Anda di halaman 1dari 10

Coal Bed

Methane
Presented by:
Erika Sisilia 03031281722039
Mia Damayanti 03031181722069
Sayidil Tohari 03031281722061
Silvia Ramadhanty 03031181722027
Pengertian Coal Bed Methane
(CBM) dan Unconventional Gas
Gas yang terperangkap pada batubara sebagian
besar terdiri dari gas metana, sehingga secara
umum gas ini disebut dengan Coal Bed
Methane atau disingkat CBM. Biasanya terdiri
dari methane (CH4), carbon dioxide (CO2),
Nitrogen (N2), dan air (H2O)
Proses Terbentuknya CBM

Biogenic Thermogenic
Gas Gas
Cara produksi gas methane
yang ada di batubara
Manfaat CBM
• Sifatnya yang lebih ramah lingkungan.
• Pembakaran CBM juga tidak menghasilkan toksin, serta
tidak mengeluarkan abu dan hanya melepaskan sedikit
CO2 per unit energi dibandingkan dengan batubara,
minyak, ataupun kayu.
• Batubara dapat menyimpan gas 6-7 kali lebih banyak dari
reservoir gas konvensional, sehingga sumberdaya CBM
sangat besar dan menjanjikan untuk dikembangkan.
• Batubara yang telah diekstrasi gas metannya, masih tetap
bisa ditambang dan digunakan sebagai sumber energi
konvensional.
Ringkasan Jurnal Sayidil Tohari
Karya ini mengusulkan sebuah sebuah pendekatan biaya
efektif untuk menentukan produksi dan komposisi Coal Bed Methane
(CBM) dari lapisan individu batubara di sumur CBM berbagai zona.
Metodenya menggunakan air untuk menutupi lapisan individu
batubara dalam tekanan sumur CBM yang rendah diikuti oleh survei
tingkat fluida untuk menentukan tingkat air. Pengukuran aliran gas dan
analisis kromatografi gas alam digunanakan untuk menentukan
produksi dan komposisi gas dari zona yang unik. Lahan tempat
digunakannya teknologi ini dilakukan di pusat Appalachia untuk sumur
CBM berbagai zona mengandung 18 lapisan batubara. Hasil tes
menunjukkan bahwa lapisan batubara yang dangkal berkontribusi dari
mayoritas total produksi CBM di sumur multi-zona ini, dan lapisan yang
lebih dalam mengandung lebih banyak hidrokarbon berat seperti etana
dan propana.
Ringkasan Jurnal Erika Sisilia
Pengaburan, degasifikasi, dan injeksi CO2 di lapisan batubara
adalah proses rumit. Model berjalan dilakukan untuk menggambarkan
CBM dan produksi air dari lapisan batubara menunjukkan bahwa gas
tersebut kejenuhan bisa meningkat hingga 50% dan tekanan bisa turun
menjadi 1,56 MPa dalam 30 tahun proses degasifikasi. Nilai jelas
menunjukkan bahwa sebagian besar air in-situ dan CBM masih
tertinggal di lapisan batubara. Meskipun adanya kelembaban dan
metana yang teradsorpsi menurunkan kapasitas penyimpanan
batubara CO2 . Penurunan laju injeksi bisa dikaitkan dengan
pembengkakan / penyusutan batubara pada penyerapan CO2 / CH4
dan air proses desorpsi Melepaskan kelembaban dan metana dari
batubara telah ditunjukkan untuk mengecilkan batubara
Ringkasan Jurnal Mia Damayanti
Metana dalam batubara dapat hadir sebagai gas bebas atau sebagai lapisan yang
teradorpsi dipermukaan internal miroskopi batubara. Gas metana diadsorpsi ke luas
permukaan internal batubara yang terkait dengan tekanan tinggi dan ada sebagaian
lapisan monomolekular pada permukaan internal matriks batubara. Satu-satunya
cara untuk memeproduksi gas ini adalah dengan mengurangi tekanan didalam matriks
batubara sampai gas bisa diserap. Studi komparatif dibuat pada potensi adsorpsi gas
metana didalalm batubara Malaysia dengan cekungan CBM penghasil lainnya. Isoterm
Langmuir meunjukkan bahwa jumlah metana yang teradsorpsi di batubara Serawak
adalah 14,22 scf/tonne pada 36 psia diman a seperti Piceance, jumlahnya mencapai
30 scf/tonne pada 36 psia dan di Powder River Basin adalah 6,52 scf/tonne pada 46
psia. Ini menunjukan bahwa batubara Serawak di Malaysia juag memiliki potensi
penyerapan metana yang sebanding dengan ladang CBM lainnya. Hasil juga
menunjukan bahwa jumlah adsorpsi bergantung pada kedalaman yang hanya untuk
batubara tertentu namun jummlahnya tidak bergantung pada kedalaman varietas
batubara. Oleh karena itu, Batubara Malysia akan sukses menjadi produsen CBM, jika
sudah mendapat sumber metana secara lebih mendalam.
Ringkasan Jurnal Silvia Ramadhanty
Coal bed methane merupakan nama umum untuk semua methane yang
terdapat dalam batubara.Merupakan gas alami yang terbentuk dari proses
geologi atau biologis dalam lapisan batubara yang sebagian besarnya
terkandung metana, tetapi mungkin juga terdapat beberapa alkana yang lebih
tinggi dan gas yang tidak mudah tebakar. Metana dikeluarkan saat batubara
mengalami rekahan selama proses pertambangan. Metana adalah salah satu
gas rumah kaca utama yang berkontribusi dalam pemanasan global, dengan
melepaskannya ke atmosfer yang dapat membahayakan lingkungan.Namun
metana yang ada dalam batubara menjadi sumber penting yang dapat
dijadikan sumber energi dan bahan bakar pengganti. CBM dengan volume
yang signifikan digunakan untuk pemanas ruang angkasa,proses industri, dan
pembangkit tenaga listrik. Di Inggris CBM jarang dimanfaatkan, karena
pasokan gas alam yang melimpah. Teknologi CBM telah dikembangkan di
seluruh dunia, salah satu negara yang mengaplikasikannya yaitu Inggris.
Teknologi pemulihan CBM dengan menggunakan teknik pengeboran bersih.

Anda mungkin juga menyukai