a. Pengertian Pubertas
Pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang
meliputi perubahan tubuh dan hormonal yang terutama terjadi selama masa
remaja awal. Proses organis yang paling penting pada masa ini adalah
kematangan seksual. Pada saat pertumbuhan ini mengalami suatu krisis yaitu
kehilangan keseimbangan jasmani dan rohani.
b. Mimpi Basah
Istilah mimpi basah, atau datang bulan, sama-sama menandakan
kematangan seorang remaja. Mimpi basah akan terjadi pada laki-laki berusia 9 14
tahun,umumnya terjadi secara periodic berkisar sekitar 2-3 minggu sekali.mimpi
basah merupakan pengeluaran cairan sperma yang terjadi secara alamia. Sperma
ini di produksi oleh testis,yang merupakn sala satu organ reproduksi laki-
laki,ketika alat reproduksi ini mulai berfungsi maka testisnya mulai berproduksi.
Anak Gadis Pada Masa Pubertas
d. Antagonisme Sex
Antagonisme sex dapat di artikan sebagai suatu perasaan tidak senang atau
menentang suatu yang berhubungan dengan sex, yang di aplikasikan dalam sikap
dan perilaku. Seorang yang mengalami hambatan sexual,tidak dapat merasakan
ataupun membedakan,antara jender yang ada pada dirinya.
e. Kurang Percaya Diri
Kurang percaya diri atau rendah diri adalah perasaan menganggap terlalu
rendah pada diri sendiri ,orang yang rendah diri berarti menganggap diri sendiri
tidak mempunyai kemampuan berarti.
Anak Gadis pada Masa Remaja
(Adolescence)
a. Pengertian Anak Gadis pada Masa Remaja (Adolescence)
Masa Remaja menunjukan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Suatu tahap transisi menuju ke status orang dewasa mempunyai
beberapa keuntungan.Tahap transisi memberi remaja itu suatu masa yang lebih
panjang untuk mengembangkan berbagai keterampilan serta untuk
mempersiapkan masa depan, tetapi masa itu cenderung menimbulkan masa
pertentangan konflik kebimbangan antara ketergantungan dan kemandirian.
1) Early Adolescence : 12-18 tahun
2) Later Adolescence : 18-24 tahun
Anak Gadis pada Masa Remaja
(Adolescence)
1) Early Adolescence
Masa remaja awal adalah masa transisi dimana seseorang mengalami kematangan fisik dan psikologi serta
memperoleh identitas pribadi yang pada umumnya dimulai pada usia 12-18 tahun.
Adapun ciri-ciri fisik yang dialami pada masa ini adalah sebagai berikut:
• Pertumbuhan paling cepat pada remaja pria pada sekitar usia 14 tahun, sedangkan pada wanita terja disekitar
usia 12 tahun.
• Memiliki ukuran kaki yang lebih panjang, aneh, dan tidak terkoordinasi.
• Pertumbuhan pada lengan, dada, dan pinggul.
• Tengkorak dan tulang wajah juga mengalami perubahan proporsi: dahi lebih menonjol dan tulang rahang
tumbuh.
• Berkembangnya karakteristik sex primer dan sekunder.
• Pada pria mengalami ejakulasi yang pertama, yang umumnya terjadi pada sekitar 14 tahun.
• Tumbuhnya payudara dan awal menstruasi pada wanita.
• Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot, dan visera.
• Perubahan distribusi otot dan lemak.
Berbagai perkembangan yang dialami pada fase ini (Early Adolescence)
adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Psikososial : Tugas perkembangan psikososial pada masa ini adalah
pencarian identitas.
2. Perkembangan Moral
a) Tahap orientasi hukum kepatuhan pada tingkat pemikiran prakonvensional
• Peka terhadap peraturan yang berlatar budaya.
• Menghindari hukuman dan patuh pada hokum.
• Bukan atas dasar norma pada peraturan moral yang mendasarinya.
b) Tahap orientasi realita dan instrumental pada tingkat pemikiran prakonvensional.
Tindakan dilakukan hanya untuk memuaskan individu akan tetapi kadang-kadang untuk
orang lain, kesetiaan, penghargaan, kebijakan diambil untuk diperhitungkan.
c) Tahap orientasi masuk kelompok (hubungan dengan orang lain). Pada tingkat pemikiran
konvensional.
Bertingkah laku yang dapat menyenangkan dan dapat diterima orang lain.
Lanjutan...
Ada beberapa perkembangan yang dialami pada fase ini, antara lain yaitu:
a. Perkembangan Sosial
• Berkembanganya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan
• Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial
• Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis
• Mulai cenderung memilih karier tertentu
b. Perkembangan Moral
• Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak.
• Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah,
keadilan moral sebagai kekuatan moral yang dominan
• Penilaian moral menjadi semakin kognitif
• Penilaian moral menjadi kurang egosentris
• Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian
moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi.
Lanjutan...
c. Perkembangan Intelegensi
Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan inteligensi antara lain:
• Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berpikir reflektif.
• Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berpikir pra-
operasional.
• Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal,
kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan
menarik kesimpulan yang baru dan benar.
d. Perkembangan Emosi
Pada saat emosi, sering terjadi perubahan-perubahan pada fisik seseorang, seperti:
• Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona.
• Peredaran darah bertambah cepat bila marah.
• Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut.
• Pernafasan bernafas panjang bila kecewa.
• Pupil mata membesar bila marah
• Bulu roma berdiri kalau takut.
• Otot menjadi ketegangan atau bergetar (tremor).
• Komposisi darah berubah dan kelejar-kelenjar lebih aktif.
TELAAH JURNAL
1. Critical Of Abstract
Topik yang dibahas dalam penelitian ini mengenai prevalensi perilaku berisiko
pada remaja yang semakin meningkat dan dampak yang ditimbulkannya
semakin mengkhawatirkan. Pada bagian abstrak disebutkan juga mengenai
tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, juga dipaparkan hasil dan
kesimpulan dari penelitian.
2. Critical Of Introduction
Pokok masalah yakni dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi
kepada remaja yaitu para remaja sebenarnya menginginkan orang tua mereka
yang memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi tetapi para
orangtua memiliki rasa malu, takut memberikan informasi yang salah dan
juga merasa itu merupakan tanggung jawab guru dan tenaga kesehatan.
TELAAH JURNAL
3. Critical Of Method
Metode : mixed methods concurrent embedded berupa kombinasi antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Pendekatan secara studi kasus (case study)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada remaja (usia 15-18 tahun) yang
mewakili tiga kelompok program pendidikan kesehatan reproduksi remaja di
wilayah Kota Pekanbaru.
4. Critical Of Result
Kelompok yang mempunyai pengetahuan dan sikap baik yaitu mayoritas pada
kelompok teman sebaya.
TELAAH JURNAL
5. Critical Of Conclusion
Bahwa pengembangan model pendidikan kesehatan reproduksi remaja
diperlukan multi informasi dan komprehensif dari berbagai elemen serta komitmen
dari guru, orangtua, teman sebaya dan komunitas dalam meningkatkan pengetahuan
dan sikap yang mencegah terjadinya perilaku berisiko.
6. Critical Of References
• Penulisan daftar pustaka sesuai dengan standart internasional dengan tanpa
menuliskan gelar author atau penulis buku.
• Pemakaian literatur sebagian lebih dari 10 tahun dan ada beberapa literatur yang
menggunakan kurang dari 10 tahun
• Penggunaan literatur yang cukup beragam. Terdapat 21 literatur pada penelitian ini.
KESIMPULAN
Masa remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa kanak-
kanak kepada masa dewasa. Semua individu khususnya remaja akan
mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis yang meliputi
aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.
Secara umum adolescence atau masa remaja itu dibagi menjadi 2
fase, yaitu Early Adolescence : 12-18 tahun dan Later Adolescence :
18-24 tahun. Pada masa pubertas, terjadi adanya perubahan
tingkah laku ini disebabkan karena adanya perubahan dalam pola
hidup yaitu polahidup masa kanak-kanak yang kemudian berubah
ke pola hidup sebagai orang dewasa.
TERIMA KASIH