Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU

HAMIL DENGAN ABORTUS


Disusun Oleh :

KELOMPOK II

ADE NINGSIH
FASNI
JIRANA
MUHAMMAD ADAM .M
SYAIFUL AKBAR

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN


KEPERAWATAN
2012
PENGERTIAN ABORTUS
 Abortusadalah berakhirnya kehamilan
dengan pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan dengan usia gestasi kurang
dari 20 minggu dan berat janin kurang
dari 500 gram (Murrary,2002).
ETIOLOGI
 Penyebab keguguran sebagian besar tidak
diketahui secara pasti, tetapi beberapa
faktor yang berpengaruh terhadap:
 Faktor pertumbuhan hasil konsepsi,
kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
dapat menimbulkan kematian janin dan
cacat bawaan yang menyebabkan hasil
konsepsi dikeluarkan.
 Kelainan plasenta
 Penyakit ibu
MANIFESTASI KLINIS
 Diduga abortus apabila seorang wanita dalam masa
reproduksi mengeluh tentang perdarahan per vaginam
setelah mengalami haid yang terlambat sering terdapat
rasa mulas dan keluhan nyeri pada perut bagian bawah.
 Tindakan klinik yang dapat kita lakukan untuk
mengetahui terjadinya abortus antara lain:
 terlambat haid kurang dari 20 minggu.
 pemeriksaan fisik yang terdiri dari keadaan umum
tampak lemah, tekanan darah normal atau menurun,
denyut nadi normal atau cepat dan kecil, dan suhu badan
normal atau meningkat.
 perdarahan pervagina yang disertai keluarnya jaringan
janin, mual, dan nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.
 pemeriksaan ginekologi
KLASIFIKASI

Klasifikasi abortus adalah sebagai berikut :

 Abortus iminiens
 Abortus insipiens

 Abortus inkompletus

 Abortus kompletus

 Abortus servikalis

 Missed abortion

 Abortus habitualis

 Abortus septic
PATOLOGIS
 Pada awal abortus terjadi perdarahan desidua basalis,
diikuti nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan
hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing
dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan benda asing tersebut.

 Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, vili korialis


belum menembus desidua secara dalam, jadi hasil
konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada
kehamilan 8-14 minggu, penembusan sudah lebih
dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan
menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan
lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu
daripada plasenta. Hasil konsepsi keluar dalam
berbagai bentuk, seperti kantong kosong amnion atau
benda kecil yang tak jelas bentuknya (blighted ovum),
janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus
kompresus, maserasi, atau fetus papiraseus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan penunjang yang umumnya


dilakukan antara lain:
 tes kehamilan akan menunjukkan hasil positif
bila janin masih hidup bahkan 2-3 hari
setelah abortus.
 Pemeriksaan Doppler atau USG untuk
menentukan apakah janin masih hidup, dan
 Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada
missed abortion (Arif Mansjoer dkk, 2004).
PENATALAKSANAAN

 Abortus imminiens :
 abortus komplit
 .Abortus inkomplet
 abortus insipiens
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
 PENGKAJIAN

 Jika selama kehamilan ditemukan


perdarahan,identifikasi :
 Lama kehamilan

 Kapan trjadi perdarahan, berapa lama,


banyaknya, dan aktivitas yang memengaruhi.
 Karakteristik darah: merah terang, kecoklatan,
adanya gumpalan darah, dan lendir.
 Sifat dan lokasi ketidaknyamanan seperti kejang,
nyeri tumpul atau tajam, mulas serta pusing.
 Gejala-gejala hipovolemia seperti sinkop.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
 Kemungkina diagnosis keperawatan yang
akan muncul adalah sebagai berikut :

 Kurangnya volume cairan yang berhubungan


dengan kehilangan vaskuler dalam jumlah
yang berlebih.
 Perubahan perfusi jaringan yang
berhubungan dengan hipovolemia.
 Ketakutan yang berhubungan dengan
ancaman kematian pada diri sendiri dan
janin.
INTERVENSI KEPERAWATAN

 Diagnosis 1: Kurangnya volume cairan


yang berhubungan dengan kehilangan
vaskuler dalam jumlah yang berlebih.
 Kriteria hasil:

 Mendemonstrasi kestabilan/perbaikan
keseimbangan cairan yang dibuktikan
oleh tanda-tanda vital stabil, pengisian
kapiler cepat, serta pengeluaran dan
berat jenis urine adekuat secara
individual.
RENCANA INTERVENSI
 Mandiri
 Evaluasi, laporkan, serta catat jumlah dan sifat

kehilangan darah, lakukan perhitungan


pembalut, kemudian timbang pembalut.
 Perkirakan kehilangan darah membantu

membedakan diagnosis, setiap gram


peningkatan berat pembalut sama dengan
kehilangan kira-kira 1 ml darah.
 Rasional

 Perkirakan kehilangan darah membantu


membedakan diagnosis, setiap gram
peningkatan berat pembalut sama dengan
kehilangan kira-kira 1 ml darah.

Anda mungkin juga menyukai