Pelaporan Segmen
dan Interim
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Pelaporan Segmen
(Segment Reporting)
13-2
Pelaporan Segmen
13-3
Pelaporan Segmen
13-4
PSAK 5
• PSAK 5 menyatakan bahwa pengungkapan
segmen harus memasukkan pengukuran laba
atau rugi dari segmen yang dilaporkan.
13-6
PSAK 5
13-7
Defining Reportable Segments
13-8
The Percent Quantitative Thresholds
13-9
Uji Pendapatan (Revenue Test)
• Segmen operasi pendapatan yang dilaporkan, termasuk
penjualan kepada pelanggan eksternal dan penjualan
atau transfer antar segmen, adalah 10 persen atau lebih
dari pendapatan gabungan, internal dan eksternal, dari
semua segmen operasi
Segmen Pendapatan Persentase Segnen
segmen gabungan dari dilaporkan
Rp.600 juta
Produk makanan Rp.323 juta 53,8% Ya
Plastik & pengepakan 113 juta 18,8% Ya
Konsumsi & komersial 45 juta 7,5% Tidak
Kesehatan & keilmuan 86 juta 14,3% Ya
Kimia 33 juta 5,5% tidak
Total Rp. 600 juta 100%
13-10
• Uji pendapatan menunjukkan bahwa segmen operasi
berikut dilaporkan terpisah yaitu : produk makanan,
plastik dan pengepakan, serta kesehatan dan keilmuan.
13-11
Profit (Loss) Test
13-12
Segmen Laba segmen Rugi segmen
• Produk
Oleh karena
makanandua segmen melaporkan Rp.rugi operasi selama tahun
198.000.000
Plastik & pengepakan
berjalan, 59.000.000
diperlukan penghitungan terpisah :
Konsumsi & komersial (25.000.000)
Kesehatan & keilmuan 22.000.000
Kimia (9.000.000)
Total Rp.279.000.000 Rp.34.000.000
13-14
Asset Test
13-15
Aset gabungan dari seluruh segmen operasi
(Rp.1.276.000.000) digunakan dalam pengujian ini.
Perbeedaan sebesar Rp.110.000.000 antara aset
gabungan dari segmen operasi (Rp.1.276.000.000) dan
jumlah yang dimasukkan dalam aset
konsolidasi(Rp.1.166.000.000) disebabkan karena
(a)laba antar perusahaan belum direalisasi sebesar
Rp.10.000.000 dari transaksi inventaris antar perusahaan
yang belum direalisasi melalui penjualan kepada pihak
ketiga
(b)(b) wesel antarperusahaan senilai Rp.100.000.000
Transaksi antarperusahaan tersebut harus dieliminasi
dalam proses konsolidasi
13-16
Segmen Aset segmen Persentase Segnen
gabungan dari dilaporkan
Rp.1.276 juta
• Uji signifikansi 10 persen diterapkan ke aset segmen sbb
Produk makanan Rp.411 juta 32,2% Ya
Plastik & pengepakan 375 juta 29,4% Ya
Konsumsi & komersial 100juta 7,8% Tidak
Kesehatan & keilmuan 310 juta 24,3% Ya
Kimia 80 juta 6,3% Tidak
13-18
• Ikhtisar segmen industri dilaporkan Uji 10 persen
Produk Plastik Konsumsi Kesehatan Kimia
makanan & & & Keilmuan
pengepa komersial
kan
Uji Ya Ya Tidak Ya Tidak
pendapatan
Uji laba Ya Ya Tidak Tidak Tidak
(rugi)
operasi
Uji aset ya Ya Tidak Ya Tidak
dapat
diidentifikasi
13-19
Comprehensive Disclosure Test
13-20
Seventy-Five Percent Revenue Test
13-21
• PT Induk dan Anak dengan tiga segmen dilaporkan
menghitung pengujian 75 persen sbb :
Penj ke kons nonafiliasi oleh
segmen dilaporkan
Produk makanan Rp. 317.000.000
Plastik & pengepakan 95.000.000
Konsumsi & keilmuan 86.000.000
Total segmen dilaporkan Rp.498.000.000
Pendapatan konsolidasi 572.000.000
Persentase segmen dilaporkan
dari pendapatan konsolidasi
(Rp.498 juta : Rp.572 juta) 87,1%
13-23
Other Considerations
13-24
Other Considerations
13-25
Other Considerations
13-26
Other Considerations
13-27
Reporting Segment Information
13-28
Reporting Segment Information
13-29
Reporting Segment Information
13-30
Reporting Segment Information
13-31
Reporting Segment Information
13-32
Enterprisewide Disclosures
13-39
Discrete Versus Integral View
Teori integral pelaporan interim memandang periode
interim sebagai bagian dari periode tahunan.
Berdasarkan pandangan ini, pengakuan dan
penyesuaian dari pos pendapatan atau beban tertentu
dapat dipengaruhi oleh pertimbangan mengenai hasil
yang diharapkan dari operasi selama setahun.
Contoh: Peerless Product Corp. menimbulkan biaya
$20.000 pada awal kuartal kedua dari tahun fiscal
untuk iklan guna menghasilkan pendapatan selama
tahun berjalan.
13-40
• Berdasarkan pandangan diskrit, seluruh $20.000
dibebankan terhadap laba kuartal kedua. Tetapi
berdasarkan pandangan integral, biaya iklan
awalnya dapat dicatat sebagai biaya
ditangguhkan dan dibebankan selama periode
interim kedua, ketigadan keempat. Alokasi
terhadap masing-masing periode dapat
dilakukan berdasarkan volume penjualan yang
dihasilkan atau dasar yang lain. Berdasarkan
pandangan integral, satu periode interim tidak
akan menanggung seluruh beban yang
memberikan keuntungan lebih dari satu periode
interim
13-41
Discrete Versus Integral View
13-42
Discrete Versus Integral View
13-43
Reporting Revenue
13-44
Reporting Revenue
13-45
Reporting Revenue
• Bisnis yang mengalami variasi musiman bahan
pendapatan mereka mendorong untuk
melengkapi laporan interim mereka dengan
informasi untuk periode 12 bulan yang berakhir
pada tanggal interim untuk tahun saat ini dan
sebelumnya.
13-48
CGS Exceptions
• metode penilaian yang lebih rendah-dari-biaya-
atau-pasar memungkinkan untuk pemulihan
kerugian bagi kenaikan harga pasar dalam
periode interim kemudian tahun fiskal yang
sama.
13-49
All Other Costs and Expenses
13-50
Allocation Situations
13-51
Allocation Situations
– diskon kuantitas yang ditawarkan kepada
pelanggan berdasarkan penjualan tahunan
harus diperkirakan dan dibebankan ke
penjualan selama masing-masing, dari
periode interim bukannya diakui pada periode
interim keempat.
13-52
Accounting for Income Taxes in Interim
Periods
• Interim pajak penghasilan menimbulkan masalah
terutama menyusahkan bagi akuntan karena beban
pajak yang sebenarnya dihitung atas penghasilan
untuk tahun fiskal seluruh.
13-54
Accounting Changes
13-55
Accounting Changes
13-56
Bab 13
Akhir bab
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.