Anda di halaman 1dari 19

CEPHALGIA

(nyeri kepala)

Nama Kelompok:

Harja Hadikusuma
Anggi Satria Pratama Aji
Iliyin Wahina
Ailda Desliana
Mir’atil Hayati
Nurul Aini
CEPHALGIA (nyeri kepala)
The international association for the study of pain (IASP) mendefinisikan
nyeri sebagai berikut, nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan atau ancaman
kerusakan jaringan. Banyak istilah nyeri yang di gambarkan oleh orang
mengenai nyeri karna ini berdasarkan subjektif yang sulit di lakukan
pengukurannya seperti nyeri pada kepala.
Cephalalgia atau dilafalkan cephalgia adalah suatu kondisi terdapatnya rasa
sakit di belakang leher atau punggung kepala atas, disebut juga sebagai sakit
kepala.
JENIS-JENIS SAKIT KEPALA

SAKIT KEPALA PRIMER Stress, cuaca atau ketidakseimbangan


hormone dapat memicu sakit kepala dari
beberapa jam hingga beberapa hari.

SAKIT KEPALA SEKUNDER Sakit kepala sekunder dapat disebabkan


oleh influenza, radang sinus, tekanan darah
tinggi, stroke ringan/stroke berat, cedera
kepala, tumor otak, gangguan metabolisme
(mis. diabetes dan penyakit tiroid),
gangguan saraf mata, sakit gigi, dll.
primer

myogenik
tekanan di kedua sisi kepala
dengan tingkat ringan sampai
sedang dan tidak bertambah
sakit bila melakukan aktivitas
fisik rutin.
vaskuler

pelebaran pembuluh
darah (vasodilatasi) otak
yang menekan saraf-
saraf sehingga
menimbulkan nyeri
Pengukuran Intensitas Nyeri

1. Verbal rating scale


(VRSs)
2. Numerical Rating
Scale (NRSs)

3. Visual Analogue Scale


(VASs)

4. McGill Pain
Questionnaire (MPQ)
5. The Faces Pain Scale
1. Verbal rating scale (VRSs)
Metoda ini dapat digunakan untuk mengetahui intensitas nyeri dari
saat pertama kali muncul sampai tahap penyembuhan. Penilaian ini
menjadi beberapa kategori nyeri yaitu:
- tidak nyeri (none)
- nyeri ringan (mild)
- nyeri sedang (moderate)
- nyeri berat (severe)
- nyeri sangat berat (very severe)
2. Numerical Rating Scale (NRSs)

Metoda ini menggunakan angka-angka untuk menggambarkan range


dari intensitas nyeri. Umumnya pasien akan menggambarkan
intensitas nyeri yang dirasakan dari angka 0-10.
”0”menggambarkan tidak ada nyeri sedangkan ”10”
menggambarkan nyeri yang hebat.
3. Visual Analogue Scale (VASs)
Metoda ini paling sering digunakan untuk mengukur intensitas nyeri.
Metoda ini menggunakan garis sepanjang 10 cm yang menggambarkan
keadaan tidak nyeri sampai nyeri yang sangat hebat. Pasien menandai
angka pada garis yang menggambarkan intensitas nyeri yang dirasakan.
4. McGill Pain Questionnaire
(MPQ)
Metoda ini menggunakan check list untuk mendiskripsikan gejala-gejal
nyeri yang dirasakan. Metoda ini menggambarkan nyeri dari berbagai
aspek antara lain sensorik, afektif dan kognitif. Intensitas nyeri
digambarkan dengan merangking dari ”0” sampai ”3”.
5. The Faces Pain Scale
Metoda ini dengan cara melihat mimik wajah pasien dan
biasanya untuk menilai intensitas nyeri pada anak-anak.
ANATOMI
Sebelum membahas anatomi sakit kepala, akan membahas
anatomi otak secara garis besar terlebih dahulu. Walaupun
merupakan keseluruhan fungsi, otak disusun menjadi beberapa
daerah yang berbeda. Bagian ± bagian otak dapat secara bebas
dikelompokkan ke dalam berbagai cara berdasarkan perbedaan
anatomis, spesialisasi fungsional, dan perkembangan evolusi. Otak
terdiri dari :

• Batang otak
• Serebelum
• otak depan
• Hipotalamus
• Nukleus basal
• Korteks serebrum
Struktur peka nyeri pada extra Dan
intra cranium

• Struktur peka nyeri extra cranium


1

• Struktur peka nyeri intracranium


2

• Struktur yang tidak peka terhadap nyeri


3
Struktur peka nyeri extra cranium
1. kulit kepala, periosteum,
2. arteri2 (a. frontalis, a.temporalis, a.occipitalis);
3. saraf2 (n.frontalis, n.temporalis, n.occipitalis
mayor / minor)
4. otot2 (m.frontalis, m.temporalis, m.occipitalis)
Struktur peka nyeri intracranium
1. duramater (spjg a.meningeal, sekitar sinus venosus,
basis cranii, dan tentorium serebelli)
2. leptomenings sekitar arteri besar di basis cranii
3. bag. Prox atau basal arteri, vena, saraf, tertentu (V,
VII, IX, Nn. Spinales)
Struktur yang tidak peka terhadap
nyeri

1. tulang kepala,
2. parenchym otak,
3. ependym ventrikel,
4. plexus choroideus,
5. sebagian besar duramater dan
6. piamater yang meliputi konveksitas otak.
Penyebab sakit kepala

1. Sakit kepala karena tegang


2. Sakit kepala migraine
3. Sakit kepala pasca-trauma
4. Sakit kepala dengan beragam gejala
5. Sakit kepala alergi
6. Sakit kepala sinus
Mengenal gejala sakit kepala

1. Sakit kepala lebih sering terjadi pagi daripada siang


pertanda tekanan darah tinggi
2. sakit kepala yang di rasakan nyeri di mata ,telinga
atau gigi, menunjukan terjadinya infeksi.
3. sakit kepala saat melakukan tugas yang
mengandalkan indera penglihatan mata pertanda
ketidak beresan pada mata.
4. Tumor,stroke atau mugkin sulit tidur dapat menjadi
penyebab sakit kepala mendadak yang amat nyeri
5. Sakit kepala yang dibarengi dengan deman dan
pegal mungkin menderita meningitis.
Pemeriksaan Kepala

1. Atur posisi duduk,atau berdiri


2. Bila memakai kacamata dilepas
3. Lakukan inpeksi rambut dan rasakan keadaan
rambut,serta kulit dan tulang kepala
4. Inspeksi keadaan muka pasien secara sistematis
5. Foto rotgen kepala,EEG,CT-SCAN,arteriografi dan
brain scan nuklir
Nonton sambil makan bakmi
menari-nari sambil makan tahu
Sekian dari prsentasi kami
assalamualaikum wr.wb

Thank you

Anda mungkin juga menyukai