ARTIKEL
A. PENGERTIAN ARTIKEL
Tesis adalah pendapat utama dari keseluruhan uraian artikel yang ditulis.
Tesis disebut juga pernyataan yang didasarkan dari simpulan penulis.
Setiap artikel harus memiliki tesis.
Secara teknis tesis terbagi atas tesis utama dan tesis pendukung.
Syarat tesis ada 3 yaitu :
1) harus ringkas dan jelas;
2) mencerminkan topik;
3) mengandung kebaruan.
A. Ringkas dan jelas artinya kesimpulan dinyatakan dalam kalimat yang
ringkas, jelas, jernih, mudah dipahami maksudnya, serta tidak
menimbulkan salah pengertian terhadap siapa pun yang membacanya.
Merujuk kepada bahasa metode penelitian, tesis artikel harus
operasional, bukan pernyataan konseptual yang masih harus
dirumuskan secara spesifik serta dirinci indikator-indikatornya.
B. Mencerminkan topik maksudnya tesis harus mencerminkan pokok
persoalan yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Contoh: topik tentang peluang Amien Rais menjadi presiden. Judul: Peluang Amin
Rais menjadi Presiden. Tesisnya menyatakan apakah peluang itu besar,
sedang, kecil, atau sama sekali tidak ada.
Katakan peluang itu dalam kalimat tesis secara ringkas.
c. Mengandung kebaruan maksudnya tesis bukan pengulangan dari apa
yang sudah dikemukakan oleh para penulis atau narasumber lain. Jika
ini terjadi disebut pengekor (epigon), berarti sudah basi, sudah usang.
Tesis diturunkan:
a). Saat memulai menulis artikel yaitu untuk artikel deduktif (kesimpulan
dinyatakan terlebih dahulu baru kemudian disusul dengan penjelasan ,
argumen, uraian) tepatnya pada bagian intro.
b). Saat mengakhiri artikel berarti tempatnya pada bagian penutup. Ini
merupakan artikel induktif (artinya kesimpulan dinyatakan pada bagian
akhir bahasan, dengan terlebih dahulu menjelaskan latar belakang,
penjelasan dan alasan atau argumen). Jadi Artikel induktif didahului
dengan uraian kemudian diakhiri dengan kesimpulan.
Kalimat topik berupa kalimat eksplanatif (paparan), dan kalimat tesis harus
berupa konklusif (menyimpulkan).
7. KERANGKA SEDERHANA (OUT LINE)
Kembangkanlah topik dan kerangka yang dijadikan tugas menjadi tulisan artikel.
Gunakan sesuai petunjuk yang ada
Dikumpulkan 20 November 2016
A. Apakah Intro Itu?
Anatomi artikel ada 3 yaitu
-pembukaan, -pembahasaan, -penutup
Intro adalah bagian pembukaan atau pendahuluan (harus singkat)
Letaknya biasanya pada tiga paragraf pertama, tidak boleh lebih dari tiga paragraf
Intro harus ditulis dalam kalimat yang ringkas, jelas, jernih, sederhana, dan menarik
B. Fungsi Intro
Fungsi intro ada empat:
-Atraktif -Korelatif
-Introduktif -Kredibilitas
1). Atraktif
artinya intro yang kita tulis harus mampu untuk membangkitkan perhatian dan
minat khalayak pembaca terhadap topik persoalan yang kita bahas
Fungsi intro ini lebih banyak menyentuh wilayah psikologis pembaca. Ingatan dan
perhatian pembaca diusik, dicubit, dibangunkan
Proses komunikatif efektif didahului tiga tahapan:
- perhatian - pengertian - penerimaan
2). Introduktif
harus dapat mengantarkan pokok persoalan yang dikupas dengan tegas dan jelas
sehingga pembaca dapat mengenali dan merumuskannya dengan mudah.
Intro harus memuat kalimat topik yakni pernyataan tentang isi pokok bahasan
yang sudah dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik
3). Korelatif
Kalimat dan paragraf pertama yang ditulis harus dapat membuka jalan bagi
kalimat dan paragraf kedua dst.
Intro bertugas sebagai penghubung dengan dua bagian yang lain yakni bagian
pembahasan dan bagian penutup.
4). Kredibilitas
Intro akan menunjukkan kepada tingkat pengetahuan,
keahlian, pengalaman yang dimiliki penulisnya
C. Jenis-Jenis Intro Artikel
a). Langsung menyebutkan pokok persoalan yang dibahas (dilakukan jika topik
menjadi pusat perhatian khalayak)
Cth. Kegagalan Tim Indonesia mempertahankan Piala Thomas setelah dipaksa
menyerah 2-3 dari Tim Denmark dalam semifinal Thomas Cup 2004 di Jakarta,
Jumat, 15 Mei 2004 harus segera dievaluasi secara menyeluruh. Kita harus
bangkit Untuk bisa merebutknya kembali pada Thomas Cup 2006 di Jepang. Tak
ada pilihan lain!
Cth. Bagaimana rakyat bisa salah, karena rakyat tidak pernah memutuskan
kebijaksaaan. Rakyat, tempat tinggal, dan pemerintahan, adalah unsur-unsur
pokok sebuah negara. Tempat tinggal, tanah dan air, juga tidak bisa disalahkan.
Semua kesalahan negara itu terletak pada pemerintahnya. Negara yang kacau
akibat pemerintahnya yang kacau. Negara yang miskin, apakah akibat
pemerintahnya yang miskin?
b). Melukiskan latar belakang masalah.
Penulis menerangkan sejarah topik, membatasi pengertian dan menyatakan
masalah-masalah utamanya. Mengapa timbul persoalan itu, apa hubungannya
dengan khalayak, dan mengapa masalah itu dipilih.
Cth. siapa pun presiden yang akan terpilih dalam pemilu presiden 2004, satu
persoalan besar sudah menghadang di depan: pengangguran. Menurut data Badan
Pusat Statistik, sejak 1997 sampai dengan 2003, angka pengangguran terbuka di
Indonesia terus menanjak, dari sekitar 4 juta jiwa menjadi 10 juta jiwa yang
didominasi oleh penganggur usia muda. Bila dihitung dengan mereka yang
dikategorikan sebagai penganggur setengah terbuka, total jumlah pengangguran
di Indonesia diperkirakan mencapai 40 juta jiwa
c). Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang sedang menjadi
pusat perhatian masyarakat
Cth. Seperti sudah diduga sebelumnya, sidang kabinet terbatas polkam 13 mei 2004
akhirnya menyetujui perubahan status darurat meliter Aceh pada 19 Mei 2004
menjadi darurat sipil. Namun, perubahan status tidak otomatis meningkatkan
nuansa kegembiraan dalam diri masyarakat. Tertangkap pada liputan-liputan
media. Sebagian besar menunjukkan sikap masa bodoh dengan perubahan status
itu.
d). Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
Ini biasanya dilakukan untuk memperingati hari bersejarah, bangunan baru atau
orang besar yang sudah tiada.
Cth. Jakarta terbakar. Di banyak wilayah, pertokoan dijarah, dihancurkan, dan
dibakar. Lalu lintas kacau, ribuan orang tewas terpanggang, dan sejumlah
perempuan dilaporkan mengalami kekerasan seksual dan pemerkosaan. Jakarta
berduka. Indonesia berduka.
e). Menghubungkan dengan tempat penulis melakukan aktifitasnya.
biasanya diungkapkan peristiwa historis, fungsi, atau hal-hal yang relevan dengan
pokok bahasan.
Cth. Dalam beberapa bulan terakhir, saya terlibat aktif dalam kegiatan safari
pemberdayaan masyarakat. Saya ditugaskan antara lain untuk berkampanye
betapa pentingnya media warga dalam membangun masyarakat kelurahan atau
desa yang mandiri, partisipatif, dan demokasi. Wilayah kerja saya mencakup lebih
dari 100 desa dan kelurahan di empat kota di Jawa Barat. Karena itulah,
kecamatan demi kecamatan saya datangi. Kelurahan demi kelurahan saya singgahi.
Desa demi desa saya kunjungi. Saya pun dituntut fasih berceramah dalam bahasa
Sunda.
f). Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang tengah meliput khalayak
Cth. Suasana duk mendalam memenuhi Kota Beslan, Negara Bagian Ossetia Utara,
Minggu (5/9). Rusdia berduka dan menangis. Dengan bercucuran air mata
puluhan pria menggali tanah untuk pemakaman ratusan korban penyanderaan di
Rusia. Setidaknya 394 tewas dan lebih dari 600 orang lainnya dirawat di rumah
sakit pada akhir operasi pembebasan sandera pada sebuah sekolah di Belsan,
Rusia. Sabtu 4 September 2004 itu. Presiden Rusia Vladimir Putin pun
menyatakan perang melawan teroris.
g). Menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu.
alusio historis menanamkan kesan yang kuat kepada khalayak
Cth. Awal abad ke-19 bagi pemerintah kolonia Belanda merupakan tahun-tahun
ketidakpastian. Seperti pada masa-masa lalu, rakyat atau penduduk hidup dalam
penderitaan antara lain karena banyaknya pajak atau cukai. Seperti pajak tanah,
pengawang-ngawang (halaman, cukai gendhongan, dan
jembatan. Selain itu ada pungutan yang dalam bahasa Belanda disebut
contingenten (pajak in natura atau dalam bentuk barang) dan verplichte
leverantie (setoran wajib)
h). Menghubungkan dengan kepentingan vital strategis khalayak.
cth. Pupuk langka sudah biasa. Apakah akibat tata niaga? Kelihatannya begitu.
Memang ironis: tata niaga diberlakukan untuk menjamin ketersediaan pupuk, tapi
dalam beberapa tahun terakhir, mungkin justru tata niagalah biang kerok
kelangkaannya.
i). Memberikan pujian pada khalayak atas prestasi mereka.
Cth. Anak Pangalengan itu kini sangat berbahagia. Cita-cita besarnya terkabul sudah.
Taufik Hidayat, atlet bulu tangkis yang selama ini dinilai kontroversial atas segala
macam ulah dan tingkahnya, mengukir sejarah dengan meraih medali emas bulu
tangkis tunggal putra Olimpiade Athena 2004. Anak manis yang ketika di sekolah
dasar dikenal pendiam dan sering mengantuk di kelas itu, kini disanjung setinggi
langit. Ia bahkan banjir hadiah. Betapapun demikian, didepan presiden ia
meresahkan masa depannya yang tidak pasti.
j). Memulai dengan suatu pernyataan yang mengejutkan
disebut juga cara the shock technic. Keluarbiasaan dilihat dari segi isi atau
bentuk susunan redaksinya.
Cth. Ini fakta. Empat puluh tiga dari 54 anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD)Sumatra Barat divonis dua tahun penjara dan didenda Rp 100 juta
subsider dua bulan kurungan karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi
anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Barat 2002. Vonis itu
dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padang, Senin 17 Mei 2004. Prestasi
semacam inikah yang ditunjukkan para wakil rakyat yang katanya terhormat itu?
k). Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan
cth. Siapa yang paling pantas menjadi presiden? Yang pernah meniti karier di meliter
seperti Jenderal (Purn) Wiranto dan Susilo Bambang Yudhoyono atau yang
berlatar belakang sipil seperti Megawati dan Amien Rais? Jawabannya pasti amat
subjektif. Tiap pendukung pasti akan menyuarakan kelebihan, menutupi
kelemahan, sekaligus menyudutkan saingannya.
l). Menyatakan kutipan
dapat berupa pernyataan pejabat atau orang terkemuka, syair, puisi, tulisan,
pengarang ternama, atau ayat-ayat kitab suci.
Cth. “Kalau perlu, presiden mendatang dari kalangan meliter saja supaya bisa
menegakkan hukum dengan baik.” Demikian petikan wawancara dengan salah
satu eksekutif bank papan atas di Jakarta yang terekam dalam sebuah survei
singkat Lembaga Peneliti Atma Jaya beberapa bulan lalu. Ada kerisauan amat
besar dikalangan pelaku bisnis perihal tidak adanya penegakan hukum serta
rendahnya disiplin ysng membuat tatanan mengarah pada
kesemrautan(disorder). Padahal, bisnis membutuhkan keteraturan
m). Menceritan pengalaman pribadi penulis sendiri atau pengalaman pribadi seseorang.
Cth. Sepanjang perjalanan kereta api dari New Delhi ke Agra nyaris tidak ada yang
menarik dipandang. Hujan baru saja turun, tetapi tidak membuat ramah tanah
kering dan tandus yang terhampar di kawasan pabrik-pabrik di Selatan New
Delhi. Kampung-kampung yang kotor, areal permukiman kumuh
dengan ratusan orang di bawah tenda plastik, orang-orang miskin yang buang
hajat sembarangan, sambung-menyambung di sepanjang perjalanan. Sungguh
pemandangan yang sangat menyesakkan mata dan hati
n). Mengisahkan cerita faktual, fiktif, atau situasi hipotesis.
Cth. Sabtu 27 Maret 2004, guru besar emeritus Universitas Gadjah Mada (UGM)
itu tampil Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogjakarta. Meski
penglihatannya sudah agak berkurang, suara dan pemikirannya masih jernih dan
tajam. Dalam usianya yang sudah melewati 83 tahun, kehadiranny dipandang
sebagai “turun gunung” seorang empu. Seorang pimpinan IAIN mengatakan,
sudah sejak 1976 ia berupaya mendatangkan Pak Sartono berceramah di sana,
namun baru kesampaian sekarang.
o). Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya.
Cth. Israel membuktikan janjinya untuk terus memburu dan membunuh para
pemimpin Hamas. Belum genap satu, dua tokoh puncak Hamas dibunuh dengan
serangan helikopter.
Pada tanggal 22 Maret lalu, Syekh Ahmad Yassin meninggal dirudal helikopter
Israel. Sabtu, 17 April 2004 giliran Abdul Azis Rantissi dihabisi Israel dengan cara
serupa. Peristiwa ini semakin membuktikan bahwa Israel terutama di bawah
kepemimpinan Ariel Sharon, hanya memahami dan menggunakan logika kekuatan
dalam menghadai problema mereka
p). Membuat humor atau anekdot
Cth. Apa sih sebenarnya pekerjaan para anggota wakil rakyat terhormat baik di
DPR pusat maupun di DPRD kota dan kabupaten? Tidak berat. Hanya 5D:
datang, daftar, duduk, dengar, duit. Hasilnya, korupsi dikalangn dewan makin
marak, pemerintah cuek bebek dalam segala hal, dan nasib rakyat makin
menderita
VI
D. Enam Teknik Mengembangkan Bahasan Artikel
1). Penjelasan, 2). Contoh, 3). Perbandingan,
4). Kutipan, 5). Statistik, 6). Penegasan
1). Penjelasan
berarti memberi keterangan atau uraian terhadap sesuatu persoalan yang
dibahas, sehingga gagasan dapat dipahami.
Penjelasan dapat dilakukan dengan pendekatan: (a) etimologis, (b) filosofis, (c)
fungsi, (d)struktur, (e) bentuk, (f) sifat,
(g) tujuan
Pendekatan etimologis merupakan cara merujuk pada asal-usul kata.
Cth. demokrasi berasal dari kata latin demos dan kratos atau kratein. Demos berarti
rakyat, sedangkan kratos atau kratein berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi
demokrasi berarti kekuasaan atau kedaulatan di tangan rakyat. Kebalikan dari
demokrasi adalah aristokrasi yang berarti kekuasaan di tangan raja atau
monarki
Pendekatan filosofis menunjuk pada substansi atau hakikat suatu masalah.
Cth. Untuk apa menulis artikel? Untuk dibaca. Karena untuk dibaca, untuk
dimengerti, maka artikel harus memenuhi syarat keterbacaan, bahasanya harus
ringkas, jelas, bahasa sederhana, mudah dipahami pembaca heterogen
Pendekatan fungsi berarti menguraikan suatu masalah dengan melihat pada nilai
guna yang dikandungnya
Cth. fungsi intro mencakup 3 hal: atraktif, introduktif, dan korelatif.
Pendekatan susunan berarti memetakan suatu masalah dengan melihat segi
struktur atau susunannya
Cth. kekuasaan terbagi atas kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Pendekatan bentuk berarti menguraikan suatu masalah dengan cara melihat pada
segi bentuknya secara fisik.
Cth. berdasarkan bentuknya, opini (views) surat kabar disajikan dalam tajuk
rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, dan surat pembaca. Jelas, fungsi tajuk
rencana dan fungsi surat pembaca, berbeda satu sama lain walaupun semula
semuanya merupakan opini
Pendekatan sifat berarti merinci suatu masalah dengan cara membedah sifat-sifat
yang dimilikinya.cth. sifat manusia ada yang periang, pemarah, pemurung, pemaaf,
pendendam. Setiap sifat yang dimiliki itu melahirkan pola kecendrungan perilaku
yang khas
Pendekatan tujuan berarti memetakan suatu masalah dengan cara menyebutkan
tujuan yang ingin dicapai.
Cth. pemilu legislatif bertujuan untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di
DPRD kota atau kabupaten, DPRD propinsi, DPR, dan DPD
VII
a. Kesatuan (unity)
Prinsip kesatuan mencakup tiga unsur: sifat, isi, tujuan.
Artinya masalah apa pun yang kita kupas dalam artikel tidak boleh
keluar dari koridor ini. Kesatuan menekankan seluruh uraian
artikel berada dalam satu kesatuan dilihat dari sifatnya, isinya,
dan tujuannya.
Cth. artikel yang sifatnya serius tentang pencalonan presiden secara langsung
. Ide :………….
2.Topik : Manfaat Perpustakaan Mandiri FIB
3.Tesis :………….
4. Judul :…………….
Pakai kutipan, contoh
Intronya; menceritakan latar belakang masalah; 3
halaman