Anda di halaman 1dari 15

EPISTAKSIS

Cut Zia Firdina


Namira Ayu Natasya
Singgih Prawira
BAB 1 Pendahuluan
BELAKANG
 Epistaksis merupakan perdarahan spontan yang berasal
dari dalam hidung.
Epistaksis dapat terjadi pada segala umur.

 Prevalensi epistaksis meningkat pada anak-anak usia


LATAR
dibawah 10 tahun dan meningkat kembali di usia 35
tahun keatas.

 Penyebab terjadinya epiktasis dibagi menjadi dua yaitu:


secara lokal dan sistemik.

 Penanganan utama pada epistaksis adalah kompresi


pada lubang hidung dan memasang tahanan pada lubang
hidung
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Anatomy Of The Nose

 Hidung luar
Berbentuk pyramid

• Pangkal hidung (bridge)


• Dorsum nasi
• Puncak hidung (Tip)
• Ala nasi
• Kolumela
• Lubang hidung (nares anterior)
Anatomy Of The Nose

 Rongga Hidung (Cavum Nasi)

 Dibagi dua oleh septum nasi

 Pintu masuk bagian depan →


Nares anterior
 Lubang Belakang → Nares
posterior (Choana)
Anatomy Of The Nose

 Konka

 Tonjolan yang terdiri dari


tulang rawan yg terpisah
dengan tulang sekitarnya.

 Ditutup oleh selaput tebal


yang kaya pembuluh darah.

 Besifat semi erektil

 Ada 3-4 konka : inferior,


media, superior, dan
suprema.
Anatomy Of The Nose

 Konka

 Diantara konka-konka dan


dinding lateral hidung terdapat
rongga sempit yang disebut
meatus.

 Ada 3 meatus yaitu meatus


inferior, medius, dan superior.

 Pada meatus inferior terdapat


muara (ostium) duktus
nasolakrimalis.
Anatomy Of The Nose
 Konka

 Meatus medius terletak diantara konka media dan dinding


lateral rongga hidung.
 Pada meatus medius terdapat muara dari sinus frontal,
sinus maksila, dan sinus etmoid anterior.
 Meatus superior terletak diantara konka superior dan
konka media.
 Pada meatus superior terdapat muara sinus etmoid
posterior dan sinus sphenoid
Anatomy Of The Nose
 Vaskularisasi

 Bagian atas rongga hidung → a.


etmoid anterior dan posterior →
cabang dari a.oftalmika

 Bagian bawah rongga hidung →


a.palatina mayor dan a.sphenopalatine
→ cabang dari a.maksilaris interna

 Bagian depan septum → plexus


Kiesselbach, anastomosis dari :
 A. sphenopalatine
 A. etmoid anterior
 A. labialis superior
 A.palatina mayor.
Definisi
◦ Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal
dari lubang hidung, rongga hidung.

◦ Kebanyakan kasus yang terjadi ringan dan


bersifat self-limiting, ada beberapa kasus yang
berat dan mengakibatkan morbiditas dan
mortalitas yang serius.
◦ Penting sekali mencari asal perdarahan dan
menghentikannya, di samping perlu juga
menemukan dan mengobati penyebab yang
mendasarinya
Lokal Etiologi
◦ Trauma
◦ Infeksi lokal
◦ Neoplasma
◦ Deviasi septum

Sistemik
◦ Kelainan darah
◦ Penyakit kardiovaskuler
◦ Penyakit kardiovaskuler
◦ Sumber pendarahan: Patofisiologi
Anterior dan Posterior
Diagnosis
◦ Anamnesis
Riwayat Penyakit

◦ Pemeriksaan Fisik

Rhinoskopi Anterior
Rinoskopi Posterior
Tekanan Darah
Rontgen Sinus
Endoskopi Hidung
Skrining terhadap koagulopati
Endoskopi Hidung

Anda mungkin juga menyukai