Anda di halaman 1dari 15

BAB III ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA

A. Archaebacteria
Archaebacteria berasal dari kata Archaea yang berarti nenek moyang. Susunan
tubuh sangat sederhana dimana dinding selnya tidak memiliki peptedoglikan, yaitu
polimer dari karbohidrat dan protein.
Semua Archaebacteria hidup di daerah ekstrem yaitu lingkungan dimana tidak
semua bisa hidup ditempat tersebut. Contohnya mata air panas, lava, dasar laut
dalam dengan kadar garamnya tinggi (Laut Mati Israel).
Ciri-ciri Archaebacteria
a. Hidup berkelompok atau berupa filamen yang panjang.
b. Bentuk tubuh : bulat, batang, spiral, pipih, persegi panjang.
c. Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
d. Membran selnya mengandung lipid
e. Ribosomnya mengandung beberapa jenis RNA Polimerase
Berdasarkan keadaan lingkungannya, Archaebacteria dibagi tiga kelompok :
a. Archaebacteria Halofil
Archaebacteria ini ditemukan di lingkungan yang kadar garamnya tinggi yaitu
20-30 persen. Contoh : Halobacterium
b. Archaebacteria Metanogen
Archaebacteria Metanogen ini menggunakan CO2 untuk mengoksidasi H2 dan
membebaskan metan sebagai sisa metabolisme hidup di lumpur dasar danau dan
rawa, saluran pencernaan hewan dan manusia. Contoh Metanococcus,
Metanobacter, dan Metanomicrobium.
c. Archaebacteria Termofil
Archaebacteria ini hidup di lingkungan yang suhunya sangat panas.
Contoh : Sulfolubus hidup pada lingkungan kaya sulfur suhu mencapai 90C,
Pyrolobus Fumarii di lingkungan ekstrem laut dalam dengan suhu 113C.

Peranan Archaebacteria :
- Halobacterium halobium berfungsi untuk menangkap energi matahari.
- Metanogen : membantu pencernaan hewan ternak, membantu pembuatan
kompos dan biogas.
B. Eubacteria (Bakteri)
Eubacteria berasal dari kata eu yang berarti sejati dan bacteria yang berarti bakteri.
Jadi, eubacteria disebut sebagai bakteri sejati yang sehari-hari kita kenal sebagai
bakteri.
Bakteri termasuk organisme prokariotik, yaitu tidak mempunyai membran inti dan
tubuhnya bersel satu.
1. Ciri dan Struktur Bakteri
Dalam terminologi klasifikasi lama, bakteri dimasukkan dalam kingdom
Monera. Dalam klasifikasi yang terbaru, bakteri dibagi dalam Archaebacteria
dan Eubacteria. Meskipun Archaebacteria dan Eubacteria mempunyai banyak
persamaan ciri, keduanya mempunyai ciri khusus. Secara umum, bakteri
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
a. Organisme berukuran kecil sehingga sering disebut mikroorganisme.
b. Uniseluler atau hanya terdiri atas satu sel.
c. Bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti).
d. Hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
e. Mempunyai ukuran dengan diameter 0,5-1 mikron dengan panjang 1-20
mikron.
f. Hidup secara soliter atau berkoloni
g. Bersifat kosmopolit atau habitatnya meliputi daerah yang luas.
h. Mempunyai dinding sel
i. Beberapa jenis bakteri mampu membentuk endospora pada saat kondisi
lingkungan tidak menguntungkan. Contoh : Clostridium botulinum,
Clostridium tetani, dan Bacillus anthracis.
Struktur tubuh bakteri dari luar ke dalam sebagai berikut.
a. Flagela atau Flagelum
Flagela merupakan alat gerak bagi bakteri yang berbentuk batang atau
spiral. Dengan adanya flagela, bakteri dapat bergerak menuju kondisi
lingkungan yang menguntungkan atau menghindar dari lingkungan yang
merugikan bagi kehidupannya. Misal, bakteri belerang akan bergerak menuju
lingkungan yang mengandung senyawa kimia belerang.
Berdasarkan letak flagelanya bakteri dapat dibedakan menjadi beberapa
tipe berikut.
1) Atrik yaitu bakteri yang tidak berflagela.
2) Monotrik yaitu bakteri yang hanya mempunyai satu flagela di salah satu
ujung selnya.
3) Amfitrik yaitu bakteri yang mempunyai flagela di kedua ujung selnya.
4) Lofotrik yaitu bakteri yang mempunyai sekumpulan flagela di salah satu
ujung selnya.
5) Peritrik yang flagelanya terdapat di seluruh permukaan selnya.

Beberapa jenis bakteri mempunyai pili. Pili adalah struktur seperti


flagela, tetapi lebih pendek dan lebih tipis. Pili berfungsi sebagai alat
perlekatan saat bakteri melakukan konjugasi
b. Kapsul
Bakteri mempunyai lapisan lendir yang berbentuk padat dan tebal yang
disebut kapsul. Kapsul tersusun dari polisakarida dan air. Lendir ini
menjadikan permukaan sel bakteri menjadi licin. Fungsi kapsul bagi bakteri
sebagai berikut.
1) Alat pertahanan dan perlindungan bagi bakteri
2) Mencegah kekeringan pada sel bakteri.
3) Alat melekat bakteri pada sel inang.
4) Sumber makanan bagi bakteri
c. Dinding Sel
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk sel bakteri.
Bakteri mempunyai dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan yaitu
gabungan protein dan polisakarida. Berdasarkan perbedaan ketebalan lapisan
peptidoglikan pada dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi dua macam,
yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
1) Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempunyai dinding sel dengan
lapisan peptidoglikan yang tebal. Bakteri ini akan berwarna ungu jika
diwarnai dengan pewarnaan gram. Contoh bakteri Gram positif yaitu
Neisseria gonorrhoe, Treponema pallidum, Vibrio cholerae, dan Bacillus
subtilis.
2) Bakteri gram negatif adalah bakteri yang mempunyai dinding sel dengan
lapisan peptidoglikan yang tipis. Bakteri ini akan berwarna merah muda
atau merah jika diwarnai dengan pewarnaan gram. Contoh bakteri gram
negatif yaitu Escherichia coli, Streptococcus mutans, dan Staphylococcus
aureus.
d. Membran Plasma atau Selaput Sitoplasma
Membran plasma bersifat selektif permeabel, yang berarti hanya dapat dilalui
molekul atau zat tertentu. Membran plasma ini tersusun dari fosfolipid dan protein.
Fungsi membran plasma sebagai berikut.
1) Alat transpor elektron dan proton yang dibebaskan saat oksidasi bahan makanan.
2) Alat pengatur pengangkutan senyawa yang masuk atau keluar dari membran sel
3) Tempat pembentukan mesosom.
e. Sitoplasma
Di dalam membran sel terdapat sitoplasma. Dalam sitoplasma terdapat asam
nukleat, protein, karbohidrat, lemak, ion organik, dan kromatofora. Sitoplasma
berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi kimia sel.
f. Ribosom
Ribosom merupakan butiran-butiran yang mengandung molekul RNA sebagai
tempat sintesis protein.
g. Bahan Inti
Bahan inti merupakan pusat pengendalian aktivitas sel yang berisi DNA. DNA
bakteri berupa rantai tunggal berbentuk lingkaran yang disebut nukleoid. Beberapa
jenis bakteri mempunyai tambahan DNA yang membentuk lingkaran kecil disebut
plasmid.
h. Klorosom
Klorosom merupakan struktur yang berada di bawah membran plasma. Klorosom
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya yang berperan dalam proses
fotosintesis
i. Vakuola Gas
Vakuola gas berguna agar bakteri dapat mengapung di permukaan air untuk
memperoleh cahaya. Vakuola gas hanya dimiliki oleh bakteri air yang melakukan
fotosintesis.
2. Bentuk Bakteri
Secara umum bentuk dasar bakteri ada tiga macam yaitu sebagai berikut.
a. Bentuk Bulat (Kokus)
1) Monokokus, berbentuk bulat tunggal. Contohnya Monococcus gonorrhoeae.
2) Diplokokus, berbentuk bulat bergandengan dua-dua. Contohnya Diplococcus pneumoniae dan Neisseria gonorrhoeae.
3) Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri dari 4 bakteri yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar. Contohnya Pediococcus cerevisiae.
4) Streptokokus, berbentuk bulat yang berkelompok memanjang seperti rantai. Contohnya Streptococcus lactis, S. thermophilus, S.
pyogenes.
5) Stafilokokus, berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah anggur. Contohnya Staphylococcus aureus.
6) Sarkina, berbentuk bulat yang berkelompok yang setiap kelompok terdiri dari 8 bakteri yang membentuk susunan seperti kubus.
Contohnya Sarcina sp.
b. Bentuk Batang (Basil)
1) Monobasil, berbentuk satu batang tunggal. Contohnya Escherichia coli,
Salmonella typhosa, dan Lactobacillus.
2) Diplobasil, berbentuk batang yang bergandengan dua-dua. Contohnya
Renibacterium salmoninarum.
3) Streptobasil, berbentuk batang yang bergandengan seperti rantai.
Contohnya Streptobacillus moniliformis, Bacillus anthracis, dan
Azotobacter
c. Bentuk Spiral (Spirilum)
1) Spiral, berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contohnya
Spirillum minor dan Thiospirilopsis floridana.
2) Spiroseta, berbentuk spiral halus dan lentur. Contohnya Treponema
pallidum dan Spirochaeta palida.
3) Vibrio, berbentuk koma yang dianggap sebagai spiral tak sempurna.
Contohnya vibrio coma dan vibrio cholerae.
3. Macam-macam Bakteri
Di dunia ini banyak sekali macam bakteri. Penggolongan bakteri tersebut
melalui beberapa hal berdasarkan karakteristik yang dimiliki sebagai berikut.
a. Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagel
1) Atrik, bakteri yang tidak memiliki flagel.
2) Monotrik, bakteri yang mempunyai satu flagel pada ujung tubuhnya.
3) Amfitrik, bakteri yang memiliki dua kelompok flagel yang masing-masing
terdapat di ujung tubuhnya.
4) Lofotrik, bakteri yang memiliki segerombol flagel pada salah satu ujung
tubuhnya.
5) Peritrik, bakteri yang memiliki flagel diseluruh permukaan tubuhnya.
b. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
1) Bakteri autotrof yaitu bakteri yang dapat menyintesis makanannya sendiri
dari senyawa anorganik menjadi senyawa organik.
a) Bakteri fotoautotrof yaitu bakteri yang dapat menyintesis makanannya
sendiri dengan menggunakan energi cahaya matahari melalui proses
fotosintesis. Contoh : bakteri belerang ungu Thiocystis sp.
b) Bakteri kemoautotrof yaitu bakteri yang dapat menyintesis
makanannya sendiri dengan menggunakan enerki kimia. Contoh :
Gallionella, Nitrosomonas, Nitrococcus, dan Nitrobacter.
2) Bakteri heterotrof yaitu bakteri yang memperoleh makanan (berupa
senyawa organik) bergantung pada organisme lain karena tidak dapat
menyintesis makanannya sendiri.
a) Bakteri saprofit yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal
dari sisa-sisa organisme yang telah mati, sampah, kotoran, dan bangkai.
Contoh : Clostridium sporageus, Escherichia coli, Lactobacillus
bulgaricus.
b) Bakteri parasit yaitu bakteri yang memperoleh makanannya dari
organisme yang ditumpanginya (inangnya). Contoh : Borrelia novyi,
Famili Treponemataceae, Famili Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis,
dan Borrelia burgdorferi.
c) Bakteri patogen yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada
hospes atau inang yang dihinggapinya. Contoh : Neisseria gonorrhoeae
(parasit yang menyebabkan penyakit kelamin atau kencing nanah)
d) Bakteri apatogen yaitu bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada
hospes atau inang. Contoh : Streptomyces griseus dan Escherichia coli.
c. Berdasarkan Kebutuhan Energi
1) Bakteri aerob, bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya. Contoh : Nitrosomonas, Thiobacillus, Nitrobacter.
2) Bakteri anaerob, bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya. Contohnya Clostridium denitrificans.
d. Berdasarkan Kebutuhannya Terhadap Oksigen
1) Bakteri aerob obligat, bakteri yang hidupnya mutlak membutuhkan oksigen
bebas. Contoh : Escherichia coli.
2) Bakteri anaerob obligatif, bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali
dan kadang mati bila ada oksigen. Contoh : Clostridium tetani, Clostridium
botulinum.
3) Bakteri anaerob fakultatif, bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa
oksigen. Contoh : Salmonella typhosa.
e. Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel Melalui Sistem Pewarnaan Gram
1) Bakteri gram positif, bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tebal. Contoh : Bacillus subtilis, Clostridium botulinum,
Vibrio cholerae.
2) Bakteri gram negatif, bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tipis. Contoh : Escherichia coli, Streptococcus mutans,
Propionibacterium acnes.
f. Berdasarkan Suhu Pertumbuhan
1) Bakteri psikrofil, bakteri yang hidup pada suhu rendah yaitu 0C-30C. Bakteri
ini banyak ditemukan di dasar lautan, di daerah kutub, dan pada bahan
makanan yang didinginkan.
2) Bakteri mesofil, bakteri yang hidup pada suhu 25C-40C. Bakteri ini terdapat
pada tanah, air, dan tubuh Vertebrata.
3) Bakteri termofil, bakteri yang hidup pada suhu 45C-75C. Bakteri ini banyak
terdapat di tempat-tempat bersuhu tinggi, di tanah, air laut, dan pada susu.
4) Bakteri hipertermofil, bakteri yang hidup pada suhu di atas 75C. Bakteri ini
ditemukan di sumber air panas
4. Reproduksi Bakteri
Bakteri berkembang biak secara aseksual (vegetatif) yaitu dengan
membelah diri secara biner. Dimana bakteri berkembang biak dengan membelah
diri menjadi dua sel anakan. Proses reproduksi bakteri terjadi sangat cepat. Pada
kondisi yang optimal, bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit.
Reproduksi bakteri melalui proses paraseksual, yaitu pemindahan materi
genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Ada tiga
proses paraseksual yaitu sebagai berikut.
a. Transformasi yaitu pemindahan sebagian materi genetik berupa DNA atau
hanya satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks.
Transformasi biasa dilakukan oleh Rhizobium, Bacillus, Streptococcus
pneumoniae, dan Neisseria gonorrhoeae.
b. Transduksi yaitu pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan
perantara virus.
c. Konjugasi yaitu pemindahan secara langsung materi genetik di antara dua sel
bakteri melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang memberikan bahan
genetiknya (DNA) disebut bakteri donor, sedangkan bakteri yang menerima
bahan genetik (DNA) disebut bakteri resipien. Konjugasi biasanya dilakukan
oleh bakteri gram negatif, misalnya Escherichia coli.

Anda mungkin juga menyukai