Anda di halaman 1dari 21

By: Shanaz Tasha Lamonda Aodah

10101032
Definisi
Kondisi yang dikarakteristikan dengan produksi
hormon tiroid yang abnormal rendahnya atau suatu
penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah
satu tingkat dari aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid
dan organ akibatnya terjadi defisiensi hormon tiroid,
serta gangguan respon jaringan terhadap hormon
tiroid.
Klasifikasi
Hipotiroidisme
Hipo atau agenesis Primer
kelenjar Hipotiroidisme Sentral
tiroid 1. Hipotiroidisme sekunder:
 Destruksi kelenjar tiroid gangguan di hipofisis
 Atrofi 2. Hipotiroidisme tersier:
 Kelainan Bawaan Sintesis gangguan di hipotalamus
Hormon Tiroid Penyebab keduanya:
 Defisiensi Iodium a. tumor, infiltrasi tumor
 Asupan Iodida yang berlebihan b. Nekrosis iskemik (sindrom
(pemakaian Radiokontras) sheehan pada hipofisis)
 Obat-obatan (litium, interferon c. Iatrogen (radiasi, operasi)
alfa, amiodaron). d. Infeksi (sarcoidosis,
histiosis)
Klasifikasi...Hipotiroidisme Sepintas
(“transient”)

1. Tiroiditis de Quervain
2. Silent thyroiditis
3. Tiroiditis postpartum
Histologi
Patofisiologi...
50 mg yodium

iodida

ginjal Sel-sel kelenjar tiroid

Iodida trapping
Pembentukan dan sekresi
tiroglobin oleh sel-sel tiroid
Retikulum
Endoplasma tiroglobulin Membran
dan kompleksi sel ke koloid
golgi

iodida Peroksid
Organifikasi ase dan
Enzim hidrogen
iodinase tiroglobulin
peroksid
Yodium
ase
teroksidasi (Io
MIT
Tirosin dan I3-).
diiodinasi
DIT
T3 DAN
T4
SETELAH DISINTESIS
Tirglobulin mengandung 30 molekul t4 dan sedikit t3
=> hormon disimpan dikel tiroid dalam jumlah yang
cukup 2-3 bulan.
 PELEPASAN T3 dan T4 dari kelenjar tiroid dengan
enzim protease.
Pengangkutan t3 dan t4 dijaringan
Ketika didalam darah : T3 dan T4 x dengan protein
plasma (globulin pengikat tiroksin).
 Pengaktifan tiroid di sel target
T4 diiodinasi menjadi T3
Patofisiologi
Manifestasi klinis
 Keluhan utama: kurang energi, manifestasinya sebagai
lesu, lamban bicara, mudah lupa, obstipasi.
Metabolisme rendah menyebabkan bradikardia, tak
tahan dingin, berat badan naik dan anoreksia.
 Psikologis: depresi, meskipun nervositas dan agitasi
dapat terjadi.
 Reproduksi: oligomenorea, infertil, aterosklerosis
meningkat.
 Ada tambahan keluhan spesifik, terutama pada tipe
sentral. Pada tumor hipofisis mungkin ada gangguan
visus, sakit kepala, muntah.
Manifestasi klinis
Tabel 4. Keluhan dan Tanda Klinik pada Hipotiroidisme dari Satu Seri Kasus

Keluhan

Rasa capek
Rel %

99
Keluhan

Obstipasi
Rel%

58
Intoleransi terhadap dingin 92 Edema ekstermitas 56
Kulit terasa kering 88 Kesemutan 56
Lamban 88 Rambut rontok 49
Muka seperti bengkak 88 Pendengaran kurang 45
Rambut alis mata lateral rontok 81 Anoreksia 43
Rambut rapuh 76 Nervositas 43
Bicara lamban 74 Kuku mudah patah 41
Berat meningkat 68 Nyeri otot 36
Mudah lupa 68 Menorrhagia 33
Dispenea 64 Nyeri sendi 29
Suara serak 64 Angina pectoris 21
Otot lembek 61 Dysomenorrhoea 18
Depresi 60 eksoftalmos 11

Tanda klinik Rel% Tanda klinik Rel %

Kulit kering 88 Suara serak 64


Gerak lamban 88 Kulit pucat 63
Edema wajah 88 Otot lembek, kurang kuat 61
Kulit dingin 82 Obesitas 59
Alis lateral rontok 81 Edema perifer 56
Rambut rapuh 76 Eksoftalmos 11
Fase relaksasi reflex achiles menurun 76 Bradikardikardia ?
Bicaranya lamban 7 Suhu rendah ?
Lidah tebal
Pemeriksaan penunjang
Kadar TSH Kadar T4 Kadar T3 Kemungkinan Diagnosis
Tinggi Rendah Rendah Hipotiroid Primer
Tinggi (>10mU/L) Normal Normal Hipotiroid Subklinis yang cenderung menjadi
Hipotiroid Klinis
Tinggi Normal Normal Hipotiroid Subklinis yang tidak cenderung
(>5-10mU/L) menjadi Hipotiroid Klinis

Tinggi Tinggi Rendah Hilangnya enzim pengubah T4-T3, Efek


Amiodaron
Tinggi Tinggi Tinggi Resistensi Hormon Tiroid Perifer
Rendah Rendah Rendah Hipotiroid Sentral (defisiensi tiroid hipofisis)
Penghentian Tiba-tiba tiroksin setelah terapi
pengganti yang berlebih
 USG atau CT scan tiroid (menunjukkan ada tidaknya
goiter), X-foto tengkorak (menunjukkan kerusakan
hipotalamus atau hipofisis anterior), dan Tiroid
scintigrafi. Pemeriksaan radiologi rangka
menunjukkan tulang yang mengalami keterlambatan
dalam pertumbuhan, disgenesisepifis dan
keterlambatan perkembangan gigi.
 EKG
TERAPI
 Tujuan pengobatan hipotiroidisme ialah:
 1). Meringankan keluhan dan gejala;
 2). Menormalkan metabolisme;
 3). Menormalkan TSH (bukan mensupresi);
 4). Membuat T3 (dan T4) normal;
 5). Menghindarkan komplikasi dan risiko.
 L-tiroksin (T4), L-triodotironin (T3), maupun pulvus tiroid.
Pulvus tak digunakan lagi karena efeknya sulit diramalkan. T3
tidak digunakan sebagai substitusi karena waktu paruhnya
pendek hingga perlu diberikan beberapa kali sehari. Obat oral
terbaik ialah T4.
 Tiroksin dianjurkan diminum pagi hari dalam keadaan perut
kosong dan tidak bersama bahan lain yang mengganggu serapan
dari usus. Contohnya pada penyakit sindrom malabsorbsi, short
bowel syndrome, sirosis, obat (sukralfat, aluminium hidroksida,
kolestiramin, formula kedele, sulfas ferosus, kalsium karbonat.
 Dosis rerata substitusi L-T4 ialah 112 ug/hari atau 1.6 ug/kg BB
atau 100-125 mg sehari. Untuk L-T3 25-50 ug. Kadar TSH awal
sering dapat digunakan patokan dosis pengganti: TSH 20 uU/ml
butuh 50-75 ug tiroksin sehari, TSH 44 -75 uU/ml butuh 100-150
ug. Sebagian besar kasus dibutuhkan 100-200 ug L-T4 sehari.
 Pemberian substitusi tiroksin pada usia lanjut harus
berhati hati, mulai dengan dosis kecil, misalnya 25 mg
sehari dan ditingkatkan perlahan-lahan untuk
menghindari terjadinya fibrilasi maupun gagal
jantung. Harus lebih hati hati pada mereka dengan
hipotiroidisme berat dan lama.
 Tiroidektomi
 Yodium Radioaktif (radio active iodium - RAI).
Komplikasi
1. Goiter
2. Gangguan jantung
Hipertiroid dapat meningkatkan kadar kolestrol, mengganggu fungsi jantung,
pembesaran jantung dan gagal jantung.
3. Gangguan mental Misalnya depresi.
4. Peripheral neuropathy
Merusak saraf perifer, yaitu saraf yang membawa informasi dari otak dan
saraf tulang belakang ke seluruh tubuh.
5. Myxedema
6. Infertilitas
7. Cacat lahir
8. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan (Kretinisme)
9. Penyakit Hashimoto
10. Karsinoma Tiroid
Prognosis
 Makin cepat dimulai pemberian hormon tiroid, makin
baik prognosisnya. Prognosis jelek pada kasus yang
terlambat diobati.

Anda mungkin juga menyukai