Anda di halaman 1dari 17

 Kebijakan dividen merupakan salah satu persoalan

yang paling sering diperdebatkan pada pembuatan


keputusan keuangan jangka panjang. Perdebatan itu
tentang apakah dividen dikatakan sebagai good
news atau bad news bagi para pemegang saham atau
investor atau dengan kata lain dividen dijadikan
sebagai sinyal tentang nilai suatu perusahaan (value
of the firm) dimasa sekarang dan masa yang akan
datang.
 Taofiqkurochman dan Konadi (2012) menjelaskan
bahwa kebijakan dividen merupakan suatu
kebijakan maupun keputusan yang terkait dengan
penggunaan dana para pemegang saham (laba biasa
dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk
diivestasikan kembali).
 Teori Dividen adalah tidak Relevan
 Bird in the hand Theory
 Tax Preference Theory
 Nilai Saham
𝐻𝐴𝑅𝐺𝐴 𝑆𝐴𝐻𝐴𝑀
𝑃𝐸𝑅 =
𝐿𝐴𝐵𝐴 𝑃𝐸𝑅 𝐿𝐸𝑀𝐵𝐴𝑅 𝑆𝐴𝐻𝐴𝑀

 Struktur Modal
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐻𝑈𝑇𝐴𝑁𝐺
𝐷𝐸𝑅 =
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐸𝐾𝑈𝐼𝑇𝐴𝑆

 Profitabilitas
𝐿𝐴𝐵𝐴 𝐵𝐸𝑅𝑆𝐼𝐻 𝑆𝐸𝑇𝐸𝐿𝐴𝐻 𝑃𝐴𝐽𝐴𝐾
𝑅𝑂𝐴 =
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐴𝑆𝐸𝑇

 Likuiditas
𝐾𝐴𝑆
𝐶𝑅 =
𝐾𝐸𝑊𝐴𝐽𝐼𝐵𝐴𝑁 𝐿𝐴𝑁𝐶𝐴𝑅
 Risiko Bisnis berpengaruh positif terhadap profitabilitas Risiko bisnis perusahaan yang tercermin pada
penggunakan biaya operasi tetap sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan disertai
peningkatan penjualan perusahaan, peningkatan penjualan berarti meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
 Hasil penghitungan uji-t diperoleh nilai t hitung sebesar 4,852 dengan nilai signifikansi sebesar
0,00. Karena nilai t hitung (4,852) lebih besar dari nilai t tabel (1,997) dan nilai signifikansi lebih
kecil dari 5% yaitu sebesar 0,00 % maka profitabilitas yang diproksikan dengan rasio return on
assets (ROA) memilki pengaruh postif dan signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan
industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
 Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai thitungvariabel ukuran perusahaan sebesar
0,629 < ttabel 1,980 dan nilai signifikasi sebesar 0,530, dimana nilai signifikasi 0,530 > 0,05.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap kebijakan dividen, sehingga hipotesis 2 yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Hipotesis 2 ditolak.
 Hasil penghitungan uji-t diperoleh nilai t hitung sebesar 0,519 dengan nilai signifikansi sebesar
0,605. Karena nilai t hitung (0,519) lebih kecil dari nilai t tabel (1,997) dan nilai signifikansi lebih
besar dari 5% yaitu sebesar 60,5 % maka likuiditas yang diproksikan dengan cash ratio(CR) memiliki
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan industri barang
konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2014.
 Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI periode
2009-2012
 Risiko bisnis berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI periode
2009-2012.
 Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di BEI
periode 2009-2012.
 Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan
deviden pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2009-
2012
 Gogor Mustawa Zais. 2017. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI
DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal Kompetitif Vol. 6 No. 1 Ed
 Yanti. 2014 ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Jurnal
TEKUN, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Volume V, No. 02
 Yadnya Putu I, Epayanti Ayu. PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN RISIKO
BISNIS TERHADAP PROFITABILITAS SERTA KEBIJAKAN DIVIDEN, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud)
 Sari Renika Marvita, Oemar Abrar dan Andini Rita. 2016 . PENGARUH
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN,
EARNING PER SHARE, CURRENT RATIO, RETURN ON EQUITY DAN
DEBT EQUITY RATIO TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur di B E I Tahun 2011 – 2014), Journal Of Accounting,
Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Pandanaran Semarang, Volume 2
No.2
 Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan
perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami
kenaikan maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan
berhasil dalam mengelola usahanya. kuat. Semakin banyak permintaan
terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham
tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka
kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin
tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga
saham mengalami penurunan terus menerus berarti dapat menurunkan
nilai emiten dimata investor atau calon investor.
 Saham
Menurut Sunariyah (2004) saham adalah penyertaan modal dan pemilikan suatu
Perseroan Terbatas atau yang biasa disebut emiten. Hal yang sama juga
dikatakan (Darmaji, 2001), saham diidentifikasikan sebagai tanda penyertaan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. atau Perseroan
Terbatas.
 Perubahan Harga Saham
Perubahan harga saham adalah perubahan rata-rata harga saham di setiap waktu, sehingga
terjadi pergerakan harga saham yang naik dan turun secara tidak beraturan. Setiap investor
yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan manfaat
yang lebih besar dari apa yang dibayarkan pada saat membeli saham.
 Current Ratio (CR)
Menurut Kasmir (2008:134) Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
 Return on assets (ROA)
Menurut Martin et al (1993) mengemukakan bahwa rasio ini bermanfaat untuk
mengukur efektivitas operasional manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio
ini menunjukkan keberhasilan kegiatan operasional manajemen dalam
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi atas aktiva yang digunakan. Investor
dapat menjadikan ROA sebagai indikator keberhasilan manajemen perusahaan
yang selanjutnya diharapkan akan meningkatkan harga pasar saham perusahaan
di Pasar Modal.
 Earning per share (EPS)
Menurut Fischer dan Jordan (1995) mengemukakan suatu bukti yang kuat, bahwa
earning per share mempunyai pengaruh besar dan secara langsung berdampak
pada harga pasar saham. Hal ini dikarenakan earning sebagai bagian dari laporan
keuangan akin lebih dipakai sebagai pengukur kinerja perusahaan di masa
mendatang, dimana hal ini dituniukkan pad a besarnya earning per share
perusahaan tersebut.
 Current Ratio (CR)
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑅 = 𝑥 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

 Return on assets (ROA)


𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑂𝐴 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

 Earning per share (EPS)


𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑂𝐴 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
 Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa t hitung untuk variabel perubahan
laba akuntansi (X1) sebesar 2,474 didukung pula dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,018 < 0,05 atau 5%. Jadi dapat dikatakan bahwa
variabel perubahan laba akuntansi (X1) mempunyai pengaruh yang
signifikan secara parsial terhadap perubahan harga saham.
 Current Ratio (CR) Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa Current Ratio (CR)
tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan food and beverages. Dengan
menggunakan tingkat signifikansi  = 0,05 diperoleh nilai t sebesar ,081 dengan
sig variabel Current Ratio sebesar 0,936 lebih besar dari tingkat signifikansi  =
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap
harga saham. Hal ini sesuai dengan penelitian Rusli (2011) Current Ratio bahwa
berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.

 return on asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap
perubahan harga saham. Hasil penelitian diperoleh nilai koefisien
regresi untuk ROA sebesar 0,497 yang artinya ROA berpengaruh
positif terhadap perubahan harga saham dengan nilai signifikansi
sebesar 0,79, artinya nilai ini tidak signifikan pada tingkat
signifikansi 0,05. Dengan demikian hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa rasio ROA memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap perubahan harga saham tidak dapat diterima
(ditolak).return on asset (ROA) berpengaruh positif signifikan
terhadap perubahan harga saham.
 Earning per share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga
saham. Hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk EPS sebesar 0,011
yang artinya EPS berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham dengan
nilai signifikansi sebesar 0,772, artinya nilai ini tidak signifikan pada tingkat
signifikansi 0,05. Dengan demikian hipotesis kelima yang menyatakan bahwa
rasio EPS memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham
tidak dapat diterima (ditolak)
 Bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel perubahan laba
akuntansi (X1), Current ratio (X2), Return on assets (X3), Earning per share
ratio (X4) dan Debt to equity ratio (X5) terhadap perubahan harga saham
(Y), dan besarnya kontribusi pengaruh variabel perubahan laba akuntansi
(X1), Current ratio (X2), Return on assets (X3), Earning per share ratio
(X4) dan Debt to equity ratio (X5) terhadap perubahan harga saham (Y)
adalah sebesar 0,548 atau 54,8%. Sedangkan sisanya sebesar 45,2%
dipengaruh oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam
penelitian ini seperti activity ratio, rasio solvabilitas dll.
 Perubahan laba akuntansi (X1), Current ratio (X2), Return on
assets (X3), Earning per share ratio (X4) dan Debt to equity ratio
(X5) mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap
perubahan harga saham.
 Fahmi Syafrial Mochammad, Tumewu James. 2011 . Analisis Pengaruh
Perubahan Laba Akuntansi, Current Ratio, Return on Asset, Earning per Share
dan Equity Ratio Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan yang
Terdaftar di BEI volume 9, Nomor 1, hlm. 1-15.
 Ichsan Ramadhani Chindy. 2016 . Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Food and Beverages. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya Volume 5, Nomor 5, ISSN : 2461-
0593.
 Raharjo, Daniarto. 2013 . Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundemental
Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Harga saham. jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/accounting Volume 2, Nomor 2, ISSN: 2337-3806.
 Nurmalasari Indah. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-
2008. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai