Anda di halaman 1dari 12

Asuhan Keperawatan Pada Anak Ny ”X”

Dengan BBLR di Ruang NICU


di Rumah Sakit.Tk II dr.Ak Gani Palembang

Oleh :
Nama : Gandra Yeni
Nim : 01.17.0140
AKADEMIK KEPERAWATAN KESDAM II/SRIWIJAYA
PROGRAM RPL
TAHUN AKADEMIK 2018
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Bayi BBLR adalah bayi Penyebab utama Menurut data survey demografi dan
baru lahir yang berat kematian bayi baru lahir kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015
badannya saat lahir atau neonatal di dunia  Angka kematian bayi sebesar 22,23
kurang dari 2500 gram. antara lain BBLR, 29% kematian per 1000 kelahiran hidup
Prevalensi BBLR  Angka kematian bayi sebanyak 47%
dan menempati meninggal pada masa neonatal
diperkirakan 15% dari penyebab kematian  Adapun penyebab kematian bayi
seluruh kelahiran di pertama didunia . baru lahir di indonesia salah satunya
dunia dan sering Angka kematian bayi BBLR sebesar 42,9%
terjadi di negara- merupakan salah satu RS dr.AK.Gani Palembang Tahun 2017
negara berkembang indikator dalam Terdapat 212 kasus bayi dengan BBLR
(Pantiawati, 2010). menetukan derajat dari 1534 ibu yang melahirkan
diantaranya dirawat diruang NICU
kesehatan anak (who
2015)
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep Penyakit
DEFINISI :
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir kurang
dari 2500 gram (Pantiawati 2010)
Berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang
masa kehamilan (Proverawati, 2010)
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram – 2400 gram (Yeyeh 2013)
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.
Etiologi

Faktor Ibu
(Penyakit, Usia ibu, Keadaan sosial)
Faktor Janin
(Hedramnion, Kehamilan ganda, Kelainan
kromosom )
Faktor Lingkungan
(tempat tinggal dataran tinggi, radiasi, zat-zat
beracun)
Patofisiologi
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan
dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan
(prematur) disamping itu juga disebabkan
dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan (usia
kehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB)
lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya,
yaitu tidak mencapai 2.500 gram. Biasanya hal ini
terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi
sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh
penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta,
infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang
menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi
berkurang.
Manifestasi Klinis BBLR
Secara umum gambaran klinis dari bayi bblr adalah menurut
Proverawati, (2010) sebagai berikut :
 Berat kurang dari 2500 gram
 Panjang kurang dari 45 cm
 Lingkar dada kurang 30 cm
 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
 Kepala lebih besar
 Kulit kepala tipis, transparan, rambut lanugo banyak
 Otot hipotonik lemah
 Ekstermitas : pada abduksi, sendi lutut/ kaki fleksi lurus
 Kepala tidak mampu tegak
 Pernafasan 40-50 x/ menit
 Nadi 100-140 x/ menit.
Komplikasi BBLR
Komplikasi pada bayi dengan BBLR menurut
Proverawati, (2010) yaitu :

 Hipotermia

 Hipogikemia

 Perdarahan intra cranial


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang pada bayi dengan BBLR menurut
Pantiawati, 2010 :
 Pemeriksaan skor ballard
 Tes kocok (shake test), dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
 Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia
fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah
 Fhoto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru
lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada
umur 8 jam atau didapat/ diperkiran akan terjadi sidrom
gawat nafas.
 USG kepala terurtama pada bayi dengan umur kehamilan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang pada bayi dengan BBLR menurut
Pantiawati, 2010 :
 Pemeriksaan skor ballard
 Tes kocok (shake test), dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
 Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia
fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah
 Fhoto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru
lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada
umur 8 jam atau didapat/ diperkiran akan terjadi sidrom
gawat nafas.
 USG kepala terurtama pada bayi dengan umur kehamilan
Penatalaksanaan Medis
Menurut Proverawati, (2010) :

 Mempertahankan suhu tubuh bayi

 Pengetahuan dan pengawasan intake nutrisi

 Pencegahan Infeksi

 Pemberian Oksigen

 Penimbangan Berat Badan

 Pengawasan Jalan Nafas


Konsep Dasar Keperawatan

Diagnosa
Pengkajian Intervensi
Keperawatan

Evaluasi Implementasi

Anda mungkin juga menyukai