Anda di halaman 1dari 25

PELAPORAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
DANA BOS TAHUN 2017
TINGKAT SEKOLAH
UNTUK SD DAN SMP
( lampiran I bab vii permendikbud no.8 th.2017)

oleh:
Muhammad Hidayat, S.E.MAk.
Kepala Bidang Akuntansi BPKAD Kab.Tangerang
POKOK BAHASAN
a. Perencanaan:
1) RAPBS (BOS-K1)
2) RKAS (BOS-K2)
b. Pembukuan:
1) Buku Kas Umum (BOS-K3)
2) Buku Pembantu Kas (BOS-K4)
3) Buku Pembantu Bank (BOS-K5)
4) Buku Pembantu Pajak (BOS-K6)
c. Pelaporan:
1) Realisasi penggunaan dana (BOS-K7)
2) Rekapitulasi realisasi penggunaan dana BOS (BOS-K7a)
3) Opname Kas (BOS-K7b) dan BAP Kas (BOS-K7c)
d. Bukti Pengeluaran
e. Perpajakan
RAPBS (BOS-K1)

• RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja


Sekolah) ditandatangani oleh kepala sekolah,
komite sekolah dan utk sekolah swasta ditambah
ketua yayasan.
• Disimpan di sekolah, diperlihatkan kpd yg berhak
jika diperlukan.
• Dibuat setahun sekali setiap awal TAHUN
PELAJARAN, namun perlu dilakukan revisi pada
semester kedua, sekolah dapat membuat RAPBS
tahunan yg dirinci tiap semester.
• Formulir BOS-K1
RKAS (BOS-K2)

• RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)


merupakan rencana penggunaan dana secara rinci
yang dibuat tahunan dan triwulanan utk SETIAP
SUMBER DANA yg diterima sekolah.
• Disimpan di sekolah, diperlihatkan kpd yg berhak
jika diperlukan.
• Formulir BOS-K2
BKU (BOS-K3)
• BKU disusun utk MASING2 REKENING BANK yg dimiliki
sekolah (bukan berdasarkan sumber dana).
• Kolom penerimaan utk mencatat penerimaan dari penyalur
dana (BOS atau sumber lain), pemungutan pajak, jasa
giro/bunga bank.
• Kolom pengeluaran utk mencatat belanja pembelian barang
dan jasa, setoran pajak, biaya administrasi bank, pajak dari
bunga bank.
• Transaksi yg dicatat dlm BKU juga hrs dicatat dlm buku
pembantu yg relevan.
• Disimpan di sekolah, diperlihatkan kpd yg berhak jika
diperlukan.
• Formulir BOS-K3
BUKU PEMBANTU

• BP-Kas (BOS-K4) mencatat tiap transaksi tunai.


• BP-Bank (BOS-K5) mencatat tiap transaksi melalui
bank.
• BP-Pajak (BOS-K6) mencatat semua transaksi
pemungutan pajak dan penyetoran pajaknya.
• BP-Kas, BP-Bank, BP-Pajak ditandatangani oleh
bendahara dan kepala sekolah.
• BP-Kas, BP-Bank, BP-Pajak disimpan di sekolah,
diperlihatkan kpd yg berhak jika diperlukan.
• Formulir BOS-K4, BOS-K5, BOS-K6
Permendagri 55/2008

PEMBUKUAN PENERIMAAN

1. pada saat menerima dana pada rek.bank, pembukuan


dilakukan sebesar jumlah yg tercantum di rek.bank sbg
“penerimaan dana…” di:
a. BKU pada kolom penerimaan;
b. Buku Pembantu Bank pada kolom penerimaan.

2. pada saat mencairkan dana, pembukuan dilakukan sebesar


jumlah yg dicairkan sbg “pergeseran uang” di:
a. BKU pada kolom pengeluaran;
b. Buku Pembantu Bank pada kolom pengeluaran;
c. BKU pada kolom penerimaan;
d. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom penerimaan.
Permendagri 55/2008
PEMBUKUAN BELANJA
1. pada saat melakukan pembayaran atas belanja, pembukuan
dilakukan sebesar jumlah belanja bruto sesuai bukti2 belanja sbg
“belanja ...” di :
a. BKU pada kolom pengeluaran;
b. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran;

2. jikamelakukan pungutan pajak atas transaksi belanja, pembukuan


dilakukan sebesar jmlh pajak yg dipungut sbg “pemungutan
PPN/PPh” di:
a. BKU pada kolom penerimaan;
b. Buku Pembantu Pajak pada kolom penerimaan;

3. ketikamelakukan penyetoran atas pajak yg dipungut, pembukuan


dilakukan sebesar jumlah pajak yg disetor sbg “setoran PPN/PPh”
di:
a. BKU pada kolom pengeluaran;
b. Buku Pembantu Pajak pada kolom pengeluaran;
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMBUKUAN

• Dapat dilakukan dengan tulis tangan atau


menggunakan komputer, jika menggunakan
komputer maka BKU dan buku2 pembantu wajib
dicetak sekurang2nya sekali dalam sebulan,
ditandatangani bendahara dan kepala sekolah.
• Semua transaski dicatat dlm BKU dan buku2
pembantu yg relevan sesuai dg urutan tanggal
kejadiannya (kronologis).
• Uang tunai yg ada di kas tunai tidak lebih dari Rp10
juta.
REALISASI PENGGUNAAN DANA (BOS-K7)

• Disusun berdasarkan BKU dari semua sumber dana


yg dikelola sekolah pada periode yg sama.
• Dibuat utk periode triwulanan, ditandatangani oleh
bendahara, kepala sekolah, dan komite sekolah.
• Dilengkapi surat pernyataan tanggungjawab kepala
sekolah.
• Formulir BOS-K7
REKAPITULASI REALISASI PENGGUNAAN
DANA BOS (BOS-K7a)

• BOS-K7a merupakan rekapitulasi dari 13 komponen


penggunaan dana BOS yg disusun berdasarkan
BOS-K7.
• Dibuat utk periode triwulanan, ditandatangani oleh
bendahara, kepala sekolah, dan komite sekolah.
• Formulir BOS-K7a
OPNAME KAS (BOS-K7b) dan BAP KAS (BOS-K7c)
• Setiap bulan BKU ditutup dan ditandatangani oleh
bendahara dan kepala sekolah.
• Sebelum penutupan BKU, kepala sekolah melakukan
opname kas dg menghitung jumlah kas baik yg ada di
kas tunai maupun yg ada di bank.
• Hasil opname kas kemudian dibandingkan dg saldo
akhir BKU pd bulan bersangkutan, jika ada perbedaan
maka harus dijelaskan penyebab perbedaannya.
• Setelah opname kas, bendahara dan kepala sekolah
menandatangani BAP Kas.
• Formulir BOS-K7b dan BOS-K7c
BUKTI PENGELUARAN

• Setiap transaksi pengeluaran hrs didukung dg bukti


kuitansi yg sah.
• Bukti pengeluaran uang dlm jumlah tertentu hrs
dibubuhi meterai yg cukup sesuai dg ketentuan bea
meterai.
• Uraian pembayaran dlm kuitansi hrs jelas dan terinci
sesuai dg peruntukannya.
• Uraian ttg jenis barang/jasa yg dibayar dpt dipisah dlm
bentuk faktur sbg lampiran kuitansi.
• Setiap bukti pembayaran hrs disetujui kepala sekolah
dan lunas dibayar oleh bendahara.
• Disimpan di sekolah sbg bahan bukti dan bahan
pelaporan.
CONTOH BUKTI TRANSAKSI
kuitansi

faktur

cek
CONTOH BUKTI TRANSAKSI
PERPAJAKAN
1. pembelian atk/bahan/penggandaan dll pd kegiatan ppdb, ulangan harian,
ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa, pembelian
bahan habis pakai; pengembangan profesi guru, pembelian bahan utk
perawatan/perbaikan ringan gedung sekolah
a. bagi bendahara pada sekolah negeri
- tdk perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5%
(Permenkeu No.154/ PMK.03/2010)
- memungut dan menyetor PPN sebesar 10% utk nilai pembelian lebih
dari Rp1.000.000,- atas penyerahan BKP dan/atau JKP oleh PKP
rekanan pemerintah (Kepmenkeu No.563/KMK.03/2003)

b. bagi bendahara pada sekolah swasta


- tdk memiliki kewajiban memungut dan menyetor PPh Psl.22
- membayar PPN yg dipungut oleh pihak penjual (PKP)
PERPAJAKAN

Keputusan Menteri Keuangan No.563/KMK.03/2008


Memungut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk nilai pembelian
lebih dari Rp1.000.000,- atas penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
rekanan pemerintah. Namun untuk nilai pembelian ditambah PPN-
nya jumlahnya tidak melebihi Rp1.000.000,- dan bukan merupakan
pembayaran yang dipecah-pecah, PPN yang terutang dipungut dan
disetor oleh PKP rekanan pemerintah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku umum.

Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-382/PJ/2002


Pemungut PPN dalam hal ini bendaharawan pemerintah tidak perlu
memungut PPN atas pembelian barang dan atau jasa yang
dilakukan oleh bukan PKP.
PERPAJAKAN

2. pembelian/penggandaan buku teks pelajaran umum dan agama


serta kitab suci dan/atau mengganti buku teks yang sudah rusak
a. bagi bendahara pada sekolah negeri
- tdk perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5%
(Permenkeu No.154/ PMK.03/2010)
- tdk perlu memungut PPN sebesar 10% karena atas pembelian
buku pelajaran umum, kitab suci dan buku pelajaran agama,
PPN yang terutang dibebaskan;
(Kepmenkeu No.563/KMK.03/2003)
b. bagi bendahara pd sekolah swasta
- tdk memiliki kewajiban memungut dan menyetor PPh Psl.22
dan PPN (PPN dibebaskan)
PERPAJAKAN
3. pemberian honor pada kegiatan ppdb, kesiswaan,
pengembangan profesi guru, penyusunan laporan BOS dan
kegiatan pembelajaran pd SMPT, semua bendahara, baik pd
sekolah negeri maupun swasta wajib memungut/ menyetor PPh
Psl.21 sbb :
a. honor guru non PNS, sebesar 5% dari jumlah bruto;
b. honor guru PNS, diatur sbb :
- gol.I dan II dg tarif 0% dari jumlah bruto
- gol.III dg tarif 5% dari jumlah bruto
- gol.IV dg tarif 15% dari jumlah bruto
- bagi PNS yg tidak memiliki NPWP dg tarif 20% dari jumlah
bruto.
(PP No.80 Tahun 2010)
PERPAJAKAN

4. pembayaran honorarium guru honorer dan TKp honorer sekolah yg


TIDAK dibiayai dari pemerintah pusat dan/atau daerah yg
dibayarkan bulanan, diatur sbb :
a. jumlah honor sebulan kurang dari Rp3 juta tdk terhutang PPh
Psl.21,
b. utk jumlah honor sebulan lebih dari Rp3 juta diberlakukan tarif
Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh setelah dikurangi PTKP,
c. besarnya PTKP tahun 2016 adalah:
- status sendiri Rp36 juta
- tambahan status kawin Rp3 juta
- tambahan tanggungan keluarga, maks 3 org Rp3 juta.
PERPAJAKAN
5. pembayaran honor tenaga kerja lepas orang pribadi yg
melaksanakan kegiatan perawatan/pemeliharaan sekolah:
a. jika upah harian blm melebihi Rp300 ribu dan jumlah kumulatif yg
diterima dlm 1 bulan kalender blm melebihi Rp3 juta, maka tidak
dipotong PPh21.
b. jika upah harian telah melebihi Rp300 ribu tapi jumlah kumulatif
yg diterima dlm bulan kalender blm melebihi Rp3 juta, maka
PPh21 yg dipotong adalah upah harian dikurangi Rp300 ribu
dikalikan 5%.
c. jika upah kumulatif yg diterima dlm 1 bulan kalender telah
melebihi Rp3 juta dan kurang dari Rp8.200.000,- maka PPh21 yg
dipotong adalah upah harian dikurangi PTKP harian dikalikan 5%.
d. jika upah kumulatif yg diterima dlm 1 bulan kalender telah
melebihi Rp8.200.000,- maka PPh21 dihitung berdasarkan tarif
Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh setelah dikurangi PTKP.
PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

Pasal 1 butir 15 UU No.42/2009 :


adalah pengusaha yg melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yg dikenai pajak
berdasarkan undang2 ini.

Pasal 34(1) UU No.42/2009 :


pengusaha yg melakukan penyerahan BKP/JKP wajib
melaporkan usahanya utk dikukuhkan sbg PKP KECUALI
Pengusaha Kecil.
Pengusaha Kecil adalah pengusaha yg selama satu tahun buku
melakukan penyerahan BPK dan/atau JKP dg jumlah
peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari
Rp600.000.000,00 (PMK No.68/PMK.03/2010)
BARANG KENA PAJAK (BKP)

Pasal 1 butir 3 UU No.42/2009 :


adalah barang yg dikenai pajak berdasarkan undang2 ini.

Pasal 4A ayat (2) UU No.42/2009 : Pada umumnya seluruh barang


adalah BKP, kecuali barang tertentu, sbb :
a. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yg diambil
langsung dari sumbernya;
b. barang kebutuhan pokok yg sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;
c. makanan dan minuman yg disajikan di hotel, restoran, rumah makan,
warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yg
dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan
minuman yg diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan
d. uang, emas batangan, dan surat berharga.
JASA KENA PAJAK (JKP)

Pasal 1 butir 6 UU No.42/2009 :


adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan undang2 ini.

Pasal 4A UU ayat (3) No.42/2009 :


Pada umumnya seluruh jasa adalah JKP, kecuali jasa tertentu, sbb:
a. jasa pelayanan kesehatan medis; k. jasa tenaga kerja;
b. jasa pelayanan sosial; l. jasa perhotelan;
c. jasa pengiriman surat dg perangko; m.jasa yg disediakan oleh pemerintah
d. jasa keuangan; dlm rangka menjalankan pemerin-
e. jasa asuransi; tahan secara umum;
f. jasa keagamaan; n. jasa penyediaan tempat parkir;
g. jasa pendidikan; o. jasa telepon umum dg menggunakan
h. jasa kesenian dan hiburan; uang logam;
i. jasa penyiaran yg tidak bersifat iklan; p. jasa pengiriman uang dg wesel pos;
j. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa dan
angkutan udara dlm negeri yg menjadi bagian q. jasa boga atau katering.
yg tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara
luar negeri;
terimakasih
semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai