Ibu Sri

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

ILMU PENGETAHUAN DAN METODE

ILMIAH
• A. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan.
• Peristiwa alam merupakan peristiwa yang berulang
setiap waktu, sehingga dengan memperhatikan
keteraturan yang ada, manusia memulai
memperhatikan gejala alam, melakukan pencatatan
secara sistematis tentang apa yang telah terjadi,
mengumpulkan catatan-catatan tentang gejala
kebendaan dan gejala kejadian, mengelompokkan
berbagai catatan tersebut ke dalam gejala yang sejenis,
membedakan dan menghubungkan berbagai catatan
peristiwa dan kejadian. Hasilnya antara lain
pengetahuan manusia semakin hari menjadi semakin
pesat perkembangannya
• Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu
yang diketahui langsung dari pengalaman,
berdasarkan serapan panca indera, dan
diolah oleh akal budi secara spontan. Dapat
juga dikatakan bahwa pengetahuan adalah
segala sesuatu yang dilihat, didengar, dikecap,
dicium, diraba dan hadir dalam kesadaran
kita. Jadi pengetahuan bersifat spontan,
subyektif dan intuitif. Kemampuan ini
merupakan milik setiap manusia sejak lahir.
Jenis Pengetahuan
• Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan
indera atau instuisi terhadap pengalaman
hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak
mungkin diuji kebenarannya sehingga tidak
dapat dikembangkan menjadi pengetahuan
ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tertentu
tentang jin atau makhluk halus di tempat
tertentu, keampuhan pusaka, manfaat air
cucian benda pusaka untuk menyembuhkan
penyakit, dll.
• . Pengetahuan pra ilmiah adalah hasil serapan indera dan
pemikiran rasional yang terbuka terhadap pengujian lebih
lanjut dengan menggunakan metode tertentu. Misalnya
pengetahuan orang tentang manfaat larutan tepung kanji untuk
mengobati gejala maag atau iritasi lambung. Pengetahuan ini
selanjutnya dapat dibuktikan kebenarannya dengan di teliti dan
diuji di laboratorium.
• Oleh karena hasil serapan panca indera dan cakupan pengalaman
manusia itu sedemikian luas dan beraneka ragam, maka
pengetahuan manusia juga demikian. Oleh karena itu agar
pengetahuan bisa menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi harus
dipilah (menjadi suatu bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun
secara metodis, sistematis serta konsisten. Tujuannya agar
pengalaman tadi bisa diungkapkan kembali secara lebih jelas, lebih
rinci dan setepat-tepatnya.
• Metodis, berarti dalam proses menemukan dan
mengolah pengetahuan menggunakan metode-
metode tertentu,
tidak serampangan. Sistematis, berarti dalam
usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan
pengetahuan yang diperoleh,
menggunakan langkah-langkah tertentu yang
teratur dan terarah sehingga merupakan suatu
keseluruhan yang terpadu. Korehen, berarti
setiap bagian dari jabaran pengetahuan itu
merupakan rangkaian yang saling terkait dan
berkesesuaian (konsisten).
Sifat Ilmu Pengetahuan
• Logis atau masuk akal, yaitu sesuai dengan logika atau aturan berpikir yang ditetapkan dalam
cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
• Obyektif dalam ilmu pengetahuan berkenaan dengan sikap yang tidak tergantung pada suasana
hati, prasangka atau pertimbangan nilai pribadi. Atribut obyektif mengandung arti bahwa
kebenaran ditentukan oleh pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan
penalaran fenomena.
• Andal yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan yang ditentukan dengan hasil
yang dapat diandalkan. Oleh karena itu ilmu pengetahuan bersifat umum, terbuka dan universal.
• Metodis. Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan sendirinya. Ilmu pengetahuan
dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah. Rancangan ini akan
menentukan mutu keluaran ilmu pengetahuan.
• Sistematis, berarti dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang
diperoleh, menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga merupakan
suatu keseluruhan yang terpadu.
• Korehen, atau akumulatif berarti setiap bagian dari jabaran pengetahuan itu merupakan rangkaian
yang saling terkait dan berkesesuaian (konsisten). Ilmu pengetahuan merupakan himpunan fakta,
teori, hukum, dll. yang terkumpul sedikit demi sedikit. Kebenaran ilmu bersifat relatif dan temporal,
tidak pernah mutlak dan final, sehingga dengan demikian ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan
terbuka.
Sifat Penelitian Ilmiah
• Umumnya ada empat karakteristik penelitian ilmiah yaitu:
• Sistematik. Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara
berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar. Dari yang mudah dan
sederhana sampai yang kompleks.
• Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bilamana dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik. Oleh karenanya pencarian kebenaran harus
berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika.
Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktifyaitu cara berpikir
untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus)
atau deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat
khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
• Empirik. Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman
sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indera) atau
melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai bahan
penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu:
• a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan
(ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
• b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
• c. Hal-hal empirik tidak bisa timbul secara kebetulan, melainkan
ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
• Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus
dapat diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil
yang sama, bilamana dilakukan dengan metode, kriteria dan kondisi
yang sama. Agar bersifat replikatif maka penyusunan definisi
operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

b. Siklus Penelitian

• Untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam


memecahkan masalah, penelitian dapat
dilakukan secara sistematis dengan langkah-
langkah tertentu yang teratur. Penelitian juga
merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan
diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus
Identifikasi masalah

• Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang
peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu
untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Untuk melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu
diadakan identifikasi masalah dan lingkungan masalah itu. Masalah
penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria, antara lain apakah
penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian itu
dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun
kemampuan peneliti sendiri, dan lain-lain. Substansi permasalahan
diidentifisikasikan dengan jelas dan konkrit. Pengertian-pengertian yang
terkandung didalamnya dirumuskan secara operasional. Sifat konkrit dan
jelas ini, memungkinkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat
dijawab secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana, bilamana,
dan apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan
mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk
mengukur variabel tersebut.
Perumusan masalah atau Hipotesis
• Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai
menyusun informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau
memadukan pengetahuannya menjadi suatu perumusan. Perumusan
masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model. Biasanya dibuat
dengan cara membentuk kalimat tanya atau pertanyaan dari masalah yang
kita hadapi. Hipotesis juga merupakan salah satu bentuk konkrit dari
perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian
diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya
hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan
hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang
diteliti. Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan
pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara
lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa
tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Dengan catatan, tidak
semua penelitian memerlukan hipotesis
Penelusuran pustaka

• Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka


yang berhubungan dengan subyek penelitian
tersebut. Penelusuran pustaka merupakan
langkah pertama untuk mengumpulkan informasi
yang relevan untuk penelitian. Penelusuran
pustaka dapat menghindarkan duplikasi
pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran
pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah
dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.
• 4.
. Rancangan penelitian
• Rancangan penelitian mengatur sistematika
yang akan dilaksanakan dalam penelitian.
Memasuki langkah ini peneliti harus
memahami berbagai metode dan teknik
penelitian. Metode dan teknik penelitian
disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu
keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan
rancangan penelitian.
Pengumpulan data
• Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan
rancangan penelitian yang telah ditentukan.
Data tersebut diperoleh dengan jalan
pengamatan, percobaan atau pengukuran
gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan
merupakan pernyataan fakta mengenai obyek
yang diteliti.
Pengolahan data
• Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan
diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara
logis menurut rancangan penelitian yang telah
ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi
argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang
diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta
yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data
diarahkan untuk membenarkan atau menolak
hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala
dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka
siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan
hipotesis baru.
Penyimpulan hasil

• Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti


semata-mata didasarkan pada data yang
dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian
tergantung pada kemampuan peneliti untuk
menfasirkan secara logis data yang telah disusun
secara sistematis menjadi ikatan pengertian
sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan
dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan
meneliti jenis dan sifat data dan model yang
digunakan.
• .

Anda mungkin juga menyukai