Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

KANKER PARU

KELOMPOK 4
A. DEFINISI

KANKER PARU ?

 Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru

( Price,1995)

 Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat


terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh
sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok (Aru, 2001)
B. ETIOLOGI

PENYEBAB kanker paru ?

 Merokok
 Perokok pasif
 Polusi udara
 Paparan zat karsinogen
 Genetik
 Penyakit paru
 Diet
D. PAOTOFISIOLOGI / WOC
PATHWAY.docx
E. KLASIFIKASI
Menurut WHO berdasarkan jenis histologi secara umum
kanker paru dibagi menjadi 4 jenis antara lain:

 Karsinoma Sel Skuamosa (epidermoid)

 Karsinoma sel kecil

 Adenokarsinoma

 Karsinoma sel besar


F. STADIUM KANKER PARU
Tahapan perkembangan kanker paru dibedakan menjadi 2, yaitu

Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Sel Kecil (SLCC)


 Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya ditemukan pada satu
bagian paru-paru saja dan pada jaringan disekitarnya.
 Tahap ekstensif, yaitu kanker yang ditemukan pada jaringan dada
di luar paru-paru tempat asalnya, atau kanker ditemukan pada
organ-organ tubuh yang jauh.

Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (NSLCC)


 Tahap tersembunyi, ditemukannya sel kanker pada dahak (sputum)
pasien , tetapi tidak terlihat adanya tumor di paru-paru
Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (NSLCC)

 Stadium 0 ,sel-sel kanker hanya pada lapisan terdalam paru-


paru dan tidak bersifat invasif.
 Stadium I, kanker yang hanya ditemukan pada paru-paru dan
belum menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya.
 Stadium II, kanker yang ditemukan pada paru-paru dan
kelenjar getah bening di dekatnya.
 Stadium III, kanker yang telah menyebar ke daerah di
sekitarnya di sisi yang sama atau pun sisi berlawanan dari
tumor tersebut.
 Stadium IV, kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus paru-
paru yang sama, atau di paru-paru yang lain. Sel-sel kanker
telah menyebar juga ke organ tubuh lainnya.
G. MANIFESTASI KLINIS

 Gejala Awal
• Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin disebabkan
oleh obstruksi bronkus
 Gejala Umum
Menurut Price (1995), gejala umum pada klien dengan Ca
paru antara lain yaitu:
• Batuk
• Hemoptisis
• Nyeri dada
• Nyeri pleuritik
• Anoreksia, lelah , berkurangnya berat badan.
H. PENDETEKSIAN
I.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Radiologi
1. Foto thorax posterior – anterior (PA) dan leteral
2. Bronkhografi. Untuk melihat tumor di percabangan bronkus.
 Laboratorium
1. Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe)
2. Pemeriksaan fungsi paru dan GDA
3. Tes kulit, jumlah absolute limfosit
 Histopatologi.
1. Bronkoskopi 4. Biopsi Trans Torakal (TTB)
2. Biopsi dengan TTB 5. Torakoskopi
3. Mediastinosopi 6. Torakotomi
 Pencitraan
1. CT-Scanning 2. MRI
J. PENATALAKSANAAN
 Pembedahan
 Toraktomi eksplorasi
 Pneumonektomi pengangkatan paru
 Lobektomi (pengangkatan lobus paru)
 Resesi segmental
 Merupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru
 Resesi baji
 Dekortikasi

 Radiasi

 Kemoterapi
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PARU
A. Pengkajian

1. Aktivitas/ istirahat.
Gejala : Kelemahan, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan
rutin, dispnea karena aktivitas. Tanda : Kelesuan( biasanya tahap
lanjut).
2. Sirkulasi.
Gejala : JVD (obstruksi vana kava). Bunyi jantung : gesekan
pericardial (menunjukkan efusi), Takikardi/ disritmia, Jari tabuh.
3. Integritas ego.
Gejala : Perasaan takut. Takut hasil pembedahan,Menolak kondisi
yang berat/ potensi keganasan. Tanda : Kegelisahan, insomnia,
pertanyaan yang diulang – ulang.
4. Eliminasi.
Gejala : Diare yang hilang timbul (karsinoma sel
kecil).Peningkatan frekuensi/ jumlah urine (ketidakseimbangan
hormonal, tumor epidermoid)
5. Makanan/ cairan.
Gejala : Penurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan
masukan makanan, Kesulitan menelan, Haus/ peningkatan masukan
cairan. Tanda : Kurus, atau penampilan kurang berbobot. Edema
wajah/ leher, dada punggung (obstruksi vena kava), edema wajah/
periorbital. Glukosa dalam urine.
6. Nyeri/ kenyamanan.
Gejala : Nyeri dada (tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak
selalu pada tahaplanjut) dimana dapat/ tidak dapat dipengaruhi oleh
perubahan posisi.Nyeri bahu/ tangan. Nyeri abdomen hilang
timbul.
7.Pernafasan.
Gejala : Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya
dan atau produksi sputum. Nafas pendek,Serak, paralysis pita
suara. Riwayat merokok Tanda : Dispnea, meningkat dengan
kerja. Peningkatan fremitus taktil (menunjukkan konsolidasi).
Krekels/ mengi pada inspirasi atau ekspirasi (gangguan aliran
udara), krekels/ mengi menetap; pentimpangan trakea ( area
yang mengalami lesi). Hemoptisis.
8. Keamanan.
Tanda : Demam mungkin ada (sel besar atau karsinoma)
Kemerahan, kulit pucat (ketidakseimbangan hormonal,
karsinoma sel kecil)
9.Seksualitas.
Tanda : Ginekomastia (perubahan hormone neoplastik,
karsinoma sel besar)Amenorea/ impotent
(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
10.Penyuluhan.
Gejala : Faktor resiko keluarga, kanker(khususnya paru),
tuberculosis, Kegagalan untuk membaik.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Bersihan jalan nafas tidak efektif


 Nyeri akut
 kerusakan pertukaran gas.
 Kurang pengetahuan mengenai kondisi, tindakan, prognosis.
 Ansietas
 Resiko gg. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 Resiko infeksi
 Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
 Intoleransi aktivitas
 pola nafas tidak efektif
C. INTERVENSI
1. Nyeri akut
Dapat dihubungkan :
 Insisi bedah, trauma ringan, dan gangguan saraf internal

 Adanya selang dada

 Infeksi kanker ke pleura, dinding dada

 Agen cidera
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
NOC : NIC:
- Pain Level, 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- pain control, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
-comfort level dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Setelah dilakukan tindakan 3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
keperawatan selama 1 x 24 jam nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
dapat berkurang, dengan kriteria hasil: 5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu intervensi
penyebab nyeri, mampu menggunakan 7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam,
tehnik nonfarmakologi untuk relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
mengurangi nyeri, mencari bantuan) 8. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab
2. Tanda vital dalam rentang normal nyeri
3. Tidak mengalami gangguan tidur 9.Kolaborasi :
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri bila perlu
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif.
Dapat dihubungkan :
 Peningkatan jumlah/ viskositas secret

 Keterbatasan gerakan dada/ nyeri

 Kelemahan/ kelelahan
TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL

NOC: NIC:
- respiratory status: ventilation 1.Pastikan kebutuhan oral/tracheal suctioning
- respiratory status: airway 2.Berikan O2....L/menit, metode.....
patency 3.Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam
- aspiration control 4.Posisikan pasien untuk memaksimalkan vantilasi
Setelah dilakukan asuhan 5.Lakukan fisioterapi dada jika perlu
keperawatan 1x24 jam pasien 6.Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
menunjukkan keefektifan jalan 7.Auskultasi suara nafas. Catat adanya suara tambahan
nafas dengan kriteria hasil: 8.Berikan bronkodilator
9.Monitor status dinamik
1.mendemonstrasikan batuk 10.Berikan pelembab udara kassa basah NaCl lembab
efektif dan suara nafas yang 11.Atur intake untuk ciran mengoptimalkan keseimbangan
bersih, tidak ada sianosis dan 12.Monitor respirasu dan status O2
dyspneu 13.Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan
2.menunjukkan jalan nafas yang sekret
paten 14.Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan
3. Ansietas/ Kecemasan
Dapat di hubungkan dengan
 Ancaman/ perubahan status kesehatan
 Krisis situasi

 Adanya ancaman kematian


INTERVENSI
NIC :

1. Evaluasi tingkat pemahaman pasien/ orang terdekat tentang diagnose


2. Akui rasa takut/ masalh pasien dan dorong mengekspresikan perasaan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya dan jawab dengan jujur. Yakinkan
bahwa pasien dan pemberi perawatan mempunyai pemahaman yang
sama
4. Terima penyangkalan pasien tetapi jangan di kuatkan
5. Catat komentar/ perilaku pasien yang menunjukan menerima dan/ atau
menggunakan strategi efektif menerima situasi
6. Libatkan pasien/ orang terdekat dalam perencanaan perawatan.
Berikan waktu untuk menyiapkan peristiwa/ pengobatan
7. Berikan kenyamanan fisik pasien
 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai