Lulusan Nomor 20/2016 3 kali
2 Standar Penilaian Pendidikan Nomor 23/2016 3 kali
3 Standar Isi Nomor 21/2016 3 kali
4 Standar Proses Nomor 22/2016 3 kali
Standar Pendidik dan Tenaga Nomor 12/2007, 16/2007,
5
Kependidikan 24/2008, 25 /2008, 26/2008
Proses
6 Standar Sarana dan Prasarana Nomor 24/2007, 40/2008 pembahsan
Nomor 19/2007 dengan BSNP
7 Standar Pengelolaan
8 Standar Pembiayaan Nomor 69/2009

6
Permendikbud No.28 Tahun 2016
1. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
2. Acuan Mutu
3. Sistem Penjaminan Mutu Internal
4. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
5. Sistem Informasi Mutu Pendidikan
6. Pembagian Tugas dan Wewenang
7. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP), Tim
Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) dan
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS)
8. Sanksi

7
Pembagian Peranan
dalam Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
DITJEN DIKDASMEN Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/Kota
a. perencanaan, pelaksanaan, a. perencanaan, pelaksanaan, a. perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengembangan SPMI pengendalian, dan pengembangan pengendalian, dan pengembangan
dan SPME; SPMI-Dikmen dan SPME-Dikmen; SPMI-Dikdas dan SPME-Dikdas;
b. mengembangkan pedoman SPMI b. pembinaan, pembimbingan, b. pembinaan, pembimbingan,
c. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, pengawasan, dan pendampingan, pengawasan, dan
pendampingan, dan supervisi terhadap pengendalian satuan pendidikan pengendalian satuan pendidikan
satuan pendidikan c. memetakan mutu pendidikan dan c. memetakan mutu pendidikan dan
d. pembinaan, pembimbingan, pelaksanaan SPMI-Dikmen pelaksanaan SPMI-Dikdas
pendampingan, dan supervisi terhadap d. memfasilitasi pemenuhan mutu di d. memfasilitasi pemenuhan mutu di
SDM pemerintah daerah dalam seluruh satuan pendidikan seluruh satuan pendidikan
pengembangan SPMI dan SPME; e. menyusun rencana strategis e. menyusun rencana strategis
e. memetakan mutu pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan peningkatan mutu pendidikan
pelaksanaan SPMI-Dikdasmen berdasarkan pemetaan. berdasarkan pemetaan.
f. memfasilitasi pemenuhan mutu
g. mengembangkan sistem informasi mutu
Pendidikan
h. menyusun laporan dan rekomendasi
strategi peningkatan mutu pendidikan

dibantu dibantu

LPMP TPMP Provinsi TPMP Kab/Kota


a. pembinaan, pembimbingan, a. pembinaan, pembimbingan, a. pembinaan, pembimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap pendampingan, dan supervisi pendampingan, dan supervisi
satuan pendidikan terhadap satuan pendidikan dalam terhadap satuan pendidikan dalam
b. memetakan mutu pendidikan dan pengembangan SPMI-Dikmen; pengembangan SPMI-Dikdas;
pelaksanaan SPMI-Dikdasmen
b. memetakan mutu pendidikan dan b. memetakan mutu pendidikan dan
c. pembinaan, pembimbingan,
pelaksanaan SPMI-Dikmen pelaksanaan SPMI-Dikdas
pendampingan, dan supervisi terhadap
SDM pemerintah daerah c. menyusun laporan rekomendasi c. menyusun laporan rekomendasi
d. menyusun laporan dan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan strategi peningkatan mutu pendidikan
strategi peningkatan mutu pendidikan di di tingkat provinsi di tingkat kabupaten/kota
tingkat provinsi dan kabupaten/kota
PEMBAGIAN PERANAN
Dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal

Sekolah
a. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI;
b. menyusun dokumen SPMI
c. membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
d. melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan sekolah maupun proses pembelajaran;
e. menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi;
f. membentuk unit penjaminan mutu atau mengintegrasikan SPMI pada manajemen satuan pendidikan; dan
g. mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan

dibantu

Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah


a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan;
b. melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di
satuan pendidikan dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan;
c. melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan pendidikan;
d. melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan; dan
e. memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
Substansi 2:
Tujuan & Dampak Penerapan SPMI
Ruang Lingkup Penerapan SPMI

1.Sistem Penjaminan Mutu Internal


2.Manfaat SPMI bagi Sekolah
3.Manfaat SPMI bagi Pemangku Kepentingan
Pendidikan

11
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
ditujukan untuk mengawal pemenuhan Penjaminan mutu pendidikan
Standar/Harapan/Janji merupakan suatu mekanisme yang
sistematis, terintegrasi dan
Tujuan ke berkelanjutan untuk memastikan
depan bahwa seluruh proses pendidikan
sesuai dengan standar mutu dan
aturan yang ditetapkan.

Upaya Upaya
perbaikan mutu perbaikan mutu
Upaya
perbaikan mutu

Penjaminan mutu pendidikan


Upaya
perbaikan mutu

Upaya
perbaikan mutu

Upaya
perbaikan mutu
Kondisi saat ini 12
KONDISI
SAAT INI
SD

Sekolah SNP
KONDISI
SAAT INI
SMP

Sekolah SNP
KONDISI
SAAT INI
SMA

Sekolah SNP
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
(Permendikbud 28/2016)

Badan/Lembaga
Standarisasi
Pemerintah/Pemeri
Evaluasi ntah Daerah
Pencapaian Mutu
PEMETAAN
MUTU
Pemetaan
Penetapan Mutu Sekolah
Standar Mutu
PERENCANAAN
PENETAPAN Perencanaan
Pembuatan PENINGKATAN
Strategi
STANDAR SATUAN MUTU Peningkatan
Peningkatan Mutu PENDIDIKAN Mutu

Fasilitasi
Badan/Lembaga Pemenuhan/P
Akreditasi IMPLEMENTASI eningkatan
EVALUASI/ Mutu
PENINGKATAN
AUDIT
MUTU
Audit Mutu Inspeksi
Eksternal Pelaksanaan
Penjaminan
Mutu
Penetapan
Akreditasi

SISTEM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL

SISTEM INFORMASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


16
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa
seluruh proses pendidikan sesuai dengan standar mutu dan aturan yang ditetapkan.

1. Melakukan pemetaan 2. Menyusun rencana


berbasis Standar Mutu dengan mengacu pada
dan aturan peta masalah

PEMETAAN PERENCANAAN
MUTU PENINGKATAN
MUTU

SIKLUS PMP
IMPLEMENTASI
STANDAR MUTU PENINGKATAN
UU no.20/2003 tentang MUTU
Sisdiknas menyatakan SNP
adalah kriteria minimal
sekolah di Indonesia.
3. Melaksanakan sesuai
5. Meningkatkan standar
MONITORING dengan rencana yang
mutu sekolah bila SNP DAN EVALUASI
telah disusun
telah tercapai

4. Memantau dan evaluasi untuk memastikan


pelaksanaan sesuai dengan rencana
(input,proses,output,outcome)
1. SEKOLAH MENJALANKAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Pelibatan Kepala Sekolah Kebijakan Pemerintah
Unsur (Kurikulum, SNP,
Guru lainnya)
Tahapan
Sekolah
Tenaga
Kependidikan Visi-Misi,
Kebijakan sekolah
Komite
sekolah
Dokumen
perencanaan,
Dokumen
pengembangan
Evaluasi Diri Pemetaan Mutu
sekolah dan
Sekolah
rencana aksi

Penyusunan
Penetapan
Rencana
Standar Mutu
Pemenuhan

Laporan hasil
evaluasi: Output:
Evaluasi/Audit Pelaksanaan Capaian Kualitas
• Pemenuhan 8 SNP Mutu Pemenuhan
• Implementasi dari sekolah sesuai 8
rencana aksi SNP
18
PERENCANAAN IMPLEMENTASI
PENINGKATAN PENINGKATAN MONITORING
STANDAR MUTU PEMETAAN MUTU MUTU MUTU DAN EVALUASI

Sekolah Sekolah Sekolah menetapkan Sekolah Sekolah memastikan


menetapkan mengindentifkasi solusi/Program solusi berjalan sesuai
melakukan
Perubahan dan rencana dan
acuan mutu permasalahan di perbaikan sesuai
menyusun rencana memberikan dampak
sesuai SNP lingkungannya untuk memperbaiki dengan rencana seperti yang
permasalahan diharapkan

Contoh Penerapan: Pelaksanaan K13

SKL: SKL: Program Perubahan: Kegiatan: Input:


Terbentuknya karakter Tingkat kejujuran siswa Gerakan Anak Jujur Revisi KTSP % Anggaran terserap
anak yang bertaqwa, rendah
jujur, nasionalis Kegiatan: Penanggung Jawab: Proses:
ISI: 1. Revisi KTSP Wakasek Kurikulum Seluruh tahapan revisi
ISI: KTSP belum 2. Pelatihan Jadual: dilaksanakan
KTSP memastikan memasukan pengembangan Juli – Npvember
kurikulum kompetensi Silabus, RPP Keluaran: Output:
dijabarkan dengan kejujuran dalam mapel yang KTSP yang Dokumen KTSP
baik sesuai proses pembelajaran mengandung disempurnakan perubahan
kontekstual secara holistik pembentukan Tahapan:
karakter 1. Persiapan Outcome:
PROSES: PROSES: 3. Kantin dan 2. FGD dengan para Tingkat kejujuran siswa
Sekolah Proses belajar tidak Pustaka pihak meningkat
menerapkan mendorong kejujuran 3. Reviu
pendekatan pembentukan 4. Diskusi2 dengan 4. Evaluasi
saintifik, HOT, karakter tim psikologi dan Bukti fisik:
Kolaborasi pengembangan 1. Draft KTSP
karakter, dll 2. Absensi rapat
PERENCANAAN IMPLEMENTASI
PENINGKATAN PENINGKATAN MONITORING
STANDAR MUTU PEMETAAN MUTU MUTU MUTU DAN EVALUASI

Sekolah Sekolah Sekolah menetapkan Sekolah Sekolah memastikan


menetapkan mengindentifkasi solusi/Program solusi berjalan sesuai
melakukan
Perubahan dan rencana dan
acuan mutu permasalahan di perbaikan sesuai
menyusun rencana memberikan dampak
sesuai SNP lingkungannya untuk memperbaiki dengan rencana seperti yang
permasalahan diharapkan

Contoh Penerapan: Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan


SARPRAS: SARPRAS: Program Perubahan: Kegiatan: Input:
• Sekolah memiliki • Sekolah tidak Peningkatan kualitas Penyediaan ruang kelas baru % Anggaran terserap
ruang kelas memiliki sarana dan prasarana Buku Pustaka
dengan kapasitas perpustakaan sekolah Penanggung Jawab: Proses:
Wakasek Sarpras atau Komite Seluruh tahapan
maksimal 36 • Rata-rata kapasitas
Kegiatan: Jadual: penyediaan
siswa/kelas ruang kelas 40
1. Peyediaan Februari – jJuni
• Memilki siswa dilaksanakan
perpusatakan Keluaran:
perpustakaan • Sekolah hanya Ruang kelas baru
dengan jumlah memilki WC 2, 2. Penyediaan Output:
Buku Pusataka
perabotan sesuai ruang untuk 300 ruang kelas baru Terserdianya 1 ruang
Tahapan:
standar siswa dan 3. Penyediaan WC 1. Laporan Dapodik,Dinas kelas baru dan Buku
• Seluruh sarana digunakan bersama 4. Rehabilitasi atau Parapihak Bacan pengayaan
dan prasarana untuk laki dan ruang kelas 2. Diskusi Komite
dalam kondisi perempuan 3. Rancangan Proposal Outcome:
baik • Dari 7 ruang kelas 4. Operasionalisasi Rasio siswa perkelas
Bukti fisik: turun menjadi 37 siswa
• Memiliki WC hanya 3 kondisi
1. Ruang kelas baru/Buku Literasi semakin baik
dengan jumlah baik, 2 rusak ringan,
Bacaan
sesuai peserta 2 rusak sedang 2. Transparansi Anggaran
didik
MANFAAT BAGI SATUAN PENDIDIKAN

standar Lulusan yang


berkarakter baik

STANDAR Lulusan yang kreatif


BARU & pembelajar

Sekolah yang
menyenangkan
SNP
Sekolah yang
Evaluasi berbudaya mutu

EDS

SEKOLAH

Pelak- Sekolah yang seluruh ekosistemnya


sanaan memiliki kesadaran kolektif untuk
Peren-
mendorong terjadinya proses pencapaian
canaan
dan peningkatan mutu yang tiada henti,
terus-menerus, dan berkelanjutan
Pemanfaatan Peta Mutu untuk Perencanaan BOS

kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017


CAPAIAN SNP 4.6 5.0
1 Standar Kompetensi Lulusan 6.1 6.4
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.9 6.8
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 5.0 5.2 Pengembangan Perpustakaan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6.3 6.5
2 Standar Isi 3.8 4.7
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 4.8 3.9
Kegiatan Pembelajaran dan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 1.9 5.5 Ekstrakurikuler
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4.6 4.8
3 Standar Proses 5.2 6.3 Kegiatan Evaluasi Pembelajaran
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.6 6.3
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.3 6.6
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses 4.8 6.0 Pengelolaan Sekolah
pembelajaran
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.6 5.4
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.4 5.5 Pengembangan Profesi Guru dan
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.4 5.2 Tenaga Kependidikan serta
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.2 6.3
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.2 5.0 Pengembangan Manajemen Sekolah
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.7 5.2
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4.3 3.8 Langganan Daya dan Jasa,
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 5.5 3.6
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5.3 4.6 Pemeliharaan dan Perawatan Sarana
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 2.1 6.1 Sekolah
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0.8
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan -
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7 Pembayaran Honor
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap 1.5 1.3 Pembelian Alat Multi Media
dan layak
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan 4.0 2.0
Pembelajaran
layak
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5.2 5.3 Penyelengaraan Kegiatan Uji
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 4.2 5.4
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 5.4 5.2 Kompetensi dan Sertifikasi Kejuruan
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas 4.5 3.6
kepemimpinan
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6.6 5.8
8 Standar Pembiayaan 3.5 5.5
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 2.3 7.0
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 5.1 7.0
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 3.0 2.6
Pemanfaatan untuk Perencanaan Sarana dan Prasarana

kode Standar/indikator/Sub Indikator 2016 2017 Rehabilitasi


6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4.2 2.7 Ruang Kelas
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 7.0 3.8
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang 7.0 7.0 Ruang Kelas
sesuai dan memadai Baru
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 7.0 0
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 6.7 Ruang
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi 5.2 Perpustakaan
persyaratan
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana 1.5 1.3 Koleksi Buku
pembelajaran yang lengkap dan layak Perpustakaan
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 2.0 2.3
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 2.5 2.9 Laboratorium
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 0 /Workshop
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana 4.0 2.0
pendukung yang lengkap dan layak Peralatan Lab
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 4.9
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 4.7 Sanitasi
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 4.2
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 4.0
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7.0
MANFAAT BAGI PEMANGKU KEPENTINGAN
standar Lulusan yang
berkarakter baik • Dapat mengurai masalah dan akar
Pemerintah
masalah dalam peningkatan mutu
STANDAR Lulusan yang kreatif
BARU & pembelajar pendidikan
Sekolah yang
• Kebijakan dan fasilitasi
Pemerintah menyenangkan peningkatan mutu didasarkan
SNP
Daerah Sekolah yang pada kondisi nyata di sekolah
berbudaya mutu
Evaluasi • Tersedia sistem kontrol untuk
EDS memastikan semua upaya
peningkatan mutu pendidikan
Badan/Lemba SEKOLAH
dapat terarah pada pencapaian
ga Standar Pelak- Sekolah yang seluruh ekosistemnya
sanaan memiliki kesadaran kolektif untuk
standar nasional pendidikan
Peren-
mendorong terjadinya proses pencapaian • Meningkatkan kualitas
canaan
dan peningkatan mutu yang tiada henti,
terus-menerus, dan berkelanjutan pembelanjaan anggaran untuk
Badan/Lemba peningkatan mutu pendidikan
ga Akreditasi

Dunia Perguruan LSM ORMAS KKG/MGMP Masyarakat


Usaha/I Tinggi KKS/MKKS Lainnya
ndustri LEMBAGA DONOR KKPS/MKPS
Pemangku kepentingan lainnya
Pemanfaatan untuk Perencanaan Sarana dan Prasarana
Contoh Kasus: Kota Mojokerto, Jawa Timur

NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP


6 Standar Sarana dan Prasarana 4.72 0 15 54 30 0
Pendidikan Rehabilitasi
6.1 Kapasitas dan daya tampung 5.86 0 14 15 23 47 Ruang Kelas
sekolah memadai
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan 6.97 0 0 0 3 96 Ruang Kelas
belajar yang sesuai dan memadai
Baru
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan 4.74 21 12 11 10 45
jumlah siswa
6.2 Sekolah memiliki sarana dan 2.21 8 12 3 24 52
Ruang
prasarana pembelajaran yang Perpustakaan
lengkap
6.2.1. Kondisi ruang kelas sesuai 2.33 63 6 1 6 23 Koleksi Buku
standar Perpustakaan
6.2.2. Memiliki ruang perpustakaan 2.44 64 1 0 0 34
layak pakai Laboratorium/
6.2.3. Memiliki ruang kelas sesuai 1.85 71 28 0 0 0 Workshop
standar
6.3 Sekolah memiliki sarana dan 6.11 0 4 10 43 42 Peralatan Lab
prasarana pendukung yang
lengkap Sanitasi
6.3.1. Memiliki jamban sesuai standar 6.11 0 4 10 43 42
Lokasi
Pemanfaatan Peta Mutu untuk Perencanaan Pelatihan Guru
NO Standar Capaian M1 M2 M3 M4 SNP
3 Standar Proses 5.31 0 2 19 77 1
Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai
3.1 ketentuan 5.64 0 1 18 78 1
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 5.61 0 8 11 69 10
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 6.56 0 0 4 33 61
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 4.95 0 1 57 40 0
Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas
3.1.4. sekolah 5.42 7 7 15 44 25
3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5.52 0 0 7 91 1
Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai
3.2.1. ketentuan 5.97 2 0 17 34 46 Fokus Materi
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6.54 0 0 1 69 28 Pelatihan
3.2.3. Mendorong peserta didik mencari tahu 4.17 0 7 91 0 0
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.27 0 0 2 81 15
Guru
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.56 0 0 1 60 37
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.53 0 0 1 60 37
Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang
3.2.7. kebenarannya multi dimensi; 6.27 0 0 2 79 17
3.2.8. Menuju keterampilan aplikatif 6.25 0 0 2 79 17
Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
3.2.9. didik sebagai pembelajar sepanjang hayat 6.68 0 0 1 34 63
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
3.2.10. saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 4.28 0 3 94 1 0
Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang
3.2.11. budaya peserta didik. 4.62 0 15 52 30 1
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
3.2.12. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran 3.45 2 62 30 4 0
3.2.13. Menggunakan aneka sumber belajar 4.30 0 18 68 12 0
3.2.14. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 5.45 0 0 26 69 3
3.3 Pengawasan dilakukan dalam proses pembelajaran 4.76 0 6 60 32 0
3.3.1. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 4.68 0 13 51 33 1
3.3.2. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 4.94 0 5 61 26 6
3.3.3. Mengevaluasi proses pembelajaran 4.68 0 6 60 32 0
3.3.4. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 4.75 1 12 48 37 0 Lokasi
PMP, SNP, AKREDITASI, DAN NILAI UN
Pada saat seluruh proses dilakukan dengan baik dan
benar seharusnya akan menunjukan hasil yg konsisten
SPMI SNP Akreditasi UN

SNP
Mandiri A >80
Menuju
SNP 4
III B
Menuju
SNP 3

II Menuju C
SNP 2

I Menuju TT
SNP 1

Pemerintah,Pemda, Sekolah, Masyarakat BAN BSNP


Substansi 3:
Kesiapan Pemerintah dalam Mendukung
Penerapan SPMI di Seluruh Sekolah
1. MENJABARKAN SNP DALAM INDIKATOR MUTU YANG LEBIH OPERASIONAL
Kompetensi Lulusan
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan

Isi Pendidikan Proses Pembelajaran


2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan Kompetensi 3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran
kompetensi lulusan Lulusan sesuai ketentuan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan
dikembangkan sesuai prosedur tepat
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai 3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan
ketentuan dalam proses pembelajaran

Pendidik dan Penilaian Pendidikan


Tenaga Kependidikan 4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
5.1. Ketersediaan dan 4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
kompetensi guru sesuai 4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
ketentuan 4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
5.2. Ketersediaan dan 4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
kompetensi kepala
sekolah sesuai
ketentuan Sarana dan Prasarana
5.3. Ketersediaan dan 6.1. Kapasitas daya tampung
kompetensi tenaga sekolah memadai
Pendidik dan 6.2. Sekolah memiliki sarana
administrasi sesuai Sarana Tenaga
ketentuan Pembiayaan dan prasarana
5.4. Ketersediaan dan
Prasarana Kependidikan pembelajaran yang
kompetensi laboran lengkap dan layak
sesuai ketentuan 6.3. Sekolah memiliki sarana
5.5. Ketersediaan dan dan prasarana
Pengelolaan pendukung yang lengkap
kompetensi pustakawan
sesuai ketentuan dan layak

Pengelolaan Pembiayaan
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen baik

29
2. PERANGKAT SISTEM YANG LENGKAP
NASKAH AKADEMIK
MONITORING Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang
DAN EVALUASI Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
• Monev Pelatihan
• Monev PERATURAN
Pengumpulan Data Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mutu No. 28 tahun 2016
• Monev Pelaksanaan tentang Sistem Penjaminan Mutu
SPMI Pendidikan Dasar dan Menengah

PETUNJUK
PELAKSANAAN
PETA MUTU oleh Satuan Pendidikan
• Peta Mutu oleh LPMP
Satuan oleh Pemerintah Daerah
Pendidikan
• Peta Mutu PERANGKAT PETUNJUK TEKNIS
Pendidikan
di tiap
wilayah
SISTEM • Pengumpulan Data Peta
Mutu Satuan Pendidikan
• Pengembangan Peta
• Peta Mutu
Mutu Pendidikan
Nasional
• Fasilitasi Pemerintah
Daerah
• Pengembangan Sekolah
TEKNOLOGI Model dan Pengimbasan
INFORMASI
Website PMP
Aplikasi PMP Versi 2.2 MODUL PELATIHAN
SPMI untuk Fasiltator
SPMI untuk Satuan Pendidikan
INSTRUMEN PEMETAAN MUTU
Untuk Sekolah Dasar
Untuk Sekolah Menengah Pertama PERANGKAT PEMETAAN MUTU
Untuk Sekolah Menengah Atas Indikator Mutu dalam Penjaminan Mutu
Untuk Sekolah Menengah Kejuruan
A. Pedoman, Petunjukan Teknis, Dan Buku Referensi

PETUNJUK TEKNIS
REGULASI
1. Pengumpulan Data Peta Mutu
Peraturan Menteri
Satuan Pendidikan
Pendidikan dan Kebudayaan
2. Pengembangan Peta Mutu
No. 28 tahun 2016
Pendidikan
tentang Sistem Penjaminan
3. Fasilitasi Pemerintah Daerah
Mutu Pendidikan
4. Pengembangan Sekolah Model dan
Pengimbasan

*revisi tahun 2017

PEDOMAN
MODUL PELATIHAN
1. Naskah Akademik Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tentang 1. Modul Pelatihan SPMI
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Satuan Pendidikan untuk
Dasar dan Menengah Fasiltator
2. Pedoman Umum Penjaminan Mutu 2. Modul Pelatihan SPMI
Pendidikan Dasar dan Menengah Satuan Pendidikan untuk
Satuan Pendidikan

PETUNJUK PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan PMP oleh Satuan
REFERENSI
Pendidikan
2. Pelaksanaan PMP oleh LPMP Indikator Mutu
3. Pelaksanaan PMP oleh Pemerintah dalam Penjaminan Mutu
Daerah Pendidikan Dasar dan
Menengah
*revisi tahun 2017
*rilis tahun 2017
b. Tersedianya Fasilitator Nasional Dan Daerah

NASIONAL
264 ORANG
• SPMI 132 ORANG
• PEMETAAN 132 ORANG

DAERAH
± 2024 ORANG
• SPMI 688 ORANG
• PEMETAAN 1336 ORANG

Apakah jumlah
fasilitator telah
MENCUKUPI?
c. Mengembangkan Sekolah Rujukan/Model Sebagai Contoh Keteladanan

JUMLAH SEKOLAH MODEL 6,985 SEKOLAH *)


3,509 SD 1,876 SMP 911 SMA 689 SMK
*) Bersasarkan Peta Mutu 2017

• Pelatihan
• Pelatihan
• Pendampingan
• Pendampingan PEMERINTAH
• M&E
• M&E
DIREKTORAT LPMP DAERAH/
TPMPD
• Pelatihan • Pelatihan • Pelatihan
• Pendampingan • Pendampingan • Pendampingan
• Monitoring dan • Monitoring dan • Monitoring dan
Evaluasi Evaluasi Evaluasi
• Studi banding • Pendanaan
• Sosialisasi
• Magang • Pendampingan
SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH
RUJUKAN MODEL SEKOLAH
• Sosialisasi • Studi banding
• Pendampingan • Magang
SEKOLAH

SEKOLAH SEKOLAH
SEKOLAH
SEKOLAH

SEKOLAH RUJUKAN/MODEL AKAN“BERMANFAAT SECARA NASIONAL” BILA DIIMBASKAN


d. Mendorong Integrasi Instrumen Pemetaan Mutu Dan Akreditasi
instrumen pemetaan yang digunakan untuk menyediakan basis data untuk perencanaan dan
sekaligus pengukuran kinerja untuk kepentingan akreditasi
STANDAR 8
NASIONAL
PENDIDIKAN
DITJEN
BAN S/M BSNP INDIKATOR 29
DIKDASMEN MUTU
PENDIDIKAN
SUB 189
INDIKATOR
MUTU

Instrumen Instrumen VARIABEL 258


Standar PERTANYAAN
BAN Diagnostik
FORMULIR KUESIONER
172 86
DATA POKOK PEMETAAN
PENDIDIKAN MUTU

digunakan Rapor dan


Skor Rekomendasi
Akar
Akreditasi Solusi
direkomendasikan Permasalahan

PEMDA/
Assesor Evaluator
SEKOLAH

5 Tahunan 1 Tahunan
34
e. Melakukan Integrasi Data Mutu Pendidikan Untuk Menghasilkan Rapor Mutu
Sekolah Dan Dapat Dimanfaatkan Untuk Berbagai Kepentingan
Rapor Mutu
Hasil kompetensi
lulusan

Akreditasi isi

Sistem Informasi Mutu pembiayaan

Data Pokok Pendidikan


Pendidikan (Capaian Standar Nasional
pengelolaan proses

• Peserta Didik
• Rombongan Pendidikan)
Belajar sarana penilaian

Ujian • Sarana Prasarana


prasarana

pendidik dan

Nasional • Pendidik dan


Tenaga
kependidikan

Tenaga
Kependidikan
• Pembelajaraan
Uji • Pembiayaan

Kompetensi Aplikasi
Evaluasi Oleh
No Standar/Indikator/Sub Indikator Kategori Nilai Capaian
1 Standar Kompetensi Lulusan  2.31

Pendidik dan Pemetaan


2 Standar Isi  3.61
3 Standar Proses  4.39

Pengawas
4 Standar Penilaian  3.50
5 Standar Pendidik/Tenaga Kependidikan  6.24

Tenaga Mutu
6 Standar Sarana dan Prasarana  4.58
7 Standar Pengelolaan  4.23
8 Standar Pembiayaan  3.01

Kependidikan
  Menuju SNP Tingkat 1
  Menuju SNP Tingkat 2
  Menuju SNP Tingkat 3
• Capaian kompetensi lulusan siswa   Menuju SNP Tingkat 4

82% •


Isi pembelajaran
Proses pembelajaran
Penilaian pendidikan
  Memenuhi SNP

• Pengelolaan pendidikan
• Pembiayaan pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id
KEBUTUHAN DATA
telah terpenuhi 35
5. Melaksanakan Pengumpulan Data Mutu Pendidikan Per Tahun
Sebagai Basis Perencanaan Peningkatan Mutu
Laporan % Pengiriman Data Mutu
Prop. D.I. Yogyakarta 99.55%
Prop. Gorontalo 98.84%
194.843 Prop. Riau 98.59%

sekolah
Prop. Sulawesi Utara 98.57%
Prop. Jawa Tengah 98.50%
164.672 Prop. Bangka Belitung
Prop. D.K.I. Jakarta
98.24%
97.98%
sekolah Prop. Bali
Prop. Bengkulu
97.88%
97.69%
Prop. Sumatera Barat 97.55%
Prop. Jawa Timur 97.01%
Prop. Kalimantan Selatan 96.38%
Prop. Lampung 96.29%
Prop. Aceh 96.26%
Prop. Nusa Tenggara Barat 95.43%
Prop. Sulawesi Selatan 95.32%
Prop. Kepulauan Riau 95.16%
Prop. Sumatera Utara 94.78%
1 Februari 2017 Prop. Sulawesi Barat 92.84%
Prop. Sulawesi Tengah 92.53%
Aplikasi DAPODIK 2017 Prop. Sulawesi Tenggara 92.06%
rilis Prop. Banten 90.16%
Prop. Jambi 89.22%
76,2% 90,7% Prop. Jawa Barat
Prop. Kalimantan Barat
87.37%
86.82%
Prop. Sumatera Selatan 85.23%
Prop. Maluku 76.28%

13 September 2017
2016 2017 Prop. Kalimantan Timur
Prop. Kalimantan Tengah
75.30%
73.20%
Prop. Nusa Tenggara Timur 67.18%
Aplikasi PMP Versi 2.1 Prop. Maluku Utara 66.29%
rilis Prop. Kalimantan Utara 56.51%
Prop. Papua Barat 49.93%
Prop. Papua 44.66%
20 Oktober 2017 Luar Negeri1.65%
Cut Off 0% 20% 40% 60% 80% 100%

On Going
Rapor Mutu
3. Membangun Komitmen Pemda Sebagai Modal Awal
MoU dengan Pemerintah Daerah
telah bekerja sama
dengan Pemerintah
60 % daerah atau diwakili
Dinas Pendidikan
Provinsi dan Kab/Kota

LPMP
belum bekerja sama
85 % dengan Lembaga lain
dalam menjalankan
progam PMP
*Hasil Monev Setditjen Dikdasmen 2017

80% terdapat
Bagaimana STRATEGI
TPMPD di untuk memenuhi
± 18 Provinsi kebutuhan
PEMDA > 300 kab/kota Pemerintah Daerah?
RESPONSIF dengan progam PMP
37
*Hasil Monev Setditjen Dikdasmen 2017
Diambil dari website LPMP dan media online lokal
4. Menyediakan Bantuan Pemerintah

bantuan pemerintah diberikan kepada sekolah model untuk melakukan dua fungsi yaitu:
1. penguatan penerapan SPMI di sekolah model
2. pengimbasana praktik penerapan SPMI kepada 5 sekolah imbas

• Sosialisasi
• Pendampingan

SEKOLAH
SEKOLAH
SEKOLAH
MODEL
• Studi banding
• Magang

SEKOLAH

SEKOLAH
SEKOLAH
SEKOLAH
5. Mendorong pelibatan berbagai pemangku kepentingan

Pembuatan Strategi

Peningkatan Mutu

Peningkatan Mutu
Evaluasi Capaian

Pemetaan Mutu

Perencanaan

Pelaksanaan
Pemenuhan
Audit Mutu
Penetapan

Penetapan
No. Pemangku Kepentingan

Akreditasi
Eksternal

Fasilitasi

Inspeksi
Standar
Mutu
1 Pemerintah ✔ ✔ ✔ ✔
2 Pemerintah Daerah ✔ ✔ ✔ ✔
3 BSNP ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
4 BAN/BAP ✔ ✔ ✔
5 KKG/MGMP. KKKS/MKKS & KKPS/MKPS ✔ ✔
7 LSM Pendidikan ✔ ✔ ✔
8 Perguruan Tinggi ✔ ✔ ✔ ✔
9 Dunia Usaha/Dunia Industri ✔ ✔
10 Lembaga Donor ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
6. Adanya Sanksi
(Permendikbud 28/2016 Pasal 13)

1) Satuan pendidikan yang tidak menjalankan peraturan


ini sesuai dengan tugas dan wewenangnya diberikan
peringatan dan/atau penghentian bantuan
peningkatan mutu.
2) Pemerintah Daerah yang tidak menjalankan peraturan
ini sesuai dengan tugas dan wewenangnya dilakukan
pengurangan dan/atau penghentian pemberian
bantuan peningkatan mutu oleh Pemerintah.
3) Ketentuan peringatan dan/atau penghentian bantuan
peningkatan mutu diatur lebih lanjut dalam petunjuk
teknis oleh Direktur Jenderal.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

SPMI SNP Akreditasi UN

SNP
Mandiri A >80
Menuju
SNP 4
III B
Menuju
SNP 3
1-2 tahun

II Menuju C
SNP 2

I Menuju TT
SNP 1

Pemerintah,Pemda, Sekolah, Masyarakat BAN BSNP


Diskusi
Pertanyaan Pengantar Diskusi
1. Apakah materi di atas sudah cukup untuk
dapat meyakinkan PEMDA dan sekolah akan
peran PEMDA dan kewajiban sekolah dalam
menerapkan SPMI? jelaskan alasan anda?
2. Bila “Ya” jabarkan kendala dalam
mengkomunikasikan materi di atas?
(SDM/Even Sosialisasi/Karakteristik
Peserta/Anggaran/dll)
3. Bila “tidak” rancanglah outline materi
sosialiasi dan jelaskan mengapa materi
tersebut lebih efektif
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai