Anda di halaman 1dari 29

CORPUS ALIENUM

Oleh:
Nur Alia Syazwani Binti Mohd Anuar
Anis Puspita Utami
Jivanathan A/L Baskaren

PEMBIMBING :
DR. dr. H. Edi Handoko, Sp. THT-KL (K)
Adanya atau terdapat benda asing di dalam
rongga hidung

 Paling banyak terjadi pada anak-anak berumur 2-4


tahun, teruama yang mengalami gangguan mental

Jonathan I Fischer, 2013, Nasal Foreign Bodies, http://emedicine.medscape.com/article/763767-overview


 Anak kecil
• Hidung Bau busuk
• Ingus purulen 1 sisi
• Lubang hidung lecet 1 sisi
• Hidung tersumbat
Corpus alienum dibedakan menjadi:
 Organik
- Lintah
- Biji-bijian
- Larva
 Non-Organik
- Batu baterai
- Manik-manik
- Logam
- Kerikil

Dapat juga dibedakan menjadi:


 Benda mati : peluru, spons, biji-bijian
 Benda hidup : lintah, larva lalat
Keluhan :
 Bau busuk & sekret mukopurulen unilateral
 Nyeri, epistaksis, dan bersin-bersin

Pemeriksaan fisik:
Tampak inflamasi pada mukosa hidung
unilateral  erythema, edema, maupun
perdarahan
Benda asing umumnya ditemukan di anterior
vestibulum atau pada meatus inferior
sepanjang dasar hidung.

Pemeriksaan penunjang :
 Foto rontgent  benda asing terlihat
radioopaque
• Rhinoskopi Anterior
• Nasoendoskopi
• Pemeriksaan Radiologi (X-ray dan CT-scan)
Lokasi tersering benda asing pada hidung adalah pada
vestibulum sampai ke konka media atau dibawah dari konka inferior.

Benda asing yang kecil dapat teraspirasi dan terdorong kebelakang


sehingga menyebabkan obstruksi jalan nafas akut
Tatalaksana:

Ekstraksi Corpus Alienum :


 Pada anak  anastetik topikal terkadang anastetik
umum
 Benda asing dengan permukaan kasar pipih :
pakai pinset (Forcep aligator)
 Benda bulat/permukaan licin pakai pengait
dengan ujung bengkok/tumpul/bulat
 Binatang hidup  matikan dahulu dengan minyak
– parafin – alcohol, lalu dijepit menggunakan
pinset
INDIKASI PENGAMBILAN
CORPUS DENGAN GA
● Pasien yang tidak kooperatif atau memiliki tingkat
kegelisahan yang tinggi
• Menghindari perdarahan
• Apabila benda asing memiliki kecenderungan dapat
terdorong ke daerah nasofaring
• Sangat dicurigai adanya benda asing namun tidak dapat
dibuktikan dengan menggunakan rhinoskopi anterior
Komplikasi :

 Infeksi
 Sinusitis
 Pembentukan rhinolith
 Aspirasi ke saluran napas bawah
Adanya benda asing di telinga luar (meatus
akustikus eksternus)

 Sering terjadi pada anak-anak

Robin Mantooth, Ear Foreign Body Removal in Emergency Medicine,


Corpus alienum dibedakan menjadi:
Benda mati :
 Pada anak-anak: manik-manik, biji-bijian,
lipatan kertas, yang tidak/sengaja
dimasukkan ke dalam telinga, tapi tidak
bias mengeluarkan kembali
 Pada dewasa: patahan korek api, kapas
cotton bud

Benda hidup :
 Serangga kecil yang terbang atau
merayap masuk ke lubang telinga
(semut, laba-laba, nyamuk)
Diagnosis
 Anamnesa :
 adanya riwayat kemasukan benda asing

 Gejala :
 Nyeri pada telinga
 Keluarnya discharge
 Perdarahan telinga
 Pendengaran berkurang
 Rasa penuh pada telinga

 Otoskopi:
 tampak adanya benda asing
 Adanya tanda inflamasi pada telinga, erythema,
edema dan adanya discharge yang berbau
Tatalaksana:
 Sedasi
atau anastesi dibutuhkan untuk
mempermudah proses pengeluaran benda
asing
 Irigasi(jika membran tymphani intak)
dengan menggunakan air. Kontraindikasi :
benda lunak, bahan organik, biji-bijian yang
dapat membesar apabila terkena air
 Benda pipih  boleh ditarik dengan forcep
 Benda menutupi liang telinga ditarik dengan
pengait
 Untuk mengeluarkan benda hidup, dapat
diberikan minyak di lubang telinga 
membunuh serangga dan mempermudah
pengeluaran serangga

 Pengobatan diberikan bila terjadi infeksi


atau abrasi, yaitu dengan menggunakan
tetes telinga kombinasi antibiotik dan
steroid.
Komplikasi :
 Abrasi liang telinga
 Otitis media
 Ruptur membran timpani
 Tenggorok (faring):
 Batas atas : dasar tengkorak (nasopharing)
 Batas bawah : vertebrae C6 (hipopharing)

Hypopharing :laryng and pembukaan dari


trakea dan esofagus.
Benda asing yang sering dijumpai
pada anak-anak:
 balon
 plastik
 makanan padat.
Diagnosis
 Pasien merasakan adanya benda asing di belakang
tenggorok
 Benda pada yang telah menggores hipofaring atau
esophagus bagian atas masuk ke GI tract 
sensasi aneh selama beberapa hari

Gejala:
 Riwayat tersedak
 Dysphagia
 Odynophagia
 dysphonia
 Batuk-batuk tanpa sebab
 Stridor
 Suara parau
Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan radiologi  cervical, thorax
PA/Lat
 Bronkogram  benda asing radiolusen yg
berada di perifer pada pandangan
endoskopi,serta melihat bronkiektasis
 Endoscopy
Tatalaksana:
 Anestesi pada pharing posterior 
xylocaine spray
 Beberapa benda asing berada di jaringan
tonsillar atau dapat dilihat dengan mudah
pada hypopharyng posterior  dapat
diambil menggunakan forceps
 Benda asing yang menyumbat jalan napas
 Heimlich maneuver
• Pada anak dengan sumbatan total laring 
memegang anak dengan posisi terbalik,
kepala ke bawah, daerah
Corpus alienum punggung/tengkuk dipukul.
• Anak/dewasa sumbatan laring total 
di laring Heimlich maneuver
• Sumbatan tidak total 
laringoskop/bronkoskop, trakeostomi

Corpus alienum • Bronkoskopi


di trakea • Trakeostomi

Corpus alienum • Bronkoskopi


di bronkus • Servikotomi/torakotomi
Komplikasi :
 Sumbatan jalan napas
 Edema laring
 Terdorongnya benda asing ke esophagus atau trakea
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai