Anda di halaman 1dari 45

BIOTEKNOLOGI

KONVENSIONAL

Kelompok 2
○ BIOTEKNOLOGI (Yunani => Bios
‘hidup’, teuchos ‘alat’ dan logos ‘ilmu’
○ Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup maupun produk dari makhluk
hidup dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
(Wikipedia)
○ Bioteknologi Konvensional adalah
penerapan bioteknologi yang masih
menggunakan metode-metode
tradisional dalam prosesnya. Teknologi
tersebut masih terbatas dalam skala
kecil dan masih sederhana.
1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-
produk makanan dan minuman.
2. Menciptakan sumber makanan baru,
misalnya dari air kelapa dapat
diciptakan makanan baru yaitu Nata de
coco.
3. Dapat membuat makanan yang tahan
lama, misalnya asinan.
4. Secara tidak langsung dapat
meningkatkan perekonomian rakyat
karena bioteknologi sederhana tidak
banyak membutuhkan biaya sehingga
masyarakat kecil bisa melakukannya
dan menjual hasilnya untuk keperluan
hidup sehari-hari. Contohnya tempe dan
tape.
1. Memakai makhluk hidiup
secara langsung
2. Tanpa didasari prinsip
ilmiah
3. Berdasarkan keterampilan
yg diwariskan turun-
temurun
4. Dapat diproduksi secara
massal
A. MENGGUNAKAN
MIKROORGANISME
B. MENGGUNAKAN
TUMBUHAN
C. MENGGUNAKAN HEWAN
1. Proses Pembuatan Tempe
2. Proses Pembuatan Yoghurt
3. Proses Pembuatan Keju
4. Proses pembuatan Tape
5. Proses Pembuatan Nata de Coco dan
Nata de Soya
6. Proses Pembuatan Kecap
7. Proses Pembuatan Roti
8. Proses Pembuatan Mentega
▸ Proses pembuatan tempe adalah proses
peragian (fermentasi) oleh kapang Rhizopus
sp, yaitu R. orizae , R. chlamidosporus.
Spora kapang ini tumbuh pada kedelai dan
membentuk benang-benang (miselium) yang
mengikat biji-biji kedelai satu dengan lain
sehingga didapatkan massa yang kompak
▸ Proses fermentasi pada kedelai dapat
menyebabkan perubahan kimia protein
karena adanya enzim proteolitik, yang
menyebabkan degradasi protein kedelai
menjadi asam amino.
8
▸ Yoghurt adalah salah satu hasil olahan
susu dengan cara difermentasi
sehingga rasanya asam dan manis.
Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus
menguraikan laktosa atau gula susu
menjadi asam laktat yang
menyebabkan menjadi asam.

9
10

Proses pembuatan youghurt meliputi:


1. Mixing yaitu proses pencampuran bahan baku dengan air.
2. Homogenisasi yaitu untuk mencegah timbulnya lapisan
lemak pada permukaan, sehingga diperoleh produk yang
teksturnya halus,
3. Pasteurisasi untuk menginaktifkan enzim dan juga
membunuh mikroba patogen dalam susu,
4. Pendinginan dilakukan sampai suhu mencapai 30-45ºC,
yang merupakan suhu optimal untuk Lactobacillus
bulgaricus, Streptococcus thermophilus,
5. Inokulasi. Inokulasi adalah suatu proses menumbuhkan
mikroba dari media yang alami ke media yang baru.
6. Inkubasi. Yaitu proses penyimpanan dan sterilisasi dari
lingkungan luar.
▸ Keju adalah sebuah makana yang
dihasilkan dengan memisahkan zat-zat
padat dalam susu melalui proses
pengentalan atau koagulasi.
▸ Proses pengentalan ini dilakukan
dengan bantuan bakteri dan/atau
enzim tertentu yang disebut rennet.
Tahapan pembuatan keju:
1. Pengasaman. Susu dipanaskan lalu diberi kultur
bakteri asam laktat yaitu Streptococcus dan
Lactobacillus. Bakteri ini memakan laktosa pada susuh
dan mengubahnya menjadi asam laktat. Susu
kemudian menggumpal dan membentuk dadih.
2. Pengentalan. Protein yang menggumpal membagi
susu menjadi 2 bagian yaitu air dadih dan dadih.
Setelah dipisahkan, dadih keju dihancurkan.
3. Pengolahan dadih. Setelah pemberian renne dan
dihancurkan, dadih ke,mudian akan memalui proses
pencetakan penekanan dan pengasinan.
4. Pematangan/ripening adalah proses yang mengubah
dadih-dadih segar menjadi keju yang penuh rasa.
Proses pematangan dilakukan dengan beberapa cara
tergantung jenis keju yang akan diproduksi.
▸ Tapai atau tape adalah kudapan yang
dihasilkan dari proses fermentasi
bahan pangan berkarbohidrat sebagai
substrat oleh ragi.
▸ Ragi untuk fermentasi tape merupakan
campuan beberapa mikroorganisme
terutama jamur kapang, seperti
Saccharomyces cerevisiae.
Tahapan pembuatan tapai singkong:
1. Pembersihan. Singkong dikupas kulitnya dan
dilakukan pencucian.
2. Pengukusan. Setelah dibersihkan, singkong
kemudian dikukus hingga mencapai tekstur yang tidak
keras dan tidak terlalu lunak.
3. Pendinginan dan Peragian. Setelah dikukus,
singkong kemudian didinginkan. Pendinginan
bertujuan untuk tidak membatasi kerja ragi. Setelah
dingin, singkon kemudian diberi ragi.
4. Fermentasi. Bahan tape yang telah diragi kemudian
disimpan dalam wadah tertutup dan disimpan selama
beberapa hari pada suhu kamar.
▸ Nata yang dibuat dari air kelapa
dinamakan nata de coco, nata yang
dibuat dari air sisa pembuatan tahu
disebut nata de soya. Sedangkan nata
de pina merupakan medium yang
digunakan untuk membuat kultur murni
baketri Axetobacter xylinum.
Cara Pembuatan Nata De Coco adalah sebagai berikut
1. Penyedian air kelapa dan perebusan. Selama proses
perebusan ditambahkan gula sebagai pemanis.
Setelah mendidih, larutan kemudian didinginkan.
2. Penambahan Starter Bakteri yaitu Acetobacter
Xylinum kedalam larutan, lalu diaduk-aduk hingga
merata.
3. Fermentasi. Setelah bahan tercampur, maka larutan
tersebut disimpan dalam wadah dan didiamkan dalam
keadaan tertutup selama kurang lebih 2 minggu.
4. Setelah melalui proses fermentasi, nata de coco
kemudian dicuci dan direndam selama 2-3 hari.
▸ Dalam pembuatan kecap,
jamur, Aspergillus wentii dibiakkan
pada kulit gandum terlebih dahulu.
Jamur Aspergillus wentii bersama-
sama dengan bakteri asam laktat yang
tumbuh pada kedelai yang telah
dimasak menghancurkan campuran
gandum.
▸ Setelah proses fermentasi karbohidrat
berlangsung cukup lama akhirnya akan
dihasilkan produk kecap.
Proses pembuatan kecap secara tradisional

1. Kedelai dibersihkan dan direndam dalam air pada suhu


kamar selama 12 jam, kemudian direbus selama 4-5
jam sampai lunak.
2. Setelah direbus, kedelai ditiriskan dan didinginkan di
atas tampah.
3. Tampah tersebut ditutup dengan lembaran karung goni,
karung terigu, atau lembaran plastik. Karena terus
berulang kali dipakai, bahan yang digunakan sebagai
penutup ini biasanya mengandung spora, sehingga
berfungsi sebagai inokulum.
4. Spora kapang Aspergillus wentii akan bergerminasi dan
tumbuh pada substrat kedelai dalam waktu 3 sampai 12
hari pada suhu kamar.
5. Kapang dan miselium yang terbentuk akibat fermentasi
inilah yang dinamakan koji.
6. Selanjutnya, koji diremas-remas, dijemur, dan kulitnya
dibuang.
7. Koji dimasukkan ke dalam wadah dari tanah, tong
kayu, atau tong plastik yang berisi larutan garam 20-30
persen.
8. Campuran antara kedelai yang telah mengalami
fermentasi kapang (koji) dengan larutan garam inilah
yang dinamakan moromi.
9. Fermentasi moromi dilanjutkan selama 14-120 hari
pada suhu kamar.
10. Setelah itu, cairan moromi dimasak dan kemudian
disaring.
▸ Roti adalah produk makanan yang terbuat dari
tepung terigu yang difermentasikan dengan ragi
roti ( Saccharomyces cerevisiae ), air dan atau
tanpa penambahan makanan lain dan
dipanggang.
▸ Saccharomyces cereviciae yang penting dalam
pembuatan roti memiliki sifat dapat
memfermentasikan maltosa secara cepat (lean
dough yeast), memperbaiki sifat osmotolesance
(sweet dough yeast), rapid fermentation kinetics,
freeze dan thaw tolerance, dan memiliki
kemampuan memetabolisme substrat.
Proses pembuatan roti:
1. Pencampuran bahan kering seperti tepung, gula dan
ragi. Ari dan telur ditambahkan secara bertahap sambil
terus diuleni.
2. Pengembangan bahan. Adonan yang telah jadi
kemudian didiamkan selama beberapa saat hingga
mengembang. Pengembangan adonan terjadi karena
proses fermanti yang terjadi sehingga menghasilkan
CO2 yang membuat adonan mengembang. Suhu
optimum fermentasi adonan adalah 27ºC.
3. Adonan yang telah mencapai keadaan mengembang
kemudian dibuat menjadi pola-pola roti.
▸ Mentega alaham makanan produk susu, dibuat
dengan mengaduk krim yang didapat dari susu.
Krim susu adalah lapisan paling atas dari susu
yang terbentuk jika didiamkan selama beberapa
hari di dalam pendingin.
▸ Pembuatan mentega menggunakan
mikroorganisme Streptococcus
lactis dan Lectonosto ceremoris.
▸ Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses
pengasaman.
Cara membuat mentega:
 Bahan dasar untuk membuat mentega adlah krim susu.
Krim susu dipisahkan dari lapisan bawah susu/skim.
 Mentega dibuat dengan cara mengaduk (butter
churning) krim susu menggunakan pengaduk sampai
berbentuk padat.
 Krim susu terpisah menjadi bagian lemak yang padat
dan bagian cair setelah proses pengadukan.
 Cairan yang terpisah dari mentega selama proses
pengadukan dinamakan buttermilk (susu mentega)
 Mentega kemudian dipadatkan dan dicetak
No Nama Bahan Mikroorganime
produk
1. Tempe Kedelai Rhizopus orizae
2. Tape Singkong Saccharomyces cerevisiae,

3. Yogurt Susu Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan


Streptococcus thermophilus
4. Keju Susu Bakteri Lactobacili dan rennin
5. Nata de Air kelapa Acetobacter xylinum
coco
6. Kecap Kedelai Jamur Aspergillus wentii dan bakteri asam
laktat
7. Roti Terigu ragi roti ( Saccharomyces cereviIsiae
8. Mentega Susu Streptococcus lactis dan Lectonosto
ceremoris
1. Stek
2. Cangkok
3. Mengenten (menyambung)
4. Okulasi
5. Merunduk
1. STEK

▸ Setek atau stek adalah metode


perbanyakan tanaman dengan
menggunakan potongan tubuh
tanaman (akar, daun, batang).
Setiap bagian tubuh tanaman
memiliki sifat totipotensi di mana
satu sel dapat membelah
menjadi sel lain. Sehingga meski
Streptocarpus ditumbuhkan dari
potongan daun, sel akar dan
batang dapat terbentuk.
Jenis stek
▸ Stek Lunak – Merupakan stek yang dibuat dari
cabangnya yang masih muda dalam masa dan
dalam masa pertumbuhannya.
▸ Stek Setengah Lunak – Merupakan stek yang
dibuat dari cabang pohon yang tidak
mengalami pertumbuhan lagi dan sedang
dalam proses menuju batang tua. Biasanya
usianya tidak lebih dari 1 tahun.
▸ Stek Keras – Merupakan stek bagian batang
yang sudah sangat keras dan umurnya lebih
dari setahun.
2. CANGKOK

▸ Mencangkok merupakan salah satu cara


pembiakan vegetatif buatan yang
bertujuan untuk memperbanyak tanaman
yang memiliki sifat yang sama dengan
induknya dan cepat menghasilkan. Selain
itu, pohonnya juga tidak terlalu tinggi.
▸ Mencangkok dilakukan dengan cara
menguliti hingga bersih dan
menghilangkankambium pada cabang
atau ranting sepanjang 5-10 cm pada
tanaman dikotil untuk kemudian
dipindahkan ke dalam wadah lain saat
Langkah-langkah

▸ Pilih batang yang tidak terlalu tua ataupun muda kira-kira


120 cm.
▸ Kerat batang dengan pisau dengan panjang 10 cm.
▸ Hilangkan kambium yang masih menempel dengan cara
mengeriknya.
▸ Keringkan getah yang masih menempel (untuk tanaman
tidak bergetah biasanya hanya memerlukan waktu2-
4hari,sedangkan tanaman bergetah biasanya memerlukan
waktu2-3minggu).
▸ Memberi ZPT (zat perangsang tumbuh) dan pupuk.
▸ Kepal tanah dan balut pd batang.
▸ Bungkus sayatan yang telah dibalut tanah dengan pelastik
bening/pembalut media lain kemudian ikat dengan tali
raffia.
3. MENGENTEN / MENYAMBUNG

Mengenten adalah perkembang biakan


buatan yang biasanya dilakukan pada
tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela
pohon, demi mendapatkan kualitas buat
yang baik.
Mengenten atau menyambung adalah
menggabungkan batang bawah dan batang
atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan
menyambung adalah menggabungkan sifat-
sifat unggul dari dua tanaman,
sehingga diperoleh satu tanaman yang
memiliki sifat-sifat unggul.
Umumnya calon batang atas adalah tanaman
yang produksinya diutamakan sedangkan
batang bawah adalah batang yang memiliki
ketahanan terhadap faktor lingkungan seperti
kekeringan dan lain sebagainya.
Misalnya, untuk menyokong tumbuhan
dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar
kuat. Sementara untuk menghasilkan buah
atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan
tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi.
4. OKULASI

Okulasi adalah salah satu teknik yang dilakukan


untuk meningkatkan mutu tanaman dengan cara
menempelkan bagian kulit pohon yang memiliki
mata tunas dari pohon A (pendonor) pada irisan
pada batang pohon B (penerima). Dengan
penggabungan ini diharapkan akan
menghasilkan tanaman baru dengan kualitas
unggul dari kedua pohon induk. Biasanya pohon
A adalah tanaman dengan hasil buah yang baik
sedangkan pohon B adalah tanaman dengan
akar yang kuat.
LANGKAH-LANGKAH

1. Lakukan sayatan pada tanaman penerima


membentuk lekukan, seperti pada gambar di
samping
2. Lakukan sayatan dengan bentuk yang sama
pada tanaman penerima, dimaksudkan agar
nanti potongan dari pohon pendonor pas
masuk ke dalam lekukan
pada penerima.
3. Masukkan potongan dari
pohon pendonor ke
penerima.
4. Terakhir tinggal ikat
dengan kuat kuat.
5. Tunggu Okulasi sukses
dengan tanda tempelan
menyatu dan mata tunas
telah tumbuh. Tinggal
menunggu pohon hasil
okulasi bertumbuh dan
5. MERUNDUK

Merunduk (layering) adalah proses


pembiakan vegetative buatan yang
dilakukan pada tumbuhan bercabang
panjang dengan merundukkannya ke
tanah. Jadi, batang tanaman itu
ditundukkan ke tanah agar dapat
berkembangbiak.
1. INSEMINASI BUATAN
2. FERTILISASI INVIRTO
1. INSEMINASI BUATAN

▸ Salah satu teknik yang dikembangkan adalah


inseminasi buatan. Inseminasi buatan adalah
suatu cara untuk memasukkan mani (sperma
atau semen) dari ternak jantan ke alat kelamin
ternak betina. Sebelumnya, semen yang
didapat dari ternak jantan dicairkan dan
diproses terlebih dahulu. Untuk memasukkan
semen ke dalam alat kelamin ternak betina
menggunakan metode dan alat khusus yang
disebut insemination gun.
2. FERTILISASI IN VIRTO

▸ Kebutuhan manusia akan produk ternak


semakin meningkat. Contohnya,
kebutuhan masyarakat terhadap daging
dan susu sapi. Hal tersebut ditandai oleh
pemerintah yang masih mengimpor
daging dan susu sapi.
▸ Teknik perbanyakan ternak yang unggul
mulai dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Selain dengan
teknik inseminasi buatan, perbanyakan
ternak unggul dapat dilakukan dengan
▸ Pada fertilisasi in vitro, embrio dapat
dihasilkan di luar uterus induk betina. Sifat
dan jumlah embrio dapat diatur. Setelah
embrio terbentuk, kemudian embrio
tersebut ditanam (diimplantasikan) dalam
uterus milik betina dari spesies yang
sama untuk membantu mempercepat
peningkatan populasi ternak yang unggul.
Embrio sebelum diimplantasikan dapat
disimpan dalam jangka waktu tertentu
pada nitrogen cair bersuhu –196°C.
1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan
dan minuman, seperti air susu menjadi yoghurt,
mentega, keju.
2. Teknologinya relatif sederhana,
3. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air
kelapa dapat dibuat Nata de coco
4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan
perekonomian rakyat karena bioteknologi
konvensional tidak banyak membutuhkan biaya
karena biaya yang digunakan relatif murah.
5. Pengaruh jangka panjang umumnya sudah diketahui
karena sistemnya sudah mapan
1. Tidak dapat mengatasi masalah
ketidaksesuaian(inkompatibilitas) genetic
2. Perbaikan sifat genetik tidak terarah
3. Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya’
4. Memerlukan waktu yang relatif lama untuk
menghasilkan galur baru
5. Tidak dapat mengatasi kendala alam dalam sistem
budidaya tanaman, misalnya hama.
Kelompok 2
Agustina A. Silab
Intan R. Mau
Jimmy F. D. Kolsasi

Anda mungkin juga menyukai