Anda di halaman 1dari 45

BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

REFLEKSI KASUS

“PROLAPS UTERI“

Nama : Sulistyawati

NIM : N 111 14 017


Pembimbing: dr. Syahrir Abdurrasyid, Sp.OG.
PENDAHULUAN

• Prolapsus genitalia yang sering ditemukan adalah Pelvic Organ


Prolapse (POP) yaitu prolapsus uteri, uterosistokel, sistokel dan
rektokel.
• Diperkirakan 50% dari wanita yang telah melahirkan akan menderita
prolapsus genitalia dan hampir 20% kasus menjalani operasi.
• Prolaps uteri paling sering terjadi pada multipara (sekitar >50%) dan wanita
menopause
Anatomi
Uterus
Lig. Latum uteri
Lig. Teres uteri /Lig.
Rotundum

Lig. Uterosacral Lig. Cardinale/ Lig.


Transversus cervicalis
DEFINISI
Prolaps uteri adalah pergeseran letak uterus ke bawah
sehingga serviks dapat berada didalam orifisium vagina, di
luar orifisium vagina, atau seluruh uterus berada di luar
orifisium.

Winknjosastro H, el al. penyunting. Ilmu bedah kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: 2010.
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi POP meningkat sekitar 40% tiap
penambahan 1 dekade usia wanita.

• Di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dari tahun 1995-


2000 telah dirawat 240 kasus prolapsus genitalia .

• Jumlah kasus yang memerlukan penanganan terbanyak


dari penderita usia 60-70 tahun, jumlah 42,1 kasus per 10.000
perempuan.

Winknjosastro H, el al. penyunting. Ilmu bedah kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: 2010.
ETIOLOGI
Penyebab prolapsus genitalia adalah multifaktorial,
namun pada dasarnya disebabkan oleh kelamahan “pelvic
floor” yang terdiri dari otot- otot, fascia endopelvic, dan
ligamentum- ligamentum yang menyokong organ- organ
genitalia.

Winknjosastro H, el al. penyunting. Ilmu bedah kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: 2010.
FAKTOR RISIKO
 Multiparitas.

 Persalinan pervaginam.

 Usia lanjut.

 Ras.

 Peningkatan tekanan intraabdomen kronis.


MANIFESTASI KLINIS
• Perasaan seperti benda menonjol atau mengganjal pada
genitalia eksterna.
• Rasa nyeri pada panggul dan pinggang yang biasanya akan
menghilang atau berkurang saat pasien berbaring.
• Gesekan pada porsio uteri oleh celana dapat menyebabkan
luka dan dekubitus pada porsio uteri.
• Leukorea
• Susah berjalan
• Perdarahan pervaginam
• Inkontinensia urin
• Konstipasi
• Gangguan bersenggama
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS

• PEMERIKSAAN FISIK

Teknik Friedman Little (1961)

Manuver valsava

• PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin, skrining infeksi saluran kemih
Klasifikasi
(friedman dan little 1961)

• Desensus uteri, uterus turun,


tetapi serviks masih dalam
vagina.
• Stadium I
bila bagian prolapsus sudah
mencapai introitus vagina
• Stadium II
sebagian besar uterus keluar
dari vagina.
• Stadium III
prosidensia uteri, uterus keluar
seluruhnya dari vagina, disertai
inversio vaginae.
Klasifikasi berdasarkan Pelvic Organ Prolapse
Quantification (POP-Q)
Stadium Kriteria
0 Tidak terdapat prolaps. Titik Aa, Ap, Ba, Bp. Terdapat pada titik -3 cm
dan titik C dan D terletak di antara –TVL cm dan (-(TVL-2 cm)
I Tidak memenuhi kriteria stadium 0, tetapi bagian paling distal dari
prolaps terletak >1 cm di atas himen.
II Bagian paling distal terletak ≤1 cm di atas atau dibawah himen.
III Bagian paling distal terletak >1 cm di bawah himen tetapi< + (TVL-2
cm).
IV Eversi total dari total panjang saluran genital. Bagian distal dari prolaps
keluar sebanyak (TVL-2cm).
Klasifikasi berdasarkan Baden Walker Halfway System

Stadium Kriteria
0 Posisi normal dari seluruh organ
I Organ yang prolaps terletak pada pertengahan menuju himen
II Organ yang prolaps telah mencapai himen
III Organ yang prolaps sebagian telah keluar dari himen
IV Organ telah keluar secara maksimal
Terapi
Konservatif

• Mencegah faktor risiko


• Pessarium
• Latihan otot dasar panggul (Kegel)
• Stimulasi otot dengan alat listrik
• Penggunaan ekstrogen topikal
Operatif

• Ventrofiksasi
• Op Manchester
• Histerektomi (vaginal)
• Kolpokleisis (operasi Neugebauer – Le Fort)
Jenis pessarium
Tipe Mekanisme Kerja Indikasi keterangan

Sistokel, prolapsus uteri Ketebalan, ukuran, dan


Ring Suportif
ringan rigiditas bervariasi

Semua prolapsus kecuali


Donut Suportif
defek posterior berat

Sistokel, penurunan Mengikuti kurvatura


Lever Suportif
uterus ringan vagina

Dish Suportif Prosidensia berat


Sistokel, prosidensia
Stem Suportif
ringan
Perlu dilepaskan setiap
Cube Mengisi ruang Semua prolapsus
hari
Perlu dilepaskan setiap
Inflantable Mengisi ruang Semua prolapsus
hari
PROGNOSIS
• Bila prolaps uteri tidak ditatalaksana, maka
secara bertahap akan memberat.
• Prognosis buruk pada pasien usia tua, kondisi
kesehatan buruk, mempunyai gangguan sistem
respirasi (asma, PPOK), serta IMT diatas batas
normal.
• Rekurensi prolaps uteri setelah tindakan
operasi sebanyak 16%.
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
 Tanggal Pemeriksaan : 15 Agustus 2016
 Jam : 22.20 WITA
 Ruangan : Paviliun Merak RSU Anutapura Palu

 IDENTITAS
 Nama : Ny. TD
 Umur : 81 tahun
 Alamat : Jl. Anoa 1
 Pekerjaan : IRT
 Agama : Kristen
 Pendidikan : SD
 Status Perkawinan : Menikah
ANAMNESIS
PVIIIA0

Keluhan Utama : Peranakan turun

Riw. Penyakit Sekarang :


Pasien merasa peranakan turun sejak 8 tahun
sebelum masuk rumah sakit. Awalnya peranakan hanya
turun sedikit dan bisa masuk sendiri bila pasien berbaring.
Namun sejak 1 tahun terakhir peranakan dirasakan turun
seluruhnya terutama bila pasien beraktivitas misalnya
berjalan, berdiri, batuk atau sesaat setelah BAB.
ANAMNESIS

Riw. Penyakit Sebelumnya :


Selain itu pasien juga mengeluh adanya flek berupa
lendir bercampur darah yang kadang terdapat di celana
dalam, pasien juga merasa nyeri pada perut bagian bawah
dan pinggang yang berkurang jika berbaring.

Pasien sempat berobat ke puskesmas, di beri obat dan


keluhan nyeri hilang namun keluhan peranakan turun masih
menetap. Tidak ada keluhan demam sebelumnya. BAB
Biasa dan BAK Lancar, nyeri saat BAK di sangkal.
ANAMNESIS
Riwayat Obstetri
• Anak pertama : Laki- laki, Lahir tahun 1964, lahir spontan di dukun,
BBL Lupa, Hidup
• Anak ke-2 : Perempuan, Lahir tahun lupa, lahir spontan di dukun, BBL
lupa, Hidup
• Anak ke-3 : Perempuan, Lahir tahun 1970, lahir spontan di dukun, BBL
lupa, Hidup
• Anak ke-4 : Laki- laki, Lahir tahun 1973, lahir spontan di dukun, BBL
lupa, Hidup
• Anak ke-5 : Laki- laki, tahun lahir lupa, lahir spontan di dukun, BBL lupa,
Hidup
• Anak ke-6 : Laki- laki, tahun lahir lupa, lahir spontan di dukun, BBL lupa,
Hidup.
• Anak ke-7 : Perempuan, tahun lahir lupa, lahir spontan di dukun, BBL
lupa, Hidup
• Anak ke-8 : Laki- laki, tahun lahir lupa, lahir spontan di dukun, BBL lupa,
Hidup
ANAMNESIS

 Riwayat kontrasepsi : Pil KB, lama penggunaan lupa.

 Menarche : 11 tahun.

 Menopause : ± 30 tahun yang lalu.

 Riwayat Sosial : Pasien seorang ibu rumah


tangga, dulunya sehari-hari sering melakukan aktivitas
berat seperti memompa air dan menggendong cucu.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Sakit Sedang
 Kesadaran : Kompos mentis

Tanda-tanda Vital
 Tekanan Darah : 170/90 mmHg
 Nadi : 78 Kali/menit
 Pernapasan : 20 Kali/menit
 Suhu : 36,8ºC

Status Gizi
 TB = 150 cm, BB = 60 kg
 IMT = 26,6 (Obesitas I)
PEMERIKSAAN FISIK
 KEPALA DAN LEHER
 Kepala : Kepala bentuk simetris, konjungtiva anemis (-/-),
Sklera ikterik (-/-), telinga normal, Otorhea (-/-),
hidung bentuk normal, sekret (-/-), Faring
hiperemis (-), karies dentis (-).
 Leher : Pembengkakan KGB (-).

 THRORAKS
 Inspeksi : Pergerakkan Simetris
 Palpasi : Vokal Fremitus sama kanan dan kiri
 Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
 Auskultasi : Bp Vesikuler, Rh -/-, Wh-/-
BJ I dan II Reguler, Bising Jantung (-), Gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Abdomen
• Inspeksi : cembung kesan lemas, stria (-)
• Auskultasi :Peristaltik (+) kesan normal
• Perkusi : Timpani pada empat kuadran abdomen
• Palpasi :Nyeri tekan (-), massa teraba (-)

 EKSTREMITAS : Akral hangat +/+, Edema Pretibial (-/-) ,


varises (-)
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
 Inspeksi : Tampak massa uterus keluar dari introitus vagina,
bentuk lonjong, warna merah muda, discharge (-), erosif (+)

 Palpasi : Massa ukuran 7 cm x 4 cm x 3 cm, konsistensi


kenyal, nyeri tekan (-).

 Inspekulo : Tidak dilakukan

 Vaginal touché : Massa dapat dimasukkan, nyeri goyang (-),


massa adneksa (-), nyeri (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
NAMA : Ny. TD JENIS SPESIMEN : Darah
USIA : 81 Tahun TGL. PEMERIKSAAN : 15/08/2016

PARAMETER HASIL SATUAN RANGE NORMAL


WBC 5,7 103/uL 4,8 – 10,8
RBC 3,9 106/uL 4,7 – 6,1
HGB 12,2 g/dL 14 – 18
HCT 44 % 42 – 52
MCV 84 fL 80 – 99
MCH 29 pg 27 – 31
MCHC 35 g/dL 33 – 37
PLT 220 103/uL 150 – 450
RDW-CV - % 11,5 – 14,5
RDW-SD - fL 37 – 54
NEUT % 66,6 % 40 – 74
LYM % 25,5 % 19 – 48
PEMERIKSAAN PENUNJANG
NAMA : Ny. TD JENIS SPESIMEN : Darah
USIA : 81 Tahun TGL. PEMERIKSAAN : 15/08/2016

NO. KIMIA DARAH HASIL NILAI RUJUKAN

1 FAAL GINJAL
 Ureum 30,0 18,0-55,0 mg/dL
 Kreatinin 0,73 0,70-1,30 mg/dl

2 FUNGSI HATI
 SGOT 22 u/l
 SGPT 16 u/l
PEMERIKSAAN PENUNJANG
NAMA : Ny. TD JENIS SPESIMEN : Darah
USIA : 81 Tahun TGL. PEMERIKSAAN : 15/08/2016

NO. KIMIA DARAH HASIL NILAI RUJUKAN


FAAL GINJAL
1
 Kalium 39,8 Ul
 Natrium 138,87 Ul
 Chlorida 102, 29 Ul
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 GDS : 94 mg/dL

 Immunoserologi HbsAg : Non-reaktif


RESUME
Perempuan, usia 81 tahun mengeluh peranakan turun sejak 8 tahun
sebelum masuk rumah sakit. Awalnya peranakan hanya turun sedikit dan
bisa masuk sendiri bila pasien berbaring. Namun sejak 1 tahun terakhir
peranakan dirasakan turun seluruhnya terutama bila pasien beraktivitas
misalnya berjalan, berdiri, batuk atau sesaat setelah BAB. Flek berupa
lendir bercampur darah (+), nyeri pada perut bagian bawah dan pinggang
(+) berkurang jika berbaring. BAB Biasa dan BAK Lancar. Riwayat sosial :
sering melakukan aktivitas berat. Riwayat hipertensi (+). Multiparitas per
vaginam (+), Menopause (+) sejak 30 tahun lalu.
Pada pemeriksaaan fisik didapatkan keadaan umum compos mentis,
IMT 26.6 (Obesitas I). Tanda vital : Tekanan darah 170/90 mmHg. Pada
status ginekologik inspeksi tampak massa uterus keluar dari introitus
vagina, bentuk lonjong, warna merah muda, discharge (-), erosif (+), pada
palpasi teraba massa ukuran 7 cm x 4cm x 3cm, konsistensi kenyal,
vaginal touche massa dapat dimasukkan, nyeri goyang (-), massa adneksa
(-), nyeri pada adneksa (-).
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, kimia darah dan elektrolit
dalam batas normal.
DIAGNOSIS
 Prolaps Uteri Grade IV*+ Hipertensi Grade II

PENATALAKSANAAN
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ IV
 Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ IV
 Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam/ IV
 Rawat Inap

Klasifikasi Baden-walkerb Halfway system


FOLLOW UP
Perawatan hari ke-2, 16 Agustus 2016 jam 06:00 WITA
S : Turunnya peranakan dari vagina (+), nyeri perut bawah dan
pinggang (+) jika berjalan, flek perdarahan pervaginam (-),
pusing (+), mual (-), muntah (-), BAK (+), dan BAB (+)
O : Keadaan umum : Sakit Sedang
TD : 150/90 MmHg P : 20x/ menit
N : 76 x/menit S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis -/-
A : Prolaps Uteri grade IV + Hipertensi Grade II
P : - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ IV
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ IV
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam/ IV
- Rencana Pasang Pesarium
- Konsultasi ahli penyakit dalam
FOLLOW UP
Perawatan hari ke-3, 17 Agustus 2016 jam 06:00 WITA
S : Turunnya peranakan dari vagina (+), nyeri perut
bawah dan pinggang (+) jika berjalan, flek- flek
perdarahan pervaginam (-), pusing (+), mual (-),
muntah (-), BAK (+), dan BAB (+)
O : Keadaan umum : Sakit Sedang
TD : 140/90 MmHg P : 18x/ menit
N : 80 x/menit S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis -/-
A : Prolaps Uteri grade IV + Hipertensi Grade II
P : - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ IV
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ IV
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam/ IV
- Rencana Pasang Pesarium
- R/ ahli penyakit dalam : Amlodipin 10 mg 0-0-1
Valsartan 80 mg 1-0-0
FOLLOW UP
Perawatan hari ke-4, 18 Agustus 2016 jam 06:00 WITA
S : Turunnya peranakan dari vagina (+), nyeri perut
bawah dan pinggang (+) jika berjalan, flek- flek
perdarahan pervaginam (-), pusing (+), mual (-),
muntah (-), BAK (+), dan BAB (+)
O : Keadaan umum : Sakit Sedang
TD : 130/90 MmHg P : 20x/ menit
N : 81 x/menit S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis -/-
A : Prolaps Uteri grade IV + Hipertensi Grade II
P : - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ IV
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ IV
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam/ IV
- Rencana Pasang Pesarium
- R/ ahli penyakit dalam :Amlodipin 10 mg 0-0-1
Valsartan 80 mg 1-0-0
FOLLOW UP
Perawatan hari ke-5, 19 Agustus 2016 jam 06:00 WITA
S : Turunnya peranakan dari vagina (+), nyeri perut bawah dan
pinggang (+) jika berjalan, flek perdarahan pervaginam (-),
pusing (+), mual (-), muntah (-), BAK (+), dan BAB (+)

O : Keadaan umum : Sakit Sedang


TD : 130/90 MmHg P : 20x/ menit N : 80 x/menit
S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis -/-
A : Prolaps Uteri grade IV + Hipertensi Grade II
P : - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam/ IV
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ IV
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 8 jam/ IV
- Pemasangan Pesarium
- R/ ahli penyakit dalam :Amlodipin 10 mg 0-0-1
Valsartan 80 mg 1-0-0
Prosedur pemasangan pessarium
• Memposisikan pasien dalam posisi litotomi
• Lakukan desinfeksi vulva dan vagina dengan kasa steril dan betadine
• Melakukan lubrikasi pada pessarium dan introitus vagina
• Melakukan pemasangan pessarium dengan berlahan, menjauhi urethra.
Pessarium dimasukkan dalam posisi vertikal (miring), tangan satunya
membuka introitus vagina dan pessarium didorong masuk ke dalam lumen
vagina hingga menempati forniks posterior.
• Kemudian mengatur posisi pessarium menjadi horizontal (lintang) dan
mendorongnya hingga uterus berada dalam posisi normal.
• Memeriksa ekspulsi pesarium dengan meminta pasien untuk mengedan
atau batuk.
• Apabila tidak terjadi ekspulsi, selipkan jari diantara pessarium dan dinding
vagina untuk memastikan pemasangan tidak ketat.
• Membersihkan vulva dan vagina
• Mengintruksikan pasien untuk berjalan beberapa menit.
• Bila tidak ada keluhan, meminta pasien untuk kontrol 2 minggu kemudian.
• Pemasangan pessarium selesai
FOLLOW UP
Perawatan hari ke-6, 20 Agustus 2016 jam 06:00 WITA
S : Turunnya peranakan dari vagina (-), nyeri perut
bawah dan pinggang (-), flek- flek perdarahan
pervaginam (-), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAK (+), dan BAB (+)

O : Keadaan umum : Sakit Sedang


TD : 130/90 MmHg P : 20x/ menit N : 80 x/menit
S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis -/-
A : Prolaps Uteri grade IV + Hipertensi Grade II
P : - Cefadroxyl tab 500 mg 2 x 1
- Asam mefenamat tab 500 mg 3 x 1
- Neurodex tab 1 x 1
- Amlodipin 10 mg 0-0-1
- Valsartan 80 mg 1-0-0
- Boleh pulang

Anda mungkin juga menyukai