Anda di halaman 1dari 56

PERSEDIAAN

(PSAK 14)
Kelompok
Elizabeth Listiana
Jesslyn Virginia
Jucia Wanta Sianipar
Hetty
Hilman
Persediaan adalah aktiva :
 Tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal
 Dalam proses produksi dan atau
dalam perjalanan
 Dalam bentuk bahan atau
perlengkapan / supplies untuk
DEFINISI & digunakan dalam proses produksi
PENGUKURAN atau pemberian jasa

Persediaan diukur berdasarkan biaya atau


nilai realisasi bersih mana yang lebih
rendah (the lower of the cost and net
realizable value)
Biaya Persediaan meliputi:
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lain yang timbul sampai
DEFINISI & persediaan berada dalam
PENGUKURAN kondisi dan tempat yang siap
dijual/dipakai
Nilai realisasi neto:
estimasi harga jual - estimasi biaya
penyelesaian - estimasi biaya untuk
Nilai menjual
Realisasi
neto Aktiva seharusnya tidak dinyatakan
melebihi jumlah yang mungkin
dapat direalisasi
 Rumus biaya :
 Masuk pertama keluar
pertama / FIFO
 Rata-rata / Weighted Average
RUMUS
BIAYA  Rumus biaya yang sama terhadap
semua persediaan yang memiliki
sifat dan kegunaan yang sama.
 Penurunan dapat dilakukan item
per item atau group.
 Penurunan yang terjadi langsung
dibebankan beban periode
Penurunan berjalan / menambah beban
ke Nilai persedian.
Realisasi  Nilai realisasi bersih yang telah
Bersih ditentukan harus ditinjau kembali
pada setiap periode berikutnya.
 Jika persediaan dijual, maka nilai
tercatat persediaan tersebut harus
diakui sebagai beban pada periode
diakuinya pendapatan.
 Setiap penurunan nilai persediaan
Pengakuan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh
kerugian persediaan harus diakui
sebagai sebagai beban pada periode terjadinya
Beban penurunan atau kerugian tersebut.
 Setiap pemulihan kembali diakui
sebagai pengurangan terhadap jumlah
beban persediaan pada periode
terjadinya pemulihan tersebut.
 Kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam pengukuran
persediaan, termasuk rumus biaya
yang digunakan;
 Total jumlah tercatat persediaan
Pengungkapan
dan jumlah nilai tercatat menurut
klasifikasi yang sesuai bagi entitas;
 Jumlah persediaan yang diakui
sebagai beban selama periode
berjalan;
Asumsi Arus Biaya

CV Mulia melaporkan transaksi berikut pada 2004:


Tanggal Pembelian Biaya beli
12 Mei 100 unit $1.000
14 Aug 200 unit 2.200
18 Sep 120 unit 1.800
420 unit $5.000
Pada 31 Des, perusahaan memiliki 20 unit di tangan.
Berapa nilai HPP dan persediaan akhir?
Metode Average (Weighted)
Data tersedia:
Tanggal Pembelian Biaya
Mei 12 100 unit $1.000
Aug 14 200 unit $2.200
Sep 18 120 unit $1.800
420 unit $5.000

Langkah:
1. Hitung biaya rata-rata per unit : $5.000/420 = $11.905
2. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang terjual untuk
memperoleh HPP: (420-20) x $11.905 = $4.762
3. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang tersisa di
persediaan untuk menentukan Persediaan Akhir: 20 x $11,91 = $238
Metode First-In, First-Out (FIFO)

Data diberikan: HPP (FIFO)


Tanggal Pembelian Biaya $1.000 (100 terjual)
Mei 12 100 unit @ $10 $1.000 $2.200 (200 terjual)
Aug 14 200 unit @ $11 $2.200 $1.500 (100 terjual; 20 sisa)
Sep 18 120 unit @ $15 $1.800 $4.700
420 $5.000

Biaya Barang
Siap Jual $4.700
HPP

$5,000 Persediaan Akhir 20 * $15 = $300


PT XYZ yang bergerak di bidang manufaktur
memiliki persediaan yang belum selesai (WIP)
senilai $950 (cost) dan $1,000 (Sales Price),
perkiraan biaya menyelesaikan WIP
tersebut adalah sebesar $50 dan estimasi
biaya untuk menjual adalah sebesar $200.
NRV = Selling Price – Estimated Cost to
CONTOH Complete – Estimated Cost to Sell
NRV = $1,000 – $50 – $200 = $750

sehingga, dalam laporan keuangannya entitas


melaporkan nilai persediaannya sebesar $750,
dan mengakui rugi penurunan nilai
persediaan (loss on inventory write down)
sebesar $200.
ILUSTRASI
LOWER OF
COST AND
NET
REALIZABLE
VALUE
(LCNRV)
ILUSTRASI
LOWER OF
COST AND
NET
REALIZABLE
VALUE
(LCNRV)
ILUSTRASI
LOWER OF
COST AND
NET
REALIZABLE
VALUE
(LCNRV)
Terdapat 2 metode pencatatan NRV
yaitu yang disebut dengan COGS
Method dan Loss Method.
Apabila diketahui bahwa :
MENCATAT
NET
REALIZABLE
VALUE
Maka pencatatan dengan menggunakan
kedua metode di atas adalah sebagai
berikut:
 COGS Method
MENCATAT Dr. COGS 12,000 -
NET Cr. Inventory - 12,000
REALIZABLE  Loss Method :
VALUE
Dr. Loss due to decline of inventory to
NRV 12,000
Cr. Inventory 12,000
Alternatif metode pencatatan lainnya adalah
dengan menggunakan estimasi, yaitu dengan
mengkredit akun allowance to reduce inventory
to NRV, sehingga jurnal yang terjadi adalah :
Dr. Loss due to decline of inventory to NRV 12,000
MENCATAT Cr. Allowance to reduce inventory to NRV 12,000
NET
REALIZABLE Apabila dalam tahun berikutnya NRV menjadi
$74,000 maka entitas dapat mencatatnya sebagai
VALUE recovery of inventory loss dengan jurnal sebagai
berikut:
Dr. Allowance to reduce inventory to NRV 4,000
Cr. Recovery of inventory loss 4,000
ASSET TAK
BERWUJUD
PSAK 19
 Dikecualikan dari penerapan
PSAK 19 :
 Aset tidak berwujud yang
diatur standar lain (goodwill-
Ruang PSAK 22)
Lingkup  Aset keuangan (PSAK 50)
 Hak penambangan (PSAK
29) dan sumber daya lain
yang tidak dapat diperbarui
Aset non-moneter yang dapat
diidentifikasi tanpa wujud fisik,
adanya kontrol dan keuntungan
ekonomis di masa depan

Dapat diidentifikasi:
DEFINISI
 Dapat dipisahkan/dibedakan, atau
 Timbul dari kontrak atau hak legal
lainnya
Software komputer
Paten
Copyright
Lisensi
Contoh Franchise
Prinsip Umum:
Dalam mengakui suatu item
sebagai aset tidak berwujud,
entitas perlu menunjukkan
PENGAKUAN
DAN
bahwa item tersebut:
PENGUKURAN Memenuhi definisi aset
tidak berwujud
Memenuhi kriteria
pengakuan
Kriteria Pengakuan
 Aset tidak berwujud harus diakui jika,
dan hanya jika:
 Kemungkinan besar entitas akan
memperoleh manfaat ekonomis
PENGAKUAN masa depan dari aset tersebut, dan
DAN  Biaya perolehan aset tersebut dapat
PENGUKURAN diukur secara andal.
 Dalam menilai kemungkinan:
 Menggunakan asumsi masuk akal
dan dapat dipertanggungjawabkan
 Estimasi terbaik manajemen
Aset tidak berwujud dapat diperoleh
dari:
1. Perolehan terpisah

2. Akuisisi sebagai bagian dari kombinasi


bisnis
PENGAKUAN
DAN 3. Pengakuisisian dengan hibah pemerintah
PENGUKURAN
4. Pertukaran aset

5. Goodwill yang dihasilkan internal

6. Aset tidak berwujud yang dihasilkan


internal

25
Sama seperti PSAK16, Aset tak
berwujud dapat diukur
menggunakan:
 Model Biaya:
Pengukuran
Biaya perolehan – akumulasi
setelah amortisasi – akumulasi kerugian
Pengakuan penurunan nilai; atau
 Model Revaluasi:
Nilai wajar – akumulasi amortisasi –
akumulasi kerugian penurunan nilai

26
Masa Manfaat
 Pengukuran setelah pengakuan awal aset tak berwujud didasarkan pada usia
manfaatnya
 Entitas harus menilai apakah masa manfaat dari aset tak berwujud:

Terbatas atau Tak Terbatas

Jangka waktu atau – Berdasarkan analisis seluruh faktor relevan


jumlah produksi atau – Tidak ada batas yang terlihat pada saat ini atas
jumlah unit serupa yang periode yang mana aset diharapkan
dihasilkan, selama masa menghasilkan manfaat
manfaat

Diamortisasi Tidak Diamortisasi


Amortisasi
 Dimulai ketika aset tersedia untuk digunakan
Masa Manfaat
Terbatas  Dihentikan pada waktu yang lebih dulu antara
ketika aset digolongkan sebagai tersedia untuk
dijual (PSAK 58) atau tanggal ketika aset
dihentikan pengakuannya
 Metode harus menggambarkan pola konsumsi
atas manfaat aset.

Amortisasi Dr. Beban Amortisasi xxx


Cr. Aset (atau akumulasi amortisasi) xxx

28
Amortisasi

Nilai Residu  Nilai residu direview setiap akhir


periode
 Perubahan nilai residu
diperhitungkan sebagai
perubahan estimasi akuntansi
(PSAK 25)

29
Tidak diamortisasi  impairment
test setiap tahun dan kapan pun
bila ada indikasi penurunan nilai.
Masa manfaat ditelaah setiap
Masa akhir periode
Manfaat Tak
Terbatas Masa manfaat tak terbatas 
suatu ketika bisa berubah jadi
terbatas
Perubahan estimasi
Indikasi penurunan nilai

30
 Rugi Penurunan Nilai:
Nilai tercatat – Nilai terpulihkan
 Nilai terpulihkan = Mana yang lebih
besar antara Nilai wajar setelah
Rugi dikurangi ongkos menjual (FV – cost
Penurunan to sell) dengan Nilai kini arus kas
Nilai masa depan aset (PV of Future Cash
Flow)
 Pencatatan Jurnal:
Dr. Rugi penurunan nilai
Cr. Aset (atau akumulasi penurunan nilai)

31
Dihentikan pengakuannya
ketika:
Dalam (proses) pelepasan;
Penghentian atau
dan Ketika tidak terdapat lagi
Pelepasan manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan
Keuntungan / kerugian diakui di
Laporan Laba Rugi

32
Pengungkapan umum:
 Aset yang dihasilkan internal dengan yang
lainnya
 Masa manfaat terbatas atau tak terbatas
 Metode amortisasi
 Jumlah tercatat bruto dan akumulasi
Pengungkapan amortisasi dengan akumulasi penurunan
nilai pada awal dan akhir periode
 Unsur – unsur dalam laporan pendapatan
komprehensif
 Penambahan, Penurunan, kerugian
penurunan nilai, amortisasi yang diakui,
perubahan lainnya pada jumlah tercatat
selama periode.

33
 Untuk aset tak berwujud tak terbatas masa
manfaatnya
 Jumlah tercatat
 Alasan yang mendukung masa manfaat
tak terbatas
 Untuk yang menggunakan model revaluasi
 Tanggal efektif revaluasi
Pengungkapan  Jumlah tercatat yang direvaluasi
 Jumlah surplus revaluasi awal dan akhir
periode
 Metode dan asumsi dalam mengestimasi
nilai wajar aset
 Nilai keseluruhan biaya riset dan
pengembangan yang diakui sebagai biaya
selama periode
34
PT. Adil mengeluarkan tunai
untuk hak patent atas suatu
penemuan baru pembuatan
produk handphone sebesar Rp.
6 juta. Taksiran umur patent 15
Amortisasi th. Patent diperoleh pada
hak paten tanggal 1 April 2008
Untuk mencatat perolehan hak patent:
Dr. Patent Rp. 6 juta
Cr. Kas Rp. 6 juta

Besarnya beban amortisasi patent 2008:


Umur patent 15 th (15 * 12 = 180 bln)
Amortisasi Selama 2008: 1 April – 31 Desember = 9 bulan
hak paten (9/180) * Rp. 6 juta = Rp. 300.000

Penyesuaian amortisasi patent 31/12 ’08:


Dr. Beban amortisasi Rp. 300.000
Cr. Patent Rp. 300.000
ASET TIDAK LANCAR YANG
DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN
OPERASI YANG DIHENTIKAN

PSAK 58
Ruang lingkup
PSAK 58 mengatur:
1. Akuntansi untuk aset tidak lancar yang
dimiliki untuk dijual, dan Penyajian dan
pengungkapan operasi dihentikan
2. Berlaku untuk seluruh aset tidak lancar
yang diakui dan seluruh “kelompok
lepasan”

• “Kelompok Lepasan” (disposal group):


kelompok aset yang dilepaskan, dengan dijual
atau lainnya, bersama-sama sebagai kelompok
dalam transaksi tunggal dan liabilitas yang
berhubungan secara langsung.

• Termasuk aset tidak lancar yang dimiliki


untuk didistribusikan kepada pemilik
Pengecualian ketentuan pengukuran:
1. Aset pajak tangguhan (PSAK 46),
2. Aset dari imbalan kerja (PSAK 24),
3. aset keuangan (PSAK 55),

Ruang 4. properti investasi dengan fair value model (PSAK 13),


5. hak kontraktual asuransi (PSAK 28 & 36)

LIngkup Klasifikasi aset lancar dan tidak lancar


berdasarkan PSAK 1 (rev 2009)

“Aset tidak lancar” tidak boleh direklasifikasi


menjadi “asset lancar” sampai aset tersebut
memenuhi kriteria sebagai “asset dimiliki untuk
dijual” sesuai PSAK 58.
Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual

JIKA

Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksi


penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut

Syarat yang harus terpenuhi:


1. Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual
2. Penjualannya harus sangat mungkin terjadi
(highly probable
 Ketika aset tidak lancar memenuhi kriteria untuk
Pengukuran diklasifikasikan sebagai “Dimiliki untuk Dijual/asset
held for sale”, aset diukur pada mana yang terendah
Pengukuran antara:
 Nilai tercatat, dengan
Pengukuran  Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

Pengukuran  Rugi penurunan nilai diakui


 Penyusutan dihentikan
Pengukuran
 Pada saat terjual (pelepasan akhir):
Pengukuran Selisih antara nilai tercatat kini dengan perolehan
(proceed) diakui sebagai keuntungan/kerugian
Pengukuran pelepasan aset, bukan penyesuaian atas impairment
yang diakui sebelumnya
Pengukuran
Pengukuran
Pengukuran – contoh 1

 PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1/12/2004 pada biaya


perolehan Rp 100.000.000,-.
 Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp 10.000.000,- dan masa
manfaat 10 tahun.
 Pada 1/12/2007, aset tsb diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk
dijual”.
 Nilai wajar diestimasikan Rp 80.000.000,- dan biaya untuk menjual
adalah Rp 3.000.000,-.
 Aset tersebut terjual pada 30/06/2008 pada harga Rp 77.000.000,- .

42
(1/12/2007)-Saat reklasifikasi

• Asset di pindahkan dari FIXED ASSET  Asset Held


for sale
• Fair value – Biaya penjualan asset
(Rp 80.000.000 – Rp 3.000.000 = Rp 77.000.000)
• Asset Tetap di ukur
Pengukuran 100.000.000 −
100.000.000 − 10.000.000
𝑥3
contoh 1 = 𝟕𝟑. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
10 𝑦𝑒𝑎𝑟

• 77.000.000 > 73.000.000 (Harga perolehan > nilai


tercatat saat ini)
Answer
30/06/2008 pada saat DIJUAL

• Laba penjualan : Rp 77.000.000 – Rp 73.000.000


: Ro 4.000.000,-

43
Contoh 1 – Journal

1/12/2007:

Dr Asset held for sale Rp 73.000.000


Dr Accumulated depreciation Rp 27.000.000
Cr Fixed Asset Rp 100.000.000

30/06/2008:

Dr Cash Rp 77.000.000
Cr Asset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000
Cr Keuntungan penjualan asset Rp 4.000.000

44
Pengukuran – Contoh 2

 PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1/12/2004 pada


biaya perolehan Rp 100.000.000,-.
 Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp 10.000.000,- dan
masa manfaat 10 tahun.
 Pada 1/12/2007, aset tsb diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki
untuk dijual”.
 Nilai wajar diestimasikan Rp 40.000.000,- dan biaya untuk
menjual adalah Rp 2.000.000,-.
 Aset tersebut terjual pada 30/06/2008 pada harga Rp
38.000.000,- .

45
(1/12/2007) - Reklasifikasi

Pengukuran • Nilai Tercatat : Rp 73.000.000


• Fair value – Biaya penjualan asset
contoh 2 (Rp 40.000.000 – Rp 2.000.000 = Rp 38.000.000)

Lebih Rendah daripada nilai tercatat

Answer • Rugi penurunan nilai diakui :


Rp 73.000.000 – Rp 38.000.000 = Rp 35.000.000,-

46
Contoh 2 – Journal

1/12/2007:

Dr Asset held for sale Rp 38.000.000


Dr Accumulated Depreciation Rp 27.000.000
Dr Rugi Penurunan Nilai Rp 35.000.000
Cr Fixed Asset Rp 100.000.000

30/06/2008:

Dr Cash Rp 38.000.000
Cr Asset dimiliki untuk dijual Rp 38.000.000

47
Tahap Pengukuran Awal

Keputusan untuk • Penurunan nilai sesuai PSAK 48


menjual

• Mengukur nilai tercatat


Sesaat sebelum • Meng-update Penurunan Nilai
reklasifikasi • Menghentikan
depresiasi/amortisasi

• Mana yang terendah antara nilai


Pada saat tercatat dan nilai wajar dikurangi
reklasifikasi biaya menjual
Masih memenuhi kriteria Aset Dimiliki
untuk Dijual?
Ya

Pengukuran Nilai Tercatat?


Nilai Wajar dikurangi
selanjutnya biaya menjual?

Rugi Penurunan Nilai Pemulihan terbatas pada


akumulasi rugi yang telah
atau Pemulihan ??
diakui

49
Masih memenuhi kriteria Aset Dimiliki untuk
Dijual?

Tidak

Dihentikan pengklasifikasiannya sebagai dimiliki


Pengukuran untuk dijual, dengan pengukuran yang lebih
selanjutnya rendah antara:
• Nilai tercatat sebelum aset direklasifikasi,
disesuaikan dengan penyusutan, dengan
• Nilai terpulihkan pada tanggal keputusan
dihentikan

Selisih dengan nilai tercatat kini diakui di Laba Rugi

50
Nilai terpulihkan ialah NILAI
TERTINGGI antara :
terpulihkan 1. Nilai wajar setelah DIKURANGIN
biaya untuk menjual
2. Nilai pakai asset

Nilai pakai asset:


Nilai

Nilai sekarang dari taksiran arus kas


masa depan yang di harpkan akan
timbul dari penggunaan asset.

51
Operasi Dihentikan

Asset tidak lancer yang dimiliki untuk dijual mungkin


mencakup Operasi Dihentikan

Tidak semua operasi dihentikan


dapat memenuhi klasifikasi sebagai
aset dimiliki untuk dijual

“Operasi dihentikan” adalah komponen entitas yg


telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual, dan:
• Mewakili daerah usaha/ area geografis
• Operasi utama yang terpisah
• Bagian dan rencana tunggal untuk dilepaskan
• Entitas anak yang diperoleh khusu untuk dijual
kembali
52
Laporan Posisi
Pengungkapan Keuangan
Penyajian dan

Disajikan terpisah sebagai kelompok Aset


dimiliki untuk dijual

Kelompok Lepasan tetap disajikan terpisah antara


aset dan liabilitas (tidak boleh di net-off)

Laporan periode lalu tidak disajikan kembali


dengan adanya reklasifikasi ini

Pengungkapan tentang rencana penjualan

53
Penyajian dan Pengungkapan

Keuntungan/kerugian pelepasan aset


disajikan terpisah & diungkapkan.

Jumlah Tunggal :
laba/rugi setelah pajak operasi yang dihentikan dan
laba/rugi penyesuaian nilai wajar atau pelepasan aset
terkait operasi yang dihentikan.

Keuntungan/kerugian pengukuran aset dimiliki


untuk dijual, yang tidak memenuhi kategori
operasi dihentikan, dan dimasukkan dalam
laporan laba rugi dari operasi yang dilanjutkan

54
PT XYZ
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk periode xxxx

Operasi yang dilanjutkan


Pendapatan xxxx
Penyajian Beban pokok penjualan (xxx)
Laba Bruto xxxx
& Beban operasi (xxx)
Laba Sebelum Pajak xxxx
Pengungkapan Beban Pajak Penghasilan (xxx)
Laba Periode dari Operasi yang Dilanjutkan xxxx

Operasi yang dihentikan


Laba periode dari operasi yang dihentikan xxxx
Laba periode xxxx
55

Anda mungkin juga menyukai