SISTEM POLITIK
a. Pengertian Sistem Politik
1. Demokrasi Politik,
2. Demokrasi Terpimpin,
3. Oligarki Pembangunan,
4. Oligarki Totaliter,
5. Oligarki Tradisional
D. DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM POLITIK
a. Infrastruktur Politik
Cara Memperoleh
Eksistensi parpol
Kekuasaan ;
merupakan
prasyarat, baik
sebagai sarana
penyaluran aspirasi
rakyat, maupun Pertama, secara legal (ikut
dalam proses pemilu legislatif).
penyelenggaraan
negara melalui wakil- Kedua, secara ilegal
wakilnya di dalam (melakukan subversib,
badan perwakilan revolusi atau coup d`etat).
rakyat.
1) MASA PRA KEMERDEKAAN
K L A S I F I K A S I PA R TA I P O L I T I K M E N U R U T D A S A R / A S A S N YA
KETUHANAN KEBANGSAAN MARXISME NASIONALISME
Partai Masjumi, Partai Nasional Indonesia (PNI) Partai Partai
Partai Sjarikat Komunis Demokrat
Partai Indonesia Raya
Indonesia, Indonesia Tionghoa (PTDI)
(Parindra) (PKI)
Pergerakan Partai
Tarbiya Islamiah
Partai Rakyat Indonesia (PRI) Partai Indonesia
(Perti), Partai Demokrasi Rakyat Sosialis Nasional (PIN)
Partai Kristen (Banteng) Indonesia IPKI
Indonesia Partai Rakyat Nasional (PRN) Partai
(Parkindo), Murba
Partai Kebangsaan Indonesia
Dll. Partai
(Parki) Buruh
Dll. Permai
Alfian, mengelompokkan partai politik hasil Pemilu 1955 :
Berdasarkan UU
No. 3 Tahun 1975,
Pemilu 1977 dan
1982 hanya diikuti
3 (tiga) peserta : 1. PPP (ke-Islaman dan ideologi Islam)
2. Golongan Karya (kekaryaan dan keadilan sosial)
3. PDI (demokrasi, kebangsaan/ nasionalisme dan
keadilan).
PERBANDINGAN PEROLEHAN SUARA PARTAI PESERTA
PEMILU SELAMA ORDE BARU
Partai Politik Peserta Pemilu
Tahun
No
Pemilu Partai Persatuan Golongan Karya Partai Demokrasi
Pembangunan (PPP) (Golkar) Indonesia (PDI)
Media komunikasi ;
surat kabar, telefon,
faximile, internet,
televisi, radio, film,
dan sebagainya.
Dapat memainkan peran penting
terhadap penyampaian informasi
serta membentuk/mengubah
pendapat umum dan sikap politik
publik.
f. TOKOH POLITIK (POLITICAL FIGURE)
Merupakan
mesin politik
resmi sebagai
penggerak
politik formal. Pada Negara Monarki, pemerintahan dikuasai oleh
keluarga bangsawan. Raja/Ratu, berperan sebagai
lambang kebesaran/alat pemersatu. Kabinet dapat
dibentuk berdasarkan pemilu (tergantung tingkat
pendemokrasiannya).
Sejarah
Sosiologis
Kultural / Budaya
Psycho-Sosial (Kejiwaan
masyarakat)
Filsafat
Ideologi
Konstitusi dan Hukum
B. PERBEDAAN SISTEM POLITIK NEGARA
a). Sistem Politik Negara Inggris
FAKTOR YANG
NO URAIAN / KETERANGAN
MEMPENGARUHI
1. Latar Belakang Sejak abad 19, Inggris berubah menjadi masyarakat industri modern.
Sejarah Para politisi mulai menyesuaiakan sistem politik tsb. Mereka juga
dihadapkan pada masalah upaya membangun kesejahteraan
warganegaranya.
2. Kondisi Kondisi masyarakat Inggris dalam waktu cepat mampu bersaing
Sosiologis dengan negara–negara lain yang lebih dahulu merintis ke arah
industrialisasi. Meskipun masyarakat Inggris ”bersifat kekotaan”,
namun tetap menghendaki sistem monarki dengan satu raja dan
banyak bangsa.
3. Kondisi Kultural/ Sebagian masyarakat Inggris dikenal sebagai masyarakat yang
Budaya disiplin dan taat pada aturan. Nilai-nilai dan kebudayaan politik
diwariskan dari generasi ke generasi melalui suatu rangkaian
pengalaman dalam keluarga, di sekolah dan ditempat kerja.
4. Kondisi Mayoritas masyarakat sangat menghormati simbol-simbol
Psycho-Sosial / kekuasaan negara (ratu/raja, lembaga pemerintah, dll). Mereka
Kejiwaan senantiasa menunjukkan ketaatannya kepada undang-undang
masyarakat politik azasi.
5. Pedoman Masyarakat sangat mendukung rejim yang berkuasa,
Filsafat manakala para penguasa juga mentaati undang-undang
politik asasi, dan jika dilanggar maka akan mengahadapi
perlawanan. Kejahatan sangat tercela dan dianggap melawan
masyarakat.
6. Paham atau Penerapan ideologi negara, adalah ideologi liberal. Dalam
Ideologi yang kehidupan sehari-hari, sangat menghormati kebebasan dan
diterapkan hak-hak asasi manusia.
7. Pedoman Kekuasaan pemerintah, lebih banyak dibatasi oleh konvensi
Konstitusi dan dari pada hukum formal. Rakyat hidup dalam ketenangan dan
Hukum kepastian hukum, karena pemerintah memberikan
perlindungan hukum yang baik dan penghormatan terhadap
hak-hak asasi warganegaranya. Aturan yang dibuat, ditaati
oleh semua komponen elit politik, pemerintah maupun
masyarakat demi jaminan keamanan dan kesejahteraan
bersama.
Penyelenggaraan pemerintah, dilaksanakan oleh :
2. Kondisi Masyarakat Indonesia yang multi agama, ras dan antar Golongan
Sosiologis telah dipersatukan dalam kesatuan politik dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, upaya saling
menghormati dan kerja sama dalam membangun kerukunan hidup
penting untuk ditegakkan.
3. Kondisi Kultural/ Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun atas dasar sendi-
Budaya sendi multi kultural. Bangsa Indonesia memiliki semangat untuk
selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, serta rela
berkorban untuk bangsa dan negaranya. Budaya musyawarah,
toleransi, dan saling menghormati telah diwariskan kepada calon-
calon pemimpin melalui jalur-jalur pendidikan formal, in-formal,
maupun nor-formal.
4. Kondisi Bangsa Indonesia, sebelum menjadikan Pancasila sebagai dasar
Psycho- negara selalu dapat dipecah belah oleh bangsa lain. Dengan
Sosial / semangat rela berkorban dan cinta tanah air bangsa Indonesia
Kejiwaan mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa
masyarakat Indonesia sangat menentang segala mecam bentuk penjajahan.
5. Pedoman Pancasila dalam sistem politik Indonesia, telah dijadikan dasar dan
Filsafat motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasionalnya sebagaimana terkandung di dalam Pembukaan
UUD 1945.
6. Paham atau Ideologi negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, akan selalu
Ideologi dikaitkan dengan proses politik dalam pengaturan penyelengga-
yang raan pemerintahan negara yang meliputi bidang ideologi, politik,
diterapkan ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dalam struktur
politik, Pancasila menjadi sumber segala sumber hukum.
7. Pedoman Sejak pemilu 2004, presiden dipilih oleh rakyat sehingga tanggung
Konstitusi jawabnya kepada rakyat. Lembaga negara, terdiri dari ; MPR,
dan Hukum Presiden, DPR, Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan Mahkamah
Agung.
DEMOKRASI DI INDONESIA DENGAN SISTEM DEMOKRASI
PANCASILA DENGAN PRINSIP :
Norman H. Nie dan Sidney Verba, Partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga
negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi
seleksi pejabat-pejabat negara dan/atau tindakan-tindakan yang diambil oleh
mereka.
BENTUK
NO URAIAN / KETERANGAN
PARTISIPASI
1. Aphatetic Tidak beraktifitas dan partisipatif, tidak pernah
Inactives memilih.
2. Passive Memilih secara reguler/teratur, menghadiri
Supporters Parade patriotik, membayar seluruh pajak,
“mencintai negara”.
3. Contact Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi
Specialist dan nasional dalam masalah-masalah tertentu.
4. Communicators Mengikuti informasi politik, mengirim pesan
dukungan dan protes terhadap pemimpin-
pemimpin partai politik.
5. Party and Bekerja untuk partai politik atau kandidat,
Campaign meyakinkan orang lain tentang bagaimana
Workers memilih, bergabung dan mendukung partai
politik, dipilih jadi kandidat partai politik.
(Menyimpang)
Pembunuh politik, teroris, pembajak
Aktivis
Menghadiri rapat umum, anggota kelompok kepentingan, usaha meyakinkan orang, memberikan suara dalam
pemilu, mendiskusikan masalah politik, perhatian pada perkembangan politik.
Pengamat
1) PENDIDIKAN POLITIK
Menurut Alfian, Pendidikan politik dapat diartikan sebagai
usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik
masyarakat sehingga mereka memahami dan menghayati
betul-betul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem
politik yang ideal yang hendak dibangun.
Sarana Dalam
Sosialisasi
Politik
Keluarga (family)
Sekolah
Partai Politik
SELESAI
Penugasan Praktik Kewarganegaraan
BENTUK
NO URAIAN SINGKAT
PARTISIPASI
Passive ......................................................................................................
1.
Support ......................................................................................................
Contact .............................................................................
2.
Specialist .............................................................................
Community .............................................................................
3.
Activist .............................................................................
2. Berikan penjelasan pentingnya partisipasi politik warga negara di dalam
sistem politik negara Indonesia !
............................................................................................................................
Berikan 2 (dua) contoh yang anda ketahui :
...........................................................................................................................
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai
dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang terjadinya “krisis” dan
“menurunnya daya artikulasi” partai politik di Indonesia pasca pemilu 2004 !
3. Tentukan langkah-langkah konkrit upaya-upaya dalam membangun artikulasi
partai politik guna meningkatkan kinerja di parlemen !
4. Sebagai pelajar, apa yang harus dilakukan sebagai bentuk partisipasi ploitik?
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan
kinerja pemerintah dengan mitra kerjanya parlemen :
a. Sebagai salah satu kelompok kepentingan !
b. Sebagai ketua suatu partai politik !
c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat !
d. Sebagai Presiden Republik Indonesia !
INQUIRI