Anda di halaman 1dari 25

Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok


Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa

Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas VIII


MTsN 08 Jakarta

Disusun oleh :
Nursa’adah
1110017000012
Latar Belakang Masalah

Siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir

Hasil studi PISA dan TIMSS menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik Indonesia
dalam mata pelajaran matematika memperoleh skor yang dibawah rata-rata.

Pembelajaran matematika di dalam kelas masih berpusat pada guru.

Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika rendah

Siswa tidak mampu menjawab soal dengan cara selain yang


diberikan oleh guru, dan proses atau cara yang diberikan
siswa dalam menjawab soal tidak rinci.

Rendahnya Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis siswa

Diperlukan model pembelajaran yang dapat mengembangkan


kemampuan berpikir kreatif matematis
Pembatasan Masalah
Indikator berpikir kreatif matematis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
orisinil dan elaborasi.

Model pembelajaran yang digunakan pada


penelitian ini adalah model pembelajaran
kooperatif tipe investigasi kelompok

Materi yang digunakan dalam penelitian ini


adalah teorema Pythagoras
Rumusan Masalah

2. Bagaimana kemampuan
berpikir kreatif matematis
siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran
konvensional?
• Kemampuan Berpikir
Kajian Kreatif Matematis
• Model Pembelajaran
Teori Kooperatif Tipe
Investigasi Kelompok
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Munandar, Berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan


banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah.
Tatag, Berpikir kreatif merupakan suatu rangkaian tindakan
yang dilakukan orang dengan menggunakan akal budinya
Berpikir untuk menciptakan buah pikiran baru dari kumpulan ingatan
Kreatif yang berisi berbagai ide, keterangan, konsep, pengalaman,
dan pengetahuan.
Pehkonen memandang berpikir kreatif sebagai suatu
kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang
didasarkan pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran.

Kemampuan berpikir kreatif matematis adalah kemampuan yang


merupakan kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen
untuk menemukan dan menyelesaikan soal-soal atau masalah
matematika dengan banyak menghasilkan ide yang berbeda dari
biasanya serta menghasilkan produk baru (orisinil).
Indikator Berpikir Kreatif

Berpikir Lancar (Fluency)

Berpikir Luwes (Flexibity)

Berpikir Orisinil (Originality)

Berpikir Elaborasi (Elaboration)

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah


Berpikir orisinil dan elaborasi
• Mampu mengungkapkan hal
yang baru dan unik
Orisinil • Memikirkan cara-cara yang tak
lazim untuk mengungkapkan diri

• Mampu memperkaya dan


mengembangkan suatu gagasan

Elaborasi atau produk


• Menambah atau memerinci
detail-detail dari suatu objek,
gagasan,
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Investigasi Kelompok

 Pembelajaran kelompok yang mengharuskan


siswa untuk menggunakan skill berpikir level
tinggi
 Salah satu tipe dari model pembelajaran
kooperatif dan merupakan pembelajaran yang
berorientasi pada siswa.
 Penyelidikan dalam kelompok meminta siswa
untuk menggunakan semua keterampilan
interpersonal dan keterampilan meneliti, siswa
bekerja sama dalam menjalankan penyelidikan
mereka, dan merencanakan bagaimana cara
mengintegrasikan ide, serta menyajikan
temuan-temuan mereka.
Tahapan Model GI
Siswa diberikan sebuah masalah (identifikasi masalah).

Siswa merespon pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diberikan dan mulai
terlibat dalam penyelesaian masalah tesebut (merencanakan Investigasi )

Siswa bekerja sama dalam kelompoknya dengan mengintegrasikan ide atau gagasan
mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan memutuskan ide atau gagasan yang
akan menjadi solusi dari masalah tersebut ( melaksanakan investigasi).

Setiap kelompok menyiapkan apa yang akan mereka presentasikan dan bagaimana cara
mereka mempresentasikannya (menyiapkan laporan akhir).

Setiap kelompok mempresentasikan jawabannya (mempresentasikan laporan akhir).

Guru memberikan latihan dan bersama siswa membahas presentasi tiap kelompok yang
memiliki jawaban yang berbeda untuk menemukan solusi yang tepat dari masalah tersebut
(evaluasi).
Keterkaitan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi
Kelompok Terhadap Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Investigasi yaitu
menginvestigasi permasalahan • Berpikir Orisinil (Originality) yaitu
yang diberikan, mengamati, kemampuan untuk berpikir dengan cara
menganalisis data dan baru atau dengan ungkapan unik, dan
mensintesis ide atau gagasan kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-
yang dapat melatih siswa untuk pemikiran yang tidak lazim daripada
berpikir, mencetuskan ide atau pemikiran yang jelas diketahui.
gagasan.

Membuat simpulan sementara


mengenai masalah yang • Berpikir Elaborasi (Elaboration) yaitu
diinvestigasi, dan membuat kemampuan untuk memperkaya dan
laporan akhir investigasi, dari mengembangkan suatu gagasan atau
kegiatan tersebut siswa produk, dan kemampuan menambah atau
mendapatkan pengalaman memerinci hal-hal yang detail dari suatu
untuk menggabung, objek, gagasan atau situasi.
mengembangkan gagasan.
Kerangka Berpikir
Pembelajaran Matematika

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok

Identifikasi Merencanakan Melaksanakan Menyiapkan


Masalah Investigasi Investigasi
Investigasi Laporan Evaluasi
Akhir

Berpengaruh
Positif

Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis
Hipotesis Penelitian

Kemampuan berpikir kreatif matematis


siswa yang diberi model pembelajaran
kooperatif tipe investigasi kelompok lebih
tinggi daripada siswa yang diberi model
pembelajaran konvensional
Metodologi Penelitian
• MTs Negeri 08 Jakarta
Tempat Penelitian

• Semester Ganjil tahun ajaran


Waktu penelitian 2014/2015 yaitu pada bulan
September-Oktober

• Quasi Eksperimen
Metode Penelitian

• Control Group Post Test Only


Desain Penelitian Design
Populasi • Siswa kelas VIII MTs Negeri 08
Jakarta
Teknik Pengambilan • Teknik Cluster Random
Sampel Sampling

• Kelas VIII-5 sebagai Kelas Kontrol


Sampel • Kelas VIII-6 sebagai Kelas
Eksperimen

Teknik Pengumpulan • 8 butir soal berbentuk uraian dengan


Data pokok bahasan Teorema Pythagoras.
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

No.
Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keterangan
Soal
1 Valid Cukup Sedang Pakai
2 Valid Cukup Sedang Pakai
3 Valid Buruk Sukar Pakai
4 Valid Cukup Sedang Pakai
5 Valid Cukup Sedang Pakai
6 Valid Baik Sedang Pakai
7 Invalid Buruk Sukar Tidak Dipakai
8 Valid Cukup Sukar Pakai
Perbandingan Statistik Post test Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelompok
Statistik Deskriptif
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 38 38
Maksimum 93 82
Minimum 29 25
Rata-rata 65,84 54,24
Median (Me) 65,63 51,50
Modus (Mo) 58,75 46,72
Varians 247,16 258,04
Simpangan Baku (S) 15,72 16,06
Kemiringan 0,45 0,47
Ketajaman 0,282 0,231
Nilai Rata-rata Indikator Berpikir Kreatif Matematis Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol

Eksperimen Kontrol
Skor
No. Indikator Skor Nilai rata- Skor Nilai rata-
Ideal ഥ
𝒙 ഥ
𝒙
Siswa rata Siswa rata

Orisinil (mengungkapkan hal


1. 4 93 2,45 61,18 55 1,45 36,18
yang baru dan unik)

Orisinil (memikirkan cara-


2. 8 199 5,24 65,46 165 4,34 54,28
cara yang tak lazim)

Elaborasi (memperkaya dan


3. mengembangkan suatu 8 214 5,63 70,39 201 5,29 66,12
gagasan)

Elaborasi (memerinci detail-


4. detail dari suatu objek atau 8 199 5,24 65,46 158 4,16 51,97
gagasan)
GRAFIK NILAI RATA-RATA INDIKATOR KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS
EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

80
70
60
50
40 eksperimen
kontrol
30
20
10
0
orisinil elaborasi
Hasil Uji Prasyarat Analisis
Hasil Uji Normalitas

Taraf
Kelompok n hitung tabel Kesimpulan
Signifikan
Eksperimen 38 0,05 2,51 7,82 Berdistribusi
Kontrol 38 0,05 7,28 7,82 normal

Hasil Uji Homogenitas

Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen


Varians (s2) 258,04 247,16
Fhitung 1,04
Ftabel 1,73
Kesimpulan H0 diterima
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan
H0 = μ1 ≤ μ2
H0 = μ1 > μ2

Kelas thitung ttabel (α=0.05) Kesimpulan

Eksperimen
3,18 1,99 Tolak Ho
Kontrol
Kesimpulan
Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok?

Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang


pembelajarannya diajarkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok
memiliki nilai rata-rata sebesar 65,84. Indikator
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang paling
baik adalah pada indikator elaborasi sebesar 67,93,
sedangkan orisinil sebesar 63,32.
Bagaimana kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran konvensional?

Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang


pembelajarannya diajarkan menggunakan metode
konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 54,24.
Indikator kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
yang paling baik adalah pada indikator elaborasi sebesar
59,05, sedangkan orisinil sebesar 45,23.
Bagaimana pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe investigasi kelompok terhadap
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa?

Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan


dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
investigasi kelompok lebih tinggi daripada kemampuan
berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan menggunakan
metode konvensional. Berdasarkan hasil uji hipotesis
kemampuan akhir (post test) berpikir kreatif matematis
diperoleh bahwa thitung = 3,18 dan ttabel = 1,99, dengan taraf
signifikan 5% atau =0,05, sehingga thitung lebih besar dari ttabel
(3,18 > 1,99). Dengan demikian penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok
memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa dibandingkan metode konvensional.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai