Standard Costing
(Harga Pokok Standar)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
Pengertian
Sistem Harga Pokok Standar merupakan sistem harga
pokok yang ditentukan dimuka untuk mengolah produk
atau jasa.
Harga pokok standar ditetapkan dengan cara menentukan
besarnya biaya standar dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik, dengan asumsi
kondisi ekonomi dan faktor-faktor lain tetap.
Telkom University
Biaya ditentukan dimuka merupakan pedoman di dalam pengeluaran
biaya yang sesungguhnya.
Biaya standar dipakai sebagai alat untuk mengukur dan menilai
prestasi pelaksanaan, oleh karena itu biaya standar harus ditentukan
dengan teliti dan ilmiah, sehingga dapat terpercaya, dan disepakati
sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan
Telkom University
Telkom University
Manfaat Harga Pokok Standar
1. Perencanaan
Dpt dipakai sbg dasar yg kuat untuk menyusun rencana kegiatan prshn
secara efisien.
2. Koordinasi
Akan membiasakan adanya koordinasi antar bagian di dlm organisasi
perusahaan yg berhubungan dgn standar tsb. Misal antara bag
pengadaan,produksi, akuntansi, penjualan,dsb
Telkom University
3. Pengambilan Keputusan
Sangat bermanfaat bagi manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusan misalnya penentuan harga jual produk, menolak atau
menerima pesanan khusus, membeli atau membuat sendiri bagian
produk, rencana penambahan produk baru, rencana perubahan bentuk
produk, dsb
4. Pengendalian biaya
Mencerminkan biaya yg seharusnya terjadi yg ditentukan untuk tiap
elemen biaya dan pada setiap departemen di mana produk diolah, dan
akan dapat dijadikan sebagai alat pengendalian biaya dan menilai
prestasi pekerjaan dengan baik
Telkom University
Telkom University
Jenis-jenis Standar
1. Faktor Tingkat Harga
2. Faktor Tingkat Prestasi
3. Faktor Tingkat Produksi
Telkom University
1. Faktor Tingkat Harga
A. Standar Ideal (ideal standard)
Mendasarkan anggapan kepada tingkat harga bahan baku, TKL,
dan BOP yang paling rendah.
Apabila tidak ada perubahan yg besar thd keadaan
perekonomian, standar ideal ini jarang diubah.
B. Standar Normal (normal standard)
Mendasarkan anggapan kepada tingkat harga rata-rata yang
diharapkan terjadi dalam siklus perusahaan, umumnya tidak
direvisi sebelum jadwal perusahaan berakhir
Telkom University
C. Current Standard
Mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan akan
terjadi di dalam periode akuntansi pemakaian standar
Akan direvisi dalam periode akuntansi yg bersangkutan apabila
terjadi perubahan harga yg besar.
D. Standar dasar (basic standard)
Menggunakan anggapan kpd tingkat harga yg diharapkan terjadi pada
tahun pertama (awal) penggunaan standar,
tidak direvisi dengan adanya perubahan tingkat harga pada periode
sesudahnya, akan tetapi hanya dihubungkan sejalan dgn indeks harga yg
berlaku
Telkom University
2. Faktor Tingkat Prestasi
A. Standar Prestasi Teoritis
(Theoritical Performance Standard)
Disebut juga standar ideal atau standar sempurna,
Didasarkan kpd anggapan bahwa semua pelaksanaan akan dapat bekerja
dengan tingkat yg paling efisien.
Standar ini tidak memperhitungkan hambatan-hambatan prestasi yg
tidak dapat dihindari terjadinya, dan akibatnya sangat sulit dicapai oleh
para pelaksana.
Telkom University
B. Standar prestasi terbaik yg dicapai
(attainable good performance standard)
Didasarkan pada standar prestasi teoritis
memperhitungkan hambatan-hambatan prestasi yg tidak dpt dihindari
terjadinya,
dapat dicapai oleh para pelaksana yg bekerja dengan efisiensi yg tinggi,
sehingga merupakan tingkat prestasi yg banyak dipakai.
C. Standar prestasi rata-rata masa lalu
(average past performance standard)
Didasarkan pada rata-rata prestasi masa lalu untuk menentukan standar
prestasi yg akan datang
umumnya mudah dicapai, tapi bukan pengukur prestasi yg baik,krn rata-rata
prestasi masa lalu
12 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
D. Standar normal
(normal performance standard)
Didasarkan atas taksiran tingkat prestasi dan efisiensi yg normal
dapat dicapai oleh para pelaksana di waktu yang akan datang
standar prestasi normal ditentukan untuk jangka waktu yg relatif
panjang, dgn cara mengeliminasi keadaan yg bersifat musiman.
Telkom University
Telkom University
B. Standar kapasitas praktis
(practical capacity standard)
Merupakan konsep pendekatan jangka panjang,
didasarkan pada tingkatan produksi teoritis dikurangi dengan
hambatan-hambatan kegiatan produksi yg tdk dapat dihindari karena
faktor internal perusahaan
C. Standar kapasitas normal
(normal capacity standard)
Merupakan konsep pendekatan jangka panjang juga,
dihitung dari standar kegiatan teoritis dikurangi dengan hambatan-
hambatan yg tidak dapat dihindari baik dari eksternal maupun dari internal
perusahaan
Telkom University
Telkom University
Penentuan Harga Pokok Standar
1. Standar Biaya Bahan Baku
Adalah : biaya bahan baku yg seharusnya terjadi dalam pengolahan satu satuan
produk, yang ditentukan oleh 2 faktor, yaitu :
a. Standar harga bahan baku,
Harga Pembelian Bahan Baku yg seharusnya
b. Standar kuantitas bahan baku
Kuantitas Bahan Baku yg seharusnya terpakai dalam pengolahan
Contoh:
Telkom University
Contoh 1:
Berdasarkan Research & Development, PT. Sima telah menentukan bahwa
Seharusnya pemakaian Bahan Baku/Unit barang Jadi adalah 2 Kg. Harga
bahan baku/Kg yang seharusnya dibeli adalah Rp. 4.000,-
Tentukan :
a. Berapa Standar Biaya Bahan per unit
b. Berapa Total Standar Biaya Bahan Baku bila diproduksi 2.000 Unit
barang jadi
c. Berapa Total Standar Biaya Bahan Baku bila dipakai 2.000 Kg Bahan
Baku? Berapa Unit?
Telkom University
a. Standar Harga Bahan Baku dan Selisih Harga Bahan Baku (SHBB)
Penetapan standar harga bahan baku
Standar harga bahan baku adalah harga bahan baku per satuan yg
seharusnya terjadi di dalam pembelian bahan baku
Telkom University
b. Standar Kuantitas Bahan Baku dan Selisih Kuantitas Bahan Baku
(SKBB)
Penetapan standar kuantitas bahan baku
Standar kuantitas bahan baku adalah jumlah kuantitas bahan baku per satuan
yg seharusnya dipakai di dalam pengolahan suatu produk tertentu
Telkom University
Telkom University
Telkom University
a. Standar Tarif Upah Langsung dan Selisih Tarif Upah Langsung (STU)
Penetapan Standar Tarif Upah Langsung
Adalah tarif upah langsung yg seharusnya terjadi untuk setiap satuan pengupahan ( misal
: upah per jam, upah per unit) di dalam pengolahan produk tertentu.
Telkom University
b. Standar jam waktu kerja langsung dan selisih efisiensi upah langsung (SEUL)
Adalah jam atau waktu kerja yg seharusnya dipakai di dalam pengolahan satu satuan
produk.
Penentuan standar jam atau waktu kerja langsung:
Harus diperhatikan 2 faktor penting, yaitu (1) kegiatan apa yg dilaksanakan oleh
tenaga kerja langsung, (2) berapa waktu yg seharusnya diserap untuk setiap kegiatan
atau setiap unit produk yg dikerjakan
Perhitungan selisih efisiensi upah langsung
Telkom University
Telkom University
3 Selisih 4 Selisih 2 Selisih
3. Standar Biaya
Overhead Pabrik Selisih Selisih
Pengeluaran Pengeluaran
(SP) (SP)
Selisih
Selisih Terkendali
Efisiensi (ST)
Selisih Variabel
Selisih Efisiensi (SEV)
BOP (SE)
Selisih
Efisiensi Tetap
(SET)
Selisih
Selisih Selisih Volume (SV)
Kapasitas Kapasitas
(SK) (SK)
26 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
ST = BOPS - {( KN x TT ) + ( Kstd x TV )}
BOPS : BOP Sesungguhnya KN : Kapasitas Normal
TT : Tarif BOP Tetap TV : Tarif BOP Variabel
Kstd : Kapasitas Standar
Telkom University
SV = ( KN – Kstd ) x TT
Telkom University
Analisa 4 Selisih
Merupakan perluasan dari Analisa 3 selisih dimana Selisih Efisiensi dibagi menjadi 2
yaitu :
c. Selisih Efisiensi Tetap ( Fixed Efficiency Variance)
SET = ( KS – K std ) x TT
SEV = ( KS – K std ) x TV
Telkom University
Analisa 3 Selisih
a. Selisih Pengeluaran (SP) atau Spending Variance adalah selisih antara biaya
aktual dengan kelonggaran anggaran (suatu anggaran yang disesuaikan untuk
mencerminkan tingkat aktivitas aktual)
SP = BOPS - {( KN x TT ) + ( KS x TV )}
KS : Kapasitas Sesungguhnya
b. Selisih Kapasitas (SK) atau Idle Capacity Variance adalah perbedaan antara
jumlah biaya overhead tetap dianggarkan dengan aktivitas aktual.
SK = ( KN – KS ) x TT
Telkom University
SE = ( KS – K std ) x T.BOP
Telkom University
SV = ( KN – K std ) x TT
Telkom University
ST = BOPS - {( KN x TT ) + ( K std x TV )}
Analisa 2
Selisih
SV = ( KN – K std ) x TT
SP = BOPS - {( KN x TT ) + ( KS x TV )}
Analisa 3
Selisih SK = ( KN – KS ) x TT
SE = ( KS – K std ) x T.BOP
Telkom University
SP = BOPS - {( KN x TT ) + ( KS x TV )}
SK = ( KN – KS ) x TT Analisa 3 Selisih
SE = ( KS – K std ) x T.BOP
SET = ( KS – K std ) x TT
Analisa 4 Selisih
SEV = ( KS – K std ) x TV
Selisih Selisih
Pengeluaran Pengeluaran
(SP) (SP)
Selisih
Selisih Terkendali
Efisiensi (ST)
Selisih Variabel
Selisih Efisiensi (SEV)
BOP (SE)
Selisih
Efisiensi Tetap
(SET)
Selisih
Selisih Selisih Volume (SV)
Kapasitas Kapasitas
(SK) (SK)
Telkom University
Contoh :
Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan kemeja pria
menggunakan sistem harga pokok standar dalam menghitung
harga pokok dari produk yang dihasilkannya. Kapasitas normal
per bulan adalah 2.000 helai kemeja yang dikerjakan dalam
1.000 jam mesin. Anggaran biaya overhead pabrik yang disusun
berdasarkan jam mesin berjumlah Rp 30.000.000 dimana 60 %
diantaranya bersifat variabel.
Telkom University
Telkom University
Telkom University
5. Produk selesai yang dapat dijual dalam bulan Januari sebanyak 1.800
unit dengan harga Rp. 100.000
6. Biaya pemasaran untuk bulan Januari Rp. 30.000.000 dan biaya adm &
umum Rp 40.000.000
Diminta :
Hitung besarnya harga pokok standar untuk menghasilkan 1 helai
kemeja.
Hitung selisih biaya yang terjadi
Analisa penyebab terjadinya selisih biaya tersebut.
Susunlah laporan laba rugi Januari 2010 dengan asumsi 1)
Menghitung selisih harga bahan baku saat dipakai 2) menggunakan
metode analisa 2 selisih
Telkom University
Penyelesaian :
Anggaran BOP Rp 30.000.000
Tarif BOP = = = Rp 30.000 / JM
Kapasitas Normal 1.000 JM
Telkom University
Telkom University
Perhitungan Selisih Biaya
Analisa Selisih
Telkom University
Telkom University
Selisih Biaya Tenaga Kerja Rp 1.093.050 UV
a. Selisih Tarif Upah (Labor Rate Variance)
STU = ( TU Ssg – TU std ) x JS
= ( 10.050 – 10.000 ) x 2.079
= 103.950 UV
Telkom University
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp 50.000 FV
Analisa 2 Selisih
a. Selisih Terkendali (Controllable Variance)
ST = BOP ssg - {( KN x TT) + ( K std x TV )}
= 29.650.000- {(1.000 x 12.000 )+((1.980x0,5) x 18.000)}
= 29.650.000 - ( 12.000.000 + 17.820.000 )
= 29.650.000 – 29.820.000
= 170.000 FV
Telkom University
Analisa 3 Selisih
a. Selisih Pengeluaran (Spending Variance)
SP = BOP ssg - {( KN x TT ) + ( K ssg x TV )}
= 29.650.000 - {( 1.000 x 12.000 )+ ( 985 x 18.000 )}
= 29.650.000 - ( 12.000.000 + 17.730.000 )
= 29.650.000 – 29.730.000
= 80.000 FV
b. Selisih Kapasitas
SK = ( KN – K ssg ) x TT
= ( 1.000 – 985 ) x 12.000
= 180.000 UV
46 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
c. Selisih Efisiensi
SE = ( K ssg – K std ) x T. BOP
= ( 985 – 990 ) x 30.000
= 150.000 FV
Analisa 4 Selisih
Selisih Efisiensi dipecah menjadi dua :
c. Selisih Efisiensi Tetap d. Selisih Efisiensi Variabel
SET = ( K ssg – K std ) x TT SEV = ( K ssg – K std ) x TV
= ( 985 - 990 ) x 12.000 = ( 985 - 990 ) x 18.000
= 60.000 FV = 90.000 FV
Telkom University
Ringkasan
SHBB = Rp 39.500 FV
Selisih BBB = Rp 585.500 UV
SKBB = Rp 625.000 UV
STU = Rp 103.950 UV
Selisih BTK = Rp 1.093.950 UV
SJK = Rp 990.000 UV
Telkom University
SET Rp 60.000 FV
SV Rp 120.000 UV
SK Rp 180.000 UV SK Rp 180.000 UV
Telkom University
Metode Rancangan Tunggal (Single Plan)
1. Jurnal memasukkan kembali rekening Persediaan PDP awal ke dalam rekening Barang dalam Proses
Barang Dalam Proses – BBB…………………………. 5.000.000
(25.000 x 200 x 100%)
Barang Dalam Proses – BTK………………………….. 1.200.000
Barang Dalam Proses – BOP…………………………. 1.800.000
Persediaan Produk Dalam Proses………………………… 8.000.000
2. Jurnal Mencatat Bahan Baku
a. Selisih harga bahan baku dicatat saat dibeli
Persediaan Bahan Baku (4500 x 12.500)……….. 56.250.000
Hutang Dagang (4500 x 12.490)………………………… 56.205.000
Selisih Harga Bahan Baku …………………………………… 45.000
Barang Dalam Proses – BBB (1.950 x Rp 25.000) 48.750.000
Selisih Kuntitas Bahan Baku (SKBB) ………………. 625.000
Persediaan Bahan Baku (3.950 x Rp 12500) ………… 49.375.000
51 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
b. Selisih harga bahan baku dicatat saat dipakai
Persediaan Bahan Baku (4500 x 12.490) 56.205.000
Hutang Dagang ……………………………………. 56.205.000
Barang Dalam Proses – BBB (1.950 x Rp 25.000) 48.750.000
Selisih Kuantitas Bahan Baku (SKBB) ………………… 625.000
Persediaan Bahan Baku (3.950m x Rp12.490 ) 49.335.500
Selisih Harga Bahan Baku (SHBB) 39.500
Telkom University
Barang Dalam Proses – BBB (1.950 x Rp 25.000) 48.750.000
Selisih Kuntitas Bahan Baku 625.000
Persediaan Bahan Baku (3.950 x Rp 12500) …………........................ 49.375.000
3. Jurnal mencatat biaya tenaga kerja langsung
a. Jurnal mencatat terjadinya biaya tenaga kerja langsung
Biaya Gaji dan Upah 20.893.950
Hutang gaji dan Upah ( 2.079J x Rp 10.050 ) ……........................ 20.893.950
b. Jurnal distribusi dan selisih biaya tenaga kerja langsung
Barang dalam proses – BTKL 19.800.000
( 1.980 x Rp 10.000 )
Selisih Tarif Upah Langsung (STU) 103.950
Selisih Efisiensi Upah Langsung (SEUL) 990.000
Biaya gaji dan Upah……………………………………………………………………. 20.893.950
53 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
c. Metode empat selisih
Biaya overhead pabrik sesungguhnya ………………29.650.000
Berbagai rekening di kredit ……………………………… 29.650.000
Barang dalam proses – BOP …………………………… 29.700.000
Selisih Kapasitas ………………………………………….. 180.000
BOP Sesungguhnya …………………………………………… 29.650.000
Selisih Anggaran ……………………………………………..………….. 80.000
Selisih Efisiensi OP Variabel (SEV) ……………………… 90.000
Selisih Efisiensi OP Tetap (SET) ………………………….. 60.000
5.a. Jurnal mencatat produk selesai
Persediaan Produk Selesai ……………………… 95.000.000
Barang Dalam Proses – BBB ………………………………. 47.500.000
Barang Dalam Proses – BTK ………………………………. 19.000.000
Barang Dalam Proses – BOP ………………………………. 28.500.000
(1.900 x Rp 25.000 =47.500.000)
55 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
b. Jurnal mencatat penjualan produk selesai & harga pokok penjualan
Piutang Dagang …………………………………………… 180.000.000
Penjualan ………………………………………………………… 180.000.000
Harga Pokok Penjualan …………………………. 90.000.000
Persediaan Produk Selesai ………………………. 90.000.000
(1.800 x 50.000)
c. Jurnal untuk memindahkan PDP akhir ke rekening Persediaan Produk dalam Proses
Persediaan Produk dalam Proses ……………….. 11.250.000
Barang Dalam Proses – BBB ………………………. 6.250.000
Barang Dalam Proses – BTK ……………………………. 2.000.000
(250 x 80 % x 10.000)
Barang Dalam Proses – BOP …………………………... 3.000.000
6. Jurnal untuk mencatat biaya komersial
Biaya Pemasaran ……………………………………………………………….…. 30.000.000
Biaya Administrasi & Umum ……………….……. 40.000.000
Berbagai rekening di kredit ……………………………….. 70.000.000
56 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
7. Jurnal untuk menutup
Penjualan ……………………………………180.000.000
Selisih Harga Bahan Baku Dipakai… 39.500
Selisih Terkendalikan …………………… 170.000
Harga Pokok Penjualan ……………………………… 90.000.000
Selisih Kuantitas Bahan Baku …………………….. 625.000
Selisih Tarif Upah Langsung ……………………….. 103.950
Selisih Efisiensi Upah Langsung………………….. 990.000
Selisih Volume …………………………………………… 120.000
Biaya Pemasaran ……………………………………..… 30.000.000
Biaya Administrasi & Umum ………………………. 40.000.000
Ikhtisar Laba Rugi …………………………………….. 18.370.550
57 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
Metode Rancangan Berat Sebelah (Partial Plan)
1. Jurnal memasukkan kembali rekening Persediaan PDP awal ke dalam rekening
Barang dalam Proses
Barang Dalam Proses – BBB ……………………… 5.000.000
Barang Dalam Proses – BTK ……………………… 1.200.000
Barang Dalam Proses – BOP ……………………… 1.800.000
Persediaan Produk Dalam Proses …………………… 8.000.000
2. Jurnal Mencatat Bahan Baku
a. Selisih harga bahan baku dicatat saat dibeli
Persediaan Bahan Baku …………………….……… 56.250.000
Hutang Dagang …………………….……………………….… 56.205.000
Selisih Harga Bahan Baku ………………………………… 45.000
Barang Dalam Proses – BBB ……………………… 49.375.000
Persediaan Bahan Baku ………………………………….… 49.375.000
Telkom University
b. Selisih harga bahan baku dicatat saat dipakai
Persediaan Bahan Baku ……………………… 56.205.000
Hutang Dagang …………………………………..… 56.205.000
Telkom University
Barang Dalam Proses – BBB ……………… 49.375.000
Persediaan Bahan Baku …………………………… 49.375.000
Telkom University
4. Jurnal mencatat biaya overhead pabrik
a. Jurnal mencatat terjadinya BOP sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya ………………29.650.000
Berbagai rekening di kredit ………………………………. 29.650.000
b. Jurnal membebankan BOP
Barang dalam proses – BOP ………………………….… 29.650.000
BOP Sesungguhnya ………………………………………….. 29.650.000
Telkom University
6. Jurnal mencatat penjualan produk selesai & harga pokok penjualan
= Piutang Dagang 180.000.000
Penjualan 180.000.000
= Harga Pokok Penjualan 90.000.000
Persediaan Produk Selesai 90.000.000
7. Jurnal untuk memindahkan PDP akhir ke rekening Persediaan Produk dalam Proses
= Persediaan Produk dalam Proses 11.250.000
Barang Dalam Proses – BBB 6.250.000
Barang Dalam Proses – BTK 2.000.000
Barang Dalam Proses – BOP 3.000.000
8. Jurnal untuk mencatat biaya komersial
= Biaya Pemasaran 30.000.000
Biaya Administrasi & Umum 40.000.000
Berbagai rekening di kredit 70.000.000
62 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
9. Menentukan
Telkom University dan menganalisis selisih biaya
a. Selisih biaya bahan baku
1) Selisih harga bahan baku saat dibeli
Selisih Kuantitas Bahan Baku (SKBB) ……………. 625.000
Barang dalam Proses – BBB ………………………… 625.000
2) Selisih harga bahan baku saat dipakai
Selisih Kuantitas Bahan Baku ……………………… 625.000
Selisih Harga Bahan Baku (SHBB) ……………….. 39.500
Barang dalam Proses – BBB ……………………….. 585.500
3) Selisih harga bahan baku saat dibeli dan dipakai
Selisih Kuantitas Bahan Baku ……………………… 625.000
Barang dalam Proses – BBB ……………………….. 625.000
b. Selisih biaya tenaga kerja
Selisih Tarif Upah Langsung (STU) ……………… 103.950
Selisih Efisiensi Upah Langsung (SEUL) ………. 990.000
Barang dalam proses – BTKL ……………………… 1.093.950
63 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkomc. Selisih
Biaya Overhead Pabrik
University
1) Metode analisa 2 selisih
Selisih Volume ………………………………………. 120.000
Barang dalam Proses – BOP ………………….. 50.000
Selisih Terkendalikan …………………………… 170.000
2) Metode analisa 3 selisih
Barang dalam proses – BOP ………………….. 50.000
Selisih Kapasitas ……………………………………. 180.000
Selisih Anggaran ……………………………………. 80.000
Selisih Efisiensi OP ………………………………… 150.000
3) Metode analisa 4 selisih
Barang dalam proses – BOP ………………….. 50.000
Selisih Kapasitas …………………………………. 180.000
Selisih Anggaran …………………………………… 80.000
Selisih Efisiensi OP Variabel ………………….. 90.000
Selisih Efisiensi OP Tetap ……………………… 60.000
64 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
7. Jurnal untuk menutup
Telkom University
Telkom University
Telkom University
2. Standar Hasil Bahan Baku (Materials Yield Standard) dan Selisih
Hasil Bahan Baku (Materials Yield Variance)
Standar Hasil Bahan Baku adalah hasil yang seharusnya diperoleh dari
pengolahan bahan baku – bahan baku tertentu.
Selisih hasil bahan baku (SHsBB) adalah selisih yang timbul karena
perbedaan antara biaya bahan baku pada komposisi standar
dibandingkan dengan hasil yang sesungguhnya diperoleh dari bahan
baku yang diolah.
Telkom University
Perhitungan Selisih Biaya
Selisih Komposisi Bahan Baku (Material Mix Variance)
Telkom University
Contoh
Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan pakaian anak-
anak menggunakan sistem harga pokok standar dalam
menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya.
Telkom University
Harga pokok standar untuk menghasilkan satu helai pakaian
anak-anak adalah sebagai berikut :
Biaya bahan baku :
Kain motif : 1,5 m @ Rp 12.000 = Rp 18.000
Kain polos : 0,5 m @ Rp 14.000 = Rp 7.000 +
Rp 25.000
Biaya tenaga kerja langsung : 5 jkl @ Rp 2.000 = Rp 10.000
Biaya overhead pabrik :
Variabel : 4 JM @ Rp 2.250 = Rp 9.000
Tetap : 4 JM @ Rp 1.500 = Rp 6.000 +
Rp 15.000
Telkom University
Telkom University
Selisih
Biaya Harga Pokok Standar Harga Pokok Sesungguhnya
Biaya
BBB 2.490 x Rp 25.000 = 62.250.000 4.990 ……………. = 62.367.500 117.500
BTK 2.490 x Rp 10.000 = 24.900.000 12.455 x Rp 2.000 =24.910.000 10.000
BOP 2.490 x Rp 15.000 = 37.350.000 9.965 JM ……….. =37.320.400 (29.600)
Telkom University
b. Selisih Komposisi Bahan Baku ( SKpBB )
SKpBB = (Kp ssg – Kp std) x H std
Motif = (3.740 – 75 %* x 4.990) x 12.000 = Rp 30.000 FV
Polos = (1.250 – 25 %* x 4.990) x 14.000 = Rp 35.000 UV
Telkom University
c. Selisih Hasil Bahan Baku
SHsBB = (Hs ssg – Hs std) x BBB std per unit hasil
= (2.490 – 2.495**) x 25.000
= 125.000 UV
** Catatan :
Setiap dipakai 2 m kain ( motif + polos ) dapat dihasilkan 1
helai pakaian anak-anak ( standar ).
Jika dipakai total 4.990 m kain maka dapat dihasilkan
4.990 : 2 = 2.495 pakaian hasil standar.
Telkom University
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp 29.600 FV
Analisa 2 Selisih
a. Selisih Terkendali
ST = BOP ssg - {( KN x TT + ( K std x TV )}
= 37.320.400 - {( 10.000 x 1.500 ) + ( 2.495 x 4 x 2.250 )}
= 37.320.400 - ( 15.000.000 + 22.455.000 )
= 37.320.400 - 37.455.000
= 134.600 FV
b. Selisih Volume
SV = ( KN – K std ) x TT
= ( 10.000 – 9.980 ) x 1.500
= 30.000 UV
79 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Analisa 3 Selisih
Telkom University
a. Selisih Pengeluaran
SP = BOP ssg - {( KN x TT + ( K ssg x TV )}
= 37.320.400 - {( 10.000 x 1.500 ) + ( 9.965 x 2.250 )}
= 37.320.400 – ( 15.000.000 + 22.421.250 )
= 37.320.400 – 37.421.250
= 100.850 FV
b. Selisih Kapasitas
SK = ( KN – K ssg ) x TT
= ( 10.000 – 9.965 ) x 1.500
= 52.500 UV
c. Selisih Efisiensi
SE = ( K ssg – K std ) x T. BOP
= ( 9.965 – 9.980 ) x 3.750
= 56.250 FV
80 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
Analisa 4 Selisih
Selisih Efisiensi dipecah menjadi dua selisih, yaitu :
c. Selisih Efisiensi Tetap
SET = ( K ssg – K std ) x TT
= ( 9.965 – 9.980 ) x 1.500
= 22.500 FV
d. Selisih Efisiensi Variabel
SEV = ( K ssg – K std ) x TV
= ( 9.965 – 9.980 ) x 2.250
= 33.750 FV
Telkom University
Telkom University
SHBB = Rp 12.500 FV
SHsBB = Rp 125.000 UV
STU = Rp 0
SHsTK = Rp 50.000 UV
Telkom University
3 Selisih 4 Selisih 2 Selisih
SP Rp 100.850 FV SP Rp 100.850 FV
ST Rp 134.600 FV
SEV Rp 33.750 FV
Selisih BOP Rp 29.600 FV SE Rp 56.250 FV
SET Rp 22.500 FV
SV Rp 30.000 UV
SK Rp 52.500 UV SK Rp 52.500 UV
SHsOP Rp 75.000 UV
84 Creating the great business leaders
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School of Economic and Business
Telkom University
PT. ABC menghitung Harga Pokok dengan menggunakan harga pokok
standar . Harga Pokok untuk menghasilkan 1 batang coklat adalah
sebagai berikut:
Jenis Bhn
Kuantitas Harga / gr Jumlah
Baku
Coklat 3 gr Rp. 150 Rp. 450
Kacang 1 gr Rp. 100 Rp. 100
Gula 1 gr Rp. 50 Rp. 50
Telkom University
Telkom University
Telkom University
Bahan B :3.500 M dengan harga US$ 60
2. Pemakaian bahan baku :
Bahan A : 2000 M, Bahan B :2800 M: Bahan C :3200 M.
Telkom University
Diminta :
a. Analisa Selisih Biaya Bahan Baku
b. Jurnal dari transaksi di atas (apabila selisih harga
dicatat saat dibeli dan dipakai)