Kaitan Hukum Internasional Dengan Perkembangan Globalisasi Masyarakat Dunia
Kaitan Hukum Internasional Dengan Perkembangan Globalisasi Masyarakat Dunia
•Rionaldo 116010080
•Devi Komalasari 116010081
•Ilham Maulana Sidiq 116010085
•Lidya Refega 116010090
•Hisam 116010094
•Muhammad Shandy 116010095
Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang
terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya.Kemajuan infrastruktur transportasi dan
telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan
Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi
yang semakin mendorong saling ketergantungan
(interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Hubungan antara hukum internasional dengan
Dinamika hukum Masyarakat /Nasional
Hubungan antara hukum internasional dengan hukum nasional Sebelum membahas topik diatas, sebelumnya
terdapat 2 aliran, yaitu aliran monoisme dan dualisme
Menurut pandangan monisme, "semua hukum merupakan satu sistem kesatuan hukum yang mengikat,
apakah terhadap individu2 dalam suatu negara maupun terhadap negara2 dalam masyarakat internasional.
Tokoh2 monisme yakni, kelsen dan george scelle.
Sedangkan aliran dualisme menganggap bahwa" hukum internasional dan hukum nasional ialah 2 sistem
hukum yang terpisah, beda satu sama lain. Tokoh2 dualisme yakni, Triepel dan Anzilotti. Yang membuat
antara hukum internasional dan hukum nasional berbeda menurut aliran dualisme antara lain:
Penjelasan:
1. Perbedaan sumber hokum
Hukum nasional bersumber pada hukum kebiasaan dan hukum tertulis suatu negara, sedangkan;
Hukum internasional berdasarkan pada hukum kebiasaan dan hukum yang dilahirkan (law-making
treaties) atas kehendak bersama negara2 dalam masyarakat internasional.
2. Perbedaan mengenai subjek
Subjek hukum nadional adalah individu2 yang berada dalam suatu negara saja, sedangkan;
Subjek hukum internasional ialah negara2 anggota masyarakat internasional.
3. Perbedaan mengenai kekuatan hokum
Pengambilan sumber daya ekstraktif milik negara selatan oleh negara utara
bersifat ekspolitatif. Negara utara terus berusaha memaksimalkan
pengambilan sumber daya milik negara selatan untuk memenuhi
kebutuhannya. Sering yang terjadi, kerjasama yang dibuat lebih
menguntungkan negara utara dari pada seimbang. Misalnya kerjasama
Indonesia-Amerika dalam PT.Freeport. Semula kerjasama ini adalah
pengambilan batu bara oleh Amerika didaerah Papua. Pada kenyataanya ketika
diadakan inspeksi, yang diambil oleh Amerika bukan hanya batu bara,
melainkan emas dan hal itu sudah terjadi berpuluh-puluh tahun tanpa ada
penanggulangan apapun.
Tenaga kerja buruh di negara selatan juga tereksploitasi oleh negara utara.
Pendirian pabrik industri negara utara di negara selatan menyerap tenaga kerja
lokal yang jumlahnya sangat banyak. Namun, pemberian upah minim dengan
waktu kerja yang sangat lama membuat hal ini termasuk pengekploitasian
tenaga kerja. Eksploitasi tenaga kerja di negara selatan semakin meningkat
karena upah butuh yang rendah menyebabkan lebih banyak lagi perusahaan
negara utara yang ingin menanamkan modalnya di negara selatan.
Pemberian kredit modal oleh negara utara kepada negara selatan hanya
membuat ketergantungan yang tidak sehat terhadap negara utara.