KERAJAAN BANJAR
Nama :
PRIMA
Kelas : X.IPS 3
Guru Pembimbing : Linda Siswanti,S.Pd
Dinas Pendidikan
SMA Negeri 1 Tanjung Raja
SEJARAH KERAJAAN BANJAR
Kata Banjarmasin merupakan paduan dari dua
kata, yaitu bandar dan masih.
Kerajaan ini berdiri pada september 1526
dengan Sultan Suriansyah (Raden Samudera)
sebagai Sultan pertama Kerajaan Banjar.
Kerajaan Banjar runtuh pada saat berakhirnya
Perang Banjar pada tahun 1905.
SEJARAH KERAJAAN BANJAR
Kerajaan Banjar adalah sebuah kesultanan yang
wilayahnya saat ini termasuk ke dalam provinsi
Kalimantan Selatan, Indonesia.
Kesultanan ini semula beribukota di
Banjarmasin kemudian dipindahkan ke
beberapa tempat dan terkahir diMartapura.
Kesultanan Banjar merupakan penerus dari
Kerajaan Negara Daha, yaitu kerajaan Hindu
yang beribukota di kota Negara.
WILAYAH KERAJAAN BANJAR
Kerajaan Banjar semakin berkembang dan lama
kelamaan luas wilayahnya semakin bertambah.
Kerajaan banjar (pada masa jayanya) membentang
dari banjarmasin sebagai ibukota pertama, dan
martapura sebagai ibukota pengganti.
setelah banjarmasin direbut belanda, daerah tanah
laut, margasari, amandit, alai, marabahan, banua
lima yang terdiri dari Nagara, Alabio, Sungai Banar,
Amuntai dan Kalua serta daerah hulu sungai barito.
WILAYAH KERAJAAN BANJAR
Kerajaan semakin diperluas ke tanah bumbu, Pulau
Laut, Pasir, Berau dan kutai di panati timur.
Kotawaringin, Landak, Sukadana dan sambas di
sebelah barat.
Semua wilayah tersebut adalah Wilayah Kerajaan
Banjar (yang apabila dilihat dari peta zaman
sekarang, Kerajaan Banjar menguasai hampir seluruh
wilayah kalimantan di 4 provinsi yang ada).
WILAYAH KERAJAAN BANJAR
Semua wilayah tersebut membayar pajak dan upeti.
Semua daerah tersebut tidak pernah tunduk karena
ditaklukkan,tetapi karena mereka mengakui berada
di bawah Kerajaan Banjar, kecuali daerah pasir yang
ditaklukkan pada tahun 1663merajuk
RAJA RAJA
Kerajaan Banjar yang berdiri pada 24 september 1526 sampai
berakhirnya perang Banjar yang merupakan keruntuhan
kerajaan Banjar memiliki 19 orang raja yang pernah berkuasa.
Sultan pertama kerajaan Banjar adalah Sultan Suriansyah
(1526 1545), beliau adalah raja pertama yang memeluk
Agama Islam. Raja terakhir adalah Sultan Mohammad Seman
(1862 1905), yang meninggal pada saat melakukan
pertempuran dengan belanda di puruk cahu.
Sultan Suriansyah sebagai Raja pertama mejadikan Kuin
Utara sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan
Kerajaan Banjar. Sedangkan Sultan Mohammad Seman
berkeraton di daerah manawing puruk cahu sebagai pusat
pemerintahan pelariansenyumkenyit
RAJA RAJA
Rincian Rajaraja Kerajaan Banjar sejak berdirinya
kerajaan hingga runtuhnya Kerajaan Banjar :
1526 – 1545 Sultan Suriansyah
1545 – 1570 Sultan Rahmatullah
1570 – 1595 Sultan Hidayatullah
1595 – 1620 Sultan Mustainbillah
1620 – 1637 Sultan Agung Bin Marhum / Inayatullah
1637 – 1642 Sultan Syaidullah
1642 – 1660 Adipati Halid
1660 – 1663 Amirullah Bagus Kesuma
1663 1679 Adipati Anum
RAJA RAJA
1679 – 1700 Sultan Tahilullah
1700 – 1734 Sultan Talmidullah
1734 – 1759 Pangeran Tamjid Bin Sultan Agung
1759 – 1761 Pangeran Muhammad Aliyudin Amirullah
1761 – 1801 Pangeran Natadilaga
1801 1825 Sultan Suleman Al Mutamidullah Bin
Sultan Talmidullah
1825 – 1857 Sultan Adam Al Wasik Billah Bin Sultan
Suleman
1857 – 1859 Pangeran Tamjidillah
1859 – 1862 Pangeran Antasari
1862 1905 Sultan Muhammad Seman
PERANG BANJAR
Perang Banjar adalah merupakan satu cetusan
di dalam rangkaian perjuangan bangsa
Indonesia menolak penjajahan dari bumi
Indonesia. Perang ini merupakan salah satu
mata rantai sejarah perang kemerdekaan
utamanya pada abad ke19, seperti peristiwa –
peristiwa yang hampir bersamaan kasusnya di
daerah – daerah lain di Indonesia, misalnya di
Minangkabau dengan perang Padrinya, di Jawa
dengan perang Diponegoronya, perang Bali,
perang Aceh dan sebagainya.