Anda di halaman 1dari 87

INDIKASI PEMERIKSAAN

RADIOLOGI

OLEH :

Dr. ABDUL WARIS, SP.RAD


FAKULTAS KEDOKTERAN YARSI
IDENTITAS
PASIEN

• Nama :
• Jenis kelamin :
• Usia :
• Agama :
• Suku Bangsa :
• Status Nikah :
• Pekerjaan :
• Tanggal Lahir :
• Alamat :
• No RM :
• Ruangan :
• Tanggal masuk RS :
• Tanggal keluar RS :
ANAMNESIS

AUTO ALLOANAMNE
ANAMNESIS SIS

dilakukan dengan dilakukan dengan


pasien sendiri keluarga atau orang
yang mengetahui
kejadian/keluhan
pasien (selain
pasien)
ANAMNESIS

KELUHAN
KELUHAN
TAMBAHAN
UTAMA

keluhan yang keluhan lainnya


membawa pasien yang dirasakan
datang berobat (dapat berhubungan
atau tidak
berhubungan
dengan keluhan
utama)
ANAMNESIS

RIW. PENYAKIT RIW. PENYAKIT RIW. PENYAKIT RIW.


SEKARANG DAHULU KELUARGA KEBIASAAN

perjalanan penyakit pernah mempunyai penyakit keluarga hal-hal yang


dari awal terjadinya sakit yang yang dapat dapat
sampai hari dibawa berhubungan atau berhubungan mempengaruhi
berobat tidak berhubungan terjadinya
dengan penyakit penyakit
sekarang
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA
RIWAYAT PENYAKIT SERUPA RIWAYAT PENYAKIT SERUPA
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
SEKSUAL LAIN SEKSUAL LAIN
RIWAYAT DIABETES RIWAYAT DIABETES
MELLITUS MELLITUS
RIWAYAT HIPERTENSI RIWAYAT HIPERTENSI
RIWAYAT ALERGI OBAT/ RIWAYAT ALERGI OBAT/
MAKAN MAKAN
RIWAYAT KEBIASAAN

mengkonsumsi Pasien rajin Pasien merokok


alkohol atau tidak berolahraga atau tidak atau tidak

mengkonsumsi Seberapa banyak Obat-obatan yang


makanan sehat atau minum air putih sering dikonsumsi
tidak pasien
PEMERIKSAAN
FISIK

INSPEKSI PERKUSI

PALPASI AUSKULTASI
PEMERIKSAAN
FISIK

KEADAAN TANDA VITAL


UMUM
Keadaan umum pasien dapat diamati
misalnya dari ekspresi wajah, sikap badan, • Tekanan Darah
cara berbicara, dan gaya berjalan pasien, • Frekuensi Nadi
yang kemudian dilanjutkan dengan • Frekuensi Napas
melakukan penilaian keadaan urnurn
pasien. • Suhu

KESADARAN

Cek menggunakan GCS


Eye, Movement dan Verbal
KEPALA
Normosefal/makrosefal/mikrosefal?
Wajah simetris?

MATA
TELINGA
Edema palpebra? Benjolan?
Bentuk? Ukuran? Conjungtiva Anemis? Sklera ikterik?
Serumen? Sekret? Refleks cahaya?
Perdarahan? Massa?
HIDUNG MULUT
Sianosis? Labioskisis? Luka? Warna
THORAKS lidah? Uvula? Tonsil? Dahak/lendir?
Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-) Bunyi jantung I dan
II? regular/ireguler? Murmur EKSTREMITAS ATAS
Gallop ? Akral hangat? Turgor?
ABDOMEN
Nyeri tekan? Nyeri ketok CVA?
Massa? defans muskular?
hepatomegali? Splenomegali?
asites? EXTREMITAS
BAWAH
akral hangat? Turgor?
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Laboratorium

Pemeriksaan
radiologi

Patologi Anatomi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

RO FOTO
KONVENSIONAL

MRI

CT SCAN

USG

MAMMOGRAPHY
MRI
CT-Scan
USG

X-Ray Photo
Mammography
X RAY

X-ray adalah getaran


elektromagnetik gelombang
pendek (kira-kira 0,01 hingga 10
nm) atau kuantum yang setara
(mekanik gelombang) yang
dihasilkan ketika elektron yang
bergerak dengan kecepatan
tinggi membentuk berbagai zat,
terutama logam berat
CARA PEMERIKSAAN
X RAY

TANPA DENGAN
KONTRAS KONTRAS

Thorax, tulang-tulang Traktus Digestivus,


kepala, tulang belakang, Traktus Genito-urinarius,
dan lain-lain dan lain-lain
FOTO THORAKS

INDIKASI

• Infeksi traktus respiratorius


bawah (TB paru, bronkitis,
pneumonia)
• Batuk kronis
• Batuk berdarah
• Trauma dada
• Tumor
• Nyeri dada
• Metastase neoplasma
• Penyakit paru akibat kerja
• Aspirasi benda asing
TUMOR JINAK PARU

HAMARTOMA
Adenokarsinoma
ADENOKARSINO
MA

4/1/2019 19
Adenokarsinoma
ADENOKARSINO
MA

4/1/2019 20
Adenokarsinoma
ADENOKARSINO
MA

4/1/2019 21
Adenokarsinoma
ADENOKARSINO
MA

4/1/2019 22
TUMOR GANAS PARU

KARSINOMA

4/1/2019 23
KARSINOMA

4/1/2019 24
KARSINOMA

4/1/2019 25
KARSINOMA

4/1/2019 26
Karsinoma
KARSINOMA

4/1/2019 27
METASTASE

4/1/2019 28
MAMMOGRAPHY
MAMMAE TUMOR

4/1/2019 29
FOTO POLOS
ABDOMEN

INDIKASI

• Obstruksi usus
• Perforasi usus
• Nyeri renal atau bilier
• Benda asing baik yang
tertelan, stelah trauma, atau
IUD yang dislokasi
• Pada bayi yang baru lahir,
muntah yang menetap, atau
meconium yang tidak keluar.
FOTO BNO 3 POSISI
FOTO TULANG

INDIKASI

• Diagnostik fraktur tulang atau


dislokasi sendi
• Menggambarkan alignment
fragmen tulang paska terapi fraktur
• Panduan operasi orthopedi, seperti
spine repair/fusion dan reduksi
• Melihat trauma, infeksi, arthritis,
pertumbuhan tulang abnormal, dan
perubahan tulang pada keadaan
metabolik
• Membantuk deteksi dan diagnosis
kanker tulang
• Melokalisir benda asing pada
jaringan lunak sekitar atau di
dalam tulang
TUMOR TULANG

OSTEOSARCOM
A
TUMOR TULANG

GIANT CELL
TUMOR
TUMOR TULANG

ENCHONDROMA
TUMOR TULANG
ANEURYSMAL BONE CYST
TUMOR TULANG
EWING’S SARKOMA
TUMOR TULANG
OSTEOSARKOMA
TUMOR TULANG
OSTEOMYELITIS
PANORAMIC

• Penilaian pertumbuhan dan perkembangan


INDIKASI anak – anak dan remaja untuk melihat saat
periode gigi bercampur dan mengevaluasi molar
tiga.
• Sebagai pilihan survey gigi dewasa atau
endentulus sebagian.
• Sebagai pemeriksaan pasien yang edentulous.
• Sebagai pemeriksaan tulang wajah setelah
tulang wajah.
• Evaluasi besarnya lesi tulang
X-RAY DENGAN
KONTRAS
BNO IVP
DEFINISI

Pemeriksaan BNO-IVP adalah


pemeriksaan radiografi dari
Traktus Urinarius (Renal, Ureter,
Vesica Urinaria dan Urethra)
dengan penyuntikan media
kontras positif (+) secara intra
vena.
ESOFAGOGRAPHY

INDIKASI

• Atresia esofagus
• Fistula Trakheo-Esofagei
• Ulkus esofagus
• Divertikula esofagus
• Spasme esofagus
• Striktur esofagus
• Achalasia esofagus
• Varises esofagus
• Massa esofagus
ESOFAGOGRAP
HY
OMD (Oesofago Maag
Duodenum)
COLON IN LOOP
HIRCHSPRUNG
USG

Merupakan salah satu teknik


pencitraan diagnostik yang
menggunakan teknologi
gelombang ultrasonik untuk
mendapatkan pencitraan organ-
organ dalam tubuh manusia.
Suara ultrasound adalah suara
dengan gelombang frekuensi di
atas pendengaran manusia
(20.000 Hertz)
USG

Struma Nodular Dextra


Dengan Degenerasi
Kistik
Struma Nodular Dextra
Dengan Degenerasi
Kistik
HCC
(HEPATOCELULAR
CARCINOMA)
RENAL CELL
CARCINOMA
HEPATOMA
INTERPRETASI
USG

Hyperechoic Hypoechoic Anechoic

• Echo yang dihasilkan • Echo yang dihasilkan • Tidak ada echo yang
terang  terlihat sedikit  terlihat dihasilkan  terlihat
warna putih pada warna abu-abu hitam warna hitam pada
hasil scan. pada hasil scan hasil scan
• Untuk menunjukkan • Menunjukkan • Hal ini menunjukkan
highly-reflective intermediate complete
interfaces, seperti reflection/ transmission dari
kolagen, lemak, transmission, seperti suara contohnya
udara, benda keras pada kebanyakan pada cairan
dan tulang jaringan lunak.
• Pada tulang dan
udara 
menghambat laju
gelombang suara 
menghasilkan
hyperechoic
CT SCAN

CT Scan (Computed
Tomography) adalah prosedur
radiografi medis yang
digunakan untuk mendapatkan
gambaran dari berbagai sudut
kecil dari tulang atau organ
tubuh.
CT SCAN

SISTEM CT
SCAN
1. Sistem Pemroses Citra
2. Sistem Komputer dan
Kendali
3. Stasiun Operasi dan
Stasiun Pengamat
CT SCAN

PEMROSES
CITRA

• Pencatatan dilakukan dengan tiga pesawat


detektor
• Dua di antaranya berfungsi menerima sinar
yang menembus objek
• Detektor yang ke-tiga berfungsi mengukur
intensitas sinar-x yang menembus objek
CT SCAN

SISTEM KOMPUTER DAN


KENDALI

Fungsi Bagian-bagian Sistem


• Mengontrol x-ray tube Komputer
• Menyimpan data • Prosesor
• Melakukan proses • Harddisk
tomography • Sistem I/O
CT SCAN

STASIUN OPERASI DAN STASIUN


PENGAMAT

Stasiun Operasi Stasiun Pengamat


mempunyai fungsi berfungsi memanipulasi
mengatur parameter scan pemroses citra. Dari stasiun
seperti waktu scan dan ini dokter melakukan
besarnya arus filamen. diagnosa pasien.
CT SCAN

PADA DADA PADA ABDOMEN DAN PELVIK


• Mendeteksi perubahan akut • Diagnosa batu ginjal, appendisitis,
ataupun kronik parenkim paru pankreatitis, diverkulitis, aneurisma
• Evaluasi proses intersitial kronis aorta abdomen, obstruksi usus
(emfisema, fibrosis) • Pilihan pertama mendeteksi
• Evaluasi mediastinum dan trauma menelan benda solid
limfadenopati menggunakan • CT scan bukan pilihan utama
kontrast per IV pada pelvik, yaitu USG
• Metode pemeriksaan utama pada
emboli paru dan diseksi aorta
menggunakan kontras IV PADA EKSTREMITAS
• Pada fraktur kompleks
CT SCAN

Astrocytoma Glioblastoma
CT SCAN

Meningioma
Tumor Caput
Pancreas
Tumor Caput
Pancreas
MRI

• MRI adalah salah satu


modalitas pencitraan dari Unit
Imaging Diagnostic untuk
membantu menegakkan
diagnosa kelainan.
• Menggunakan prinsip magnetik
dan gelombang radio tanpa
menggunakan sinar atau sinar
laser sehingga tidak
menimbulkan radiasi.
• MRI 1.5 Tesla merupakan MRI
berkekuatan daya magnetik
tinggi yang dapat menghasilkan
gambar yang lebih tajam,
MRI

• MRI adalah salah satu


modalitas pencitraan dari Unit
Imaging Diagnostic untuk
membantu menegakkan
diagnosa kelainan.
• Menggunakan prinsip magnetik
dan gelombang radio tanpa
menggunakan sinar atau sinar
laser sehingga tidak
menimbulkan radiasi.
• MRI 1.5 Tesla merupakan MRI
berkekuatan daya magnetik
tinggi yang dapat menghasilkan
gambar yang lebih tajam,
MRI

INDIKASI

• Melihat kelainan pada organ sendi, otot


maupun ligament.
• Deteksi kelaian otak dan tulang belakang
(medulla spinalis) misalnya pada trauma
atau melihat adanya Hernia Nukleus
Pulposus (HNP).
• Mendeteksi adanya stroke non
perdarahan beberapa menit setelah
serangan stroke.
• Melihat kelainan pada saluran empedu
Magnetic Resonance Cholangio
Pancreotography (MRCP).
• Melihat kelainan organ lainnya : hati,
ginjal, dan kelenjar getah bening.
• Mendeteksi adanya kelainan pada
pembuluh darah otak, leher, dan ginjal.
TIPE MRI

MODEL KEKUATAN

• MRI yang memiliki kerangka • MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla
terbuka (open gantry) dengan
) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5
ruang yang luas
• MRI yang memiliki kerangka T
(gantry) biasa yang berlorong • MRI Tesla sedang (Medium Field
sempit. Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T
• MRI Tesla rendah (Low Field
Tesla) memiliki kekuatan di bawah
0,5 T.
KEUNTUNGAN
MRI

1. Tidak terpapar radiasi


2. Gambaran lebih baik pada
fossa posterior
3. Gambaran lebih baik pada
medulla spinal
4. Visualisasi lebih baik secara
non-invasif menggunakan MR
angiografi.
5. Pemeriksaan MRI tesla tinggi
dapat membantu dokter untuk
melakukan diagnosa lebih cepat
dan pasti.
POTONGAN
MRI
POTONGAN
SAGITAL
POTONGAN
AKSIAL
POTONGAN
KORONAL
Tumor Intracerebral Meningioma
Astrocytoma
DIAGNOSIS

Penentuan jenis penyakit tertentu berdasarkan


analisis hasil anamnesis, tanda dan gejala, serta
pemeriksaan yang teliti dengan menggunakan
cara dan alat seperti laboratorium, foto, dan
klinik.

Jenis penyakit utama yang diderita oleh


DIAGNOSIS UTAMA pasien setelah dilakukan pemeriksaan yang
mendalam atau yang menyebabkan pasien
mendapatkan perawatan

Penyakit yang menyertai diagnosis utama


DIAGNOSIS pada saat pasien masuk atau yang terjadi
TAMBAHAN selama episode perawatan, yang bukan
berasal dari penyakit utamanya atau sudah
ada sebelum diagnosis utama ditegakkan
DIAGNOSIS BANDING

Penyakit-penyakit yang memiliki persamaan


gejala dan/atau tanda tertentu, untuk
dipertimbangkan sebagai kemungkinan
penyebab dari temuan klinis pasien sebelum
membuat diagnosis akhir.
TATALAKSANA

Radioterapi adalah suatu jenis


terapi yang menggunakan radiasi
pengion (sinar-X, dan sinar
Gamma) dan partikel lainnya
untuk mematikan sel-sel kanker
tanpa akibat fatal pada jaringan
sehat disekitarnya.
DASAR BIOLOGIS
RADIOTERAPI

Kematian sel yang cepat karena apoptosis

Sel mati saat hendak membelah diri

Sel dapat berubah menjadi abnormal saat mencoba membelah diri

Sel dapat berdiam diri, bentuk masih sama, tidak dapat membelah
diri

Sel masih dapat membelah diri selama beberapa kali hingga pada
suatu waktu kemampuannya menghilang samasekali

Sel yang terganggu baik fungsi maupun kemampuan membelah


dirinya atau hanya sedikit saja terpengaruh oleh radiasi
DASAR FISIKA
RADIOTERAPI

Radiasi partikel 1. Elektron : digunakan


: untuk target
1. Elektron superficial
2. Proton 2. Proton : dapat
3. neutron menembus lebih
Energi yang dalam
diserap oleh 3. Neutron : sama
jaringan disebut dengan proton
radiasi ionisasi
Semakin tinggi energi,
semakin tingii tingkat
Radiasi penetrasi dan semakin
elektromagnetik : tinggi efeknya.
1. Sinar X 1. Radiasi rendah
2. Sinar gamma (Orthovoltage) : untuk
tumor superficial
2. Radiasi tinggi (Megavolt)
: untuk tumor dalam
CARA PEMBERIAN
RADIOTERAPI

TELETERAPI (RADIASI EKSTERNA) BRAKITERAPI (RADIASI INTERNA)

Sumber sinarnya berupa sinar X atau Sumber radiasi diletakan didalam


radioisotop menggunakan orthovoltage tumor atau berdekatan dengan tumor,
atau megavoltage, ditempatkan diluar sehingga terjadi konsentrasi dosis
tubuh. Sinar diarahkan ke tumor dan yang tinggi pada tumor, dan
tidak ada kontak langsung antara membatasi kerusakan pada organ
sumber radiasi dan tubuh. Dosis yang sekitarnya
diserap tergantung dari :
Besarnya energi yang
dipancarkan
Jarak antara sumber energi dan
tumor
Kepadatan massa tumor
INDIKASI RADIOTERAPI

TERAPI PRIMER (UTAMA) TERAPI ADJUVANT (TAMBAHAN)

Diberikan pada kasus-kasus :


1. Kanker yang radiosensitif
2. Kanker yang operasinya sangat
sukar/resiko sangat tinggi bila dilakukan 1. Tambahan untuk operasi
pembedahan, seperti: orang yang sangat
tua, dengan penyakit penyerta yang berat, 2. Radiasi pra bedah : pada tumor yang
karsinoma nasofaring. operabilitasnya diragukan dan tumor
yang sangat besar dan sukar operasinya.
3. Kanker yang inoperable : Kanker otak,
Ca. Paru
4. Pasien yang menolak dilakukan
pembedahan dapat dipertimbangkan
radioterapi
EFEK SAMPING
RADIOTERAPI
Organ Acute Changes Chronic Changes
Skin Erythema, wet dry desquamation Telengiectasis,ulseration,fibrosis
subcutaneus
GI tract Nausea,diarrhea,edema,ulceration Stricture,ulceration,perforation,hemat
ochezia
Kidney Nephrophaty, renal insuficiency
Bladder Dysuria Hematuria,ulceration,perforation
Gonads Sterility Atrophy,ovarian failure
Hematopoietic Lymphopenia neutropenia, Pancytopenia
tissue thrombocytopenia
Bone Epiphyseal Growth arrest Necrosis
Lung Pneumonitis Pulmonary fibrosis
Heart Pericarditis, vascular damage
Upper Mucositis,xerostomia, anosmia Xerostomia, dental caries
aerodigastive tract
Eye Conjunctivitis Cataract,keratitis,opticnerve atrophy
Nervous System Cerebral edema Necrosis,myelitis
PROGNOSIS

Pada Penyakit – Penyakit Degeneratif:


• Intraserebri: pada kasus infrak serebri, CT-
Scan kepala dapat memperlihatkan
seberapa luas daerah infark yang terjadi
• Thoraks: pada kasus Hypertensive Heart
Disease (HHD), foto thoraks dapat
memberikan informasi mengenai kelainan
apa saja yang sudah terjadi dan mungkin
dapat ditemukan gambaran CHF yang
mengarah pada prognosis yang lebih buruk
• Muskuloskeletal: pada kasus OA foto
polos dapat menentukan staging, pada
osteoporosis dapat dilihat densitas tulang
PROGNOSIS

Pada Kasus Trauma:


• Kepala: CT-Scan dapat memperlihatkan jenis dari perdarahan
yang terjadi, erosi/destruksi tulang dan tanda-tanda
peninggian tekanan intrakranial yang mempengaruhi
prognosis ad vitam pasien
• Thoraks: contohnya pada kasus pneumothoraks, apakah
terjadi closed/ open/ tension pneumothoraks yang harus
mendapatkan penanganan segera
• Abdomen: dapat memberikan informasi seberapa hebat
perdarahan yang terjadi intraabdomen/ organ yang ruptur
• Muskuloskeletal: foto polos dapat memberikan informasi
mengenai jenis fraktur (arah garis fraktur, hubungan antar
fragmen fraktur, jumlah fragmen fraktur, adanya hubungan
dengan udara bebas), Struktur tulang (biasa/ patologik), bila
dekat persendian adakah dislokasi, adakah fraktur epifisis
PROGNOSIS

Pada Kasus Infeksi:


• Thoraks: pada kasus infeksi pada paru misalkan TB, foto
polos dapat memberikan informasi mengenai infeksi aktif atau
tidak aktif dan komplikasi yang terjadi seperti efusi pleura dsb.
• Abdomen: dapat memberikan informasi apakah ada tanda –
tanda terjadinya perforasi atau adanya peritonitis yang
memiliki prognosis malam
• Muskuloskeletal: pada pencitraan dapat diketahui jumlah
tulang yang terlibat, seberapa jauh destruksi tulang telah
terjadi, ada tidaknya keterlibatan jaringan lunak, termasuk
pembentukan abses, ada tidaknya kompresi misal jika pada
vertebra apakah ada kompresi pada medula spinalis dan
tingkat keseriusannya
PROGNOSIS

Pada Kasus Keganasan:


• Memperlihatkan/ menemukan adanya tumor
• Memperlihatkan: letak, arsitektur, ukuran,
perluasan/ekstensi ke jaringan sekitar maupun
organ yang jauh ( metastasis )
• Penting untuk staging
• Assessment
• Prediktif/prognostik
• Follow up
• Guide biopsi
• Terapi intervensional

Anda mungkin juga menyukai