Anda di halaman 1dari 90

Creating the great business leaders

Standard Costing
(Harga Pokok Standar)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Pengertian
 Sistem Harga Pokok Standar merupakan sistem harga
pokok yang ditentukan dimuka untuk mengolah produk
atau jasa.
 Harga pokok standar ditetapkan dengan cara menentukan
besarnya biaya standar dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik, dengan asumsi
kondisi ekonomi dan faktor-faktor lain tetap.

2 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
 Biaya ditentukan dimuka merupakan pedoman di dalam pengeluaran
biaya yang sesungguhnya.
 Biaya standar dipakai sebagai alat untuk mengukur dan menilai
prestasi pelaksanaan, oleh karena itu biaya standar harus ditentukan
dengan teliti dan ilmiah, sehingga dapat terpercaya, dan disepakati
sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan

3 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

 Jika biaya yang sesungguhnya berbeda dengan biaya standar, maka


yang dianggap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi-asumsi
yang mendasari penentuan harga pokok standar tidak berubah.

4 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Manfaat Harga Pokok Standar
1. Perencanaan
Dpt dipakai sbg dasar yg kuat untuk menyusun rencana kegiatan prshn
secara efisien.
2. Koordinasi
Akan membiasakan adanya koordinasi antar bagian di dlm organisasi
perusahaan yg berhubungan dgn standar tsb. Misal antara bag
pengadaan,produksi, akuntansi, penjualan,dsb

5 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
3. Pengambilan Keputusan
Sangat bermanfaat bagi manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusan misalnya penentuan harga jual produk, menolak atau
menerima pesanan khusus, membeli atau membuat sendiri bagian
produk, rencana penambahan produk baru, rencana perubahan bentuk
produk, dsb
4. Pengendalian biaya
Mencerminkan biaya yg seharusnya terjadi yg ditentukan untuk tiap
elemen biaya dan pada setiap departemen di mana produk diolah, dan
akan dapat dijadikan sebagai alat pengendalian biaya dan menilai
prestasi pekerjaan dengan baik

6 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

5. Memungkinkan diterapkan “Prinsip Pengecualian” (Principle of


exception)
Menitikberatkan perhatian kepada hal-hal yg menyimpang
dibandingkan standar yg sudah diterapkan,
6. Penentuan insentif pada personal
Apabila standar dikaitkan dengan pemberian insentif kpd karyawan yg
dpt berprestasi lebih baik dibandingkan standar, maka karyawan akan
memperoleh motivasi untuk berprestasi.
7. Menekan atau Mengurangi biaya administrasi

7 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Jenis-jenis Standar
1. Faktor Tingkat Harga
2. Faktor Tingkat Prestasi
3. Faktor Tingkat Produksi

8 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
1. Faktor Tingkat Harga
A. Standar Ideal (ideal standard)
 Mendasarkan anggapan kepada tingkat harga bahan baku, TKL,
dan BOP yang paling rendah.
 Apabila tidak ada perubahan yg besar thd keadaan
perekonomian, standar ideal ini jarang diubah.
B. Standar Normal (normal standard)
 Mendasarkan anggapan kepada tingkat harga rata-rata yang
diharapkan terjadi dalam siklus perusahaan, umumnya tidak
direvisi sebelum jadwal perusahaan berakhir

9 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

C. Current Standard
Mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan akan
terjadi di dalam periode akuntansi pemakaian standar
Akan direvisi dalam periode akuntansi yg bersangkutan apabila
terjadi perubahan harga yg besar.
D. Standar dasar (basic standard)
Menggunakan anggapan kpd tingkat harga yg diharapkan terjadi pada
tahun pertama (awal) penggunaan standar,
tidak direvisi dengan adanya perubahan tingkat harga pada periode
sesudahnya, akan tetapi hanya dihubungkan sejalan dgn indeks harga yg
berlaku

10 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
2. Faktor Tingkat Prestasi
A. Standar Prestasi Teoritis
(Theoritical Performance Standard)
 Disebut juga standar ideal atau standar sempurna,
 Didasarkan kpd anggapan bahwa semua pelaksanaan akan dapat bekerja
dengan tingkat yg paling efisien.
 Standar ini tidak memperhitungkan hambatan-hambatan prestasi yg
tidak dapat dihindari terjadinya, dan akibatnya sangat sulit dicapai oleh
para pelaksana.

11 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
B. Standar prestasi terbaik yg dicapai
(attainable good performance standard)
 Didasarkan pada standar prestasi teoritis
 memperhitungkan hambatan-hambatan prestasi yg tidak dpt dihindari
terjadinya,
 dapat dicapai oleh para pelaksana yg bekerja dengan efisiensi yg tinggi,
sehingga merupakan tingkat prestasi yg banyak dipakai.
C. Standar prestasi rata-rata masa lalu
(average past performance standard)
 Didasarkan pada rata-rata prestasi masa lalu untuk menentukan standar
prestasi yg akan datang
 umumnya mudah dicapai, tapi bukan pengukur prestasi yg baik,krn rata-rata
prestasi masa lalu
12 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

D. Standar normal
(normal performance standard)
 Didasarkan atas taksiran tingkat prestasi dan efisiensi yg normal
dapat dicapai oleh para pelaksana di waktu yang akan datang
 standar prestasi normal ditentukan untuk jangka waktu yg relatif
panjang, dgn cara mengeliminasi keadaan yg bersifat musiman.

13 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

3. Faktor Tingkat Produksi


A. Standar kapasitas teoritis
(theoritical capacity standard)
 Didasarkan pada kemampuan produksi pada kecepatan penuh
tanpa henti
 Tdk memperhitungkan hambatan-hambatan baik dari internal
maupun eksternal.
 standar pada kapasitas penuh (full capacity) atau kapasitas 100%,
 pada umumnya tidak dipakai untuk menentukan kapasitas
produksi standar, karena standar ini terlalu tinggi dan tidak
mungkin dicapai

14 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
B. Standar kapasitas praktis
(practical capacity standard)
 Merupakan konsep pendekatan jangka panjang,
 didasarkan pada tingkatan produksi teoritis dikurangi dengan
hambatan-hambatan kegiatan produksi yg tdk dapat dihindari karena
faktor internal perusahaan
C. Standar kapasitas normal
(normal capacity standard)
 Merupakan konsep pendekatan jangka panjang juga,
 dihitung dari standar kegiatan teoritis dikurangi dengan hambatan-
hambatan yg tidak dapat dihindari baik dari eksternal maupun dari internal
perusahaan

15 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

D. Standar kapasitas yg diharapkan (expected capacity standard)


 Didasarkan pada kegiatan produksi yg diharapkan dapat dicapai
pada periode akuntansi pemakaian standar (pendekatan jangka
pendek).
 Besarnya tingkat produksi yg diharapkan dipengaruhi oleh ramalan
penjualan pada periode akuntansi yg akan datang dan perubahan
persediaan produk yg dikendaki.

16 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Penentuan Harga Pokok Standar
1. Standar Biaya Bahan Baku
Adalah : biaya bahan baku yg seharusnya terjadi dalam pengolahan satu satuan
produk, yang ditentukan oleh 2 faktor, yaitu :
a. Standar harga bahan baku,
Harga Pembelian Bahan Baku yg seharusnya
b. Standar kuantitas bahan baku
Kuantitas Bahan Baku yg seharusnya terpakai dalam pengolahan

Standar BBB = Harga Standar X Kuantitas Standar

Contoh:

17 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Contoh 1:
Berdasarkan Research & Development, PT. Sima telah menentukan bahwa
Seharusnya pemakaian Bahan Baku/Unit barang Jadi adalah 2 Kg. Harga
bahan baku/Kg yang seharusnya dibeli adalah Rp. 4.000,-
Tentukan :
a. Berapa Standar Biaya Bahan per unit
b. Berapa Total Standar Biaya Bahan Baku bila diproduksi 2.000 Unit
barang jadi
c. Berapa Total Standar Biaya Bahan Baku bila dipakai 2.000 Kg Bahan
Baku? Berapa Unit?

18 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

a. Standar Harga Bahan Baku dan Selisih Harga Bahan Baku (SHBB)
 Penetapan standar harga bahan baku
Standar harga bahan baku adalah harga bahan baku per satuan yg
seharusnya terjadi di dalam pembelian bahan baku

SHBB = (HS – HStd) x KtS


HS : Harga Sesungguhnya
HStd : Harga Standar
KtS : Kuantitas Sesungguhnya
Apabila HS > Hstd : unfavorable (Rugi)
HS < Hstd : favorable (Laba)

19 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
b. Standar Kuantitas Bahan Baku dan Selisih Kuantitas Bahan Baku
(SKBB)
 Penetapan standar kuantitas bahan baku
Standar kuantitas bahan baku adalah jumlah kuantitas bahan baku per satuan
yg seharusnya dipakai di dalam pengolahan suatu produk tertentu

SKBB = (KtS – Kt Std) x H std


KtStd : Kuantitas Standar

Apabila KtS > Kt Std : unfavorable (Rugi)


KtS < Kt Std : favorable (Laba)
20 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Selisih Biaya Bahan Baku

SBBB = SHBB + SKBB


SBBB = Selisih Biaya Bahan Baku
SHBB = Selisih Harga Bahan Baku
SKBB = Selisih Kuantitas Bahan Baku

21 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

2. Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung


Adalah : BTKL yg seharusnya terjadi di dalam pengolahan satu satuan produk.

BTKL Standar = Tarif Upah Standar X Jam TKL Standar


Contoh 2:
Berdasarkan Research & Development, PT. Sima telah menentukan bahwa seharusnya
upah/jam untuk membuat barang Jadi adalah Rp. 4.000,-. Waktu kerja langsung yang
seharusnya diperlukan untuk membuat 1 unit barang jadi adalah 2 jam
Tentukan :
a. Berapa Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung per unit
b. Berapa Total Biaya Tenaga Kerja Langsung bila diproduksi 2.000 Unit barang jadi
c. Berapa Total Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung bila dipakai 2.000 jam TKL? Berapa Unit?

22 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
a. Standar Tarif Upah Langsung dan Selisih Tarif Upah Langsung (STU)
 Penetapan Standar Tarif Upah Langsung
Adalah tarif upah langsung yg seharusnya terjadi untuk setiap satuan pengupahan ( misal
: upah per jam, upah per unit) di dalam pengolahan produk tertentu.

STU = (TS – Tstd) x JS


TS : Tarif Sesungguhnya Tstd: Tarif Standar
JS : Jam Sesungguhnya
Apabila TS > Tstd maka unfavorable
TS < Tstd maka favorable

23 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
b. Standar jam waktu kerja langsung dan selisih efisiensi upah langsung (SEUL)
Adalah jam atau waktu kerja yg seharusnya dipakai di dalam pengolahan satu satuan
produk.
 Penentuan standar jam atau waktu kerja langsung:
Harus diperhatikan 2 faktor penting, yaitu (1) kegiatan apa yg dilaksanakan oleh
tenaga kerja langsung, (2) berapa waktu yg seharusnya diserap untuk setiap kegiatan
atau setiap unit produk yg dikerjakan
 Perhitungan selisih efisiensi upah langsung

SEUL = (JS – Jstd) x Tstd


Jstd : Jam Standar
Apabila JS > Jstd maka unfavorable
JS < Jstd maka favorable
24 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

3. Standar Biaya Overhead Pabrik


Contoh :
Anggaran BOP PT. Sima untuk tahun 2015 sebesar Rp. 25.000.000,- .
64% bersifat Tetap. Perusahaan direncanakan beroperasi pada
kapasitas Normal 5.000,- JKL.
a. Berapakah tarif BOP/Jam
b. Berapakah tarif BOP Tetap /Jam
c. Berapakah tarif BOP Variabel /Jam

25 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
3 Selisih 4 Selisih 2 Selisih
3. Standar Biaya
Overhead Pabrik Selisih Selisih
Pengeluaran Pengeluaran
(SP) (SP)
Selisih
Selisih Terkendali
Efisiensi (ST)
Selisih Variabel
Selisih Efisiensi (SEV)
BOP (SE)
Selisih
Efisiensi Tetap
(SET)
Selisih
Selisih Selisih Volume (SV)
Kapasitas Kapasitas
(SK) (SK)
26 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Selisih Biaya Overhead Pabrik


Analisa 2 Selisih :
a. Selisih Terkendali (ST) atau Controllable Variance
adalah selisih antara overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan
kelonggaran anggaran ( total jumlah Overhead Pabrik tetap yang dianggarkan
ditambah jumlah standar dari overhead variabel yang dianggarkan untuk produksi
sesungguhnya)

ST = BOPS - {( KN x TT ) + ( Kstd x TV )}
BOPS : BOP Sesungguhnya KN : Kapasitas Normal
TT : Tarif BOP Tetap TV : Tarif BOP Variabel
Kstd : Kapasitas Standar

27 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Selisih Biaya Overhead Pabrik


Analisa 2 Selisih :
b. Selisih Volume (SV) atau Volume Variance

SV = ( KN – Kstd ) x TT

28 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Analisa 4 Selisih

Merupakan perluasan dari Analisa 3 selisih dimana Selisih Efisiensi dibagi menjadi 2
yaitu :
c. Selisih Efisiensi Tetap ( Fixed Efficiency Variance)

SET = ( KS – K std ) x TT

d. Selisih Efisiensi Variabel ( Variable Efficiency Variance)

SEV = ( KS – K std ) x TV

29 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Analisa 3 Selisih
a. Selisih Pengeluaran (SP) atau Spending Variance adalah selisih antara biaya
aktual dengan kelonggaran anggaran (suatu anggaran yang disesuaikan untuk
mencerminkan tingkat aktivitas aktual)

SP = BOPS - {( KN x TT ) + ( KS x TV )}
KS : Kapasitas Sesungguhnya
b. Selisih Kapasitas (SK) atau Idle Capacity Variance adalah perbedaan antara
jumlah biaya overhead tetap dianggarkan dengan aktivitas aktual.

SK = ( KN – KS ) x TT

30 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

c. Selisih Efisiensi ( Efficiency Variance) setara dengan tarif


overhead dikalikan dengan selisih antara tingkat dasar alokasi aktual
dengan jumlah standar

SE = ( KS – K std ) x T.BOP

Kstd : Kapasitas Standar


T.BOP : Total BOP

31 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Selisih Biaya Bahan Baku Selisih Biaya Tenaga Kerja


SHBB = (HS – Hstd) x Kt S STU = (TS – Tstd) x JS

SKBB = (Kt S – Kt std) x H std SEUL = (JS – Jstd) x Tstd

Selisih Biaya Overhead Pabrik


ST = BOPS - {( KN x TT ) + ( K std x TV )}

SV = ( KN – K std ) x TT

32 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

ST = BOPS - {( KN x TT ) + ( K std x TV )}
Analisa 2
Selisih
SV = ( KN – K std ) x TT

SP = BOPS - {( KN x TT ) + ( KS x TV )}

Analisa 3
Selisih SK = ( KN – KS ) x TT

SE = ( KS – K std ) x T.BOP

33 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

SP = BOPS - {( KN x TT ) + ( KS x TV )}

SK = ( KN – KS ) x TT Analisa 3 Selisih

SE = ( KS – K std ) x T.BOP

SET = ( KS – K std ) x TT
Analisa 4 Selisih
SEV = ( KS – K std ) x TV

34 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University 3 Selisih 4 Selisih 2 Selisih

Selisih Selisih
Pengeluaran Pengeluaran
(SP) (SP)
Selisih
Selisih Terkendali
Efisiensi (ST)
Selisih Variabel
Selisih Efisiensi (SEV)
BOP (SE)
Selisih
Efisiensi Tetap
(SET)
Selisih
Selisih Selisih Volume (SV)
Kapasitas Kapasitas
(SK) (SK)

35 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Contoh :
Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan kemeja pria
menggunakan sistem harga pokok standar dalam menghitung
harga pokok dari produk yang dihasilkannya. Kapasitas normal
per bulan adalah 2.000 helai kemeja yang dikerjakan dalam
1.000 jam mesin. Anggaran biaya overhead pabrik yang disusun
berdasarkan jam mesin berjumlah Rp 30.000.000 dimana 60 %
diantaranya bersifat variabel.

36 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Seharusnya harga pokok untuk menghasilkan satu helai


kemeja adalah sebagai berikut :

Biaya bahan baku 2 m @ Rp 12.500 = Rp 25.000


Biaya tenaga kerja langsung 1 jkl @ Rp 10.000 = Rp 10.000
Biaya overhead pabrik …………………………… ? …......

37 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Data produksi dan biaya sesungguhnya dalam bulan Januari


2010 adalah sebagai berikut:
1. Produk dalam proses per 1 Januari 2010 sebanyak 200 unit
(100% BBB & 60% BK). Produk selesai 1.900 unit. PDP per 31
Januari 2010 sebanyak 250 (100% BBB & 80% BK)
2. Pembelian bahan baku 4.500 m dengan harga Rp. 12.490.
Bahan baku yang dipakai sebanyak 3.950 m
3. Dibayar gaji dan upah sebesar Rp 20.893.950 untuk 2.079
jam kerja langsung
4. Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 29.650.000 dengan
985 jam mesin
38 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

5. Produk selesai yang dapat dijual dalam bulan Januari sebanyak 1.800
unit dengan harga Rp. 100.000
6. Biaya pemasaran untuk bulan Januari Rp. 30.000.000 dan biaya adm &
umum Rp 40.000.000
Diminta :
 Hitung besarnya harga pokok standar untuk menghasilkan 1 helai
kemeja.
 Hitung selisih biaya yang terjadi
 Analisa penyebab terjadinya selisih biaya tersebut.
 Susunlah laporan laba rugi Januari 2010 dengan asumsi 1)
Menghitung selisih harga bahan baku saat dipakai 2) menggunakan
metode analisa 2 selisih

39 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Penyelesaian :
Anggaran BOP Rp 30.000.000
Tarif BOP = = = Rp 30.000 / JM
Kapasitas Normal 1.000 JM

Anggaran BOP Variabel 60 % x Rp 30.000.000


Tarif Variabel = = = Rp 18.000 / JM
Kapasitas Normal 1.000 JM

Anggaran BOP Tetap 40 % x Rp 30.000.000


Tarif Tetap = = = Rp 12.000 / JM
Kapasitas Normal 1.000 JM

40 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Harga pokok standar per helai kemeja adalah :

Biaya bahan baku :2m @ Rp 12.500 = Rp 25.000


Biaya tenaga kerja langsung : 1 JKL @ Rp 10.000 = Rp 10.000
Biaya overhead pabrik :
Variabel : 0,5 JM @ Rp 18.000 = Rp 9.000
Tetap : 0,5 JM @ Rp 12.000 = Rp 6.000
Rp 15.000 +
Harga pokok standar per helai kemeja ……………………… Rp 50.000

Catt: 1000 Jam Mesin u/ 2000 Pakaian


1 pakaian berarti 0,5 Jam Mesin

41 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Perhitungan Selisih Biaya

Biaya Harga Pokok Sesungguhnya Harga Pokok Standar Selisih Biaya

BBB 3.950m x Rp12.490 = 49.335.500 1.950 x Rp 25.000 = 48.750.000 585.500 UV


BTK 2.079J x Rp 10.050 = 20.893.950 1.980 x Rp 10.000 = 19.800.000 1.093.950 UV
BOP 985 JM ……………= 29.650.000 1.980 x Rp 15.000 = 29.700.000 (50.000) FV

Total 99.879.450 98.250.000 1.629.450 UV

BBB BTK BOP


P Selesai 1900 1900 1900
PDP Akhir 250 250 x 80%= 200 250 x 80%= 200
2150 2100 2100
PDP Awal 200 200 x 60%= 120 200 x 60%= 120
P. Msk Prodksi 1950 1980 1980

42 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Analisa Selisih
Telkom University

Selisih Biaya Bahan Baku Rp 585.500 UV


a. Selisih Harga Bahan baku
SHBB = ( H ssg – H std ) x Kt ssg
= ( 12.490 - 12.500 ) x 3.950
= 39.500 FV

b. Selisih Kuantitas Bahan Baku


SKBB = ( Kt ssg – Kt std ) x H std
= ( 3.950 – (1.950 x 2 )) x 12.500
= ( 3.950 – 3.900 ) x 12.500
= 625.000 UV Catt : 1 unit memerlukan 2 m kain
43 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Selisih Biaya Tenaga Kerja Rp 1.093.050 UV
a. Selisih Tarif Upah (Labor Rate Variance)
STU = ( TU Ssg – TU std ) x JS
= ( 10.050 – 10.000 ) x 2.079
= 103.950 UV

b. Selisih Jam Kerja / Selisih Efisiensi Upah


SEUL = ( JK Ssg – JK std ) x TU std
= ( 2.079 – 1980 x 1 ) x 10.000
= ( 2.079 – 1.980 ) x 10.000
= 990.000 UV
44 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp 50.000 FV
Analisa 2 Selisih
a. Selisih Terkendali (Controllable Variance)
ST = BOP ssg - {( KN x TT) + ( K std x TV )}
= 29.650.000- {(1.000 x 12.000 )+((1.980x0,5) x 18.000)}
= 29.650.000 - ( 12.000.000 + 17.820.000 )
= 29.650.000 – 29.820.000
= 170.000 FV

b. Selisih Volume (Volume Variance)


SV = ( KN – K std ) x TT
= ( 1.000 – (1.980x0,5) ) x 12.000
= 120.000 UV Catt : 1 unit memerlukan 0,5 Jam Mesin
45 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Analisa 3 Selisih
a. Selisih Pengeluaran (Spending Variance)
SP = BOP ssg - {( KN x TT ) + ( K ssg x TV )}
= 29.650.000 - {( 1.000 x 12.000 )+ ( 985 x 18.000 )}
= 29.650.000 - ( 12.000.000 + 17.730.000 )
= 29.650.000 – 29.730.000
= 80.000 FV
b. Selisih Kapasitas
SK = ( KN – K ssg ) x TT
= ( 1.000 – 985 ) x 12.000
= 180.000 UV
46 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
c. Selisih Efisiensi
SE = ( K ssg – K std ) x T. BOP
= ( 985 – 990 ) x 30.000
= 150.000 FV
Analisa 4 Selisih
Selisih Efisiensi dipecah menjadi dua :
c. Selisih Efisiensi Tetap d. Selisih Efisiensi Variabel
SET = ( K ssg – K std ) x TT SEV = ( K ssg – K std ) x TV
= ( 985 - 990 ) x 12.000 = ( 985 - 990 ) x 18.000
= 60.000 FV = 90.000 FV

47 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Ringkasan

SHBB = Rp 39.500 FV
Selisih BBB = Rp 585.500 UV
SKBB = Rp 625.000 UV

STU = Rp 103.950 UV
Selisih BTK = Rp 1.093.950 UV
SJK = Rp 990.000 UV

48 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

3 Selisih 4 Selisih 2 Selisih


SP Rp 80.000 FV SP Rp 80.000 FV
ST Rp 170.000 FV
SEV Rp 90.000 FV

Selisih BOP Rp 50.000 FV SE Rp 150.000 FV

SET Rp 60.000 FV
SV Rp 120.000 UV
SK Rp 180.000 UV SK Rp 180.000 UV

49 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
PT. Cipta Mandiri
Telkom University Laporan Laba Rugi
Bulan Januari 2010
Penjualan = 1.800 x Rp 100.000 = Rp 180.000.000
HPP standar = 1.800 x Rp 50.000 = Rp 90.000.000
Laba Kotor atas Penjualan pada Harga Pokok Standar Rp. 90.000.000
Selisih Biaya :
Selisih Harga Bahan Baku Dipakai Rp 39.500 FV
Selisih Kuantitas Bahan Baku Rp 625.000 UV
Selisih Tarif Upah Langsung Rp 103.950 UV
Selisih Efisiensi Upah Langsung Rp 990.000 UV
Selisih Terkendalikan Rp 170.000 FV
Selisih Volume Rp 120.000 UV
Jumlah Selisih Rp. 1.629.450
Laba Kotor atas penjualan setelah diperhitungkan selisih Rp. 88.370.550
Biaya Komersial :
Biaya Pemasaran Rp 30.000.000
Biaya Adm & Umum Rp 40.000.000
Rp. 70.000.000
Laba Bersih Rp. 18.370.550
50 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Metode Rancangan Tunggal (Single Plan)
1. Jurnal memasukkan kembali rekening Persediaan PDP awal ke dalam rekening Barang dalam Proses
Barang Dalam Proses – BBB…………………………. 5.000.000
(25.000 x 200 x 100%)
Barang Dalam Proses – BTK………………………….. 1.200.000
Barang Dalam Proses – BOP…………………………. 1.800.000
Persediaan Produk Dalam Proses………………………… 8.000.000
2. Jurnal Mencatat Bahan Baku
a. Selisih harga bahan baku dicatat saat dibeli
Persediaan Bahan Baku (4500 x 12.500)……….. 56.250.000
Hutang Dagang (4500 x 12.490)………………………… 56.205.000
Selisih Harga Bahan Baku …………………………………… 45.000
Barang Dalam Proses – BBB (1.950 x Rp 25.000) 48.750.000
Selisih Kuntitas Bahan Baku (SKBB) ………………. 625.000
Persediaan Bahan Baku (3.950 x Rp 12500) ………… 49.375.000
51 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
b. Selisih harga bahan baku dicatat saat dipakai
Persediaan Bahan Baku (4500 x 12.490) 56.205.000
Hutang Dagang ……………………………………. 56.205.000
Barang Dalam Proses – BBB (1.950 x Rp 25.000) 48.750.000
Selisih Kuantitas Bahan Baku (SKBB) ………………… 625.000
Persediaan Bahan Baku (3.950m x Rp12.490 ) 49.335.500
Selisih Harga Bahan Baku (SHBB) 39.500

c. Selisih harga bahan baku dicatat saat dibeli dan dipakai


Persediaan Bahan Baku (4500 x 12.500) 56.250.000
Hutang Dagang …………………………………………………… 56.205.000
Selisih Harga Bahan Baku ……………………………… 45.000

Selisih harga bahan baku dibeli (SHBB) 39.500


Selisih harga bahan baku dipakai………………………… 39.500
52 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Barang Dalam Proses – BBB (1.950 x Rp 25.000) 48.750.000
Selisih Kuntitas Bahan Baku 625.000
Persediaan Bahan Baku (3.950 x Rp 12500) …………........................ 49.375.000
3. Jurnal mencatat biaya tenaga kerja langsung
a. Jurnal mencatat terjadinya biaya tenaga kerja langsung
Biaya Gaji dan Upah 20.893.950
Hutang gaji dan Upah ( 2.079J x Rp 10.050 ) ……........................ 20.893.950
b. Jurnal distribusi dan selisih biaya tenaga kerja langsung
Barang dalam proses – BTKL 19.800.000
( 1.980 x Rp 10.000 )
Selisih Tarif Upah Langsung (STU) 103.950
Selisih Efisiensi Upah Langsung (SEUL) 990.000
Biaya gaji dan Upah……………………………………………………………………. 20.893.950
53 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom4. Jurnal mencatat


University biaya overhead pabrik
a. Metode dua selisih
Biaya overhead pabrik sesungguhnya………………….... 29.650.000
Berbagai rekening di kredit ………………………………………….. 29.650.000
Barang dalam proses – BOP ………………………………….. 29.700.000
Selisih Volume (SV) ………………………………………………. 120.000
BOP Sesungguhnya ……………………………………………………… 29.650.000
(1.980 x Rp 15.000 )
Selisih Terkendalikan (ST) …………………………………………….. 170.000
b. Metode tiga selisih
Biaya overhead pabrik sesungguhnya …………………… 29.650.000
Berbagai rekening di kredit ………………………………………….. 29.650.000
Barang dalam proses – BOP …………………………………… 29.700.000
Selisih Kapasitas (SK) ……………………………………………… 180.000
BOP Sesungguhnya ………………………………………………………. 29.650.000
Selisih Anggaran (SelisihPengeluaran/SP) ……………………… 80.000
Selisih Efisiensi OP ……………………………………………………… 150.000
54 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
c. Metode empat selisih
Biaya overhead pabrik sesungguhnya ………………29.650.000
Berbagai rekening di kredit ……………………………… 29.650.000
Barang dalam proses – BOP …………………………… 29.700.000
Selisih Kapasitas ………………………………………….. 180.000
BOP Sesungguhnya …………………………………………… 29.650.000
Selisih Anggaran ……………………………………………..………….. 80.000
Selisih Efisiensi OP Variabel (SEV) ……………………… 90.000
Selisih Efisiensi OP Tetap (SET) ………………………….. 60.000
5.a. Jurnal mencatat produk selesai
Persediaan Produk Selesai ……………………… 95.000.000
Barang Dalam Proses – BBB ………………………………. 47.500.000
Barang Dalam Proses – BTK ………………………………. 19.000.000
Barang Dalam Proses – BOP ………………………………. 28.500.000
(1.900 x Rp 25.000 =47.500.000)
55 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
b. Jurnal mencatat penjualan produk selesai & harga pokok penjualan
Piutang Dagang …………………………………………… 180.000.000
Penjualan ………………………………………………………… 180.000.000
Harga Pokok Penjualan …………………………. 90.000.000
Persediaan Produk Selesai ………………………. 90.000.000
(1.800 x 50.000)
c. Jurnal untuk memindahkan PDP akhir ke rekening Persediaan Produk dalam Proses
Persediaan Produk dalam Proses ……………….. 11.250.000
Barang Dalam Proses – BBB ………………………. 6.250.000
Barang Dalam Proses – BTK ……………………………. 2.000.000
(250 x 80 % x 10.000)
Barang Dalam Proses – BOP …………………………... 3.000.000
6. Jurnal untuk mencatat biaya komersial
Biaya Pemasaran ……………………………………………………………….…. 30.000.000
Biaya Administrasi & Umum ……………….……. 40.000.000
Berbagai rekening di kredit ……………………………….. 70.000.000
56 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
7. Jurnal untuk menutup

Penjualan ……………………………………180.000.000
Selisih Harga Bahan Baku Dipakai… 39.500
Selisih Terkendalikan …………………… 170.000
Harga Pokok Penjualan ……………………………… 90.000.000
Selisih Kuantitas Bahan Baku …………………….. 625.000
Selisih Tarif Upah Langsung ……………………….. 103.950
Selisih Efisiensi Upah Langsung………………….. 990.000
Selisih Volume …………………………………………… 120.000
Biaya Pemasaran ……………………………………..… 30.000.000
Biaya Administrasi & Umum ………………………. 40.000.000
Ikhtisar Laba Rugi …………………………………….. 18.370.550
57 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Metode Rancangan Berat Sebelah (Partial Plan)
1. Jurnal memasukkan kembali rekening Persediaan PDP awal ke dalam rekening
Barang dalam Proses
Barang Dalam Proses – BBB ……………………… 5.000.000
Barang Dalam Proses – BTK ……………………… 1.200.000
Barang Dalam Proses – BOP ……………………… 1.800.000
Persediaan Produk Dalam Proses …………………… 8.000.000
2. Jurnal Mencatat Bahan Baku
a. Selisih harga bahan baku dicatat saat dibeli
Persediaan Bahan Baku …………………….……… 56.250.000
Hutang Dagang …………………….……………………….… 56.205.000
Selisih Harga Bahan Baku ………………………………… 45.000
Barang Dalam Proses – BBB ……………………… 49.375.000
Persediaan Bahan Baku ………………………………….… 49.375.000

58 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
b. Selisih harga bahan baku dicatat saat dipakai
Persediaan Bahan Baku ……………………… 56.205.000
Hutang Dagang …………………………………..… 56.205.000

Barang Dalam Proses – BBB ………………… 49.335.500


Persediaan Bahan Baku ………………………… 49.335.500

c. Selisih harga bahan baku dicatat saat dibeli dan dipakai


Persediaan Bahan Baku ……………………… 56.250.000
Hutang Dagang …………………………………..… 56.205.000
Selisih Harga Bahan Baku ……………………… 45.000

Selisih harga bahan baku dibeli …………… 39.500


Selisih harga bahan baku dipakai …………. 39.500

59 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Barang Dalam Proses – BBB ……………… 49.375.000
Persediaan Bahan Baku …………………………… 49.375.000

3. Jurnal mencatat biaya tenaga kerja langsung


a. Jurnal mencatat terjadinya biaya tenaga kerja langsung
Biaya Gaji dan Upah …………………………. 20.893.950
Hutang gaji dan Upah ………………………………. 20.893.950

b. Jurnal distribusi dan selisih biaya tenaga kerja langsung


Barang dalam proses – BTKL …………….. 20.893.950
Biaya gaji dan Upah …………………………………. 20.893.950

60 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
4. Jurnal mencatat biaya overhead pabrik
a. Jurnal mencatat terjadinya BOP sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya ………………29.650.000
Berbagai rekening di kredit ………………………………. 29.650.000
b. Jurnal membebankan BOP
Barang dalam proses – BOP ………………………….… 29.650.000
BOP Sesungguhnya ………………………………………….. 29.650.000

5.a. Jurnal mencatat produk selesai


Persediaan Produk Selesai ………………………….95.000.000
Barang Dalam Proses – BBB ……………………………… 47.500.000
Barang Dalam Proses – BTK ………………………………. 19.000.000
Barang Dalam Proses – BOP ……………………………… 28.500.000

61 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
6. Jurnal mencatat penjualan produk selesai & harga pokok penjualan
= Piutang Dagang 180.000.000
Penjualan 180.000.000
= Harga Pokok Penjualan 90.000.000
Persediaan Produk Selesai 90.000.000
7. Jurnal untuk memindahkan PDP akhir ke rekening Persediaan Produk dalam Proses
= Persediaan Produk dalam Proses 11.250.000
Barang Dalam Proses – BBB 6.250.000
Barang Dalam Proses – BTK 2.000.000
Barang Dalam Proses – BOP 3.000.000
8. Jurnal untuk mencatat biaya komersial
= Biaya Pemasaran 30.000.000
Biaya Administrasi & Umum 40.000.000
Berbagai rekening di kredit 70.000.000
62 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

9. Menentukan
Telkom University dan menganalisis selisih biaya
a. Selisih biaya bahan baku
1) Selisih harga bahan baku saat dibeli
Selisih Kuantitas Bahan Baku (SKBB) ……………. 625.000
Barang dalam Proses – BBB ………………………… 625.000
2) Selisih harga bahan baku saat dipakai
Selisih Kuantitas Bahan Baku ……………………… 625.000
Selisih Harga Bahan Baku (SHBB) ……………….. 39.500
Barang dalam Proses – BBB ……………………….. 585.500
3) Selisih harga bahan baku saat dibeli dan dipakai
Selisih Kuantitas Bahan Baku ……………………… 625.000
Barang dalam Proses – BBB ……………………….. 625.000
b. Selisih biaya tenaga kerja
Selisih Tarif Upah Langsung (STU) ……………… 103.950
Selisih Efisiensi Upah Langsung (SEUL) ………. 990.000
Barang dalam proses – BTKL ……………………… 1.093.950
63 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkomc. Selisih
Biaya Overhead Pabrik
University
1) Metode analisa 2 selisih
Selisih Volume ………………………………………. 120.000
Barang dalam Proses – BOP ………………….. 50.000
Selisih Terkendalikan …………………………… 170.000
2) Metode analisa 3 selisih
Barang dalam proses – BOP ………………….. 50.000
Selisih Kapasitas ……………………………………. 180.000
Selisih Anggaran ……………………………………. 80.000
Selisih Efisiensi OP ………………………………… 150.000
3) Metode analisa 4 selisih
Barang dalam proses – BOP ………………….. 50.000
Selisih Kapasitas …………………………………. 180.000
Selisih Anggaran …………………………………… 80.000
Selisih Efisiensi OP Variabel ………………….. 90.000
Selisih Efisiensi OP Tetap ……………………… 60.000
64 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
7. Jurnal untuk menutup

Penjualan …………………………………. 180.000.000


Selisih Harga Bahan Baku Dipakai 39.500
Selisih Terkendalikan ………………… 170.000
Harga Pokok Penjualan ……………………………… 90.000.000
Selisih Kuantitas Bahan Baku …………………….. 625.000
Selisih Tarif Upah Langsung ……………………….. 103.950
Selisih Efisiensi Upah Langsung …………………. 990.000
Selisih Volume …………………………………………… 120.000
Biaya Pemasaran ………………………………………..30.000.000
Biaya Administrasi & Umum ……………………….40.000.000
Ikhtisar Laba Rugi ……………………………………....18.370.550
65 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Selisih Komposisi dan Selisih Hasil (Material Mix


Variance dan Yield Variance)
Apabila untuk menghasilkan barang jadi dibutuhkan lebih dari satu jenis
bahan baku maka akan timbul selisih komposisi dan selisih hasil

66 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

1. Standar komposisi Bahan Baku (Materials Mix Standard)


dan selisih komposisi Bahan Baku (Materials Mix Variance)
Standar komposisi bahan baku adalah komposisi dari setiap jenis
bahan baku yang seharusnya dikonsumsi di dalam pengolahan produk
tertentu.
Selisih komposisi bahan baku (SKpBB) adalah selisih biaya yang
timbul karena perbedaan antara komposisi sesungguhnya (dihitung
sebesar kuantitas setiap jenis bahan baku yang dipakai dikalikan harga
standar setiap jenis bahan baku yang dipakai) dibandingkan dengan
komposisi standar (dihitung sebesar jumlah kuantitas semua jenis
bahan baku yang dipakai dikalikan harga rata-rata standar bahan baku
per satuan). 67 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
2. Standar Hasil Bahan Baku (Materials Yield Standard) dan Selisih
Hasil Bahan Baku (Materials Yield Variance)

Standar Hasil Bahan Baku adalah hasil yang seharusnya diperoleh dari
pengolahan bahan baku – bahan baku tertentu.

Selisih hasil bahan baku (SHsBB) adalah selisih yang timbul karena
perbedaan antara biaya bahan baku pada komposisi standar
dibandingkan dengan hasil yang sesungguhnya diperoleh dari bahan
baku yang diolah.

68 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Perhitungan Selisih Biaya
Selisih Komposisi Bahan Baku (Material Mix Variance)

SKpBB = ( Kp S – Kp std ) x H std

Selisih Hasil Bahan Baku (Material Yield Variance)

SHsBB = (Hs S – Hs std) x BBB std per unit hasil

Selisih Hasil Tenaga Kerja (Labor Yield Variance)

SHsTK = (Hs S – Hs std) x BTK std per unit hasil

Selisih Hasil Overhead Pabrik

SHsOP = (Hs S – Hs std) x BOP std per unit hasil


69 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Contoh
Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan pakaian anak-
anak menggunakan sistem harga pokok standar dalam
menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya.

Pakaian yang dihasilkan menggunakan kombinasi dua jenis kain


yaitu kain motif dan kain polos.
Kapasitas normal per bulan adalah 2.500 helai pakaian yang
dikerjakan dalam 10.000 jam mesin. Anggaran biaya overhead
pabrik yang disusun berdasarkan jam mesin berjumlah Rp
37.500.000 dimana 60 % diantaranya bersifat variabel.
70 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Harga pokok standar untuk menghasilkan satu helai pakaian
anak-anak adalah sebagai berikut :
Biaya bahan baku :
Kain motif : 1,5 m @ Rp 12.000 = Rp 18.000
Kain polos : 0,5 m @ Rp 14.000 = Rp 7.000 +
Rp 25.000
Biaya tenaga kerja langsung : 5 jkl @ Rp 2.000 = Rp 10.000
Biaya overhead pabrik :
Variabel : 4 JM @ Rp 2.250 = Rp 9.000
Tetap : 4 JM @ Rp 1.500 = Rp 6.000 +
Rp 15.000

Harga pokok standar per helai pakaian anak-anak … Rp 50.000


71 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Selama satu periode telah dihasilkan pakaian anak-anak sebanyak


2.490 helai dengan biaya sebagai berikut :
 Dipakai kain motif sebanyak 3.740 m @ Rp 12.000 dan kain
polos sebanyak 1.250 m @ Rp 13.990
 Dibayar gaji dan upah sebesar Rp 24.910.000 untuk 12.455 jam
kerja langsung
 Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 37.320.400 dengan
9.965 jam mesin
Diminta :
 Hitung selisih biaya yang terjadi untuk menghasilkan 2.490
helai pakaian.
 Analisa selisih biaya yang terjadi.

72 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Perhitungan Selisih Biaya

Biaya bahan baku :


Pemakaian kain motif : 3.740 m x Rp 12.000 = Rp 44.880.000
Pemakaian kain polos : 1.250 m x Rp 13.990 = Rp 17.487.500

Total pemakaian kain : 4.990 m …………… Rp 62.367.500

73 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Perhitungan Selisih Biaya
Telkom University

Selisih
Biaya Harga Pokok Standar Harga Pokok Sesungguhnya
Biaya
BBB 2.490 x Rp 25.000 = 62.250.000 4.990 ……………. = 62.367.500 117.500
BTK 2.490 x Rp 10.000 = 24.900.000 12.455 x Rp 2.000 =24.910.000 10.000
BOP 2.490 x Rp 15.000 = 37.350.000 9.965 JM ……….. =37.320.400 (29.600)

Total 124.500.000 124.597.900 97.900

74 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business Analisa Selisih
Telkom University

Selisih Biaya Bahan Baku Rp 117.500 UV


a. Selisih Harga Bahan baku (SHBB )
SHBB = ( H ssg – H std ) x Kt ssg
Motif = (12.000 - 12.000) x 3.740 = Rp 0
Polos = (13.990 - 14.000) x 1.250 = Rp 12.500 FV

SHBB ……………………………………. Rp 12.500 FV

75 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
b. Selisih Komposisi Bahan Baku ( SKpBB )
SKpBB = (Kp ssg – Kp std) x H std
Motif = (3.740 – 75 %* x 4.990) x 12.000 = Rp 30.000 FV
Polos = (1.250 – 25 %* x 4.990) x 14.000 = Rp 35.000 UV

SKpBB ………………………………………. Rp 5.000 UV


* Catatan :
Untuk menghasilkan 1 helai pakaian anak-anak dibutuh kain motif
sebanyak 1,5 m dan kain polos sebanyak 0,5 m. Dengan demikian dari
2 m pemakaian kain sebanyak 75 % adalah pemakaian kain motif dan
25 % pemakaian kain polos.

76 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
c. Selisih Hasil Bahan Baku
SHsBB = (Hs ssg – Hs std) x BBB std per unit hasil
= (2.490 – 2.495**) x 25.000
= 125.000 UV

** Catatan :
Setiap dipakai 2 m kain ( motif + polos ) dapat dihasilkan 1
helai pakaian anak-anak ( standar ).
Jika dipakai total 4.990 m kain maka dapat dihasilkan
4.990 : 2 = 2.495 pakaian hasil standar.

77 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 10.000 UV


Telkom University

a. Selisih Tarif Upah


STU = ( TU ssg – TU std ) x JK ssg
= ( 2.000 – 2.000 ) x 12.455
= 0
b. Selisih Jam Kerja / Selisih Efisiensi Upah
SJK = ( JK ssg – JK std ) x TU std
= ( 12.455 – 2.495 x 5 ) x 2.000
= ( 12.455 – 12.475 ) x 2.000
= 40.000 FV
c. Selisih Hasil Tenaga Kerja
SHsTK = ( Hs ssg – Hs std ) x BTK std per unit hasil
= ( 2.490 – 2.495 ) x 10.000
= 50.000 UV
78 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp 29.600 FV
Analisa 2 Selisih
a. Selisih Terkendali
ST = BOP ssg - {( KN x TT + ( K std x TV )}
= 37.320.400 - {( 10.000 x 1.500 ) + ( 2.495 x 4 x 2.250 )}
= 37.320.400 - ( 15.000.000 + 22.455.000 )
= 37.320.400 - 37.455.000
= 134.600 FV
b. Selisih Volume
SV = ( KN – K std ) x TT
= ( 10.000 – 9.980 ) x 1.500
= 30.000 UV
79 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Analisa 3 Selisih
Telkom University
a. Selisih Pengeluaran
SP = BOP ssg - {( KN x TT + ( K ssg x TV )}
= 37.320.400 - {( 10.000 x 1.500 ) + ( 9.965 x 2.250 )}
= 37.320.400 – ( 15.000.000 + 22.421.250 )
= 37.320.400 – 37.421.250
= 100.850 FV
b. Selisih Kapasitas
SK = ( KN – K ssg ) x TT
= ( 10.000 – 9.965 ) x 1.500
= 52.500 UV
c. Selisih Efisiensi
SE = ( K ssg – K std ) x T. BOP
= ( 9.965 – 9.980 ) x 3.750
= 56.250 FV
80 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Analisa 4 Selisih
Selisih Efisiensi dipecah menjadi dua selisih, yaitu :
c. Selisih Efisiensi Tetap
SET = ( K ssg – K std ) x TT
= ( 9.965 – 9.980 ) x 1.500
= 22.500 FV
d. Selisih Efisiensi Variabel
SEV = ( K ssg – K std ) x TV
= ( 9.965 – 9.980 ) x 2.250
= 33.750 FV

81 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Untuk analisa 2, 3 dan 4 selisih, selanjutnya hitung Selisih Hasil


Overhead Pabrik
Selisih Hasil Overhead Pabrik
SHsOP = ( Hs ssg – Hs std ) x BOP std per unit hasil
= ( 2.490 – 2.495 ) x 15.000
= 75.000 UV

82 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

SHBB = Rp 12.500 FV

Selisih BBB = Rp 117.500 UV SKpBB = Rp 5.000 UV

SHsBB = Rp 125.000 UV

STU = Rp 0

Selisih BTK = Rp 10.000 UV SJK = Rp 40.000 FV

SHsTK = Rp 50.000 UV

83 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
3 Selisih 4 Selisih 2 Selisih
SP Rp 100.850 FV SP Rp 100.850 FV
ST Rp 134.600 FV
SEV Rp 33.750 FV
Selisih BOP Rp 29.600 FV SE Rp 56.250 FV
SET Rp 22.500 FV
SV Rp 30.000 UV
SK Rp 52.500 UV SK Rp 52.500 UV

SHsOP Rp 75.000 UV
84 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
PT. ABC menghitung Harga Pokok dengan menggunakan harga pokok
standar . Harga Pokok untuk menghasilkan 1 batang coklat adalah
sebagai berikut:
Jenis Bhn
Kuantitas Harga / gr Jumlah
Baku
Coklat 3 gr Rp. 150 Rp. 450
Kacang 1 gr Rp. 100 Rp. 100
Gula 1 gr Rp. 50 Rp. 50

Harga Pokok Standar / unit Rp. 600

85 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Selama bulan Maret telah dihasilkan sebanyak 2.050 batang


coklat dengan pemakaian coklat sebanyak 6.100 gr @ Rp.
150, kacang 2.000 gr @ Rp. 90 dan gula 1.900 @ Rp. 60
Diminta :
a. Hitung selisih biaya bahan baku yang terjadi selama bulan
Maret
b. Analisa selisih biaya yang terjadi ke dalam selisih harga
bahan baku, selisih komposisi bahan baku dan selisih hasil
bahan baku

86 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

Berdasarkan data di atas selanjutnya diasumsikan untuk


menghasilkan 1 batang coklat dibutuhkan waktu 0,03 JKL
dengan tarif upah Rp. 5.000/JKL dan 0,02 JM dengan tarif
BOP Rp. 12.500 (TV Rp. 7.500 dan TT Rp. 5.000). Jam kerja
sesungguhnya 62 jam dengan tarif upah sesungguhnya Rp.
5.500/JKL serta BOP sesungguhnya Rp. 500.000 untuk 42 JM.
Kapasitas Normal adalah 40 JM.
a. Hitung Harga pokok standar per batang coklat
b. Hitung selisih BTK dan analisa ke dalam STU, SJK dan SHsTK
c. Hitung selisih BOP dan analisa ke dalam ST, SV dan SHsBOP

87 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Perusahaan konveksi C58 menggunakan sistem harga pokok standar. Untuk


Telkom University

menghasilkan 5 potong jaket “Indiana” dibutuhkan bahan baku menurut


komposisi standar sebagai berikut :
Jenis Bahan Kuantitas Harga Standar/m Jumlah
A 8M US$. 100,- US$. 800
B 10 M 300,- 3,000
C 7M 50.- 350
25 M US$.4.150
Data sesunguhnya yang terjadi selama bulan maret adalah sbb:
1. Pembelian bahan baku :
Bahan A :2.500 M dengan harga US$ 125
Bahan B :3.000 M dengan harga US$ 275
88 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University
Bahan B :3.500 M dengan harga US$ 60
2. Pemakaian bahan baku :
Bahan A : 2000 M, Bahan B :2800 M: Bahan C :3200 M.

89 Creating the great business leaders


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business

Telkom University

3. Jumlah produksi jaket selama bulan tersebut adalah


1500 potong.

Diminta :
a. Analisa Selisih Biaya Bahan Baku
b. Jurnal dari transaksi di atas (apabila selisih harga
dicatat saat dibeli dan dipakai)

90 Creating the great business leaders

Anda mungkin juga menyukai