Anda di halaman 1dari 29

PERKEMBANGAN WANITA

SEBAGAI GADIS/ REMAJA


DI SUSUN OLEH :
Ghea Greselda P17331185055
Lili Dwijayanti P17331185075
Lili Martalesi P17331185086
Latar Belakang
Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Intelektual
(kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk
beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada
umumnya. Masa remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa
kanak-kanak kepada masa dewasa. Masa remaja juga sebagai usia
bermasalah. Akhirnya para remaja mengalami kesulitan dalam
mengatasi masalah yang dihadapi.
Wanita Sebagai Gadis Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang
berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice,
1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti
DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode
pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia
dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent)
secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa
remaja (adolescence).
Aspek-Aspek Dalam
Perkembangan Remaja
A. PERKEMBANGAN FISIK
Tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa
yang disertai dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Dalam
perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan ciri-ciri seks primer dan ciri-
ciri seks sekunder.
1) Hormon- Hormon Seksual
Ciri- Ciri Seks Primer Ciri-Ciri Seks Sekunder
Laki-Laki: Matangnya organ-organ seks Pada remaja pria ditandai dengan tumbuhnya
tersebut memungkinkan remaja pria (sekitar 14- rambut pubik/ bulu kopak disekitar kemaluan
15 tahun) mengalami “mimpi basah”. dan ketiak, terjadi perubahan suara, tumbuh
Perempuan : Pada remaja wanita, kematangan kumis dan tumbuh gondok laki / jakun.
orga-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya Sedangakan pada wanita ditandai dengan
rahim vagina dan ovarium secara cepat pada tumbuh rambut pubik/ bulu kapok disekitar
masa sekitar 11-15 tahun untuk pertama kalinya kemaluan dan ketiak, bertambah besar buah
mengalami “menarche” dada dan bertambah besarnya pinggul.
Aspek-Aspek Dalam
Perkembangan Remaja
1) Perubahan Internal
Sistem Sistem Sistem Jaringan Tubuh
Pencernaan Peredaran Pernafasan
Darah
Perut menjadi Jantung tumbuh Kapasitas paru- Perkembangan kerangka
lebih panjang dan pesat selama masa paru remaja berhenti rata-rata pada usia
tidak lagi remaja, pada usia perempuan 18 tahun. Selain tulang terus
terlampau 17-18 tahun hamper matang berkembang sampai
berbentuk pipa, beratnya 12 kali pada usia 17 mencapai umuran matang,
usus bertambah berat pada waktu tahun, remaja laki- khususnya bagi
besar, hati lahir. laki mencapai perkembangan jaringan otot.
bertambah berat tingkat kematnagn
dan kerongkongan beberapa tahun
bertambah kemudian .
panjang.
Aspek-Aspek Dalam
Perkembangan Remaja
B. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang
sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di
masa depan. Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat
dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai
mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat
suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock,
2001).
Aspek-Aspek Dalam
Perkembangan Remaja
B. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL
Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara
individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik;
sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan
orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada
masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian
identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang
penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).
Ciri-Ciri Masa Remaja
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa
storm & stress.
2. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa
remaja. Dari segi kondisi sosial,peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi
baru yang berbeda dari masa sebelumnya.
3. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat
remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri.
4. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak
hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan
lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja
diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting.
5. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting
karena sudah mendekati dewasa.Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang
terjadi.
Minat Remaja
a. Minat rekreasi : permainan dan olah raga.
b. Minat sosial : pesta, minum-minuman keras, obat-obatan terlarang,
percakapan, menolong orang lain, peristiwa dunia dan kritik dan pembaruan.
c. Minat pribadi : minat pada penampilan diri, minat pada pakaian, minat pada
prestasi
Bahaya- Bahaya Yang Umum
Pada Masa Remaja
a. Tidak bertanggung jawab, dalam menyepelekan tugas –tugas sekolah dengan
lebih memilih bersenang – senang dam mendapat dukungan sosial.
b. Sikap yang terlalu PD dan agresif.
c. Perasaan tidak aman, sehingga remaja cenderung patuh terhadap
kelompoknya.
d. Merasa ingin pulang jika berada pada lingkungan yang tidak dikenal.
e. Perasaan menyerah.
f. Terlalu banyak berkhayal.
g. Mundur ketingkatan perilaku sebelumnya untuk menarik perhatian.
h. Mengguanakan ego defense : rasionalisasi, proyeksi, berkhayal dan
memindahkan.
Tugas Perkembangan Remaja

 Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa


 Memperoleh peranan sosial.
 Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif.
 Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
 Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri.
 Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan.
 Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga.
Anak Gadis Pada Masa Pubertas

a. Pengertian Pubertas
Pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang
meliputi perubahan tubuh dan hormonal yang terutama terjadi selama masa
remaja awal. Proses organis yang paling penting pada masa ini adalah
kematangan seksual. Pada saat pertumbuhan ini mengalami suatu krisis yaitu
kehilangan keseimbangan jasmani dan rohani.
b. Mimpi Basah
Istilah mimpi basah, atau datang bulan, sama-sama menandakan
kematangan seorang remaja. Mimpi basah akan terjadi pada laki-laki berusia 9 14
tahun,umumnya terjadi secara periodic berkisar sekitar 2-3 minggu sekali.mimpi
basah merupakan pengeluaran cairan sperma yang terjadi secara alamia. Sperma
ini di produksi oleh testis,yang merupakn sala satu organ reproduksi laki-
laki,ketika alat reproduksi ini mulai berfungsi maka testisnya mulai berproduksi.
Anak Gadis Pada Masa Pubertas

c. Rasa Malu Berlebihan


 Kenalilah rasa malu
 Berhentilah menyalakan orang lain untuk menutupi rasa malu
Sedang mengalami rasa malu, amatilah reaksi tubuh kamu, apakah kamu
merasa tidak nyaman, gelisah, serba salah, tangan gemetar, atau reaksi fisik
lainya.
Kenalilah kelemahan kamu,apa yang membuat kamu merasa malu
Kenal dan kembangkan terus kelebihan dan keistimewaan kamu
Apabila kamu merasa perasaan malu itu benar-benar di luar control maka
berkonsultasilah dengan seorang yang berpengalaman dan kamu percayai.
Anak Gadis Pada Masa Pubertas

d. Antagonisme Sex
Antagonisme sex dapat di artikan sebagai suatu perasaan tidak senang atau
menentang suatu yang berhubungan dengan sex, yang di aplikasikan dalam sikap
dan perilaku. Seorang yang mengalami hambatan sexual,tidak dapat merasakan
ataupun membedakan,antara jender yang ada pada dirinya.
e. Kurang Percaya Diri
Kurang percaya diri atau rendah diri adalah perasaan menganggap terlalu
rendah pada diri sendiri ,orang yang rendah diri berarti menganggap diri sendiri
tidak mempunyai kemampuan berarti.
Anak Gadis pada Masa Remaja
(Adolescence)
a. Pengertian Anak Gadis pada Masa Remaja (Adolescence)
Masa Remaja menunjukan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Suatu tahap transisi menuju ke status orang dewasa mempunyai
beberapa keuntungan.Tahap transisi memberi remaja itu suatu masa yang lebih
panjang untuk mengembangkan berbagai keterampilan serta untuk
mempersiapkan masa depan, tetapi masa itu cenderung menimbulkan masa
pertentangan konflik kebimbangan antara ketergantungan dan kemandirian.
1) Early Adolescence : 12-18 tahun
2) Later Adolescence : 18-24 tahun
Anak Gadis pada Masa Remaja
(Adolescence)
1) Early Adolescence
Masa remaja awal adalah masa transisi dimana seseorang mengalami kematangan fisik dan psikologi serta
memperoleh identitas pribadi yang pada umumnya dimulai pada usia 12-18 tahun.
Adapun ciri-ciri fisik yang dialami pada masa ini adalah sebagai berikut:
• Pertumbuhan paling cepat pada remaja pria pada sekitar usia 14 tahun, sedangkan pada wanita terja disekitar
usia 12 tahun.
• Memiliki ukuran kaki yang lebih panjang, aneh, dan tidak terkoordinasi.
• Pertumbuhan pada lengan, dada, dan pinggul.
• Tengkorak dan tulang wajah juga mengalami perubahan proporsi: dahi lebih menonjol dan tulang rahang
tumbuh.
• Berkembangnya karakteristik sex primer dan sekunder.
• Pada pria mengalami ejakulasi yang pertama, yang umumnya terjadi pada sekitar 14 tahun.
• Tumbuhnya payudara dan awal menstruasi pada wanita.
• Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot, dan visera.
• Perubahan distribusi otot dan lemak.
Berbagai perkembangan yang dialami pada fase ini (Early Adolescence)
adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Psikososial : Tugas perkembangan psikososial pada masa ini adalah
pencarian identitas.
2. Perkembangan Moral
a) Tahap orientasi hukum kepatuhan pada tingkat pemikiran prakonvensional
• Peka terhadap peraturan yang berlatar budaya.
• Menghindari hukuman dan patuh pada hokum.
• Bukan atas dasar norma pada peraturan moral yang mendasarinya.
b) Tahap orientasi realita dan instrumental pada tingkat pemikiran prakonvensional.
Tindakan dilakukan hanya untuk memuaskan individu akan tetapi kadang-kadang untuk
orang lain, kesetiaan, penghargaan, kebijakan diambil untuk diperhitungkan.
c) Tahap orientasi masuk kelompok (hubungan dengan orang lain). Pada tingkat pemikiran
konvensional.
Bertingkah laku yang dapat menyenangkan dan dapat diterima orang lain.
Lanjutan...

d) Tahap orientasi hokum dan ketertiban pada tingkat pemikiran konvensional.


• Membuat keputusan yang benar mengerjakan tugas
• Berorientasi pada otoritas yang sudah pasti dan usaha untuk memelihara ketertiban
sosial.
e) Tahap orientasi kontrak social tingkat pemikiran post konvensional otonom/berprinsip
• Mementingkankegunaannya
• Adanya kesadaran yang jelas bahwa nilai dan pandangan pribadi adalah relative.
• Menekankan bahwa hukum yang diambil atas dasar rasional.
f) Tahap orientasi asas etika universal pada tingkat pemikiran post konvensional/berprinsip
• Keputusan yang diambil berdasarkan suasana hati.
• Prinsip dan etika dipilih sendiri.
• Berpedoman kepada pedoman-pedoman yang umum dimasyarakat.
Lanjutan...
3. Perkembangan Kognitif
Kematangan kemampuan kognitif terjadi selama usia adolescence. Keistimewaan utama pada tahap
ini adalah remaja dapat berfikir abstrak.Remaja memiliki imajinatif tinggi dan idealistik.Remaja
menjadi lebih banyak tahu tentang dunia dan lingkungan.
a) Kapasitas melakukan proses informasi
b) Pengetahuan domain spesifik.
c) Peningkatan kemampuan yang ada.
d) Menggali kemampuan baru untuk pikiran abstrak yang terbatas (remaja awal)
e) Mencari-cari nilai dan energi baru.
f) Perbandingan terhadap “normalitas “ dengan sebaya yang jenis kelaminnya sama.
g) Menikmati kekuatan intelektual.
h) Prihatin dengan filosofis, politis, dan masalah social.
i) Dapat menerima dan bertindak pada pelaksanaan jangka panjang.
j) Mampu memandang masalah secara komprehensif.
k) Identitas intelektual dan fungsional terbentuk.
Anak Gadis pada Masa Remaja
(Adolescence)
2. Later Adolescence
Masa remaja akhir adalah masa transisi perkembangan antara masa remaja menuju
dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 18-24 tahun.
Adapun sifat-sifat yang dialami pada masa ini adalah sebagai berikut:
a) Menunjukkan timbulnya sikap positif
b) Menunjukkan adanya ketenangan dan keseimbangan
c) Mulai menyadari bahwa sikap aktif, mengkritik, waktu ia puber itu mudah tetapi
melaksanakannya sulit.
d) Mulai memiliki rencana hidup yang jelas dan mapan.
e) Mulai senang menghargai sesuatu
f) Sudah tidak lagi berdasarkan nafsu seks belaka dalam mentukan calon teman hidup
g) Mulai mengambil atau menentukan sikap hidup berdasarkan system nilai yang diyakininya.
h) Pandangan dan perasaan yang semakin menyatu
Lanjutan...

Pada periode ini (Later Adolescence) mereka mulai menemukan hal-hal


yang bermakna dalam hidup mereka, antara lain:
• Dalam memilih teman.
• Saling mencintai dan saling menepati janji antara teman.
• Saling memberi ucapan selamat antara kawan.
• Saling tolong menolong antara teman.
Lanjutan...

Ada beberapa perkembangan yang dialami pada fase ini, antara lain yaitu:
a. Perkembangan Sosial
• Berkembanganya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan
• Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial
• Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis
• Mulai cenderung memilih karier tertentu
b. Perkembangan Moral
• Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak.
• Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah,
keadilan moral sebagai kekuatan moral yang dominan
• Penilaian moral menjadi semakin kognitif
• Penilaian moral menjadi kurang egosentris
• Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian
moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi.
Lanjutan...

Tahapan-tahapan perkembangan moral dapat dibagi ke dalam


tiga tingkatan :
1. Tingkat prakonvensional
Anak tanggap terhadap aturan-aturan budaya dan ungkapan-ungkapan budaya
mengenai baik dan buruk serta benar dan salah.
2. Tingkat konvensional
Anak memandang perbuatan itu baik/benar atau berharga bagi dirinya apabila dapat
memenuhi harapan/persetujuan keluarga, kelompok, atau bangsa.
3. Tingkat pasca-konvensional
Ada usaha individu untuk mengartikan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang dapat
diterapkan atau dilaksanakan terlepas dari otoritas kelompok.
Lanjutan...

c. Perkembangan Intelegensi
Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan inteligensi antara lain:
• Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berpikir reflektif.
• Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berpikir pra-
operasional.
• Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal,
kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan
menarik kesimpulan yang baru dan benar.
d. Perkembangan Emosi
Pada saat emosi, sering terjadi perubahan-perubahan pada fisik seseorang, seperti:
• Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona.
• Peredaran darah bertambah cepat bila marah.
• Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut.
• Pernafasan bernafas panjang bila kecewa.
• Pupil mata membesar bila marah
• Bulu roma berdiri kalau takut.
• Otot menjadi ketegangan atau bergetar (tremor).
• Komposisi darah berubah dan kelejar-kelenjar lebih aktif.
TELAAH JURNAL
1. Critical Of Abstract
Topik yang dibahas dalam penelitian ini mengenai prevalensi perilaku berisiko
pada remaja yang semakin meningkat dan dampak yang ditimbulkannya
semakin mengkhawatirkan. Pada bagian abstrak disebutkan juga mengenai
tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, juga dipaparkan hasil dan
kesimpulan dari penelitian.
2. Critical Of Introduction
Pokok masalah yakni dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi
kepada remaja yaitu para remaja sebenarnya menginginkan orang tua mereka
yang memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi tetapi para
orangtua memiliki rasa malu, takut memberikan informasi yang salah dan
juga merasa itu merupakan tanggung jawab guru dan tenaga kesehatan.
TELAAH JURNAL
3. Critical Of Method
Metode : mixed methods concurrent embedded berupa kombinasi antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Pendekatan secara studi kasus (case study)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada remaja (usia 15-18 tahun) yang
mewakili tiga kelompok program pendidikan kesehatan reproduksi remaja di
wilayah Kota Pekanbaru.
4. Critical Of Result
Kelompok yang mempunyai pengetahuan dan sikap baik yaitu mayoritas pada
kelompok teman sebaya.
TELAAH JURNAL
5. Critical Of Conclusion
Bahwa pengembangan model pendidikan kesehatan reproduksi remaja
diperlukan multi informasi dan komprehensif dari berbagai elemen serta komitmen
dari guru, orangtua, teman sebaya dan komunitas dalam meningkatkan pengetahuan
dan sikap yang mencegah terjadinya perilaku berisiko.
6. Critical Of References
• Penulisan daftar pustaka sesuai dengan standart internasional dengan tanpa
menuliskan gelar author atau penulis buku.
• Pemakaian literatur sebagian lebih dari 10 tahun dan ada beberapa literatur yang
menggunakan kurang dari 10 tahun
• Penggunaan literatur yang cukup beragam. Terdapat 21 literatur pada penelitian ini.
KESIMPULAN
Masa remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa kanak-
kanak kepada masa dewasa. Semua individu khususnya remaja akan
mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis yang meliputi
aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.
Secara umum adolescence atau masa remaja itu dibagi menjadi 2
fase, yaitu Early Adolescence : 12-18 tahun dan Later Adolescence :
18-24 tahun. Pada masa pubertas, terjadi adanya perubahan
tingkah laku ini disebabkan karena adanya perubahan dalam pola
hidup yaitu polahidup masa kanak-kanak yang kemudian berubah
ke pola hidup sebagai orang dewasa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai