Anda di halaman 1dari 35

KASUS 3

PEB IMPENDING ECLAMPSIA

ALFIN GIOVANI
2448718058

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


PERIODE 53
2019/2020
DEFINISI
- Pre-eklamsia merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
timbulnya hipertensi, edema dan proteinuria sebagai akibat dari
suatu kehamilan yang timbul pada usia kehamilan lebih dari 20
minggu.
- Pre-eklamsia terjadi pada ibu hamil yang sebelumnya tidak
menunjukkan tanda – tanda kelainan vascular atau hipertensi
sebelumnya.
- Eklamsia merupakan kejang pada kehamilan dengan ditandai
gejala pre-eklamsia.

Tigor, dkk. 2016; Bere, 2017


EPIDEMIOLOGI
- Terdapat lebih dari 4 juta waita hamil mengalami pre-eklamsia setiap tah
un
- Diperkirakan sebanyak 50.000 sampai 70.000 wanita meninggal karena p
re-eklamsia serta 500.000 bayi meninggal.
- Pre-eklamsia merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada
janin
- Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan Angka Kem
atian Ibu (AKI) dan kematian perinatal tinggi yaitu tertinggi ketiga di AS
EAN dan tertinggi kedua di kawasan South East Asian Nation Regional
Organization.

Raghupathy, 2013; WHO, 2013


HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Wanita hamil dengan TD ≥ 140/90 mmHg

≤ 20 minggu ≥ 20 minggu
kehamilan kehamilan

Tidak
Tidak proteinuria Proteinuria
proteinurea

Riwayat Tidak ada riwayat Hipertensi


Hipertensi kronik
hipertensi kronik hipertensi kronik gestasional

Preeclampsia
Preeklampsia
superimposed

Kejang

Eklampsia
KLASIFIKASI

Pre-eklamsia Pre-eklamsia
ringan Berat

Tanpa impending
eclamsia

Dengan impending
eclamsia
DIAGNOSIS
Pre-eklamsia ringan

HT > 140/90 Proteinuria > Terjadi Edema


mmHg 300 mg/24 pada lengan,
jam atau > 1 muka dan
+ dipstik perut
DIAGNOSIS (1)
Pra-eklamsia berat

Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg

Proteinuria > +1

Serum Kreatinin > 1,1 mg/dl

Peningkatan enzim hati > 2 kali

Trombosit < 100.000

Edema paru

Nyeri kepala, gangguan penglihatan dan nyeri


epigastrium
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI

Podymow T dan August P. 2013. Hypertension in pregnancy. In: Black HR, Elliott WJ, eds. Hypertension: A compani
on to Braunwald’s heart disease. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Saunders. Hal. 327– 35.
Abnormal Remodelling

P Vasokontriksi pada pembuluh darah arteri


A
T
O Aliran Darah menurun
F
I Hipoksia
S
I
O Pelepasan sFlt-1
L
O
G VEGF dan PiGF turun
I
(1)
Endothelial Disfungsi

Hypertension Proteinuria
MANIFESTASI KLINIK

Nyeri Pandanga
kepala n kabur

Nyeri Mual dan


epigastrik muntah

Edema Kejang
ALGORITMA TERAPI
Preeklampsia dengan gejala berat
• Observasi kehamilan selama 24-
48 jam
• Pemberian profilaksis kejang (ma
≥ 34 minggu
gnesium sulfat), kortikosteroid d
an antihipertensi
• Ultrasonografi, monitoring heart
rate, gejala dan tes lab.

Kontraindikasi: Jika usia kehamilan ≥


• Eklampsia 24 minggu, janin hidu
Terminasi
• Edema pulmoner p:
kehamilan
• Hipertensi berat tidak terkontrol Berikan injeksi pemat
Iya angan paru tanpa me setelah sta
• Gawat janin
bilisasi
• Solusio plasenta nunda terminasi
• IUFD
Tidak
ALGORITMA TERAPI (1)
Tidak

Jika didapatkan: Jika usia kehamilan ≥ 24


• Gejala persisten minggu:
Terminasi
• Sindrom HELLP Pematangan paru (inj.
Deksametason IM 2x6 m kehamilan
• Pertumbuhan janin terhambat
Iya g atau betametason IM 1 setelah sta
• Severe olygohydramnion
x12 mg) 2x24 jam bilisasi
• Reversed end diastolic flow
• Gangguan renal berat
Tidak
Perawatan konservatif:
• Evaluasi di kaber selama 24-48 j
am
• Rawat inap hingga terminasi • Usia kehamilan
• Stop MgSO4 profilaksis 1x24 jam ≥ 34 minggu
• Pemberian anti-HT jika TD ≥ 160 • Inpartu
/100 mmHg • Perburukan mate
• Pematangan paru 2x24 jam rnal-fetal
• Evaluasi maternal-fetal secara be
rkala
ACOG. 2013. Hipertension in Pregnancy. Washington DC: American College of Obstetricians and Gynecologists.
DEFINISI SC (SECTIO CAESARIA)

Sectio caesaria adalah


pembedahan untuk melahirkan
janin dengan membuka
dinding perut dan dinding
rahim (Mansjoer, A, 2001).
INDIKATOR SC (SECTIO CAESARIA)

Chorioamnionitis
Pelvis ibu hamil Infeksi pada Deformitas pelvis
(amniotic infection
yang kecil plasenta dan fetus ibu hamil
syndrome)

Malformasi Preeklamsia,
Asfiksia atau
anatomi pada ibu eklamsia, dan Placenta previa
asidosis pada janin
hamil sindroma HELLP

Abnormalitas Usia kehamilan


posisi janin >42 minggu

Mylonas I, Friese K. 2015. Indication for and Risks of Elective Caesarean Section. Deutsches Arztbeblatt International; 112:489-95
PENATALAKSANAAN

Anti Hipertensi Nifedipin


Nikardipin
Metildopa
Anti Kejang MgSO4
Klorpromazin
Diazepam
PENATALAKSANAAN (1)

Dosis Magnesium Sulfat untuk Preeklampsia Be


rat dan Eklampsia (SOGC, 2008; IDI, 1998)
Rekomendasi Pemberian Antihipertensi untuk Pasien Preeklampsia
Berat dan Eklampsia Selama Kehamilan

P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
(2)
P Lanjutan…
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
(3)
KASUS

Inisial pasien Ny. SS

Umur 36 tahun
Berat Badan 52 Kg
Tinggi Badan 141 cm
Keluhan Nyeri perut bagian bawah. Miksi dan Defekasi normal
Diagnosa G1 P0-0 35/36 minggu, PEB impending eclampsia +
LH»PSR + TBJ 2000 gram

Riwayat Peny DM (-), HT (-)


akit
Riwayat Peng -
obatan
SUBJECTIVE

- Nyeri perut bagian bawah


- Miksi dan defekasi normal
Catatan Perkembangan Pasien
Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi
8/3/2010 * Pasien datang ke IRD dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, ditemukan TD 160/100, RR 88x, CM. Dilakukan cito LSCS
(Low Segment Cesarian Section).
* Bedah LSCS, bersih darurat. Menggunakan anastesi Isofluran, medikasi pra-bedah Sulfas Magnesium 4g iv serta Nifedipin
10mg. Obat relaksan: Vecunium, Pre-Medikasi menggunakan Mg Trisilikat, Medikasi: Propofol dan Scolin. Bayi lahir pukul
15.05/♀/43cm/2000g. Reversal 3:3
9/3 Pasien kembali ke ruangan rawat inap bersalin, pasien sudah mengalami flatus. Terapi yang diberikan As. Mefenamat 3x500 mg.
Robontin 1x1 tab. Nifedipin 3x10 mg. Juga dilakukan Balance cairan CM=CK+500.

10/3 Pasien mengalami peningkatan WBC (24.000) sebagai tanda infeksi. Namun belum ada tanda klinis seperti panas. Terapi tetap

12/3 Pasien mengalami panas sebagai tanda infeksi, dimungkinkan berasal dari luka operasi.Terapi tetap

13/3 Ditambahkan terapi antibiotik Cefadroxil 3x1 tab. WBC masih tinggi (27.000) juga ditemukan anemia (HgB: 6,4)

14/3 Luka operasi merembes. Terapi ditambahkan lynoral 2x1, SF 3x1, Transf. PRC 1 bag s.d HgB>8.

15/3 Pasien masih mengalami panas, diberikan terapi paracetamol 3x500 mg. Luka operasi masih merembes. WBC menurun (16.200).
HgB mencapai 11,6 anemia teratasi. Robontin dihentikan
16/3 Diberikan injeksi transamin, luka merembes berkurang. WBC menurun (13.200).

17/3 Luka operasi tidak lagi merembes. Terapi As. Mefenamat 3x500mg, Nifedipin 3x10 mg, Cefadroxil 3x1 tab, SF 3x1 tab, Paraceta
mol 3x500 mg, Lynoral 2x1 tab.
18/3 Suhu pasien normal, paracetamol dihentikan. Tekanan darah 120/80, nifedipin dihentikan
OBJECTIVE
No. DATA KLINIK Data Klinik Tanggal
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Suhu (37 ±⁰0,5 C) 36,8 37,3 36,7 afebris 38 37,7 37,5 37,9 36,5 37,2

2 RR ( 18 - 20x/menit) 20 20 18 18 18 20 20 18 20 18
3 Nadi (80-100 x/meni
90 100 88 84 84 88 88 84 84 84
t)
4 170/10 140/9
TD (<130/80) 140/80 130/80 140/90 140/80 130/80 140/90 140/90 150/90
0 0
5 GCS 456 456 CM CM CM CM CM CM CM
6 AICD - - - - - - A± - -
7 Kontraksi Uterus + + + + + + + + +
8 Oedema Extrimitas +/+ +/+
9 Mata kabur - - -
10 Flatus
11 Nyeri luka operasi - - - -
12 CM/24 jam 500/15h 1300 1100 2000 1500 1500 1500
13 1150/15
CK/24 jam 800 500 1300 950 1000 950
h
14
merembes
Luka Operasi baik merembes merembes
±
OBJECTIVE (1)
OBJECTIVE (2)
Tanggal Komentar
12/2 15/2 19/2 4/3 8/3 10/3 12/3 13/3 15/3
UL pH (4,6-8,0) 7,5
BJ 1,015
Prot -
Reduksi -
Bilirubin(-) +
Urobilin +
Urobilinogen +
Aseton -
Nitrit -
Eritrosit (0-1) 1-2 6-8

Leukosit (0-2) 3-5

Epitel (0-2) 4-6 10-15

Bakteri -
Kristal silinder
granular
OBJECTIVE (3)
Assessment

Problem Medik S/O Terapi Analisis

Infus RD 5% Memberikan energi

Tekanan Darah SM (sulfat magn


Mencegah terjadinya
PEB impending meningkat esium) dengan
kejang
eclampsia Kehamilan 35-36 syringe pump
minggu

Nifedipin Antihipertensi
Assessment (1)
Problem Medik S/O Terapi Analisis

Bedah SC LSCS Terminasi janin

Membuat kontraksi a
Oksitosin Drip wal agar plasenta mu
dah lepas dari uterus

Antibiotik profilaksis
Cefotaxim
Kontraksi uterus pada bedah SC
Persalinan dan pasca
Nyeri perut bagian
persalinan Mengatasi nyeri
bawah Ketorolac
pasca operasi

Mengatasi nyeri
Asam mefenamat
pasca operasi `

Membantu kuatnya
kontraksi rahim pasca
Alinamin F
operasi agar tidak ter
jadi perdarahan
Assessment (2)
Problem Medik S/O Terapi Analisis

Meningkatkan
Transfusi PRC
HgB , kadar HgB ≥ 8
Anemia
RBC menurun
Sulfat Ferosus Defisiensi besi
Menghentikan
Luka operasi Luka operasi inj. Transamin pendarahan
merembes merembes
Lynoral Membantu proses
hemostasis

WBC meningkat
Cefadroxil Antibiotik
LED panjang
Infeksi
Suhu tubuh menin
Paracetamol Menurunkan panas
gkat
Planning

Terapi Keterangan

Furosemid
Diberikan bila terjadi edema paru.

Cefadroxil pada seharusnya diberikan mulai tanggal 8 (muncul ta


tanggal 13 nda tanda infeksi, WBC meningkat

Paracetamol pada tan Seharusnya diberikan pada tanggal 12 (suhu tub


ggal 15 uh meningkat)

Transfusi PRC pada ta seharusnya diberikan tanggal 10 (HgB menurun


nggal 14 menjadi 8,27)
Monitoring

- Penggunaan Magnesium Sulfat harus dipantau karena dapat menyebabka


n toksisitas (kegagalan organ dapat terjadi)

- Perlu disediakan antidotumnya yaitu kalsium glukonas 10% (jika terjadi tok
sisitas)

- Pengelolaan cairan penting karena resiko edema paru dan oliguria


KIE

- Edukasi tentang kehamilan selanjutnya karena pasien memili


ki riwayat pre eklampsia sehingga beresiko pada kehamilan sel
anjutnya.

Anda mungkin juga menyukai