Anda di halaman 1dari 55

GATUT SETIADI

ARTIKEL
A. PENGERTIAN ARTIKEL

1. Tulisan lepas berisi opini seseorang mengupas tuntas suatu masalah


tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan
untuk memberitahukan (informatif), mempengaruhi dan meyakinkan
(persuasif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif)
Lepas berarti:
 siapa pun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat
dan keahliannya masing-masing.
 boleh kapan saja dan dimana saja
B.KARAKTERISTIK ARTIKEL

1. Ditulis dengan atas nama (by line story).


2. Mengandung gagasan aktual dan faktual. Aktual maksudnya baru, belum
banyak ditulis, diketahui atau dibicarakan orang, factual sesuai dengan hal
yang objektif, jadi artikel menghindari gagasan usang, datar, monoton
3. Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian terbesar
khalayak pembaca.
4. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual.
5. Artikel karya nonfiksi mengandalkan kognisi, harus didukung oleh
seperangkat bacaan, pengetahuan dan teori yang relevan.
6. Artikel merujuk pada logika akal sehat (common sense), bukan logika
klenik atau mistik.
Ciri-ciri Artikel yang ditulis secara referensial :
- logis, - sistematis,
- analitis, - akademis dan etis.
7. Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, komunikatif.
8. Singkat dan tuntas.
singkat dua pengertian yaitu filosofis dan teknis.
singkat secara filosofis berarti tidak bertele-tele, tidak mendayu-
dayu dan tidak berputar-putar, tidak mengerjai pembaca, tidak
membuang-buang waktu siapa pun.
singkat secara teknis berarti disesuaikan dengan aturan yang
ditetapkan, secara umum antara 15-20 paragraf ada juga 21-26
paragraph
Tuntas artinya tidak bersambung ke edisi berikutnya.
9. Orisional merujuk pada dua hal.
- Artikel harus asli merupakan karya kita, bukan ciplakan atau bajakan
(plagiasi).
- Artikel harus ditulis dan dikirimkan ke surat kabar atau majalah harus
asli, bukan foto kopi atau salinannya. Artikel fotokopi hanya untuk
dokumentasi di rumah
C. JENIS-JENIS ARTIKEL

1. Artikel praktis bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan


sesuatu (how to do it).
artikel praktis menekankan pada aspek ketelitian dan
keterampilan daripada masalah pengamatan dan
pengembangan pengetahuan serta analisis peristiwa. Pesan
disusun menggunakan pola kronologis (urutan waktu atau
tahapan pekerjaan).
misal: petunjuk membuka internet, cara praktis merawat tanaman bonsai,
sepuluh langkah membuat kue tart, kiat ramping, cantik dalam 15
hari, cara cepat menguasai rumus dan hitungan matematika.

2. Artikel ringan ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, wanita, dan


keluarga yang dikemas dengan gaya informasi dan hiburan
(infotainment).
Topik yang diangkat ringan dan disajikan dengan ringan, yaitu tidak
menguras pikiran, tidak memerlukan persiapan dan perhatian khusus
untuk membacanya, dan dapat dibaca disembarang waktu dan tempat.
Tidak memerlukan analisis yang tajam, tidak akademis.
Contoh: kiat sukses belajar di perguruan tinggi, benarkah anda tipe orang
ambisius, sepuluh ciri wanita setia, sembilan kelemahan pria di mata
wanita.
3. Artikel halaman opini sifatnya pandangan subjektif. Mengupas masalah
secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis
akademis. Sifatnya relatif berat. Ditulis oleh mereka yang memiliki latar
belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau pengalaman memadai di
bidangnya masing-masing.
letaknya pada halaman khusus opini bersama tulisan opini lain yakni tajuk
rencana, karikatur, pojok, kolom dan surat pembaca.
4. Artikel analisis ahli biasanya pada halaman muka, halaman berita,
atau halaman dan rubrik khusus tertentu. Ditulis oleh ahli atau pakar di
bidangnya dalam bahasa yang populer dan komunikatif.
Artikel analisis ahli mengupas secara tajam dan mendalam suatu
persoalan yang sedang menjadi sorotan dan bahan pembicaraan hangat
masyarakat.
Topik yang diangkat seperti; ekonomi, politik, pendidikan, sosial, agama,
budaya, industri, iptek
Mendekatkan berita dengan Artikel analisis ahli untuk mendekatkan
pokok masalah yang sedang disorot dalam berita sebagai suatu
persoalan yang mengandung pertanyaan dengan tinjauan pakar dibidang
yang sama yang memberikan penjelasan dan jawaban kepada sidang
pembaca.
D.KEDUDUKAN DAN FUNGSI ARTIKEL
1. Sebagai penafsir dan penerjemah berita bagi surat kabar. Artikel
berfungsi menggabungkan atau menyatukan serpihan fakta-fakta
dalam berita yang berserakan ke dalam satu bangunan satu cerita
yang utuh, jelas, tegas, dan enak dibaca. Fungsi artikel sebagai
pendamping dan sekaligus penerjemah berita.
Surat kabar besar opini merupakan wajib, surat kabar kecil tidak.
ada tiga mazhab peniadaan rubrik opini
a. Artikel karya individu yang harus dibayar secara layak. Mengingat
efisiensi pendanaan, rubrik ini ditiadakan.
b. Surat kabar yang baru terbit modal masih terbatas halaman khusus opini
(tajuk rencana, karikatur, artikel, kolom, surat pembaca) digunakan
untuk berita untuk mencari, memperluas & meningkatkan jaringan
kerja sama dengan instansi pemerintah, badan usaha milik negara,
ormas dan perusahaan swasta, seperti rubrik laporan infotorial,
sponsorship.
c. artikel,
kolom dan karikatur termasuk “rubrik pemborosan’
yang tidak mendatangkan uang atau iklan. Dalam perfektif
bisnis penerbitan pers, rubrik yang berpotensi melahirkan
pemborosan atau disefesiensi mutlak harus dikaji-ulang
secara seksama dan harus ditiadakan. Pandangan di atas salah.
Kehadiran artikel berkaitan dengan reputasi, kredibilitas atau
citra suatu surat kabar secara keseluruhan.
2. Sebagai wahana diskusi dan sosialisasi gagasan, kontribusi
pemikiran dalam kerangka mencari solusi, serta proses sarana
aktualisasi dan eksistensi diri bagi penulis.
(1). wahana diskusi dan sosialisasi gagasan kepada masyarakat : Sebagai
seorang intelektual, penulis harus selalu resah atas berbagai hal yang dibaca,
dilihat, didengar dan dialaminya. Keresahan dituangkan dalam artikel. Penulis
bersikap atas nama kebenaran, kejujuran, keadilan, demokrasi, penegakan
hukum, norma-norma sosial agama, atau sesuatu yang sifatnya sangat
normatif & diakui secara universal. Terserah pembaca mengikut atau
menolak pendapat
(2) Sarana kontribusi pemikiran untuk memberikan solusi terhadap suatu
persoalan yang sedang dihadapi masyarakat atau bangsa.
Berdasarkan ilmu, pengetahuan, kedudukan & pengalaman yang dimilikinya,
penulis dapat memberi penjelasan dan masukan secara aktual, akurat,
akuntabel (dpt dipertanggungjawabkan) terhadap suatu pemerintah dan
kalayak banyak.
(3) Sarana proses sarana aktualisasi dan eksistensi diri bagi penulis.
Merupakan mengaktualisasi pendapat descartes cogito ergo sum menjadi
Saya menulis, maka saya ada. Selama ia menulis, eksistensinya diketahui dan
diakui, selama tidak menulis eksistensinya hilang.
2. PERSIAPAN MENULIS ARTIKEL

3.TETAPKAN TOPIK SECARA SPESIFIK


Topik secara sederhana adalah pokok bahasan.
Secara teknis topik adalah penyataan tentang isi pokok bahasan yang sudah
dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik.
Kriteria topik artikel:
1). Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan, pendidikan, atau bidang
keahlian, sehingga memungkinkan kita lebih tahu dibandingkan dengan rata-
rata khalayak pembaca.
2). Topik harus menarik minat, sekaligus menarik minat khalayak sehingga terjadi
titik singgung kepentingan.
3). Topik harus sesuai dengan bingkai pengetahuan khalayak sehingga khalayak
dapat dengan mudah mengikuti jalan pikiran dan seluruh uraian artikel kita
3.TETAPKAN TOPIK SECARA SPESIFIK

Topik secara sederhana adalah pokok bahasan.


Secara teknis topik adalah penyataan tentang isi pokok bahasan yang sudah
dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik.
Kriteria topik artikel:
1). Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan, pendidikan, atau
bidang keahlian, sehingga memungkinkan kita lebih tahu dibandingkan
dengan rata-rata khalayak pembaca.
2). Topik harus menarik minat, sekaligus menarik minat khalayak sehingga
terjadi titik singgung kepentingan.
3). Topik harus sesuai dengan bingkai pengetahuan khalayak sehingga
khalayak dapat dengan mudah mengikuti jalan pikiran dan seluruh uraian
artikel kita
4). Topik harus aktual, fenomental, atau kontroversial sehingga dengan
cepat dan mudah memancing motivasi kepada khalayak pembaca untuk
segera membaca artikel.
5). Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya (spesifik) sehingga
kita dapat mengetahui dengan persis kapan harus mulai dan kapan
harus mengakhiri serta dalam beberapa paragraf artikel itu dapat
disusun secara utuh dan tuntas.
6). Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang ada (referensial)
sehingga memungkinkan kita untuk dapat bekerja secara lebh efektif
dan efesien dengan hasil memuaskan.
4. PILIH JUDUL PROVOKATIF
Judul adalah identitas artikel. Judul sangat penting dari dua segi; a). Bagi
artikel merupakan sebagai identitas pengenal agar tak abstrak sehingga
mampu memberi pesan. B). Bagi khalayak pembaca adalah pemicu daya
tarik pertama bagi pembaca untuk membaca artikel.
4.TETAPKAN JUDUL

Tujuh syarat judul artikel:


1). Provokatif, yaitu mampu membangkitkan minat dan perhatian
sehingga khalayak pembaca tergoda seketika untuk membaca
artikel, minimal sampai intro atau tiga pargraf pertama. Dalam
bahasa pemasaran, judul merupakan iklan.
2). Singkat-padat, berarti langsung menusuk jantung, tegas , lugas,
terfokus, menukik pada pokok bahasan, tidak bertele-tele (to the
point). Bagi pers judul harus singkat karena: a). Keterbatsan tempat
pada halaman media, b). Karena waktu dan situasi yang dimiliki
pembaca sangat terbatas dan bergegas. Judul 5-15 kata
3). Relevan, berkaitan atau sesuai dengan pokok bahasan, tidak
menyimpang dari topik. Judul yang baik harus diambil dari topik.
Topik yang baik harus mencerminkan keseluruhan uraian.
4). Fungsional, artinya setiap kata pada judul bersifat mandiri, berdiri
sendiri, tidak bergantung kepada kata yang lain, serta memiliki arti
yang tegas dan jelas. Contoh yang fungsional: “ Menyikapi
Penanggulangan Kaki Lima di Kota Bandung.”
5). Informal, berarti menghindari pola penulisan judul yang sifatnya
kaku (rigid), dingin, formal, sebagaimana ditemukan pada judul
laporan penelitian, kertas kerja, makalah, skripsi, atau disertasi.
Judul yang informal berarti menarik, atraktif, hidup, segar.
6). Refresentatif, berarti judul yang kita tetapkan mewakili pokok
bahasan. Judul artikel harus dua variabel yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
Contoh topik artikel tentang “seberapa jauh peluang Amien Rais untuk
terpilih menjadi presiden periode 2004-2009” , tidak representatif
bila judul yang dipilih berbunyi: “Menjadi presiden”. Yang
refresentatif adalah: “Peluang Amien Rais Menjadi Presiden”
7). Merujuk kepada bahasa baku artinya judul merupakan identitas awal
sebuah artikel, oleh karena itu harus menggunakan bahasa baku, sebab
identitas penulis dipertaruhkan di sini.
6. RUMUSKAN TESIS SECARA RINGKAS

Tesis adalah pendapat utama dari keseluruhan uraian artikel yang ditulis.
Tesis disebut juga pernyataan yang didasarkan dari simpulan penulis.
Setiap artikel harus memiliki tesis.
Secara teknis tesis terbagi atas tesis utama dan tesis pendukung.
Syarat tesis ada 3 yaitu :
1) harus ringkas dan jelas;
2) mencerminkan topik;
3) mengandung kebaruan.
A. Ringkas dan jelas artinya kesimpulan dinyatakan dalam kalimat yang
ringkas, jelas, jernih, mudah dipahami maksudnya, serta tidak
menimbulkan salah pengertian terhadap siapa pun yang membacanya.
Merujuk kepada bahasa metode penelitian, tesis artikel harus
operasional, bukan pernyataan konseptual yang masih harus
dirumuskan secara spesifik serta dirinci indikator-indikatornya.
B. Mencerminkan topik maksudnya tesis harus mencerminkan pokok
persoalan yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Contoh: topik tentang peluang Amien Rais menjadi presiden. Judul: Peluang Amin
Rais menjadi Presiden. Tesisnya menyatakan apakah peluang itu besar,
sedang, kecil, atau sama sekali tidak ada.
Katakan peluang itu dalam kalimat tesis secara ringkas.
c. Mengandung kebaruan maksudnya tesis bukan pengulangan dari apa
yang sudah dikemukakan oleh para penulis atau narasumber lain. Jika
ini terjadi disebut pengekor (epigon), berarti sudah basi, sudah usang.
Tesis diturunkan:
a). Saat memulai menulis artikel yaitu untuk artikel deduktif (kesimpulan
dinyatakan terlebih dahulu baru kemudian disusul dengan penjelasan ,
argumen, uraian) tepatnya pada bagian intro.
b). Saat mengakhiri artikel berarti tempatnya pada bagian penutup. Ini
merupakan artikel induktif (artinya kesimpulan dinyatakan pada bagian
akhir bahasan, dengan terlebih dahulu menjelaskan latar belakang,
penjelasan dan alasan atau argumen). Jadi Artikel induktif didahului
dengan uraian kemudian diakhiri dengan kesimpulan.
Kalimat topik berupa kalimat eksplanatif (paparan), dan kalimat tesis harus
berupa konklusif (menyimpulkan).
7. KERANGKA SEDERHANA (OUT LINE)

Kerangka karangan harus memuat;


(a) ide, (2) topik, (3) tesis, (4) judul, (5) kerangka artikel dengan
merujuk pada pola 3P dan rumus ABC, dan
(6) referensi.
Pola 3P adalah pendahuluan, pembahasan, dan penutup
-bagian pendahuluan atau pembukaan disebut intro.
-bagian penutup dinamakan kesimpulan (jika menggunakan
pendekatan induktif
Rumus ABC merupakan urutan pekerjaan yang sifatnya alfabetis sama
dengan numerik (123).
A = P1 ( pendahuluan)= 3 PARAGRAF
B = P2 ( pembahasan) = 11 PARAGRAF
C = P3 ( penutup) = 2 PARAGRAF
Contoh kerangka karangan merujuk pola 3P dan Rumus ABC
1. Ide : Amien Rais
2. Topik : Meneropong peluang Amien Rais untuk bisa terpilih
menjadi presiden periode 2004-2009 dibandingkan dengan
empat kandidat presiden pesaingnya, Wiranto, Susilo Bambang
Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Hamzah Haz
3. Tesis : Peluang Amien Rais untuk terpilih menjadi presiden
sangat besar selama tokoh reformasi yang dikenal bersih, jujur,
vokal, serta tak bermasalah secara moral dan hukum ini mampu
menggalang kerja sama dan dukungan dari kalangan kaum muda
perkotaan, Muhammadiyah, dan NU.
4. Judul : Peluang Amien Rais Menjadi Presiden
5. Kerangka Karangan (out line):
(Pendahuluan)
A. Kesiapan Jadi Kandidat Presiden
- Deklarasi Kesiapan jadi Presiden
- Reaksi pro-kontra berbagai kalangan
- Pilihan manis dan pahit
(Pembahasan)
B. Peluang dan Tantangan yang Dihadapi
- Rekam Jejak sebagai tokoh reformasi
- Peluang dukungan suara terbesar
- Tantangan dari para pesaing
(Penutup)
C. Program Kerja dan Strategi Kampanye
- Program kerja yang ditawarkan
- Strategi kampanye yang dipilih
- Asumsi sikap politik masyarakat
8. PILIH REFERENSI YANG RELEVAN
Cara menulis kutipan untuk artikel:
1) Kutipan lengkap; nama penulis, judul buku, nama penerbit, tahun terbit,
halaman. Berharga bagi kalangan intelektual/ akademis
cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk Rencana,
Bandung, Simbiosa media, 2004 (19-41), persiapan menulis artikel
mencakup………………
2) Kutipan lengkap tetapi tanpa menyebutkan halaman yang dikutip; nama
penulis, judul buku, kota penerbit, nama penerbit dan tahun terbit.
Berharga bagi kalangan intelektual/ akademis
cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk Rencana,
Bandung, Simbiosa media, 2004, persiapan menulis artikel
mencakup………………
3) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis dan judul buku
serta tahun terbit. Kota penerbit dan nama penerbit tidak
dicantumkan. Jenis sederhana. Penulis artikel menyukainya.
cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk
Rencana (2004), persiapan menulis artikel mencakup………………
4) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis secara lengkap
tetapi tidak mencantumkan judul buku, kota, dan nama penerbit.
Halaman yang dikutip dicantumkan. Kutipan ini tak banyak
memberikan informasi kepada pembaca.
cth. Menurut AS Haris Sumadria (2004:12), persiapan menulis artikel
mencakup………………
5) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis tetapi tidak
mencantumkan judul buku. Halaman yang dikutip tidak di
cantumkan. Kutipan ini miskin informasi dan menyulitkan pembaca
cth. Menurut AS Haris Sumadria (2004), persiapan menulis artikel
mencakup………………
6) Kutipan yang hanya menyebutkan nama belakang penulis, halaman
yang dikutip dicantumkan. Kutipan ini tidak informatif. Sebagian
kecil kalangan intelektual / akademis menyukainya
cth. Menurut Sumadria (2004:12), persiapan menulis artikel
mencakup………………
7) Kutipan yang hanya menyebutkan nama belakang penulis, halaman
yang dikutip tidak dicantumkan. Kutipan ini tidak informatif.
Pembaca tidak menyukai ini
cth. Menurut Sumadria (2004), persiapan menulis artikel
mencakup………………
Referensi Harus memenuhi 3 syarat:
(1). Relevan, (2) aktual, (3) representatif
Relevan berarti sumber rujukan yang digunakan sesuai dengan
topik atau pokok bahasan artikel kita.
Aktual berarti sumber rujukan yang dikutip itu haruslah yang paling
baru atau terkini. Misalnya tentang teori, model atau
pendekatan yang digunakan. Data yang digunakan harus yang
mutakhir, bukan yang kadaluwarsa.
Representatif berarti mewakili dan memadai. Misalnya menulis topik
artikel tentang gejala makin maraknya kasus korupsi yang
dilakukan pejabat di daerah, sama sekali tidak mewakili dan
tidak memadai apabila kita hanya merujuk pada satu buku yang
mengulas tentang otonomi daerah. Logika akal sehat
mengatakan, penyebab korupsi tidak hanya otonomi daerah,
tetapi masih ada sedikitnya lima faktor lain. Kalimat faktor lain
harus dicari dari sumber rujukan yang berbeda, dengan
pendekatan yang berbeda
3. PELAKSANAAN MENULIS ARTIKEL

Tujuh langkah yang harus dikerjakan:


a. Kuasai pengertian intro
b. Kenali tiga fungsi intro
c. Cari salah satu jenis intro yang tepat sesuai dengan
tuntutan topik
d. Gunakan beberapa teknik pengembangan bahasan untuk
mempertajam pengamatan serta memfokuskan ruang
bidik analisis
e. Perhatikan 3 prinsip dasar komposisi
f. Kuasai dengan baik cara penyusunan pesan
g. Pilih jenis penutup yang relevan dan paling baik
TUGAS

 Buatlah sebuah artikel konseptual dengan topik sesuai dengan


prodi anda, perhatikan ejaan, syarat paragraph, dan rujukan
yang digunakan
MID SEMESTER

 Kembangkanlah topik dan kerangka yang dijadikan tugas menjadi tulisan artikel.
 Gunakan sesuai petunjuk yang ada
 Dikumpulkan 20 November 2016
A. Apakah Intro Itu?
Anatomi artikel ada 3 yaitu
-pembukaan, -pembahasaan, -penutup
Intro adalah bagian pembukaan atau pendahuluan (harus singkat)
Letaknya biasanya pada tiga paragraf pertama, tidak boleh lebih dari tiga paragraf
Intro harus ditulis dalam kalimat yang ringkas, jelas, jernih, sederhana, dan menarik

B. Fungsi Intro
Fungsi intro ada empat:
-Atraktif -Korelatif
-Introduktif -Kredibilitas
1). Atraktif
artinya intro yang kita tulis harus mampu untuk membangkitkan perhatian dan
minat khalayak pembaca terhadap topik persoalan yang kita bahas
Fungsi intro ini lebih banyak menyentuh wilayah psikologis pembaca. Ingatan dan
perhatian pembaca diusik, dicubit, dibangunkan
Proses komunikatif efektif didahului tiga tahapan:
- perhatian - pengertian - penerimaan
2). Introduktif
harus dapat mengantarkan pokok persoalan yang dikupas dengan tegas dan jelas
sehingga pembaca dapat mengenali dan merumuskannya dengan mudah.
Intro harus memuat kalimat topik yakni pernyataan tentang isi pokok bahasan
yang sudah dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik
3). Korelatif
Kalimat dan paragraf pertama yang ditulis harus dapat membuka jalan bagi
kalimat dan paragraf kedua dst.
Intro bertugas sebagai penghubung dengan dua bagian yang lain yakni bagian
pembahasan dan bagian penutup.
4). Kredibilitas
Intro akan menunjukkan kepada tingkat pengetahuan,
keahlian, pengalaman yang dimiliki penulisnya
C. Jenis-Jenis Intro Artikel
a). Langsung menyebutkan pokok persoalan yang dibahas (dilakukan jika topik
menjadi pusat perhatian khalayak)
Cth. Kegagalan Tim Indonesia mempertahankan Piala Thomas setelah dipaksa
menyerah 2-3 dari Tim Denmark dalam semifinal Thomas Cup 2004 di Jakarta,
Jumat, 15 Mei 2004 harus segera dievaluasi secara menyeluruh. Kita harus
bangkit Untuk bisa merebutknya kembali pada Thomas Cup 2006 di Jepang. Tak
ada pilihan lain!
Cth. Bagaimana rakyat bisa salah, karena rakyat tidak pernah memutuskan
kebijaksaaan. Rakyat, tempat tinggal, dan pemerintahan, adalah unsur-unsur
pokok sebuah negara. Tempat tinggal, tanah dan air, juga tidak bisa disalahkan.
Semua kesalahan negara itu terletak pada pemerintahnya. Negara yang kacau
akibat pemerintahnya yang kacau. Negara yang miskin, apakah akibat
pemerintahnya yang miskin?
b). Melukiskan latar belakang masalah.
Penulis menerangkan sejarah topik, membatasi pengertian dan menyatakan
masalah-masalah utamanya. Mengapa timbul persoalan itu, apa hubungannya
dengan khalayak, dan mengapa masalah itu dipilih.

Cth. siapa pun presiden yang akan terpilih dalam pemilu presiden 2004, satu
persoalan besar sudah menghadang di depan: pengangguran. Menurut data Badan
Pusat Statistik, sejak 1997 sampai dengan 2003, angka pengangguran terbuka di
Indonesia terus menanjak, dari sekitar 4 juta jiwa menjadi 10 juta jiwa yang
didominasi oleh penganggur usia muda. Bila dihitung dengan mereka yang
dikategorikan sebagai penganggur setengah terbuka, total jumlah pengangguran
di Indonesia diperkirakan mencapai 40 juta jiwa
c). Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang sedang menjadi
pusat perhatian masyarakat
Cth. Seperti sudah diduga sebelumnya, sidang kabinet terbatas polkam 13 mei 2004
akhirnya menyetujui perubahan status darurat meliter Aceh pada 19 Mei 2004
menjadi darurat sipil. Namun, perubahan status tidak otomatis meningkatkan
nuansa kegembiraan dalam diri masyarakat. Tertangkap pada liputan-liputan
media. Sebagian besar menunjukkan sikap masa bodoh dengan perubahan status
itu.
d). Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
Ini biasanya dilakukan untuk memperingati hari bersejarah, bangunan baru atau
orang besar yang sudah tiada.
Cth. Jakarta terbakar. Di banyak wilayah, pertokoan dijarah, dihancurkan, dan
dibakar. Lalu lintas kacau, ribuan orang tewas terpanggang, dan sejumlah
perempuan dilaporkan mengalami kekerasan seksual dan pemerkosaan. Jakarta
berduka. Indonesia berduka.
e). Menghubungkan dengan tempat penulis melakukan aktifitasnya.
biasanya diungkapkan peristiwa historis, fungsi, atau hal-hal yang relevan dengan
pokok bahasan.

Cth. Dalam beberapa bulan terakhir, saya terlibat aktif dalam kegiatan safari
pemberdayaan masyarakat. Saya ditugaskan antara lain untuk berkampanye
betapa pentingnya media warga dalam membangun masyarakat kelurahan atau
desa yang mandiri, partisipatif, dan demokasi. Wilayah kerja saya mencakup lebih
dari 100 desa dan kelurahan di empat kota di Jawa Barat. Karena itulah,
kecamatan demi kecamatan saya datangi. Kelurahan demi kelurahan saya singgahi.
Desa demi desa saya kunjungi. Saya pun dituntut fasih berceramah dalam bahasa
Sunda.
f). Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang tengah meliput khalayak
Cth. Suasana duk mendalam memenuhi Kota Beslan, Negara Bagian Ossetia Utara,
Minggu (5/9). Rusdia berduka dan menangis. Dengan bercucuran air mata
puluhan pria menggali tanah untuk pemakaman ratusan korban penyanderaan di
Rusia. Setidaknya 394 tewas dan lebih dari 600 orang lainnya dirawat di rumah
sakit pada akhir operasi pembebasan sandera pada sebuah sekolah di Belsan,
Rusia. Sabtu 4 September 2004 itu. Presiden Rusia Vladimir Putin pun
menyatakan perang melawan teroris.
g). Menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu.
alusio historis menanamkan kesan yang kuat kepada khalayak
Cth. Awal abad ke-19 bagi pemerintah kolonia Belanda merupakan tahun-tahun
ketidakpastian. Seperti pada masa-masa lalu, rakyat atau penduduk hidup dalam
penderitaan antara lain karena banyaknya pajak atau cukai. Seperti pajak tanah,
pengawang-ngawang (halaman, cukai gendhongan, dan
jembatan. Selain itu ada pungutan yang dalam bahasa Belanda disebut
contingenten (pajak in natura atau dalam bentuk barang) dan verplichte
leverantie (setoran wajib)
h). Menghubungkan dengan kepentingan vital strategis khalayak.
cth. Pupuk langka sudah biasa. Apakah akibat tata niaga? Kelihatannya begitu.
Memang ironis: tata niaga diberlakukan untuk menjamin ketersediaan pupuk, tapi
dalam beberapa tahun terakhir, mungkin justru tata niagalah biang kerok
kelangkaannya.
i). Memberikan pujian pada khalayak atas prestasi mereka.
Cth. Anak Pangalengan itu kini sangat berbahagia. Cita-cita besarnya terkabul sudah.
Taufik Hidayat, atlet bulu tangkis yang selama ini dinilai kontroversial atas segala
macam ulah dan tingkahnya, mengukir sejarah dengan meraih medali emas bulu
tangkis tunggal putra Olimpiade Athena 2004. Anak manis yang ketika di sekolah
dasar dikenal pendiam dan sering mengantuk di kelas itu, kini disanjung setinggi
langit. Ia bahkan banjir hadiah. Betapapun demikian, didepan presiden ia
meresahkan masa depannya yang tidak pasti.
j). Memulai dengan suatu pernyataan yang mengejutkan
disebut juga cara the shock technic. Keluarbiasaan dilihat dari segi isi atau
bentuk susunan redaksinya.
Cth. Ini fakta. Empat puluh tiga dari 54 anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD)Sumatra Barat divonis dua tahun penjara dan didenda Rp 100 juta
subsider dua bulan kurungan karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi
anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Barat 2002. Vonis itu
dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padang, Senin 17 Mei 2004. Prestasi
semacam inikah yang ditunjukkan para wakil rakyat yang katanya terhormat itu?
k). Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan
cth. Siapa yang paling pantas menjadi presiden? Yang pernah meniti karier di meliter
seperti Jenderal (Purn) Wiranto dan Susilo Bambang Yudhoyono atau yang
berlatar belakang sipil seperti Megawati dan Amien Rais? Jawabannya pasti amat
subjektif. Tiap pendukung pasti akan menyuarakan kelebihan, menutupi
kelemahan, sekaligus menyudutkan saingannya.
l). Menyatakan kutipan
dapat berupa pernyataan pejabat atau orang terkemuka, syair, puisi, tulisan,
pengarang ternama, atau ayat-ayat kitab suci.
Cth. “Kalau perlu, presiden mendatang dari kalangan meliter saja supaya bisa
menegakkan hukum dengan baik.” Demikian petikan wawancara dengan salah
satu eksekutif bank papan atas di Jakarta yang terekam dalam sebuah survei
singkat Lembaga Peneliti Atma Jaya beberapa bulan lalu. Ada kerisauan amat
besar dikalangan pelaku bisnis perihal tidak adanya penegakan hukum serta
rendahnya disiplin ysng membuat tatanan mengarah pada
kesemrautan(disorder). Padahal, bisnis membutuhkan keteraturan
m). Menceritan pengalaman pribadi penulis sendiri atau pengalaman pribadi seseorang.
Cth. Sepanjang perjalanan kereta api dari New Delhi ke Agra nyaris tidak ada yang
menarik dipandang. Hujan baru saja turun, tetapi tidak membuat ramah tanah
kering dan tandus yang terhampar di kawasan pabrik-pabrik di Selatan New
Delhi. Kampung-kampung yang kotor, areal permukiman kumuh
dengan ratusan orang di bawah tenda plastik, orang-orang miskin yang buang
hajat sembarangan, sambung-menyambung di sepanjang perjalanan. Sungguh
pemandangan yang sangat menyesakkan mata dan hati
n). Mengisahkan cerita faktual, fiktif, atau situasi hipotesis.
Cth. Sabtu 27 Maret 2004, guru besar emeritus Universitas Gadjah Mada (UGM)
itu tampil Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogjakarta. Meski
penglihatannya sudah agak berkurang, suara dan pemikirannya masih jernih dan
tajam. Dalam usianya yang sudah melewati 83 tahun, kehadiranny dipandang
sebagai “turun gunung” seorang empu. Seorang pimpinan IAIN mengatakan,
sudah sejak 1976 ia berupaya mendatangkan Pak Sartono berceramah di sana,
namun baru kesampaian sekarang.
o). Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya.
Cth. Israel membuktikan janjinya untuk terus memburu dan membunuh para
pemimpin Hamas. Belum genap satu, dua tokoh puncak Hamas dibunuh dengan
serangan helikopter.
Pada tanggal 22 Maret lalu, Syekh Ahmad Yassin meninggal dirudal helikopter
Israel. Sabtu, 17 April 2004 giliran Abdul Azis Rantissi dihabisi Israel dengan cara
serupa. Peristiwa ini semakin membuktikan bahwa Israel terutama di bawah
kepemimpinan Ariel Sharon, hanya memahami dan menggunakan logika kekuatan
dalam menghadai problema mereka
p). Membuat humor atau anekdot
Cth. Apa sih sebenarnya pekerjaan para anggota wakil rakyat terhormat baik di
DPR pusat maupun di DPRD kota dan kabupaten? Tidak berat. Hanya 5D:
datang, daftar, duduk, dengar, duit. Hasilnya, korupsi dikalangn dewan makin
marak, pemerintah cuek bebek dalam segala hal, dan nasib rakyat makin
menderita
VI
D. Enam Teknik Mengembangkan Bahasan Artikel
1). Penjelasan, 2). Contoh, 3). Perbandingan,
4). Kutipan, 5). Statistik, 6). Penegasan
1). Penjelasan
berarti memberi keterangan atau uraian terhadap sesuatu persoalan yang
dibahas, sehingga gagasan dapat dipahami.
Penjelasan dapat dilakukan dengan pendekatan: (a) etimologis, (b) filosofis, (c)
fungsi, (d)struktur, (e) bentuk, (f) sifat,
(g) tujuan
Pendekatan etimologis merupakan cara merujuk pada asal-usul kata.
Cth. demokrasi berasal dari kata latin demos dan kratos atau kratein. Demos berarti
rakyat, sedangkan kratos atau kratein berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi
demokrasi berarti kekuasaan atau kedaulatan di tangan rakyat. Kebalikan dari
demokrasi adalah aristokrasi yang berarti kekuasaan di tangan raja atau
monarki
Pendekatan filosofis menunjuk pada substansi atau hakikat suatu masalah.
Cth. Untuk apa menulis artikel? Untuk dibaca. Karena untuk dibaca, untuk
dimengerti, maka artikel harus memenuhi syarat keterbacaan, bahasanya harus
ringkas, jelas, bahasa sederhana, mudah dipahami pembaca heterogen
Pendekatan fungsi berarti menguraikan suatu masalah dengan melihat pada nilai
guna yang dikandungnya
Cth. fungsi intro mencakup 3 hal: atraktif, introduktif, dan korelatif.
Pendekatan susunan berarti memetakan suatu masalah dengan melihat segi
struktur atau susunannya
Cth. kekuasaan terbagi atas kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Pendekatan bentuk berarti menguraikan suatu masalah dengan cara melihat pada
segi bentuknya secara fisik.
Cth. berdasarkan bentuknya, opini (views) surat kabar disajikan dalam tajuk
rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, dan surat pembaca. Jelas, fungsi tajuk
rencana dan fungsi surat pembaca, berbeda satu sama lain walaupun semula
semuanya merupakan opini
Pendekatan sifat berarti merinci suatu masalah dengan cara membedah sifat-sifat
yang dimilikinya.cth. sifat manusia ada yang periang, pemarah, pemurung, pemaaf,
pendendam. Setiap sifat yang dimiliki itu melahirkan pola kecendrungan perilaku
yang khas
Pendekatan tujuan berarti memetakan suatu masalah dengan cara menyebutkan
tujuan yang ingin dicapai.
Cth. pemilu legislatif bertujuan untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di
DPRD kota atau kabupaten, DPRD propinsi, DPR, dan DPD
VII

 bahasa dengan menggunakan Contoh


2) Contoh
pemberian contoh membuat sesuatu yang abstrak atau tak berwujud dapat
dengan mudah dikenali ciri dan sifat-sifatnya. Bahasa yang paling mudah dipahami
adalah contoh.
Misal: kinerja pemerintah sekarang semakin mengecewakan. Contohnya, jumlah
pengangguran makin bertambah, iklim usaha makin lesu, harga barang dan jasa
terus membungbung, korupsi merajalela, dan perilaku para wakil rakyat hanya
berpihak pada kepentingan pribadi dan kelompoknya masing-masing.. Mereka
lupa pada rakyat yang telah memilihnya.
3). Perbandingan
uraian artikel akan lebih jelas dan terfokus membandingkannya dengan masalah
yang sama tetapi masalah itu terjadi ditempat lain, di negara lain, atau dilakukan
oleh orang atau kelompok lain.
Cth. dibandingkan dengan Malaysia, dunia dan kualitas pendidikan tinggi kita sangat
jauh tertinggal. Pada dua dasawarsa lalu, banyak mahasiswa Malaysia yang
belajar di Indonesia. Kini justru sebaliknya kita yang harus banyak belajar dan
berguru di Malaysia.
4). Kutipan
cara yang paling mudah untuk mengembangkan bahasan artikel dengan
menyertakan kutipan atau testimoni berguna untuk mempertajam dan agar
pembaca makin paham
Dalam bahasan artikel, kutipan berfungsi: (a) mengembangkan bahasan,(2)
mendukung dan mengukuhkan gagasan serta tesis kita, (3) membangun
kredibilitas dan reputasi penulis
5. Statistik
Statistik diartikan sebagai pemberian angka-angka sederhana
yang dipahami khalayak pembaca tetapi memiliki nilai tinggi.
Statistik menghidupkan angka-angka yang membisu menjadi
angka-angka yang bicara sendiri
Cth. Jumlah uang rakyat yang dikorupsi si Fulan sebagai pejabat
negara mencapai satu triliun rupiah. Menurut bahasa statistik
jurnalistik, angka satu triliun itu tak banyak bicara. Khalayak
pembaca mengalami kesulitan untuk membayangkannya.
Bandingkan kalau dikatakan, jumlah dana sebesar itu sama
dengan 50 ribu rumah sederhana tipe 21 untuk pegawai negeri
sipil di 200 kota di Indonesia
6. Penegasan
Menyatakan kembali suatu masalah atau gagasan dengan kata dan
kalimat yang berbeda, itulah yang dimaksud dengan penegasan.
Dalam redaksi yang berbeda, penegasan berarti memberi
penekanan pada kata atau kalimat tertentu dengan maksud
untuk dijadikan rujukan oleh khalayak pembaca, atau paling tidak
untuk diingat dan dicatat. Penegasan memungkinkan khalayak
pembaca dapat dengan mudah mengikuti seluruh uraian artikel
kita serta mengambil butir-butir terpenting darinya
E. TIGA PRINSIP KOMPOSISI ARTIKEL

Komposisi untuk mengingatkan agar tidak keluar dari jalur yang


telah ditetapkan
a. Kesatuan ( unity)
b. Pertautan (coherence)
c. Titik berat (emphasis)

a. Kesatuan (unity)
Prinsip kesatuan mencakup tiga unsur: sifat, isi, tujuan.
Artinya masalah apa pun yang kita kupas dalam artikel tidak boleh
keluar dari koridor ini. Kesatuan menekankan seluruh uraian
artikel berada dalam satu kesatuan dilihat dari sifatnya, isinya,
dan tujuannya.
Cth. artikel yang sifatnya serius tentang pencalonan presiden secara langsung
. Ide :………….
2.Topik : Manfaat Perpustakaan Mandiri FIB
3.Tesis :………….
4. Judul :…………….
Pakai kutipan, contoh
Intronya; menceritakan latar belakang masalah; 3
halaman

Anda mungkin juga menyukai