Definisi Infanticide
Arti umum:
Pembunuhan bayi (Infant Death).
Setiap perbuatan merampas nyawa bayi di luar
kandungan.
Arti khusus bervariasi antar negara/sistem
hukum:
Inggris: merampas nyawa bayi yg belum berumur 12
bulan oleh ibu kandungnya.
Jerman Barat: pembunuhan anak ini hanya berlaku
bagi anak yang lahir dari hubungan tidak sah ( ><
Eropa Barat & Amerika).
Scotlandia: tidak ada peng-khusus-an mengenai
pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya.
Indonesia ??
Infanticide di Indonesia
KUHP
Rumus De Haas
Tali pusat dipotong tidak rata, tidak diikat, dan tidak diperban
Hubungan Ibu - Bayi
Memperkirakan waktu partus ibu & waktu lahir
anak.
Mencocokkan golongan darah.
Sidik DNA.
Pemeriksaan :
Tanda-tanda hamil/melahirkan : perdarahan dari
vagina (lokia), striae gravidarum, areola mammae
berwarna hitam gelap.
Pemeriksaan penunjang : tes beta-hCG positif,
golongan darah identik dengan bayi, tes DNA,
golongan darah ibu sama dengan golongan darah
dari ari-ari.
Fenotype Golongan Darah
Golongan Darah Genotype I Genotype II
A IAIA IAI0
B IBIB IBI0
AB IAIB
O I0I0
Golongan Darah
IB I0
IA IAIB (AB) IAI0 (A)
IA IAIB (AB) IAI0 (A)
Infanticide 27
Unsur Psikis
Motif yang mendasari :
Fatal maltreatment (chronic abuse or neglect
with inflicted but unintended death) 5%
Altruistic murder (believing it’s in the child’s best
interest) 54%
Unwanted child 2%
Revenge (against partner or spouse or
perpetrator) 6%
Acute psychotic murder 33%
Infanticide 28
Unsur Psikis
Postpartum Depression (PPD) occur in
10-20% mothers. Out of 40% have
thoughts of infanticidal.
26% thoughts infanticidal during colic
episodes.
Risk Factors :
Family history of depression, stressful life
events, poor emotional support, sleep
deprivation, and certain personality traits.
J Am Acad Psychiatry Law 40:326–32, 2012
Infanticide 29
Kekerasan & Sebab Kematian
Tersering kekerasan tumpul asfiksia mekanik:
- pencekikan
- penjeratan
- pembekapan
- penyumpalan
Menggunakan alat seadanya yang ditemukan di TKP.
Dapat pula ditemukan kekerasan tajam di daerah leher.
Sebab lain penyakit (penyakit membran hialin, kongenital fatal,
pneumonia, dll).
Kekerasan tumpul
Pencekikan
Penjeratan
Contoh Pembuatan Kesimpulan VeR pada
Otopsi Kasus Infanticide dan Infant Death
Pokok Kesimpulan Contoh Bunyi Kesimpulan
Bayi viable atau Telah diperiksa jenazah bayi
tidak? perempuan yang baru lahir.
Bayi lahir hidup Bayi dalam keadaan mampu
atau lahir mati? hidup di luar kandungan dan
Apa sebab dilahirkan dalam keadaan hidup.
kematiannya? Penyebab kematiannya adalah
Berapa lama bayi karena kekurangan oksigen
sempat hidup di akibat kekerasan tumpul pada
luar kandungan? jalan nafas.
PENGANTAR
Kasus kekerasan terhadap anak masalah
global yang terjadi hampir di setiap negara yang
ada di dunia
Data dari Center for Disease Control and
Prevention ( CDC ) setengah dari jumlah anak
yang ada di dunia korban kekerasan setiap
tahunnya
Violence Against Children Survey (VACS) 1
dari 4 orang anak perempuan sudah pernah
mengalami kekerasan seksual
LATAR BELAKANG
KEKERASAN FISIK
KEKERASAN SEKSUAL
KEKERASAN EMOSIONAL
PENELANTARAN ANAK
EKSPLOITASI ANAK
KEKERASAN FISIK
• Mengakibatkan cedera fisik nyata
• Mulai dari cedera berjejas ringan seperti 1 – 2
buah memar di lengan atau tubuh akibat cubitan
• Hingga cedera berjejas berat seperti patah tulang,
cerai sendi, luka-luka robek, sehingga terjadi
disfungsi fisik anak
• Dapat merupakan efek samping dari cara
penegakan disiplin yang tidak tepat dan
berlebihan
• Dapat juga akibat tekanan psikologis dari orang
tua atau pengasuh yang sudah tak terkendali
KEKERASAN FISIK ( LANJUTAN )
Menyebabkan cedera fisik potensial
Kekerasan yang terjadi tak begitu nampak secara
fisik, tetapi dalam jangka panjang dapat menjadi
masalah kesehatan bagi si anak
Terutama kekerasan pada kepala yang akumulatif
Efek yang paling berbahaya adalah hambatan
tumbuh kembang anak dan atau kematian
Sering terlambat terkuak
KEKERASAN SEKSUAL
Merupakan pelibatan anak dalam kegiatan
seksual
Ditandai dengan adanya aktivitas seksual
antara anak tersebut dengan orang dewasa
atau anak lain yang jauh lebih tua dan kuat
Semata-mata hanya untuk kepuasan seksual
bagi pelaku terhadap anak
Bentuknya dapat berupa prostitusi, pornografi,
memaksa anak menyaksikan kegiatan seksual,
hubungan seksual, incest, percabulan,
perkosaan, dan sodomi
Pengaruh kekerasan seksual
Rasa bersalah dan menyalahkan diri
Kenangan buruk, mimpi buruk, insomnia
Masalah harga diri
Disfungsi seksual
Depresi, kecemasan, penyakit mental
lainnya (termasuk gangguan kepribadian)
Kecenderungan untuk mengulangi
tindakan kekerasan setelah dewasa
Kebanyakan pelaku orang yang kenal
dengan korban
+/- 30% keluarga dari anak ( saudara,
ayah, ibu, paman atau sepupu )
+/- 60% kenalan teman lain
keluarga, pengasuh anak atau
tetangga
+/- 10% orang asing
KEKERASAN EMOSIONAL
• Kegagalan penyediaan lingkungan yang
memadai untuk tumbuh kembang anak
• Kegagalan ketersediaan sosok figur yang baik
• Adanya rangkaian perbuatan yang mengarah
pada bentuk kekerasan fisik yang terus
menerus pada anak
• Bentuk kekerasan dapat berupa pembatasan
gerak, meremehkan anak, mengancam,
menakut-nakuti, diskriminasi, ejekan,
penolakan terhadap anak
• Efek buruk bagi anak dapat meliputi mental,
spiritual, moral dan sosial
PENELANTARAN ANAK
• Mempekerjakan anak
• Prostitusi dengan menggunakan anak
• Berakibat buruk bagi kesehatan fisik, mental,
sosial, moral serta emosional anak
• Menghambat kegiatan anak untuk dapat
menjalani pendidikan
BUKTI MEDIS
Pada kasus kekerasan pada anak, untuk
penatalaksanaanya perlu pemeriksaan yang seksama
secara medis, psikologis, psikiatris serta penunjang
laboratorium
Bersamaan dengan penatalaksanaan, harus dicari bukti-
bukti kekerasan yang akan di jadikan dasar perlindungan
hukum dalam rangkaian pemulihan kondisi anak
Bukti medis semakin dini diketahui akan semakin baik bagi
penatalaksanaan pemulihan anak, perlu peran
pengawasan dan pengamatan orang tua, keluarga, guru,
serta masyarakat sekitar
BUKTI MEDIS ( lanjutan )
Dapat berupa luka-luka yang harus dapat dijelaskan asal
muasal perlukaannya
Dapat pula berupa sindroma mental tertentu yang relevan
dengan temuan perlukaan fisik
Pada kekerasan seksual harus dilakukan penatalaksanaan
yang mengikuti prosedur baku pemeriksaan ini, mulai dari
pemeriksaan dan penanganan daerah anogenital lengkap
dengan penunjang laboratorium dilanjutkan dengan
rehabilitasi psikologis
Bukti-bukti medis harus di dokumentasikan dengan baik
untuk kepentingan penyusunan alat bukti bagi keperluan
advokasi anak yang menjadi korban kekerasan
CHILD HOMICIDE
Merupakan pembunuhan anak
Tergantung dari undang-undang yang
berlaku di negara mssing-masing
Indonesia anak adalah sampai berumur
18 tahun (UU Perlindungan Anak)
Kasus terbanyak usia preschool
Pelaku biasanya orang tua, orang
terdekat, orang asing atau sesama anak
Latar belakang child abuse dan
penelantaran anak.
KESIMPULAN
Kekerasan pada anak dapat terjadi di berbagai lingkungan,
mulai dari keluarga hingga lingkungan sosial sekitar
Semakin dini penanganan bagi anak korban kekerasan
akan memberikan hasil pemulihan yang semakin baik
Penanganan dini hanya bisa dilakukan bila deteksi dini
kekerasan pada anak dapat dilakukan
Peran orang tua, keluarga, guru serta kepedulian
masyarakat sekitar sangat penting bagi deteksi dini adanya
kekerasan pada anak
Bukti medis untuk advokasi hukum