Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kerangka Dasar Agama Islam Aqidah

Disusun oleh :
Iffatul Khoiriyyah 23020318120020
Ichma Butar Butar 23020318120029
Adiyoso Bagus Kumolo 23020318120033
Putri Millenia Dahliani 23020318140048
APA ITU
KERANGKA
DASAR AGAMA
ISLAM?
Kerangka Dasar Agama Islam
Kerangka dasar ajaran Islam adalah gambaran asli, garis
besar, rute perjalanan, atau bagian pokok dari pesan
ketuhanan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW
kepada manusia.

Terdapat tiga bagian pokok ajaran Islam, yaitu :


a. Aqidah, berisi kepercayaan pada hal ghaib;
b. Syari‟ah, berisi perbuatan sebagai konsekuensi dari
kepercayaan;
c. Akhlak, berisi dorongan hati untuk berbuat sebaik-
baiknya meskipun tanpa pengawasan pihak lain, karena
percaya Allah Maha
Apa Maksud Dari
Aqidah Dalam
Islam?
Aqidah ( ( ‫العقيدة‬berasal dari
bahasa Arab ( ( ‫دعق‬yang
artinya: 'ikatan' atau
'sangkutan' atau
'menyimpulkan sesuatu'.

Secara Terminologi Aqidah berarti


'kepercayaan', 'keyakinan' atau Aqidah dalam al-Quran adalah
'keimanan' yang mantap dan keimanan kepada Allah swt
tidak mudah terurai oleh yakni mengakui kewujudan-
pengaruh mana pun baik dari Nya
dalam maupun dari luar diri
seseorang
Aqidah adalah sistem keyakinan yang mendasari
seluruh aktivitas muslim. Ajaran Islam berisikan tentang
apa saja yang mesti dipercayai, diyakini, dan diimani oleh
setiap muslim. Karena agama Islam bersumber kepada
kepercayaan dan keimanan kepada Allah swt, maka
aqidah merupakan sistem kepercayaaan yang mengikat
manusia kepada Islam.
Seorang manusia disebut muslim jika dengan
penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat dengan
sistem kepercayaan Islam. Karena itu, aqidah merupakan
ikatan dan simpul dasar dalam Islam yang pertama dan
utama.
Aqidah dibangun atas 6 dasar keimanan yang lazim disebut
Rukun Iman. Rukun iman meliputi : iman kepada Allah swt,
para malaikat, kitab – kitab, para Rasul, hari akhir, dan
Qodlo dan Qodar.

Allah berfirman dalam QS.An-Nisa’, ayat 136 yang


artinya “ Wahai orang yang beriman, tetaplah beriman
kepaada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
diturunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-
Nya, kitab-Nya, Rasul-Nya, hari Kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh- jauhnya”.
Kesediaan manusia untuk tunduk dan patuh secara sukarela
tanpa keragu-raguan pada kehendak Allah tersebut
mengandung lima dasar perjanjian, yaitu:

1. keyakinan hati bahwa tiada Tuhan selain Allah.


2. keyakinan hati bahwa ada hal yang ghaib seperti malaikat.
3. keyakinan hati bahwa ada manusia yang diberi amanah
kerasulan oleh Allah.
4. keyakinan hati bahwa ada pertanggungjawaban amal
perbuatan setelah kematian.
5. keyakinan hati bahwa ada aturan pasti yang melandasi
kehidupan ini yang dibuat Allah.
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang
sangat penting. Maka, aqidah yang benar merupakan
landasan (asas) bagi tegak agama dan diterimanya suatu
amal.

Allah swt berfirman,


.‫• فم ْن كان ي ْر ُجوا ِلقآء ر ِبِّ ِه ف ْلي ْعم ْل عمالً صا ِل ًحا واليُ ْش ِر ُك ِب ِعبادةِ ر ِبِّ ِه أحدًا‬
Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan
dengan Tuhannya (di akhirat), maka hendaklah ia
beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun
dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
Karena dalam agama itu, tersusun dari aqidah dan
perilaku. Sebagaimana yang tercantum dalam
hadits berikut:
• dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Orang Mukmin yang sempurna imannya adalah
yang terbaik budi pekertinya,” (HR. Tirmidzi).
• Dari hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa
akhlak itu harus berpijak pada keimanan. Iman
tidak cukup disimpan dalam hati, namun harus
dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bentuk akhlak yang baik.
1. Tingkatan taklid, yaitu aqidah yang hanya dilandaskan atas pendapat
orang lain tanpa dipikirkan lagi dan tidak mempunyai pendapat sendiri.
2. Tingkatan yakin, yaitu tingkatan keyakinan yang didasarkan atas bukti
dan dalil yang jelas tetapi belum sampai menemukan hubungan yang
kuat antara objek keyakinan dengan dalil yang diperolehnya.
3. Tingkatan ‘ainul yakin yaitu tingkatan keyakinan yang didasarkan atas
dalil-dalil rasional, ilmiah dan mendalam, sehingga mampu
membuktikan hubungan antara objek keyakinan dengan dalil-dalil serta
mampu memberikan argumentasi yang rasional terhadap sanggahan-
sanggahan yang datang, sehingga tidak mungkin terperdaya oleh
argumentasi lain yang dihadapkan kepadanya.
4. Tingkatan haqqul yaqin yaitu tingkat keyakinan yang disamping
didasarkan atas dalil-dalil rasional, ilmiah dan mendalam, juga mampu
membuktikan hubungan antara objek keyakinan dengan dalil-dalil serta
mampu memberikan argumentasi yang rasional kemanusiaan dapat
menemukan dan merasakan keyakinan tersebut melalui pengalaman
batin dalam pengamalan ajaran Islam.
Tujuan Aqidah Islam
1. Mengetahui petunjuk hidup yang benar serta dapat
membedakan yang benar dan yang salah.
2. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan
yang ada sejak lahir. Manusia adalah makhluk yang
berketuhanan.
3. Memelihara manusia dari kesyirikan.Untuk mencegah
manusia dari kesyirikan perlu adanya tuntunan yang
jelas tentang kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
4. Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang
menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah
dari makhluk lainnya berupa akal pikiran.
Referensi
Aksa,F.N.2015.Pendidikan Agama Islam.Unimal Press, Aceh
Ali,M.D.1998.Rajagrafindo Persada, Jakarta
Anang Khoironi. 2016. Tujuan akidah islam di
https://intinebelajar.blogspot.com/2016/07/tujuan-
akidah-islam.html
Mardani.2016.Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan
Tinggi.Kencana, Jawa Barat
Wawan Hidayat. 2012. Makalah kerangka dasar agama islam
di http://hidayatwawan.blogspot.com/2012/03/makalah-
kerangka-dasar-agama-islam_27.html
Anonim.https://studentbooksweb.wordpress.com/2017/11/01/k
erangka-dasar-islam-akidah/

Anda mungkin juga menyukai