Anda di halaman 1dari 21

FAKTOR KEJADIAN STUNTING

ANAK USIA 6-23 BULAN DI


KABUPATEN TIMOR TENGAH
SELATAN
= SELFIANA MERCY SELAN =
NIM : 175070309111006
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

WHO (2010) : 162 juta anak


stunting
UNICEF (2013) 26 % balita atau
sekitar 165 juta anak stunting.
RISKESDAS (2013)
37,2 % balita stunting.
NTT 35,6 % (2010)
51,7 % (2013)

PSG (2017)TTS
53,5 %
Faktor penyebab stunting secara
langsung : asupan makan dan
penyakit.

Faktor penyebab tidak langsung


adalah akses makanan, pola
asuh dan pola makan, lingkungan
dan sistem pelayanan kesehatan.

Akar penyebab dari semua


adalah sosial budaya, sistem
ekonomi, sistem politik.
1.2 1.3.1 1.3.2 1.4 1.4.1 1.4.2
Rumusan 1.3 Tujuan Tujuan Tujuan Manfaat Manfaat Manfaat
Masalah Umum Khusus Penelitian Akademis Praktis
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
Faktor Anak :
Berat badan lahir anak
Riwayat Pemberian
ASI Eksklusif

Faktor Ibu : Faktor Keluarga


Pendidikan ibu :
Pekerjaan ibu STUNTING
Jumlah anggota
Umur ibu saat hamil keluarga
Tinggi badan ibu

Praktek Pemberian MP-ASI:


Umur makan pertama
Jenis MP-ASI yang diberikan
Frekuensi makan anak
Jumlah pemberian makanan
HIPOTESIS
Ada hubungan kejadian stunting di
kabupaten TTS dengan berat badan lahir
anak, riwayat pemberian ASI Eksklusif,
pendidikan ibu, tinggi badan ibu, umur
ibu saat hamil, pekerjaan ibu, praktek
pemberian MP-ASI dan jumlah anggota
keluarga.
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Observasional analitik dengan rancangan
penelitian studi kasus (case control).
4.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
anak berusia 6-23 bulan di Kabupaten TTS yaitu
14169 anak.
KRITERIA KRITERIA
INKLUSI 1. Anak usia 6-23 bulan yang EKSKLUSI 1. Tidak terdiagnosa penyakit
sudah mengkonsumsi MP-ASI. infeksi kronis seperti
2. Kelompok kasus dengan nilai z- Tubercolusis.
score untuk indeks PB/U < -2 SD.

3. Kelompok kontrol dengan


nilai z-score untuk indeks PB/U 2. Dilahirkan di rumah atau
> - 2 SD. bukan fasilitas kesehatan
memadai sehingga tidak bisa
diketahui berat badan
4. Orang tua bersedia lahirnya.
menjadi responden
penelitian.
5. Anak memiliki Kartu
Menuju Sehat.
BESAR SAMPEL

{𝒁𝟏−𝜶/𝟐 𝟐𝑷₂ (𝟏−𝑷₂)−𝒛𝟏−𝜷 𝑷𝟏 (𝟏−𝑷𝟏 )+𝑷𝟐 𝟏−𝑷𝟐 }𝟐


n=
(𝑷𝟏 −𝑷𝟐 )²
KET : α =5%
1-β = 80 %
OR = 5,00
P₁ = 0,70
P₂ = 0,30
HASIL : 30 SAMPEL / KELOMPOK
TEKNIK SAMPLING : Multistage Random Sampling

Kabupaten TTS

3 Suku (Amanuban, Mollo, Amanatun)

Pemilihan kecamatan dengan prevalensi


tertinggi dari masing-masing suku

Penentuan desa secara random

Pengambilan subyek secara random


4.3 Variabel Penelitian
Variabel Bebas :
a. Faktor anak (berat badan lahir
anak, riwayat pemberian ASI
Ekslusif).
b. Faktor ibu (pendidikan ibu,
Variabel Terikat : tinggi badan ibu, pekerjaan ibu,
Stunting umur ibu saat hamil)
c. Praktek pemberian MP- ASI
d. Faktor keluarga (jumlah
anggota keluarga).
4.4 Lokasi Penelitian

4.5 Bahan dan


Alat/Instrumen Penelitian
4.6 Definisi Operasional

No . Variabel Definisi Operasional Indikator Metode Skala

Stunting Nilai tinggi badan balita menurut TB/U Pengukuran antropometri dengan menggunakan Ordinal
umur kurang dari -2 Normal : > - 2 lengthboard dengan tingkat ketelitian 0,1 cm.
SD dari standart SD
pertumbuhan anak Stunting : < - 2
1. WHO. Stunting dan SD
severe stunting (WHO, 2010)
digabung dalam
kategori stunting.
Berat Berat badan anak pada saat Normal : > 2500 Wawancara dengan kuesioner dan melihat KMS. Ordinal
badan dilahirkan yang diukur gr
Lahir dengan menggunakan BBLR : < 2500
Anak timbangan baby scale. gr
2. (Kemenkes,
2013)

Umur ibu Umur ibu pada saat -Normal :20-35 Wawancara dengan kuesioner dan melihat KMS. Ordinal
saat hamil hamil anak tahun
-Beresiko :< 20
3. tahun dan > 35
tahun
(Nadiyah dkk,
2014)
4.6 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Indikator Metode Skala

Riwayat ASI Eksklusif Eksklusif : hanya memberikan Wawancara dengan kuesioner Ordinal
pemberian ASI adalah ASI saja. dan melihat KMS.
Eksklusif memberikan Tidak Eksklusif : anak sudah
hanya ASI saja diberi makanan/minuman lain.
4. pada bayi (Kemenkes, 2013)
sejak lahir
sampai usia 6
bulan.

Pekerjaan Pekerjaan - Bekerja Wawancara dengan Ordinal


ibu yang - Tidak bekerja kuesioner
menggunakan
waktu
terbanyak ibu
5. atau pekerjaan
dari ibu yang
menghasilkan
pendapatan
terbesar.

Pendidikan Jenjang - Rendah (≤ SMP) Wawancara dengan Ordinal


ibu pendidikan - Tinggi (≥ SMP) kuesioner
formal terakhir (Nadiyah dkk, 2014)
6. ibu
berdasarkan
kepemilikan
ijazah.
4.6 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Indikator Metode Skala

Tinggi Hasil ukur - Normal : ≥ 150 cm Pengukuran Ordinal


badan ibu antropometri tinggi - Pendek : < 150 cm antropometri dengan
7. badan ibu. (Kemenkes RI, menggunakan
2013) microtoise atau
melihat buku KIA.
Jumlah Banyaknya anggota - Besar : > 4 orang Wawancara dengan Ordinal
anggota keluarga yang - Cukup : ≤ 4 orang kuesioner.
keluarga tinggal di satu (BKKBN 1998
keluarga. dalam
Dalimunthe S. M,
8. 2015).

Usia Usia anak ketika - < 6 bulan Wawancara dengan Ordinal


pemberian pertama kali diberi MP- - ≥ 6 bulan kuesioner
MP-ASI ASI. (Kemenkes RI, 2014)
9.
pertama
4.6 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Indikator Metode Skala
Jenis MP-ASI Jenis makanan yang diberikan - Sesuai rekomendasi Wawancara dengan Ordinal
diberikan pada anak pertama kali. 6-9 bulan = bubur kental, kuesioner
makanan keluarga yang
dilumatkan.
9-12 bulan = makanan
keluarga yang dicincang atau
dicacah, makanan dengan
10. potongan kecil yang dapat
dipegang, makanan yang
diiris-iris
12-24 bulan = makanan yang
diiris-iris, makanan keluarga)
- Tidak sesuai rekomendasi
(Kemenkes RI, 2014)

Frekuensi MP- Frekuensi per hari - Sesuai rekomendasi Wawancara dengan Ordinal
ASI pemberian MP-ASI 6-9 bulan = 2 sampai 3 kali kuesioner
sesuai rekomendasi. makan ditambah ASI.
9-12 bulan = 2 sampai 3 kali
ditambah ASI, 1 sampai 2 kali
11. makanan selingan.
12-24 bulan =
- Tidak sesuai rekomendasi
(Kemenkes RI, 2014)
4.6 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Indikator Metode Skala

Jumlah Banyaknya MP- - Sesuai rekomendasi Wawancara dengan Ordinal


MP-ASI ASI yang 6-9 bulan = 2- 3 kuesioner
yang Diberikan kepada sendok makan penuh
diberikan anak setiap kali setiap kali makan
makan sesuai tingkatkan secara
dengan perlahan sampai ½
rekomendasi. mangkuk berukuran
250 ml.
12.
9-12 bulan = ½
mangkuk sampai ¾
mangkuk berukuran
250 ml.
12-24 bulan = ¾
sampai 1 mangkuk
ukuran 250 ml.
(Kemenkes RI, 2014)
4.7 Prosedur
Penelitian /
Pengambilan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
4.8 Analisa Data

Analisa Univariat

Analisa Bivariat

Analisa Multivariat

Anda mungkin juga menyukai