Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN

INTERPERSONAL
DOKTER- PASIEN

FADEL REZA RAFSAN HASMI


HUBUNGAN INTERPERSONAL

Syarat pokok pelayanan kedokteran menyeluruh ialah


hubungan yg baik antara dokter dan pasien (doctors patient
relationship).
HUBUNGAN INTERPERSONAL DOKTER-
PASIEN

Pengembangan hubungan dokter-pasien secara efektif yang


berlangsung secara efisien, dengan tujuan utama
penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang
diperlukan dalam rangka membangun kerja sama antara
dokter dengan pasien.
Dokter dituntut untuk:

1. Punya kemampuan berbicara yg jelas dan lugas


2. Memiliki keinginan dan kemampuan untuk mendengarkan
3. Memahami latar belakang,pandangan pasien tentang
dirinya dan masalahnya
4. Empati (menempatkan diri)
Definisi komunikasi:

 Secara umum komunikasi ialah penyampaian pesan yang


sukses dari satu orang ke orang lain
 Luiser (1993), mendefinisikan komunikasi sebagai proses
pengiriman pesan dari pengirim ke penerima dengan
pengertian bersama dan seimbang
Tujuan komunikasi

 Tujuan komunikasi terdiri dari beberapa hal yaitu untuk


memberikan informasi, mempengaruhi orang, dan
mengekspresikan perasaan
 Pemberi pelayanan kesehatan mempunyai semua tujuan
komunikasi tsb, terlebih lagi bila komunikasi yang
diberikan adalah dalam rangka proses pengobatan
(komunikasi terapetik)
Elemen dan proses komunikasi

1. Pengirim
2. Pesan yang dikirimkan
3. Metode komunikasi
4. Penerima
5. Respon
6. Konteks (Kondisi)
Media pengiriman pesan

A. Komunikasi oral/verbal: komunikasi tatap muka, melalui


telepon, rapat/pertemuan, presentasi

B. Komunikasi tertulis: surat, email, leaflet, brosur dsb


Media pengiriman pesan
C. Komunikasi non verbal:
Komunikasi non verbal merupakan segala sesuatu yg disampaikan oleh
seseorang kepada seseorang lainnya tanpa melalui kata-kata, tetapi
melalui isyarat, bahasa tubuh dan nada suara

Bentuk-bentuknya:
 Cara berbicara (volume, artikulasi, ritme, intonasi, penggunaan
bahasa dan kosa kata)
 Bahasa tubuh/body language (ekspresi wajah, gerakan tangan dan
kaki, postur tubuh.
 Penampilan (karakteristik fisik, kebersihan diri, cara berpakaian)
 Jarak kedekatan (intim, personal, sosial, publik)
Beberapa hal yg dapat mempengaruhi
proses komunikasi

1. Hubungan antara orang-orang yg terlibat


Misalnya apabila kita melakukan komunikasi interpersonal dengan
seseorang yang kita musuhi atau memiliki urusan pribadi yang kurang
mengenakkan maka proses penyampaian informasi kurang dapat berjalan
dengan lancar.
2. Faktor waktu: menyediakan waktu yg cukup
3. Pesan harus dapat menjelaskan/memberi informasi yg benar,
sinkron, tidak membingungkan dan dalam konteks pembicaraan yg
dimaksud
4. Sikap (antara pengirim dan penerima dalam hal ini antara dokter,
keluarga dan pasien)
Hambatan-hambatan dalam komunikasi
interpersonal
1. Faktor pengirim pesan
 Cara berbicara yg tidak jelas
 Mempunyai masalah dengan si penerima pesan
2. Faktor pesan
 Pesan kurang jelas
 Pesan tidak sistematis atau tidak berurutan
 Bahasa yg tidak lazim
3. Faktor penerima pesan
 Kecurigaan terhadap penerima pesan
 Tidak berkonsentrasi pada pengiriman pesan
 Bukan pendengar yg baik
 Kondisi kesehatan yg terganggu
Hambatan-hambatan dalam komunikasi
interpersonal
4. Faktor lingkungan
 Suasana bising
 Suasana yang kurang mendukung sangat menghambat
proses penyampaian serta penerimaan informasi. Hal ini
misalnya ditemui di dokter yang membuka praktek di
pinggir jalan yang ramai oleh lalu lintas kendaraan baik
dokter maupun pasien pasti tidak dapat melakukan
komunikasi yang efektif karena bisa saja ketika sedang
berbicara tiba-tiba terdengar suara klakson mobil atau
lain sebagainya.
5. Faktor media
 Pemilihan media yg tidak sesuai
Percakapan

Dalam komunikasi verbal percakapan adalah inti utama, dalam


percakapan ada sambung rasa, agar penerima pesan dan pengirim pesan
dapat saling percaya

Pendekatan dapat dilakukan dengan:

 Membangun kepercayaan

Dokter harus dapat meyakinkan pada pasien bahwa dia adalah orang yg
tepat untuk dipercaya. Salah satu cara mudah untuk membangun
kepercayaan pasien adalah dengan menggunakan busana yang sopan
serta rapi atau menggunakan jas dokter ketika sedang berhadapan
dengan pasien sehingga timbul kesan tersendiri bagi pasien.
 Empati

Betul-betul menempatkan diri dalam diri lawan bicaranya,


baik secara pikiran/kognitif, perasaan/afektif dan
tindakan/konatif. Dokter harus menunjukkan seolah-olah
bisa merasakan dan dan memahami apa yg dirasakan pasien,
perlu didukung bahasa non verbal. Dapat dibantu dg
pertanyaan, apakah hal yang membuat perasaannya sedih?.
 Berikan kesempatan
Berikan kesempatan untuk berbicara, bertanya atau
mengungkapkan perasaan mereka.
 Setara
Komunikasi yg dilakukan adalah setara, bukan antara raja
dengan hamba, tetapi antar individu yg sederajat
KOMUNIKASI TERAPETIK

Komunikasi terapetik ialah komunikasi yg terjalin dengan baik,


komunikatif dan menyembuhkan atau paling tidak melegakan serta
membuat pasien serta keluarganya merasa nyaman dan akhirnya puas.

Hal yang perlu diingat komunikasi terapetik hanya bertujuan untuk


mengobati pasien atau semua komunikasi yang dilakukan untuk
memulihkan kesehatan pasien. Terkadang seorang pasien hanya butuh
didengarkan segala keluhan dan memperoleh perhatian dari dokter untuk
merasa nyaman dan apabila itu terpenuhi pasien seolah-olah merasa
penyakitnya telah hilang
Tiga langkah mendengarkan aktif

1. Refleksi isi
Mengatakan kembali ucapan pasien dengan kata-kata lain, memberi
masukan pada pasien tentang inti dan ucapan yg baru dikatakan
pasien
2. Refleksi perasaan
Mengungkapkan perasaan pasien yg teramati oleh dokter dari
intonasi suara, raut wajah, bahasa tubuh pasien maupun hal-hal yg
tersirat
3. Merangkum
Hampir sama dengan refleksi isi , tapi beda, merangkum dilakukan
setelah beberapa waktu yg lebih lama dan mencakup beberapa informasi
yg diucapkan pasien
Beberapa kiat untuk mendengarkan yg baik

 Konsentrasi: memusatkan perhatian kepada problem pasien, shg


pikiran, perasaan, bahasa verbal dan non verbal menjadi selaras
 Lakukan kontak mata: bila belum berani menatap matanya
pandanglah titik antara 2 alis
 Perhatikan minat dgn sikap tubuh: sikap tubuh mendengar adalah
sedikit condong ke depan
 Dorong lawan bicara untuk bicara, misal dengan mengatakan:”Tadi
ibu mengatakan sudah minum macam-macam obat, bisakah ibu
menjelaskan satu-persatu”
 Jangan segan-segan menanyakan secara detail
Beberapa kiat untuk mendengarkan yg baik

 Ringkas pernyataan-pernyataan pasien setiap saat


 Tinggalkan asosiasi, opini dan pandangan subyektif anda
 Jaga dan kendalikan emosi
 Jangan memburu-buru orang dan jangan memperlihatkan kalau
kita terburu-buru(melihat jam, gelisah)
 Jeda/berhenti sejenak diperlukan dalam percakapan
KESIMPULAN

Komunikasi kesehatan dokter dan pasien yang sukses dan komunikatif


berdampak positif bagi pasien. Hal ini penentu utama dari kepuasan
pasien dan kepatuhan terhadap pengobatan dan perawatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai