Anda di halaman 1dari 23

Chitra Dwi Prastiwi 20164021043

Resi Manua Y
• Nama : S
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 65 Tahun
• Alamat : Wirobrajan, DIY
• Pasien datang atas motivasi sendiri mengeluhkan gigi depan rahang atasnya
tinggal sisa akar dan ingin dilakukan pencabutan karena terasa tidak
nyaman. Keluhan tersebut sudah sejak 6 bulan yang lalu. Pasien
menceritakan bahwa awalnya gigi tersebut berlubang besar dan terasa
sakit kira-kira 2 tahun yang lalu kemudian pasien obati dengan obat
pereda nyeri lama kelamaan tidak terasa sakit namun gigi tersebut mulai
terasa keropos sehingga mahkota gigi perlahan lahan mulai hilang.
Sekarang, pasien merasa masih ada sisa gigi yang tertanam di dalam gusi
namun tidak terasa sakit hanya saja terasa tidak nyaman.
• Pasien pernah ke dokter gigi 2 minggu yang lalu untuk melakukan
pencabutan gigi atas. Pasien menyikat gigi 2x sehari ketika mandi pagi dan
malam sebelum tidur.
• Orang tua dan anak pasien tidak mempunyai penyakit sistemik
• Pasien adalah seorang wanita usia lanjut berusia 65 tahun. Mempunyai
kebiasaan minum teh 2x sehari, jarang konsumsi sayur dan buah
• Pasien tidak mengkonsumsi obat jangka panjang. Pasien memiliki penyakit
asam urat namun sudah jarang kambuh kembali
Obyektif :
terdapat sisa akar gigi 23 dengan
Palpasi : -
Perkusi : -

Gambaran radiograf :
 Akar : tunggal, lurus
 Ligamen perio : DBN
 Periapikal : DBN
 Lamina dura : DBN
 Alv crest : DBN
Dx : Radix dentis
Prognosis : baik, karena vital sign normal, pasien tidak
mempunyai penyakit sistemik, tidak ada riwayat alergi, pasien
dalam kondisi sehat , pasien pernah melakukan pencabutan gigi
sebelumnya dan tanpa komplikasi, dan pasien kooperatif
Host, Mikroorganisme, Diet,Time

Karies ( superficial media)

Pulpitis (Reversibel irreversibel)

Nekrosis pulpa

Radix dentis
Vital Sign Jaringan lunak :
Tekanan - Gingivitis di seluruh RA
darah:130/90mmHg dan RB
Nadi :65 X/Menit - Torus palatinus
Pernafasan :18 X/Menit - Varikositas
Suhu : Afebris - Hiperpigmentasi gingiva
Berat Badan :54kg
Tinggi Badan :155Cm
Fasial Neuromus K. Ludah K. Limfe TL. TMJ
cular Rahang
Deformitas TAK TAK TAK TAK TAK TAK

Nyeri TAK TAK TAK TAK TAK TAK


Tumor TAK TAK TAK TAK TAK TAK
Gangguan TAK TAK TAK TAK TAK TAK
Fungsi
• Tingkat kebersihan rongga mulut pasien dalam status sedang
(4,8)
• Odontogram :
18, 17, 16, 14, 28, 27, 26, 25, 24, 37 : missing teeth
15, 11, 22, 21, 31, 32, 41, 42 , 38 : ekstrusi
13,12, 23, 43, : radix
46, 47 : karies media
45, 34, 35, 33, 36 : normal
• Malposisi gigi individual
15 : distoversi
11 : labioversi
21 : labioversi
31 : labioversi

Relasi Molar Ka : - Relasi Caninus Ka : -


Relasi Molar Ki : - Relasi Caninus Ki : -
1. Permasalahan rongga mulut pada pasien usia lanjut?
2. Apa saja Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
menentukan rencana perawatan pada pasien geriatri?
3. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pencabutan gigi pada
pasien lanjut usia ?
• Berdasarkan hasil pemeriksaan lengkap maka rencana
perawatan yang akan dilakukan antara lain :
1. KIE
2. Ekstraksi radix 13, 23, dan 43
3. Scalling USS
4. Tumpat kelas I RK gigi 46,47
5. Pembuatan GTSL
6. Kontrol
1. Rentan karies
Menipisnya lapisan enamel dapat disebabkan atrisi, erosi atau abrasi.
Hal ini akan berlanjut dengan tereksposnya dentin yang menyebabkan
terbentuknya dentin sekunder yang dalam waktu jangka lama
menyebabkan gigi kurang sensitif dan lebih rapuh, sehingga lebih
beresiko terhadap terjadinya karies dan fraktur
2. Perubahan Mukosa Mulut .
Pertambahan usia menyebabkan sel epitel pada mukosa mulut
mengalami penipisan, berkurangnya keratinisasi, berkurangnya kapiler
dan suplai darah, penebalan serabut kolagen pada lamina propia.
Akibat secara klinis : mukosa mulut memperlihatkan kondisi yang
menjadi lebih pucat, tipis kering,dengan proses penyembuhan yang
lambat. Hal ini menyebabkan mukosa mulut lebih mudah mengalami
iritasi terhadap tekanan atau gesekan yang diperparah dengan
berkurangnya aliran saliva.
3. Penurunan fungsi kelenjar ludah
Penurunan fungsi kelenjar ludah merupakan keadaan normal pada
proses penuaan. Produksi air liur dengan berbagai enzim yang
dikandungnya juga mengalami penurunan, sebagai akibatnya dapat
menimbulkan mulut kering, kemampuan mengecap makanan berkurang,
dan kemungkinan mempercepat terjadinya penimbunan karang gigi.
4. Gigi mudah tanggal
Perubahan pada ligamen periodontal yang berkaitan dengan lanjut
usia yaitu berkurangnya fibroblas dan strukturnya lebih irregular,
berkurangnya produksi matriks organik dan sisa sel epitel serta
meningkatnya jumlah serat elastis.4 Perubahan lain pada struktur ini
termasuk penurunan kepadatan sel dan aktivitas mitosis, dan hilangnya
asam mukopolisakarida.12 Semakin dikit gigi yang masih ada akan
semakin besar proporsi beban oklusalnya, hal ini mengakibatkan
melebarnya ligament periodontal dan meningkatnya mobilitas gigi.
Menurut Berkey (1996) ada 6 domain kebutuhan perawatan gigi
& mulut pada lansia, antara lain :
1. Fungsi pengunyahan dan phonetic
2. Keluhan/simptom
3. Keadaan patologis
4. Estetis
5. Psikologis
Sebelum kita menentukan rencana perawatan untuk pasien lansia
ada baiknya kita mempertimbangkan faktor-faktor tertentu
dalam penatalaksanaan baik pasien lansia maupun geriatri,
yaitu:
1. Sosial / tingkat pendidikan / lingkungan
2. Ekonomi / kemampuan
3. Transportasi
4. Hubungan interpersonal empathy
5. Komunikasi dengan pasien dan keluarga pasien
6. Adanya penyakit sistemik dan penggunaan obat-obatan
7. Kepribadian pasien/kondisi psikososial
1. Tekanan darah
Pada sistem kardiovaskuler orang lanjut usia terjadi perubahan,
yaitu arteri kehilangan elastisitasnya. Elastisitas aorta menurun,
katup pada jantung menebal dan menjadi kaku. Sehingga
menurunkan kemampuan jantung, peningkatan nadi, dan
peningkatan tekanan sistolik darah.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengaL
ami kenaikan tekanan darah : tekanan sistolik terus meningkat
sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat
sampai usia 50-60 tahun, kemudian perlahan berkurang atau
bahkan menurun secara drastis.
2. Perubahan sistem muskuloskeletal.
Perubahan sistem muskulo- skeletal yang terjadi pada tulang
yaitu kehilangan kepadatan tulang sehingga menjadi rapuh,
kehilangan cairan sendi menyebabkan persendi-an menjadi kaku,
pergerakan terbatas, dan sendi membesar. Tendon mengerut dan
mengalami sclerosis, juga adanya atrofi serabut otot sehingga
gerakan melambat, otot mudah kram dan tremor, kecuali otot
polos tidak begitu terpengaruh. Untuk itu disarankan prosedur
dental pada pasien lanjut usia tidak terlalu lama dikarenakan
dapat membahayakan persendian terutama sendi TMJ dan otot
pasien.
3. Penyembuhan luka yang lambat
Luka cenderung lebih lama sembuh pada orang lanjut usia.
Semakin tua seseorang maka akan menurunkan kemampuan
penyembuhan jaringan. Usia dapat menganggu semua tahap
penyembuhan luka seperti:
- perubahan vaskuler menganggu sirkulasi ke daerah luka,
- penurunan fungsi hati menganggu sintesis faktor pembekuan,
respons inflamasi lambat, pembentukan antibodi dan limfosit
menurun, jaringan kolagen kurang lunak, jaringan parut kurang
elastis

Anda mungkin juga menyukai