Anda di halaman 1dari 30

Isnani A S Suryono

Pengembangan wawasan redaksi


`Media Aesculapius`
Rg. Rapat Dept. Farmakologi FKUI
Jumat 25/4/08
Akar kata ‘Plagiarism’
 Plagiari(us) = “penculik”
 Plagi(um) = “menculik”
Melihat akar kata di atas, nyatalah bahwa
 Terdapat unsur ‘penganiayaan’ intelektual pada
plagiarisme, oleh karena pada
 Plagiarisme, terjadi pengambilan cara paksa kata-kata /
gagasan yg berlangsung tanpa izin pemiliknya.

02/04/2019 2
Definisi Plagiarisme?
Plagiarisme ialah tindakan mencuri ide (gagasan) atau hasil
pemikiran & tulisan orang lain yang digunakan dalam
tulisan seolah-olah ide atau tulisan orang lain tersebut
adalah ide atau hasil tulisan sendiri sehingga merugikan
orang lain.2

02/04/2019 3
Jenis-jenis Plagiarisme
Selama ada unsur ‘perampasan’ hasil produksi pemikiran
orang lain, suatu penyajian, apapun bentuknya
termasuk plagiarisme.

Istilah ‘Plagiarisme’ selain berupa pengambil alihan secara


tidak jujur nas dalam btk artikel/tulisan; berlaku juga
utk penyajian lisan; catatan kaki; dan juga sitasi.

02/04/2019 4
Pembenaran Plagiarisme?
 Oleh karena perampasan atau pengambil alihan kata-
kata / gagasan tsb berlangsung tanpa izin pemiliknya,
maka:
 bahkan bila pelaku menambah kilau baru pada bahan
yang sudah usang &/ memoles gagasan yang
membosankan menjadi suatu bentuk akhir yg
gemilang, pengambilan tanpa izin itu tetap dirasakan
sbg penganiayaan thd penulis aslinya, & tak bisa
dianggap sebagai terapi rehabilitatif thd suatu karya
ilmiah.

02/04/2019 5
Tingkatan plagiarisme berkisar antara:
1. Pen‘cetak-ulang’an suatu materi yg pernah dipublikasi
secara menyeluruh /sebagian besar– tanpa sitasi atau
menyebutkan sumbernya– (dhi mgkn telah terjadi
pelanggaran hukum hak cipta) (Plagiarisme “in toto”)
2. Campuran antara nas yg berupa gagasan asli dgn yang
diplagiat tanpa pencantuman sumber (Plagiarisme
mozaik)

02/04/2019 6
PLAGIARISME KATA DEMI KATA.4
 Paragraf asli: Kamran Abbasi & Iona Heath (BMJ
2005;330: 431-2):
Although correspondence with authors, ethics committees,
university departments, and hospitals can be a painstaking
and thankless battle with bureaucracy—just like seeking
ethics committee approval—we believe that editors have a
duty to take on issues of unethical audit or research. Our
motivation is not to seek punishment for the authors but to
prevent future unethical clinical practice and to protect
patients.

02/04/2019 7
Versi Plagiarisme
tidak ada rujukan ada rujukan namun isi paragraf sama kata
demi kata
Although correspondence with authors, ethics Although correspondence with authors, ethics
committees, university departments, and committees, university departments, and
hospitals can be a painstaking and thankless hospitals can be a painstaking and thankless
battle with bureaucracy—just like seeking battle with bureaucracy—just like seeking
ethics committee approval—we believe that ethics committee approval—we believe that
editors have a duty to take on issues of editors have a duty to take on issues of
unethical audit or research. Our motivation is unethical audit or research. Our motivation is
not to seek punishment for the authors but to not to seek punishment for the authors but to
prevent future unethical clinical practice and to prevent future unethical clinical practice and to
protect patients protect patients (Abbasi and Heath, 2005).

02/04/2019 8
Penggunaan pengetahuan yang sudah ada,
apakah salah?
 Yang dikutuk dari zaman ke zaman ialah: aspek
‘penipuan’ dari plagiarisme..
 Dan bukan penggunaan hasil pemikiran / ‘insight’
dari para pendahulu..
 Khususnya di bidang ilmiah hanya sedikit ilmuwan
yang begitu brilyan shg dpt betul-betul orisinil;
 Riset biasanya berdasarkan asupan terdahulu &
mengandalkan hasil pemikiran para ilmuwan
terdahulu, untuk mengarahkan peneliti ke gagasan
yang baru, atau sbg teori untuk dibuktikan atau
disangkal.

02/04/2019 9
Cara yang benar menggunakan gagasan
orang lain:
 Kita boleh “menggunakan” kata-kata atau gagasan orang
lain selama kita memberikan pengakuan yang sesuai,
yaitu dengan mencantumkan sumber penulisan kita tsb–
 umumnya sebagian besar penulis gembira, bhw
gagasannya terpakai & ‘pensitiran’ karyanya dianggapnya
sbg ukuran pengakuan/pengaruh ciptaannya

02/04/2019 10
Versi bukan plagiarisme
menggunakan kalimat yang dikutip dengan ada rujukan dan telah dilakukan parafrase
tanpa kutip (“…”)
Abbasi and Heath (2005) believe that Correspondence with authors and other
“Although correspondence with authors, ethics relevant sources (including ethics committees,
committees, university departments, and university departments, and hospitals) to make
hospitals can be a painstaking and thankless sure that unethical audit on research is
battle with bureaucracy—just like seeking uncorrect, editors shoud be try their best
ethics committee approval—we believe that despite many obstacles may prevent them
editors have a duty to take on issues of from getting them easily. The primary aim is to
unethical audit or research. Our motivation is prevent future unethical clinical practice and to
not to seek punishment for the authors but to protect patients (Abbasi and Heath, 2005).
prevent future unethical clinical practice and to
protect patients”.

02/04/2019 11
Seberapa besar ‘dosa’ Plagiarisme?
 Di semua bidang, plagiarisme tak pernah dapat
diterima.
 Umumnya plagiarisme dianggap dosa besar setara
dengan pemalsuan data, dan
 Setidaknya dosanya sama besar, kalau tidak lebih
besar dari pelanggaran ilmiah semacam penipuan
data.
 Namun, komunitas ilmiah belum memperlakukan
pelaku plagiarisme secara konsisten.

02/04/2019 12
Plagiarisme sebagian (parsial):
 Pendapat para ilmuwan: “mengkopi sebagian dari artikel
orang lain” sepantas-nya dianggap sebagai “pelanggaran
yang lebih rendah ketimbang mencuri seluruh artikel”

02/04/2019 13
Alasan beberapa ‘Plagiarius’:
 Pelaku terlalu terpengaruh apa yang dibaca;
 Tanpa disengaja Pelaku mengulangi kata-per-kata
yang secara tak sadar telah terekam dalam
ingatan.(ditemukan penyalinan semacam ini hingga
55 kata/8 halaman penuh).
 Saat dalam buku ditemukan salinan luas dari buku-
buku lain tanpa tanda sitasi, Pelaku tsb berkilah
bahwa ia mempunyai kemampuan luar biasa
mengingat materi yg dibaca, & tidak menyadari telah
mengulang hasil kerja org lain..

02/04/2019 14
Bagaimana mencegah ‘kecelakaan’ seperti
di atas?
 Buatlah garis batas yang tegas antara ‘pengaruh yang
jujur’ dengan ‘pengambilan hak secara tidak jujur’ dalam
nurani penulis,
 Hal ini tergantung juga pada besarnya ‘saling pengaruh’
dari subyek penulisan.

02/04/2019 15
Menghindarkan Plagiarisme
1. Bila menggunakan ide orang lain sebutkan sumbernya.
2. Bila menggunakan kata atau kalimat orang lain sebutkan
sumbernya, dengan catatan:
 Gunakan tanda kutip bila kata atau kalimat
aslinya disalin secara utuh

02/04/2019 16
 Tanda kutip tidak diperlukan bila kata atau kalimat telah
diubah menjadi kalimat penulis sendiri tanpa mengubah
artinya (telah dilakukan parafrase).
 Mengubah satu atau beberapa kata dalam satu paragraf
bukan merupakan parafrase karenanya tanda kutip perlu
disertakan.
 Parafrase tanpa menyebut sumbernya adalah plagiarisme.

02/04/2019 17
Self-plagiarism/Autoplagiarism
 3. Bila makalah sudah pernah diajukan sebelumnya
harus dinyatakan bahwa makalah sudah diajukan
atau dipublikasi sebelumnya; bila tidak, maka dapat
dianggap sebagai auto-plagiarism atau self-
plagiarism. Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat
dianggap “berkualifikasi ringan”, namun bila
dimaksudkan atau kemudian dimanfaatkan untuk
menambah kredit akademik dapat dianggap
pelangaran etika akademik yang berat.

02/04/2019 18
Kapan ‘sesuatu’ boleh dianggap sebagai
pengetahuan umum(common knowledge)?
 Kapankah suatu informasi boleh dianggap common
knowledge? “pengetahuan/info yang lazim diketahui
secara umum dalam bidang ilmu yang bersangkutan”
Misalnya:
 “mencuci tangan dapat menghindarkan diri dari penyakit
infeksi” > penget umum utk masyarakat umum.
 “aorta mengalirkan darah dari ventrikel kiri ke seluruh
tubuh” > penget umum utk dokter

02/04/2019 19
Kapan ‘sesuatu’ boleh dianggap sebagai
pengetahuan bersama (common knowledge)?
“Suatu bahan dianggap sebagai common knowledge
bila:2
 Anda menemukan informasi yang sama tersebut
tanpa menyebutkan sumbernya di paling kurang 5
(lima) tulisan lainnya.
 Anda pikir ini adalah informasi yang sudah diketahui
pembaca”.
 Anda pikir bahwa seseorang dapat menemukan
informasi tersebut dalam sumber referensi umum
dengan mudah”.
02/04/2019 20
Contoh common knowledge:
 Teori relativitas Albert Einstein.2
 Dongeng “Bawang merah bawang putih”.2
 Susunan lazim suatu artikel dalam jurnal, sudah ada
susunan baku yang umum untuk artikel ilmiah
biomedik (IMRAD).4
 Susunan lazim untuk buku ajar, sehingga bila menulis
buku ajar tak perlu menulis sumber format penulisan
yg diikuti.4

02/04/2019 21
Kapankah suatu kecurigaan perlu ditindaklanjuti?
dhi penting utk membedakan:
 ‘Persamaan yang tak disengaja dalam nas akibat
kesamaan cara berpikir serta interpretasi dalam suatu
bidang’ di satu pihak.
Dengan:
 Pengambil-alihan secara sengaja untuk penggunaan
pribadi secara tidak jujur, misalkan: ‘gaya bertutur yg
khusus, simpulan asli, atau deskripsi inovatif milik
seseorang’ di pihak lain.

02/04/2019 22
Plagiarisme antar bahasa
 Plagiarisme interlingual: penerjemahan tanpa izin
lebih sulit diketahui.
Contoh: seorang plagiarius, Bartholow melakukan
penerjemahan karya Topinard, tanpa menyatakan dg
jelas gagasan & uraian mana yang merupakan
karyanya pribadi & bagian mana yg merupakan
terjemahan dari karya Topinard.
 Penerjemah boleh mendapat hak sbg penerjemah
namun tidak sebagai penulis/penggagas

02/04/2019 23
Cara pengutipan yang “lege artis”
 Pada ‘tuntunan bagi penulis’ dari suatu penerbit
dinyatakan bahwa:
 Penulis harus cermat & berhati-hati dalam memberi
kredit pada materi yang digunakan, yang berasal dari
karya orang lain.
 Penulis harus mengakui semua materi yg diambil dari
karya orang lain & menjelaskan bagian-bagian mana
saja yg berasal dari sumber lain.

02/04/2019 24
UU Hak Cipta? Apa itu?
 UU Hak cipta ada untuk melindungi Kekayaan Intelektual
kita, sehingga kegiatan pembajakan menjadi ilegal.
Kekayaan Intelektual dapat mencakup musik, gambar,
tulisan, video, dan berbagai media lainnya.
 Siapapun yang mereproduksi hasil karya orang lain yang
telah dilindungi Hak Cipta, dapat dituntut secara hukum.
Walaupun bentuk atau kandungan aslinya telah diubah–
selama dapat dibuktikan isinya `sama` dengan yang asli,
maka dapat dianggap pelanggaran Hak Cipta.

02/04/2019 25
Apakah semua materi publikasi
dilindungi Hak Cipta?
 Jawabnya: TIDAK! Hak Cipta hanya melindungi hasil karya
yang merupakan gagasan/informasi asli.
Contoh:
 Kompilasi informasi yang mudah didapat misalkan: buku
telpon.
 Publikasi karya resmi Pemerintah (Buku Putih,
misalkan dari Dept. Hankam)
 Fakta yang bukan hasil riset asli (Mis. Papaya banyak
mengandung vitamin A)
 Works in the public domain (provided you cite
properly)
02/04/2019 26
Dapatkah “fakta” dilindungi Hak Cipta?

 Dapat, dalam beberapa keadaan tertentu. Semua “fakta”


yang telah dipublikasi sebagai hasil penelitian individual
dianggap sebagai Hak Intelektual penciptanya.
 Contoh:
 Hak Paten Obat, dapat dimintakan oleh pabrik obat untuk
mis. Antibiotika generasi baru.

02/04/2019 27
Apakah kita perlu mensitasi sumber dari
semua fakta yang kita gunakan?
 Tidak. Kita tak perlu menyebutkan sumber semua fakta
yang digunakan, hanya yang merupakan hasil penelitian
khusus individu.
 Fakta yang telah tersedia dari banyak sumber (UI: minimal
5 sumber) dan telah dikenal dalam masyarakat, dianggap
“pengetahuan umum”, & tak dilindungi UU Hak Cipta.
Fakta semacam ini boleh digunakan dengan bebas dalam
tulisan kita tanpa mensitasi penciptanya.

02/04/2019 28
Daftar Rujukan
1. LaFollette MC. Classifying violations. In: Stealing into
print: fraud, plagiarism, and misconduct in scientific
publising. Los Angeles: Univeristy of California Press,
Ltd; 1996. p.26-54.
2. Neville C. Plagiarism. In: The complete guide to
referencing and avoiding plagiarism. New York: Open
University Press, the McGraw-Hill; 27-41.
3. Tarmidi LT, Purba V, Hadjodisastro D, Tambunan USF,
Gunarwan A, Harkrisnowo H. Pedoman penyelesaian
masalah plagiarisme di Universitas Indonesia. Jakarta,
10 Oktober 2004.

02/04/2019 29
Daftar Rujukan
4. Sudigdo Sastroasmoro: Beberapa Catatan tentang Plagiarisme.
Maj Kedokt Indon, Volum: 56, Nomor: 1, Januari 2006, p1-6
5. Examples of plagiarisme, & of others’ words & ideas. Diunduh
dari: www.indiana.edu/wts/wts/plagiarism.html 13 Feb. 2008
6. Sastroasmoro S. Scientific or academic misconduct/fraud:
cheating, fabrication, falsification, plagiarism. Jakarta. Sept.’05
(diskusi forum GB)
7. Taylor RB, Ethical issues, in: The clinician’s guide to medical
writing, Oregon; Springer; 2005; p.122
8. Plagiarism FAQ. Diunduh dari: http://
www.plagiarism.org/learning_center/plagiarism_faq.html

02/04/2019 30

Anda mungkin juga menyukai