KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) DI BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN (BBIB) SINGOSARI Oleh : Mahmudi (21501061029) 1. Latar Belakang • Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang sangat besar. Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menggunakan rasa, karsa dan daya cipta yang dimiliki. Salah satu bidang iptek yang berkembang pesat dewasa ini adalah teknologi reproduksi. Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu tentang perkembang biakan yang menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk menghasilkan suatu produk (keturunan). Salah satu teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah inseminasi buatan. Inseminasi buatan merupakan terjemahan dari artificial insemination yang berarti memasukkan cairan semen (plasma semen) yang mengandung sel- sel kelamin pria (spermatozoa) yang diejakulasikan melalui penis pada waktu terjadi kopulasi atau penampungan semen.. • Rumusan Masalah Bagaimana cara pengambilan spermatozoa dari pejantankambing PE yang benar dan memenuhai standar yang ditentukan? • Manfaat Mengetahui cara pengambilan spermatozoa dari pejantan kambing PE yang benar dan memenuhi standar yang ditentukan. 2. Metodologi Waktu dan Tempat Pelaksanaan • Waktu Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juni – 21 Juli 2018. • Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan Praktek Kerja lapangan (PKL) adalah sebagai berikut. Tempat: Zona penampungan kambing dan laboratorium uji mutu Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari. Alamat: Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 65153. Sterilisasi Peralatan Sterilisasi AV (Artifical Vagina) yang terbuat dari karet, plastik, dan silikon dengan metode Sterilisasi bersuhu rendah. • 1. Cuci peralatan dengan air bersih mengalir. • 2. Gosok dengan sikat dan sabun. • 3. Bilas kembali dengana air bersih mengalir dan tiriskan. • 4. Alat direndam dalam air mendidih kurang lebih 5 menit selanjutnya ditiriskan. • 5. Sterilisasi peralatan menggunakan oven/inkubator pada suhu 55-60°C selama 3 sampai 12 jam • 6. Untuk AV (Artifical Vagina) yang telah ditiriskan selanjutnya disterilisasi menggunakan UV (Ultra Violet) Selama 15 menit. • 7. Simpan peralatan pada lemari alat. Metode Vagina Buatan • 1. Identifikasi pejantan dan penyiapan kode pejantan. • 2. Persiapan AV : diisi dengan air hangat 44-49 ºC sebanyak kurang lebih 450-500 ml, dipompa sampai kosistensi tertentu, diolesi dengan vaselin pada sepertiga bagian atas, diberi kode dan selongsong. • 3. Pesiapkan petugas (kolektor dan handle) • 4. Desinfeksi arena penampungan • 5. persiapan pembuatan larutan pencuci dan desinfektan • 6. pengambilan pejantan dari kandang sesuai jatwal penampungan dan memo kesehatan. • 7. Pengikatan pejantan dan teaser atau Dummy Cow/Mobile Dummy Cow di ruang tunggu dan kandang jepit • 8.Pemotongan rambut (tergantung kondisi bulu dan karakter pejantan)ndan pencucian daerah alat kelamin dan preputium (tergantung karakter pejantan. • 9. Penampungan Pejantan • 10. Pencatatan seluruh data performan pejantan saat penampungan dan hasil penampungan. • 11. Pengantaran semen hasil tampungan ke Laboratorium untuk di uji 3. Hasil dan Pembahasan • Pada saat ini terdapat dua metode perkawinan yaitu : kawin alam dan kawin suntik atau inseminasi buatan (IB). IB telah diterima dan diterapkan pada ternak sapi terutama di Negara-negara maju • Penampungan semen menggunakan vagina tiruan merupakan metode yang paling efektif diterapkan pada ternak besar (sapi, kuda, kerbau) ataupun ternak kecil (domba, kambing, dan babi) yang normal (tidak cacat) dan libidonya bagus. • Cara yang paling populer untuk penampungan semen yaitu dengan menggunakan suatu alat yang disebut vagina buatan Penampungan Semen • Persiapan Pejantan • Perawatan dan kesehatan pejantan harus tepat dan sehat dari penyakit, kaarena sangat penting untuk stimulasi yang cukup sebelum pross penampungan semen di lakukan, karena dalam kualitas dan kuantitas semenyang dihasilkan sangat penting • Pada pejantan kambing PE di BBIB singosari pemberian pakan berupa Legum kaliandra, Tarum (Indigofera sp), rumput oddot (Pennisetum purpureum), Gamal (Gliricidae maculate) dan konsentrat (Charoen phokpand comfeed). • Pejantan harus dipertahankan pada kondisi fisik yang baik dan tidak boleh menjadi gemuk ataupun kurus dan juga pejantan harus dalam keadaan sehat sebelum penampungan dilaksanakan. Persiapan Area Penampungan • Sebelum penampungan semen pejantan kambig PE di laksanakan, terlebih dahulu pembersihan area penampungan dan area dalam keadaan kering untuk mempermudah kolektor saat pengambilan semen dilakukan, hal tersebut sesuai dengan Toelihere (1981). • menurut kumada etala (2002), sebelum penampungan dilakukan, area penampungan dibersihkan dari kotoran dengan cara menyemprot lantai dengan air untuk mnghilangkan debu. Persiapan Teaser Teaser atau yang biasa disebut pemancing merupakan hewan ternak jantan atau betina yang digunakan untuk menstimulasi libido pada pejantan sehingga menimbulkan ereksi dan ejakulasi. Persiapan Vagina Buatan
• Pada penampungan yang dilaukan di BBIB
singosari menggunakan alat yang disebut sebagai Artificial Vagina (AV) yang biasanya disebut dengan vagina, vagina buatan tersebut memiliki 2 jenis AV kecil untuk kambing dan besar untuk sapi, pada kambing AV yang akan digunakan dalam pengambilan semen pada pejantan kambing PE berukurang kecil kurang lebih 10-11cm Pengambilan Semen • Lama Ejakulasi Ejakulasi adalah waktu yang diperlukan pejantan mulai dari saat pendekatan pada pemancing (teaser) sampai pejantan berejakulasi, perhitungan ejakuasi dengan menggunakan stopwatch mulai dari pejantan menuju ke pemancing (teaser) sampai perolehan semen. Lama ejakulasi pejantan PE di BBIB singosari memiliki rata-rata menit. ejakulasi dibawah 10 menit akan menghasikan spermatozoa yang tinggi (Effriansyah, 2012). • Handle • Handle yang dimaksud disini yakni beberapa kali pejantan kambing PE menaiki teaser atau pemancing, tetapi dihambat oleh kolektor atau petugas handle sampai terjadinya ejakulasi, hal ini bertujuan untuk meningktkan libido pada pejantan kambing PE . Sehingga apabila libido pejantan meningkat maka meningkat juga volume semen yang dihasilkan yang akan ditampung. • frekuensi pejantan melakukan mounting untuk ejakulasi rata-rata sebanyak 2 kali dari semua kelompok umur. Nilai ini menunjukkan bahwa pejantan kambing PE yang diamati mempunyai nilai yang baik dan sempurna • Libido adalah keinginan pejantan untuk mengawini betina atau teaser saat pertama kali didekatkan. Penilaian libido pejantan kambing PE yang akan di tampung semennya yakni melakukan penilaian melalui angka yang sudah ditetapkan. Metode penilaian libido adalah dengan menghitung waktu pada saat pejantan pertama kali didekatkan pada teaser sampai false mounting pertama terjadi . • Nilai libido di BBIB singosari pada pejantan kambing PE memiliki rata-rata yakni 3, hal tersebut sudah memenuhi standar nilai 3, yaitu waktu yang diperlukan 1-30 detik • Ereksi merupakan munculnya alat kelamin pejantan yang bewarna kemerahan hal tersebut dikarenakan saat ereksi pembuluh darah akan mengalir kearah penis dan membuat ukuran penis panjang dan mengembang. • Nilai ereksi di BBIB singosari pada pejantan kambing PE memiliki rata-rata yakni 3, hal tersebut sudah memenuhi standart nilai 3enis Panjang dan mengembng. Daya Lompat, Daya Jepit dan Daya Dorong • Daya lompat merupakan kemampua pejantan dalam menyemprotkan semen sehngga dapat teridentifikasi dengan terangkat atau tidakya kaki belakang pejantan saat dilakukan penampungan. Nilai daya lompat pada pejantan kambing PE memiliki rata-rata yakni 3. • Daya jepit adalah kemampuan pejantan untuk menekan kedua kakinya pada bagian otot semi membranous atau otot yang terdapat dipangkal paha saat menaiki teaser sampai terjadinya ejakulasi pada pejantan kambing. Nilai daya jepit pada pejantan kambing PE memiliki rata-rata yakni 3. • Daya dorong adalah kemampuan pejantan untuk mendorong ke depan saat terjadi ejakuklasi, Setelah penis masuk kedalam vagina dengan daya dorong bersamaan dengan ejakulasi. Nilai daya dorong pada pejantan kambing PE memiliki rata-rata yakni 3, hal tersebut sudah memenuhi standart nilai 3, yaitu saat penampungan di lapangan saat ejakulasi terjadi lompatan dan dorongan ke depan yang kuat. kesimpulan Pada proses penampungan semen pejantan kambing PE di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) singosari telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yangb meliputi persiapan vagina buatan, persiapan pejantan, kesehatan pejantan, persiapan pemancing (teaser), kemudian melakukan desposisi semen. Penampunan dilaksanakan satu minggu sekali yakni pada hari rabu pagi jam 07:30. Rerata pejantan menghasilkan semen sebesar 2 ml dengan lama ejakulasi 3,15 sampai 8,10, serta nilai libido, ereksi, daya dorong dan daya jepit adalah rerata memiliki nilai 3.