Anda di halaman 1dari 24

Matakuliah : <<D0662>>/<<Keselamatan dan Kesehatan Kerja>>

Tahun : <<2008>>

Perencanaan Implementasi & Audit K3

Pertemuan XIII

Reference :
Rudi Suardi . 2005. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Edisi I. PPM. Jakarta (Bab 9, Halaman 171 – 178)

Charles A Wentz. 1999. Safety Health & Environmental Protection. Mc-Graw


1
Hill. Singapore (Chapter 14, Page 440-457)
Audit

Audit digunakan untuk mengukur tingkat


kesuksesan didalam keselamatan,
kesehatan, lingkungan, peraturan,
standar, petunjuk, dan kriteria lain

Audit merupakan satu potret dari


keadaan lokasi yang sedang ditelaah
Keuntungan-keuntungan Audit

Mengenal kondisi tempat kerja yang sudah ada


Kepatuhan yang lebih baik
Koreksi dengan mengambil resiko yang sudah
diidentifikasi
Pengurangan dari risiko dan kewajiban
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
Kontrol dari biaya
Meningkatkan hubungan karyawan dan
komunitas
Audit Berkala
Audit berkala diperlukan untuk menjajaki
keadaan fasilitas berdasarkan keadaan
waktu.

Keuntungan dengan audit berkala adalah


untuk menentukan status dari pelanggaran
yeng dialami sejak audit pertama.

Setelah diaudit, perusahaan akan


mempersiapkan rencana tindakan
perbaikan yang menunjukan perusahaan
memperbaiki permasalahan-
permasalahannya.

Audit ini harus mengkaji kemajuan yang


telah perusahaan lakukan dalam
pemecahan data rencana tindakan dari
audit terakhir
Karateristik umum audit
sukses

Persetujuan yang mengikat manajemen puncak


Bidang lapangan tergambar dengan baik dan obyektif
Melakukan Pencatatan kriteria, protokol, dan daftar nama
Banyak mengetahui anggota timnya
Terjalin kerjasama personalia
Merencanakan pertemuan dengan personalia
Memiliki Angket Preaudit
Membuka komunikasi sepanjang audit
Fokus pada aksi korektif dari penemuan yang ada
Investigasi Peristiwa

Investigasi terhadap Peristiwa yang


menunjukan semua kecelakaan dan
peristiwa yang hampir atau dapat
menyebabkan cedera atau kematian.
Contoh dari insiden

• Memproses parameter yang


berada di luar batas kritis
• Pelepasan dari benda
mudah terbakar tidak
menyala
• Kegagalan peralatan yang
dapat mengakibatkan
celaka
• Kemacetan keadaan darurat
yang terjadi
• Kesalahan operator yang
tidak dapat diperbaiki
Upaya Pencegahan insiden

Identifikasi akar permasalahan


Evaluasi dan dahulukan masalah utama
Identifikasi ukuran pencegahan untuk
mengurangi risiko
Evaluasi dan utamakan keadaan pencegahan

Pilih rencana tindakan rekomendasi dan koreksi

Kritik hasil dan umpan balik yang sesuai


Potensial Keuntungan-keuntungan Insiden Investigasi

Semua insiden akan dilaporkan dan selidiki


Latar belakang dari insiden akan ditentukan

Sesuaikan ukuran pencegahan dan aksi korektif akan diidentifikasi


Pengetahuan operasi, ilmu pengetahuan tentang teknik, dan fasilitas
akan ditingkatkan
Keselamatan proses dan alat-alat perlengkapan akan ditambahkan
Keselamatan kesadaran akan karyawan akan ditingkat
Program keselamatan keseluruhan akan ditingkatkan
Opreations akan mencapai kepatuhan lebih besar dengan peraturan
pemerintah

Rekaman akan tersedia untuk mendukung proses pengendalian


Kehilangan peristiwa akan makin lebih terkontrol
TIM AUDIT

• Suatu personil audit memerlukan


spesifikasi dengan latar
belakang fungsional tertentu.
Rekrutmen akan bergantung
kepada bidang lapangan dan
kedalaman yang diinginkan oleh
manajemen. Salah satu
tanggungjawab utama dari
pemimpin tim adalah untuk
mengontrol aktivitas anggotanya.
Latar Belakang Fungsional Untuk Satu
Team Audit

Ilmu pengetahuan tentang teknik auditing


Regulasi
Manajemen materi
Operasi dan rekayasa proses
Sistem informasi manajemen
Organisatoris dan kontrol perilaku group
Objektivitas
Mekanisme Tim Audit

Personalia tambahan dapat menyediakan


kedalaman dan kelengkapan audit.

Audit ideal tim harus disusun dari di luar


personalia yang dapat memelihara
obyektifitas.

Pengawasan intern harus


mempergunakan karyawan dari
perusahaan lain.

Anggota tim harus dipilih yang


sebelumnya di audit untuk memastikan
availabilitas mereka dan mengijinkan
pemimpin untuk merencanakan
bagaimana caranya memanfaatkan
mereka.
Latar belakang yang diperlukan dari
personalia untuk tim audit

Operasi
Pemeliharaan
Rekayasa proses dan kontrol
Keselamatan, kesehatan, dan lingkungan
Ilmu kimia
Auditing
Konsulen teknologi
Historis dan kekayaan alam
Tim Investigasi

Tim investigasi peristiwa harus


dapat mengidentifikasi penyebab
utama, dan membuat rekomendasi
untuk mengurangi atau
menghilangkan penyebab utama,
dan menerapkan rekomendasi
untuk peningkatan keselamatan
dan kesehatan kerja .

Tim ini tidak ditugaskan untuk


menyelesaikan keadaan yang
menjadi tanggungjawab dari
manajemen.

Tim ini harus menjadi bebas tak


terikat dan obyektif.
Tim Investigasi

• Salah satu anggota tim ini


merupakan ahli yang meliputi wakil
dari OSHA, EPA, komisi pengawas
darurat, jawatan pemadam
kebakaran, perusahaan asuransi,
dan perserikatan.
• Personil dengan gagasan menduga
atau memiliki keterlibatan emosional
pada suatu peristiwa tidak boleh
menjadi anggota tim.
Pengendalian Investigasi Perstiwa
Kecelakaan

• Bukti yang dikumpulkan selama langkah awal


dari investigasi dapat menjadi substansi, tetapi
hanyalah sebagian yang relevan .
• Data harus disusun secara berurutan agar
sesuai dengan urutan waktu atau peristiwa
sebelum, selama, dan setelah insiden terjadi.
• Setelah bukti diteliti maka rekomendasi untuk
aksi korektif harus dapat dibuat, paling tidak satu
rekomendasi untuk aksi korektif untuk masing-
masing penyebab temuan .
Rekomendasi yang Menjadi Prioritas

• Keselamatan dari operasi


• Jangka panjang obyektif operasi
• Biaya dan analisa manfaat
• Kemudahan dari implementasi
• Kemampuan untuk menyediakan umpan balik
• Keabsahan
• Pembangunan alternatif praktis
Implementasi dari Rekomendasi

• Paling penting aspek dari investigasi peristiwa


kecelakaan adalah implementasi dari rekomendasi.
Tanpa tindak lanjut yang cukup komprehensif, maka
insiden dapat terulang kembali.
• Rekomendasi harus mulai dinyatakan pada laporan
investigasi.
• Orang yang bertanggung jawab untuk menerapkan
rekomendasi dan tanggal penyelesaian yang harus
diidentifikasi dengan baik.
• Proses akhir dan penyimpanan semua bukti dan
rekaman harus tergambar dengan baik.
Perencanaan Keadaan Darurat Dan
Tindakannya

• Perencanaan keadaan darurat dapat memperkecil kehilangan.


• Manajemen teratas bertanggung-jawab untuk perencanaan
darurat, yaitu keselamatan, kesehatan, dan sektor perlindungan
lingkungan dari organisasi.
• Perencanaan terfokus dalam melindungi kesehatan dan
keselamatan dari karyawan dan publik, seperti halnya hak milik
dan lingkungan, dan di dalam menyimpan ulang operasi normal
satu kecelakaan.
• Satu rencana darurat menyeluruh harus meliputi
penanggulangan api, bencana alam, dan insiden
• Mengembangkan satu rencana yang baik memerlukan
pengetahuan dari sumber daya, operasi, kemampuan yang
maksimal.
RENCANA Tindakan KEADAAN DARURAT

• Direktur bertanggung-jawab untuk melatih


personalia untuk melakukan kontrol dan
tanggapan darurat.
• Pusat komunikasi harus memiliki peta,
alarm, telepon, radio, sistem alamat publik,
dan sistem pencahayaan yang baik.
• Sistem alarm api dan jaminan sekuritas
harus memiliki sinyal yang dapat
memudahkan untuk diketahui oleh setiap
karyawan.
• Manajemen bertanggung-jawab untuk
menyediakan pekerja untuk ditempatkan
pada area yang memiliki resiko bahaya
tinggi.
• Melakukan pelatihan kekuatan
pengamanan, dan komunikasi dan
pelatihan dari karyawan
AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3
Persyaratan OHSAS
– Audit
Organisasi harus menetapkan dan memelihara program dan
prosedur Audit Sistem Manajemen K3 dilakukan dalam rangka
untuk:
• Menentukan apakah Sistem Manajemen K3:
– sesuai perencanaan Sistem Manajemen K3 mencakup
persyaratan spesifikasi K3 ini:
– Telah di-elihara dan diterapkan
– Efektif dalamj memenuhi kebijakan dan sasaran K3.
• Meninjau hasil audit sebelumnya.
– Menyediakan inforamsi hasil audit manajemen.
– Progam audit, mencakup berbagai jadwaql, harus
berdasarakan pada hasil penilaian risisko dari
aktivitasorganisasi, dan hasil audit sebelumnya.
– Prosedur audita harus mencakup li8ngkup, frekuensi,
metodologi dan kompetensi, juga tangung jawab dan21
persyaratan untuk melakkukan audit dan pelaporan audit.
Persyaratan Permenaker 05/Men/1996

– Audit Sistem Manajemen K3 harus dlakukan


secara beskala.
– Audit harus dilakukan secara sistematik dan
independen oleh personel yang memiliki
skill.
– Frekuensi audit garus ditentukan bedasarkan
tinjauan ulang hasil audit sebemnya dan
sumber daya yang didapatkan di tempat
kerja.
– Hasil audit harus digunakan oleh pengurus
dalam proses tinjauan ulag maajemen.

22
Persyaratan Permenaker 05/Men/1996
– Penjadwalan
– Dukungann Manajemen
– Audit
– Auditor
– Pengumpulan Data
– Data-data yang Kita Butuhkan Selama audit
• Dokumen Sistem Manajemen K3.
• Kebijakan K3.
• Sasaran K3.
• Prosedur K3 dan emergency.
Pertanyaan Temuan
• Prosedur ijin kerja.
• Laporan dan rekaman K3.dll
Apakah prosedur didokumentasikan T Parsia Y
– Hasilk Audit dan diterapkan untuk pelaksanaan d l a
audit k
– Bnetuk Pelaksaan Klausal Apakah prosedur audit mencakup
– Dafatar Periksa Audit independensi auditor

23
TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai