Anda di halaman 1dari 29

TOPIK 2:

PENYUSUNAN DOKUMEN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

SEBAGIAN DIKUTIF DARI BAPPENAS RI


PERTIMBANGAN UTAMA
DALAM MERUMUSKAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1. Konsensus Nasional
2. Arus Utama
3. Realita Bangsa
4. Peran Negara

KONSENSUS BERNEGARA DAN
BERBANGSA
1. Proklamasi
2. Pancasila
3. UUD 1945 terutama Pembukaan UUD 1945
 Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
 Memajukan kesejahteraan umum.
 Mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
4. Bhinneka Tunggal Ika
ARUS UTAMA √
 Globalisasi
* Pasar bebas, privatisasi, deregulasi  Liberalisasi
* Menegaskan kewajiban minimum negara yang
tidak dapat diserahkan kepada mekanisme pasar.
* Momentum kemitraan global.
 Demokratisasi
* Mengukur keseluruhan proses dan kinerja politik
dalam peningkatan kesejahteraan rakyat.
 Desentralisasi
* Kewajiban pemda provinsi dan pemda kab/kota
memberikan layanan yang baik, mudah, murah,
bermutu dan tanpa diskrminasi.
* Proses pengambilan keputusan yang lebih
terbuka dan inklusif.
REALITA BANGSA

1. IPM
2. Pengangguran
3. Kesenjangan
4. Kemiskinan
IPM PROVINSI 2010-2014 (METODE BARU)
Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014
Aceh 67,09 67,45 67,81 68,30 68,81
Sumatera Utara 67,09 67,34 67,74 68,36 68,87
Sumatera Barat 67,25 67,81 68,36 68,91 69,36
Riau 68,65 68,90 69,15 69,91 70,33
Jambi 65,39 66,14 66,94 67,76 68,24
Sumatera Selatan 64,44 65,12 65,79 66,16 66,75
Bengkulu 65,35 65,96 66,61 67,50 68,06
Lampung 63,71 64,20 64,87 65,73 66,42
Kep. Bangka Belitung 66,02 66,59 67,21 67,92 68,27
Kepulauan Riau 71,13 71,61 72,36 73,02 73,40
DKI Jakarta 76,31 76,98 77,53 78,08 78,39
Jawa Barat 66,15 66,67 67,32 68,25 68,80
Jawa Tengah 66,08 66,64 67,21 68,02 68,78
Daerah Istimewa Yogyakarta 75,37 75,93 76,15 76,44 76,81
Jawa Timur 65,36 66,06 66,74 67,55 68,14
Banten 67,54 68,22 68,92 69,47 69,89
Bali 70,10 70,87 71,62 72,09 72,48
Nusa Tenggara Barat 61,16 62,14 62,98 63,76 64,31
Nusa Tenggara Timur 59,21 60,24 60,81 61,68 62,26
Kalimantan Barat 61,97 62,35 63,41 64,30 64,89
Kalimantan Tengah 65,96 66,38 66,66 67,41 67,77
Kalimantan Selatan 65,20 65,89 66,68 67,17 67,63
Kalimantan Timur 71,31 72,02 72,62 73,21 73,82
Kalimantan Utara 0,00 0,00 0,00 67,99 68,64
Sulawesi Utara 67,83 68,31 69,04 69,49 69,96
Sulawesi Tengah 63,29 64,27 65,00 65,79 66,43
Sulawesi Selatan 66,00 66,65 67,26 67,92 68,49
Sulawesi Tenggara 65,99 66,52 67,07 67,55 68,07
Gorontalo 62,65 63,48 64,16 64,70 65,17
Sulawesi Barat 59,74 60,63 61,01 61,53 62,24
Maluku 64,27 64,75 65,43 66,09 66,74
Maluku Utara 62,79 63,19 63,93 64,78 65,18
Papua Barat 59,60 59,90 60,30 60,91 61,28
Papua 54,45 55,01 55,55 56,25 56,75
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
2011 2012 2013 2014 2015
Provinsi
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
Aceh
8.62 9.00 7.94 9.06 8.34 10.12 6.75 9.02 7.73 9.93
Sumatera Utara
7.47 8.18 6.43 6.28 6.09 6.45 5.95 6.23 6.39 6.71
Sumatera Barat
7.51 8.02 6.49 6.65 6.39 7.02 6.32 6.50 5.99 6.89
Riau
7.51 6.09 5.29 4.37 4.19 5.48 4.99 6.56 6.72 7.83
Jambi
3.98 4.63 3.69 3.20 2.89 4.76 2.50 5.08 2.73 4.34
Sumatera Selatan
6.29 6.60 5.60 5.66 5.41 4.84 3.84 4.96 5.03 6.07
Bengkulu
3.46 3.46 2.18 3.62 2.10 4.61 1.62 3.47 3.21 4.91
Lampung
5.52 6.38 5.21 5.20 5.07 5.69 5.08 4.79 3.44 5.14
Kepulauan Bangka Belitung
3.31 3.86 2.82 3.43 3.22 3.65 2.67 5.14 3.35 6.29
Kepulauan Riau
7.20 5.38 5.71 5.08 6.05 5.63 5.26 6.69 9.05 6.20
DKI Jakarta
10.86 11.69 10.60 9.67 9.64 8.63 9.84 8.47 8.36 7.23
Jawa Barat
10.01 9.96 9.84 9.08 8.88 9.16 8.66 8.45 8.40 8.72
Jawa Tengah
6.18 7.07 5.90 5.61 5.53 6.01 5.45 5.68 5.31 4.99
DI Yogyakarta
5.54 4.39 3.98 3.90 3.75 3.24 2.16 3.33 4.07 4.07
Jawa Timur
4.24 5.38 4.16 4.11 3.97 4.30 4.02 4.19 4.31 4.47
Banten
13.62 13.74 10.68 9.94 9.77 9.54 9.87 9.07 8.58 9.55
Bali
3.00 2.95 2.23 2.10 1.93 1.83 1.37 1.90 1.37 1.99
Nusa Tenggara Barat
5.46 5.25 5.23 5.23 5.28 5.30 5.30 5.75 4.98 5.69
Nusa Tengggara Timur
2.76 3.11 2.53 3.04 2.12 3.25 1.97 3.26 3.12 3.83
Kalimantan Barat
5.23 4.60 3.42 3.54 3.13 3.99 2.53 4.04 4.78 5.15
Kalimantan Tengah
3.83 3.54 2.73 3.14 1.81 3.00 2.71 3.24 3.14 4.54
Kalimantan Selatan
5.74 6.29 4.34 5.19 3.88 3.66 4.03 3.80 4.83 4.92
Kalimantan Timur
10.90 11.43 9.48 9.02 8.94 7.95 8.89 7.38 7.17 7.50
Kalimantan Utara
- - - - - - - - 5.79 5.68
SUMBER: DJPK KEMENKEU, 2016
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000

0
500
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta

SUMBER: STATISTIK INDONESIA, 2016


Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Jumlah Desa Tertinggal Tahun 2015

Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
JUMLAH DESA TERTINGGAL TAHUN 2015

Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
GINI RATIO
No Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015
1 Aceh 0.33 0.32 0.34 0.32 0.33
2 Sumatera Utara 0.35 0.33 0.35 0.32 0.34
3 Sumatera Barat 0.35 0.36 0.36 0.33 0.34
4 Riau 0.36 0.4 0.37 0.35 0.36
5 Jambi 0.34 0.34 0.35 0.33 0.36
6 Sumatera Selatan 0.34 0.4 0.38 0.4 0.36
7 Bengkulu 0.36 0.35 0.39 0.36 0.38
8 Lampung 0.37 0.36 0.36 0.35 0.38
9 Kepulauan Bangka Belitung 0.3 0.29 0.31 0.3 0.28
10 Kepulauan Riau 0.32 0.35 0.36 0.4 0.36
11 DKI Jakarta 0.44 0.42 0.43 0.43 0.43
12 Jawa Barat 0.41 0.41 0.41 0.41 0.41
13 Jawa Tengah 0.38 0.38 0.39 0.38 0.38
14 DI Yogyakarta 0.4 0.43 0.44 0.42 0.43
15 Jawa Timur 0.37 0.36 0.36 0.37 0.42
16 Banten 0.4 0.39 0.4 0.4 0.4
17 Bali 0.41 0.43 0.4 0.42 0.38
18 Nusa Tenggara Barat 0.36 0.35 0.36 0.38 0.37
19 Nusa Tenggara Timur 0.36 0.36 0.35 0.36 0.34
20 Kalimantan Barat 0.4 0.38 0.4 0.39 0.33
21 Kalimantan Tengah 0.34 0.33 0.35 0.35 0.33
22 Kalimantan Selatan 0.37 0.38 0.36 0.36 0.35
23 Kalimantan Timur 0.38 0.36 0.37 0.35 0.32
24 Kalimantan Utara - - - - 0.29
25 Sulawesi Utara 0.39 0.43 0.42 0.42 0.37
26 Sulawesi Tengah 0.38 0.4 0.41 0.37 0.37
27 Sulawesi Selatan 0.41 0.41 0.43 0.42 0.42
28 Sulawesi Tenggara 0.41 0.4 0.43 0.41 0.4
29 Gorontalo 0.46 0.44 0.44 0.41 0.42
30 Sulawesi Barat 0.34 0.31 0.35 0.35 0.36
31 Maluku 0.41 0.38 0.37 0.35 0.34
32 Maluku Utara 0.33 0.34 0.32 0.32 0.28
33 Papua Barat 0.4 0.43 0.43 0.44 0.44
34 Papua 0.42 0.44 0.44 0.41 0.42
SUMBER: STATISTIK INDONESIA, 2016
TINGKAT KEMISKINAN, SEPTEMBER 2015
Tingkat
17 Provinsi memiliki Kemiskinan
Tingkat Kemiskinan di atas 10%
30

25

20

15
%

10

SUMBER: STATISTIK INDONESIA, 2016


Pengangguran Kriminalitas,
Konflik,
Kemiskinan
Kekerasan RT,
Kesenjangan
Human Trafficking

Lost Generation
Gizi Buruk, drop-out,
Angka Kematian
Anak dan Balita,
Angka Kematian Ibu,
daya saing rendah

MASA DEPAN
BANGSA ?
MENGAPA SEMUA ITU HARUS TERJADI?
SIAPA YANG HARUS BERTANGGUNG √
JAWAB??
Sssst…kira-kira
Ini masih kapan selesainya.
Kenapa Pusat harus kewenangan pusat. Anak-istri sudah
Kalau ribut ikut membangun? Ini kelaparan nieh.
terus, Daerah tinggal
kapan kita kewenangan daerah. terima jadi saja.
bisa maju?
PERAN NEGARA: MENYUSUN PERENCANAAN,
MENGAPA?
1. Keterbatasan sumberdaya
(1) Efisiensi: mencegah pemborosan
(2) Efektivitas: mencapai tujuan pembangunan
2. Ketidakpastian
(1) Antisipasi perubahan lingkungan strategis:
strengths, weaknesses, opportunities, threats
(2) Proyeksi masa depan: sosial, ekonomi, budaya,
politik, informasi, dan teknologi
3. Koordinasi dan Sinergi Kebijakan
(1) Penataan kelembagaan: organisasi dan informasi
(2) Rentang manajemen
4. Pengawasan dan Pengendalian
(1) Sasaran terukur: indikator kinerja
(2) Standardisasi: Standar Pelayanan Minimum
PROSES DAN METODA
PERENCANAAN
PROSES PERENCANAAN

PENTAHAPAN PERENCANAAN

TEKNOKRATIK

PARTISIPATIF

POLITIK

RASIONAL - ASPIRATIF - AKSEPTABEL

EFISIEN - EFEKTIF - BERKELANJUTAN


METODA PERENCANAAN √
PERENCANAAN PERENCANAAN DARI
SECARA TEKNIS SUDUT PANDANG POLITIS
(PROSES TEKNOKRATIK) (PROSES PARTISIPATIF)

KESEPAKATAN

PENERAPAN PENERAPAN PRINSIP


PRINSIP LOGIKA REPRESENTASI

DUKUNGAN DAN KONSULTASI DAN


ANALISIS DAN
PERKIRAAN PERSETUJUAN ADVOKASI
PROYEKSI
SASARAN PARLEMEN MASYARAKAT SIPIL
STATISTIK
(DPRD/DPD, DPRD) (CIVIL SOCIETY)

RENCANA YANG EFISIEN RENCANA YANG DAPAT


DAN DAPAT DILAKSANAKAN DITERIMA UMUM
KOORDINASI PERENCANAAN √

PERENCANAAN MAKRO

* Regulasi Sumberdaya Keperluan


Kementerian/
* Pembiayaan Lokal Wilayah
Lembaga

PERENCANAAN Spasial, lokasi dan tanah PERENCANAAN


Efektivitas kebijakan
SEKTORAL REGIONAL
(Keterkaitan antarregion Efisiensi sumberdaya
atau antarwilayah) Kapasitas Kelembagaan (Keterkaitan antarsektor)

KESEJAHTERAAN,
KEADILAN DAN
KEMAKMURAN
RAKYAT
PERENCANAAN MAKRO √
RPJP, RPJMN, RKP
Target Nasional

Perencanaan Perencanaan
Sektoral: Parsial Sektoral: Parsial

Industri Pertanahan Industri Pertanahan


Perdagangan Perdagangan
Pendidikan Kesehatan Pertanian Pendidikan Pertanian
Perumahan Perumahan
Infrastruktur Infrastruktur

Perencanaan Wilayah: Perencanaan Wilayah:


Terpadu Terpadu
Alur Perencanaan dan
Penganggaran

Pemerintah
Renstra Pedoman Renja - Pedoman
Rincian
RKA-KL
KL KL APBN

Pusat
Pedoman Diacu

Dijabar
Pedoman Pedoman
RPJP RPJM kan
RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

Pedoman Pedoman
RPJP RPJM Dijaba RKP

Pemerintah
RAPBD APBD
Daerah Daerah rkan Daerah

Daerah
Pedoman Diacu

Pedoman Pedoman
Renstra Renja - RKA - Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD

UU SPPN UU KN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PERENCANAAN TATA
RUANG DAN PERENCANAAN SEKTORAL
PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN TATA RUANG SEKTORAL

RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJP) JARINGAN
RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA INFRASTRUKTUR
ANTARPULAU
Nasional JANGKA MENENGAH (RPJMN) TATA RUANG
NASIONAL DAN ANTAR-
RENCANA KERJA PROVINSI
PEMERINTAH (RKP)

RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJPD)
RENCANA JARINGAN
RENCANA PEMBANGUNAN TATA RUANG INFRASTRUKTUR
Provinsi JANGKA MENENGAH (RPJMD) PROVINSI ANTARKABUPATEN
ANTARKOTA
RENCANA KERJA
PEMERINTAH (RKPD)

RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJPD)
Kabupaten/ RENCANA
TATA RUANG
JARINGAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Kota JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN/KOTA ANTARKECAMATAN
RENCANA KERJA
PEMERINTAH (RKPD)
RENCANA JARINGAN
TATA RUAG INFRASTRUKTUR
Kecamatan KECAMATAN ANTARDESA
Outline RPJP Daerah
BAB I PENDAHULUAN
A. Umum
B. Maksud dan Tujuan
C. Dasar Hukum
D. Keterkaitan antar Dokumen Perencanaan
E. Proses Penyusunan RPJPD 2005-2025
F. Pola Pikir Penyusunan RPJPD 2005-2025
G. Sistematika RPJPD 2005-2025
BAB II PERKEMBANGAN DAERAH
A. Karakteristik Wilayah
B. Sejarah Perkembangan Daerah
BAB III KONDISI UMUM BAB IV VISI, MISI, DAN ARAH
A. Politik PEMBANGUNAN DAERAH
B. Keamanan dan Ketertiban A. VISI
C. Penegakan Hukum B. MISI
D. Pemerintahan Daerah C. ARAH PEMBANGUNAN JP
E. Sosial Budaya D. INDIKATOR2 KEBERHASILAN
F. Sumber Daya Manusia
G. Ekonomi BAB V KAIDAH PELAKSANAAN
H. Pembangunan Daerah
I. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
SE Mendagri 050/2020/SJ:
Tatacara Penyusunan RPJPD
Saran,
Rumusan Hasil
Rancangan Tanggapan,
Kesepakatan dan
Visi & Misi Rekomendasi
Komitmen
Stakeholders

Rancangan Akhir
Predikisi Kondisi Rancangan RPJP RPJPD
Umum Daerah --------------------- ---------------------- Penetapan
------------------------ - Sosialisasi, Musrenbang • Visi Perda ttg
- Merumuskan Konsultasi Jangka • Misi RPJPD
• Geomorfologi & Gambaran Awal Publik, dan Panjang • Arah Pemba- ----------------
LH • Visi Jaringasmara Daerah ngunan Perda Ttg
• Ekonomi dan SDA • Misi • Arah Umum RPJP Daerah
• Demografi • Arah Pemba- • Fungsi /
• Prasarana&Sarana ngunan Wilayah
• Dll.

Rancangan Arah
Pembangunan
-----------------------
Rencana Tata
Ruang
Isi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM)

RPJM NASIONAL RPJM DAERAH
Penjabaran visi, misi, program Penjabaran visi, misi, program
Presiden; Kepala Daerah;
Berpedoman pada RPJP Nasional Berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional

Isi: Isi:
1. Strategi Pembangunan Nasional 1. Strategi Pembangunan Daerah
2. Kebijakan Umum 2. Kebijakan Umum
3. Kerangka Ekonomi Makro 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
4. Program-program 4. Program-program
 Kementerian  SKPD
 Lintas kementerian,  Lintas SKPD
 Kewilayahan  Kewilayahan
 Lintas kewilayahan  Lintas kewilayahan
yang memuat kegiatan dalam: yang memuat kegiatan dalam:
 Kerangka Regulasi  Kerangka Regulasi
 Kerangka Anggaran  Kerangka Anggaran
Rencana Strategis
Renstra-KL Renstra-SKPD
Berpedoman pada Berpedoman
RPJM Nasional pada RPJM
Daerah
Isi: Isi:
1. Visi-Misi 1. Visi-Misi
2. Tujuan, Strategi, 2. Tujuan, Strategi,
dan Kebijakan dan Kebijakan
3. Program-program 3. Program-program
4. Kegiatan Indikatif 4. Kegiatan Indikatif
Diagram Penyusunan RPJM Daerah
KDH Dilantik 2 bulan 3 bulan

Raker Ditetapkan
Pembhs. dengan
KDH

Daerah
Raperda Perda

RPJP
Daerah
Musrenbang Rancangan
Rancangan Rancangan akhir RPJM RPJM
Jangka
Bappeda

Perencanaan Awal RPJM RPJM Daerah Daerah Daerah


Menengah
Teknokratik Daerah Daerah

Analisis Keuangan Rancangan


dan Kondisi Umum Renstra- Renstra
Penyesuaian SKPD
Daerahdan SKPD
SKPD

Aspirasi
Masyarakat

Masyarakat
yg Teramati Pemangku
Kepentingan
Pembangunan
Visi, Misi,
Visi, Misi, Program
Program PILKADA
KDH Terpilih
Calon KDH
Penyusunan RPJMD
Menurut UU 25/2004 dan UU 23 / 2014
Isi Rencana Kerja
Pemerintah/Daerah (RKP/D)
RKP RKP Daerah
Penjabaran RPJM Nasional Penjabaran RPJM Daerah;
Mengacu pada RKP
Isi: Isi:
 Prioritas Pembangunan  Prioritas Pembangunan Daerah
Nasional  Rancangan Kerangka Ekonomi
 Rancangan Kerangka Makro Daerah
Ekonomi Makro  Arah Kebijakan Keuangan
 Arah Kebijakan Fiskal Daerah
 Program Kementerian,  Program SKPD, lintas SKPD,
lintas kementerian, kewilayahan, dan lintas
kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat
kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
kegiatan dalam:  Kerangka Regulasi
 Kerangka Regulasi
 Kerangka Anggaran
 Kerangka Anggaran
KELEMBAGAAN PERENCANAAN

1 PENANGGUNG JAWAB
PRESIDEN/KEPALA DAERAH

2 KOORDINATOR
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

 MENYUSUN RANCANGAN AWAL


 MENYELENGGARAKAN MUSRENBANG
 MENYUSUN RANCANGAN AKHIR
 MELAKUKAN EVALUASI

3 PELAKSANA
KEMENTERIAN/LEMBAGA
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

 MENYUSUN RANCANGAN RENSTRA/RENJA


 PENGENDALIAN PELAKSANAAN RENCANA
 EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA

Anda mungkin juga menyukai