Dasar Epidemiologi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

Dasar- Dasar

 Hipocrates (460-377 SM): faktor-faktor


lingkungan dapat mempengaruhi kejadian
penyakit
 John Snow (1854): risiko terjadinya kolera di
London, berhubungan dengan antara lain
dengan penyaluran air minum yg dilakukan
oleh sebuah perusahaan tertentu
Sejarah Epidemiologi

1854: wabah kolera di daerah Soho - London (UK).

600 kematian dalam beberapa hari


Asumsi: infeksi kolera merupakan airborne disease,
ditularkan dari orang ke orang

Kecuali John Snow:


•Pasien yang terinfeksi mengalami gejala
yang berkaitan dengan gangguan
saluran cerna…..
•Kesimpulan:
•Penyebarannya terkait dengan
penggunaan air minum.
Bagaimana John Snow
membuktikannya?

Pompa Air
yang
terinfeksi

66 meninggal
di blok ini
 Asal kata (bhsYunani): Epi = pada; Demos =
penduduk/rakyat; Logos = ilmu) ilmu yg
mempelajari hal-hal yg terjadi pada rakyat

 Definisi:
 Ilmu yg mempelajari penyebaran penyakit dan
faktor-faktor yg menentukan terjadinya penyakit
pada manusia (Mac Mahon dan Pugh, 1970)
 Studi yg mempelajari distribusi dan determinan
penyakit dan keadaan kesehatan pd populasi
serta penerapannya untuk pengendalian masalah-
masalah kesehatan. (CDC,2002; Last, 2001;Gordis 2000)
1. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan,
dan riwayat alamiah penyakit atau keadaan
kesehatan populasi
2. Menjelaskan etiologi penyakit
3. Meramalkan kejadian penyakit
4. Mengendalikan distrbusi penyakit dan
masalah kesehatan populasi
 Penyebaran penyakit menurut sifat-sifat
orang, tempat, dan waktu

Siapa yg terkena ?
Di mana ?
Bilamana ?
 Definisi:
Studi epidemiologi yg dirancang untuk mempelajari
distribusi, kecenderungan, dan dampak penyakit menurut
orang, tempat, dan waktu
 Manfaat:
1. Membuat perencanaan, kebijakan, serta
pengambilan keputusan alokasi sumberdaya
kesehatan
2. Merumuskan hipotesis tentang kemungkinan faktor
penyebab maupun faktor pencegah penyakit
 Umur
 Seks
 Ras
 Jenis pekerjaan
 Kelas sosial
 Waktu, dan
 Lokasi geografis
 Fakta yg dihasilkan oleh penyelidikan yg bersifat
deskriptif adalah tergambarnya perbedaan
banyaknya kesakitan akibat suatu penyakit antara
berbagai kelompok penduduk yg sedang dipelajari
Mengapa terjadi perbedaan itu ?

(menjelaskan sebab-sebab terjadinya penyakit)


 Definisi:
Studi epidemiologi yang dirancang
untuk mempelajari paparan, faktor
risiko, kausa, dan faktor-faktor yg
dihipotesiskan mempunyai hubungan
dengan kejadian penyakit
 Membuat taksiran terbaik tentang
besaran pengaruh, membuat taksiran
besaran pengaruh dalam interval
keyakinan, serta menguji hipotesis
pengaruh paparan (faktor risiko) thd
penyakit
1. Penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi
manusia tidak terjadi begitu saja secara random 
pola penyebaran penyakit tidak semata-mata
terjadi ‘by chance’ atau secara kebetulan, tetapi
ditentukan oleh karakteristik yg memang secara
sistematis merupakan faktor risiko atau faktor
pencegah yg mempengaruhi terjadinya penyakit

1. Faktor risiko dapat dimodifikasi sehingga dapat


dilakukan upaya pencegahan penyakit
 Perilaku, gaya hidup, paparan lingkungan
(fisik, biologi, sosial, kultural), karakteristik
bawaan maupun keturunan, yang
berdasarkan bukti-bukti epidemiologis
diketahui memiliki hubungan dengan
penyakit dan kondisi kesehatan, sehingga
dipandang penting untuk dilakukan
pencegahan (Last, 2001)
 Epidemiologi analitik menaksir besaran
pengaruh/hubungan/risiko/dampak paparan
thd penyakit, dan menguji kemaknaan
statistik pengaruh/hubungan/ risiko/dampak
tsb.
 Beberapa ukuran yg menunjukkan besaran
hubungan/pengaruh antara lain:
1. RR (Rasio Risiko)
2. OR (Odds Ratio/Rasio Odds)
3. RD (Risk Difference/Beda Risiko)
 RR dan OR : mengukur seberapa besar suatu
faktor melipatgandakan risiko terjadinya
suatu penyakit/outcome tertentu
merupakan ukuran relatif
 RD : mengukur seberapa besar suatu faktor
menambah risiko untuk terjadinya suatu
penyakit/outcome tertentu ukuran absolut

Anda mungkin juga menyukai