Anda di halaman 1dari 24

INTERNSIP : ELYZA WHIDYANTI

PEMBIMBING: dr. SRI WAHYUNI


KASUS PREEKLAMSIA BERAT
 IDENTITAS
 Nama : Ny. Imha
 Umur : 17 Tahun
 Alamat : Jl. Lumbudolo
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Pendidikan : SMP
 Tgl Pemeriksaan : 12 Desember 2016
ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Sakit Kepala
 Riwayat Penyakit Sekarang :
 Seorang ibu hamil mengeluh sakit kepala dialami
kurang lebih 1 minggu, hilang timbul, dirasakan
seperti nyut-nyut, memberat 1 hari SMRS. Pandangan
kabur (-), mual (-), muntah (-), sakit ulu hati (-),
kejang (-). selama hamil sekarang baru 1 kali
memeriksakan kehamilan ke bidan di Puskesmas,
riwayat TD 140/90 mmHg berdasarkan buku hamil
warna pink. Pasien pernah diberi obat penurun darah
tinggi dari bidan (pasien lupa nama obatnya). Sakit
perut tembus belakang -. HPHT 5-5-2016, TP 12-2-
2017.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
 Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Peny. Jantung (-),
Asma (-), Alergi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 KU : Sedang
 BB : 52 Kg
 TB : 150 cm
 Tekanan Darah: 170/100 mmHg
 Nadi : 84 x/mnt
 Respirasi : 20 x/mnt
 Suhu Tubuh : 37˚C
Kepala – Leher :
 Conjungtiva Anemis : (-/-)
 Sklera ikterik : (-/-)
 Kelopak mata : Edema -/-
 Pembesaran KGB : (-/-)
Thorax :
 Inspeksi : Pergerakan dada simetris ki=ka, retraksi (-
/-)
 Palpasi : Nyeri tekan (-/-), vocal fremitus simetris
ki=ka, krepitasi (-/-)
 Perkusi : sonor (+/+)
 Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen :
 Nyeri tekan epigastrium (-).
 Leopold 1 : 4 jari di bawah Proc. Xiphoideus, TFU 26
cm, TBJ 2325 gram.
 Leopold 2 : Punggung kiri, mudah teraba, BJF
152x/menit
 Leopold 3 : Bagian bawah perut ibu teraba keras
 Leopold 4 : Divergen, belum masuk PAP
 His : Tidak ada
Ekstremitas atas :
 Edema : (-/-)
 Akral hangat.
Ekstremitas bawah :
 Edema : (+/+)
 Akral hangat.
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah lengkap :
 RBC: 3,31 x 10⁶/mm3 (3,50-5,50)
 WBC : 10,23 x 103 / mm3 (4.00 -10.00)
 HCT : 25,4 % (37.0-54.0)
 PLT : 256 x 103 / mm3 (150-300)
 HB : 10,2 g/dL (11-16)
 Pemeriksaan kimia darah :
 GDS : 83 mg/dL (80-140)
 Ureum : 46 mg/dL (10-50)
 Kreatinin : 0,9 mg/dL (0,50-0,90)
 SGOT : 20 ul (6-30)
 SGPT : 27 ul (7-32)
 HbsAg : Non Reaktif
 Proteinuria : +3
DIAGNOSIS
 G1P0A0 usia kehamilan 29-30 minggu + preeklampsia
berat
Konsul dr. Melda, Sp.OG
 Injeksi MgSO4 40% 4 g (10 cc larutan MgSO4 40%)
larutkan dengan 10 cc aquades, IV selama 15 menit
 Maintanance, Drips MgSO4 40% 6 g (15 cc larutan
MgSO4 40%) dalam 500 cc RL 28 tpm. Hingga 24 jam.
 Pasang kateter urin
 Nifedipin 2x10 mg
 Dopamet 3x250 mg
 Observasi BJF, TTV, dan tanda-tanda impending
eklamsia
 FOLLOW UP
DEFINISI
 Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20
minggu kehamilan disertai dengan proteinuria.
 Preeklampsia berat (PEB) : preeklampsia dengan TD
≥160/110 mmHg, proteinuria 5 g/24 jam atau +4,
disertai 1 atau lebih gejala PEB
 Preeklampsia berat (PEB) : preeklampsia dengan TD
≥140/90 mmHg, proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau +1.
Macam-macam Hipertensi dalam
kehamilan
 1. Gestational hypertension
 2. Preeklampsia
 3. Eklampsia
 4. Superimposed Preeklampsia
 5. Hipertensi kronis

16
EPIDEMIOLOGI
 Di Indonesia, preeklampsia dan eklampsia adalah
penyebab utama kematian ibu dan bayi. Insiden
preeklampsia di seluruh dunia ialah 2%-8%.2
 Pada primigravida frekuensi preeklampsia/eklampsia
lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigravida,
terutama primigravida muda. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan insidensi preeklampsia pada
primigravida 11,03%.
PER dan PEB
 Disebut preekalmpsia berat
apabila terdapat satu atau lebih Disebut Preeklamsia Ringan apabila
tanda berikut : - TD ≥140/90 mmHg
- TD ≥160/110mmHg pada 2 - Proteinuria sampai ≥300mg/24 jam
pemeriksaan yang berjarak 4-6 jam, atau disptik +1
dengan pasien dalam keadaan
istirahat. - Tidak ada tanda-tanda lain dari PEB
- Proteinuria ≥5g/24 jam, atau
dipstik +4
- Oliguria
- udema paru
- cerebral or visual disturbance PER dapat dengan cepat
- Pulmonary edema meningkat menjadi PEB,
- nyeri perut kanan atas dengan risiko kejang
- gangguan fungsi hepar
- Trombositopenia
- IUGR
18
Faktor Risiko
 Primigravida, primipaternitas
 Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa,
kehamilan multiple, diabetes mellitus, hidrops fetalis,
bayi besar
 Umur yang ekstrim
 Riwayat keluarg pernah preeklmasia/eklamsia
 Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah
ada sebelum hamil
 Obesitas

19
Etiologi dan Patogenesis
Preeklampsia
 1. teori kelainan vaskular plasenta
 2. iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel
 3. intoleransi imunologik antara ibu dan janin
 4. teori adaptasi kardiovaskular
 5. teori genetik
 6. teori defisiensi gizi
 7. teori stimulus inflamasi.

20
 Gangguan repons immune dan infasi
trofoblasthipoksia trofoblast  meningkatnya zat
toksik: radikal bebas  kerusakan endotel.
 Kerusakan endotel  prostacyclin (vasodilator) dan
nitric oxide turun. Endotilin (vasocontrictor) naik
 Jika diikuti vasokonstriksi  agegasi platelet 
thromboxane dan serotonin (vasokonstriktor) naik.
 Dalam mikrosirkulasi akan terbentuk thrombin 
microangiopathy, thrombocytopenia dan hemolisis.
 Permeabilitas dinding pemb darah turun  edema 
vol plasma turun (hemokonsentrasi)
 Akibat dari semua diatas maka hemodinamik ibu
terganggu, yang ditandai dengan penurunan volume
plasma, peningkatan peripheral vascular resistance
dan tekanan darah sebagai mekanisme kompensasi
akan meningkat
Obat-obatan
 Prinsip Tx PEB:
1) mencegah kejang
2) kontrol TD
3) terminasi kehamilan
 Obat-obatan:
-MgSO4 mencegah/menghilangkan kejang
-Antihipertensi
-Diuretika: jika ada edema paru
 Pencegahan:
- diit rendah garam tidak terbukti mencegah preeklamsi
- aspirin, antioksidan, calcium, minyak ikan
- NAC

23
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai